Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 605 dokumen yang sesuai dengan query
cover
TMB 6:2 (2012)(1-2)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sutarso
Abstrak :
Pendahuluan
Dalam perjuangan menegakkan kemerdekaan dan kedaulatan Negara Republik Indonesia dari penindasan penjajah selama kurang lebih 350 tahun, telah dirumuskan suatu cita-cita nasional yang sangat luhur seperti yang tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut :

membentuk suatu Pamerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indanesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraaan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial?1)

Sebagai bangsa yang telah merdeka dan berdaulat, bangsa Indonesia berkewajiban dan telah bertekad untuk mewujudkan cita-cita tersebut melalui Pembangunan Nasional di segala bidang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta menggunakan cara pandang Wawasan Nusantara. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan Nasional adalah terwujudnya Masyarakat Indonesia yang adil, makmur, maju dan sejahtera di seluruh tanah air. Pembangunan Nasional dilaksanakan secara terencana, terkoordinasi, bertahap, dan berkesinambungan yang dijabarkan kedalam Pembangunan Jangka Pendek, Jangka Sedang, dan Jangka Panjang. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam setiap tahap pembangunan adalah makin meningkatnya kesejahteraan, keamanan dan kecerdasan seluruh masyarakat serta makin meningkatnya kemampuan bangsa Indonesia untuk melaksanakan pembangunan tahap berikutnya. Pembangunan adalah suatu proses perubahan yang dilakukan secara terencana guna meningkatkan kondisi kehidupan yang lebih baik dari kondisi sebelumnya. Oleh karena itu pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan dan berlanjut terus menuju terwujudnya cita-cita nasional. Saat ini bangsa Indonesia telah mampu menyelesaikan Pembangunan jangka Panjang 25 tahun Pertama (PJPT I) yang akan berakhir pada bulan Maret 1994, dan selanjutnya akan memasuki Pembangunan Jangka Panjang 25 tahun Tahap Kedua (PJPT II) atau memasuki Tahap Tinggal Landas.

Hasil-hasil pernbanguan selama PJPT I secara nyata telah dapat meningkatkan,taraf hidup, kesejahteraan, dan keamanan masyarakat. Namun dilihat secara keseluruhan hasil-hasil yang telah dicapai belum optimal. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap belum optimalnya hasil-hasil pembangunan adalah kualitas dari penduduk atau sumber daya manusia yang masih rendah. Sumber daya manusia sebagai subyek atau pelaku pembangunan merupakan faktor yang sangat panting dan menentukan dalam mencapai keberhasilan pembangunan nasional.

Di dalam GBHN dinyatakan bahwa : Jumlah penduduk yang sangat besar apabila dapat dibina dan diarahkan sebagai tenaga kerja yang efektif akan merupakan modal pembangunan yang besar dan sangat menguntungkan bagi usaha-usaha pembangunan disegala bidang.

Indonesia merupakan salah satu negara berpenduduk terbesar dunia dengan jumlah penduduk sesuai sensus tahun 1990 sebanyak 179.321.641 orang. Angka pertumbuhan penduduk Indonesia juga masih cukup tinggi, meskipun sudah ada penurunan dari 2,3 person pada kurun waktu 1971-1980 menjadi 1,97 person dalam kurun waktu 1980-1990. Dengan angka pertumbuhan yang masih tinggi diperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2000 akan mencapai 216 juta orang. Dengan jumlah penduduk yang demikian besar, dan angka pertumbuhan yang tinggi maka kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, sarana dan prasarana serta kebutuhan yang lain akan terus menerus meningkat. Untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat tersebut, pembangunan bidang ekonomi dituntut harus mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan dapat menciptakan lapangan kerja yang luas. Agar hasil-hasil pemba ngunan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat serta dapat meningkatkan kemampuan pembangunan pada tahap berikutnya, maka laju angka pertumbuhan penduduk harus dapat ditekan dan dikurangi. Hingga saat ini jumlah penduduk yang demikian besar belum dapat dijadikan tenaga kerja yang efektif karena kualitasnya yang masih rendah. Jumlah penduduk yang besar dengan kualitas yang rendah justru merupakan beban bagi pembangunan.

Keberhasilan pembangunan karena didukung oleh kualitas sumber daya manusia yang tinggi telah dapat dibuktikan oleh beberapa negara Asia yang kemajuannya demikian pesat seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong dan?

1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ida Irma Pratitia R.
Abstrak :
PT. GF adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri consumer goods dengan total karyawan sebanyak kurang lebih 16.000 orang yang tersebar hampir di seluruh Indonesia. Situasi yang muncul saat ini di kalangan karyawan adalah adanya ketidak jelasan karir yang membuat sebagian besar karyawan menjadi resah dan bertanya-tanya tentang bagaimana nasib karir mereka di perusahaan. Situasi ini tentu menjadi tidak kondusif baik bagi karyawan maupun baik perusahaan, di mana karyawan sebagai modal utama perusahaan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya akan menjadi terdemotivasi degan adanya masalah karir ini. Tugas Akhir ini merupakan kegiatan penulis yang mencoba untuk mengangkat masalah ini sebagai bahan tulisan dengan maksud memberikan informasi kepada perusahaan seperti apa kondisi yang, terjadi di karyawan mengenai masalah karir dan apa solusi yang dapat dilakukan untuk mengawasi masalah tersebut Berdasarkan hasil analisis penulis maka satu-satunya solusi terbaik yang direkomendasikan oleh penulis dan harus segera dilakukan oleh perusahaan adalah menyusun career path, yang akan dipakai sebagai acuan untuk penyusunan career planning and development bagi tiap karyawan. Dengan adanya career path maka permasalahan yang muncul mengenai karir dapat diatasi dan dapat kembali memotivasi para karyawan untuk bekerja memberikan yang terbaik bagi perusahaan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusliah Wibisana
Abstrak :
Tugas akhir ini merupakan laporan kegiatan penulis yang disusun untuk memberikan rekomendasi dalam persoalan staffing yang dihadapi oleh PT Ml dan juga bagaimana memotivasi para karyawan tersebut untuk berprestasi atau menghasilkan kinerja yang bagus dalam posisi yang telah ditentukan oleh Manajemen. PT MI merupakan sebuah anak perusahaan “M Incorporation” yang terletak di California, Amerika Serikat, yaitu pemahaman manufaktur yang bergerak dalam industri mainan anak (uraian mengenai profil PT MI dapat ditemukan pada bagian Pendahuluan, halaman 4). PT MI merupakan gabungan dari dua manajemen yaitu PT MJS dan PT MJD yang melakukan merger. Sebelumnya PT MIS dan PT MJD, yang meskipun sama-sama merupakan anak perusahaan “M Incorporation", saling bersaing baik dalam hal kualitas maupun biaya Akibatnya pada saat dilakukan merger, karyawan kedua belah pihak masih merasakan pihak lainnya sebagai saingan. Sebagai konsekuensi dari merger tersebut, manajemen PT MI membentuk suatu struktur organisasi yang baru. Manajemen ingin agar struktur baru tersebut dapat membawa kepuasan pada setiap karyawan sehingga motivasi untuk berprestasi. Namun yang terjadi justru sebaliknya, dimana staffing dari struktur baru tersebut menimbulkan ketidakpuasan pada karyawan. Manajemen sendiri pada awalnya cenderung tertutup untuk menjelaskan kepada karyawan mengenai pertimbangan-pertimbangan dan kriteria yang digunakan dalam proses staffing tersebut. keluhan Manajemen PT MI menimbulkan beberapa pemikiran dalam diri penulis, seperti: a. Rasa persaingan yang sebelumnya ada dan rasa ketidakpuasan yang muncul setelah terbentuknya organisasi yang baru, harus dieliminasi ataupun dikurangi dengan menunjukkan kepada para karyawan bahwa memang saat ini struktur yang telah dibentuk adalah yang paling tepat. Untuk itu perlu diupayakan suatu program komunikasi yang tepat. b. Motivasi bisa ditimbulkan oleh berbagai faktor, sehingga perlu diidentifikasi akar permasalahan yang sebenarnya agar karyawan termotivasi untuk berprestasi. Rasa ketidakpuasan terutama timbul di kalangan eks karyawan PT MJD- Hal ini terutama karena mereka merasa bahwa proses penggabungan ini bukanlah merger,melainkan akuisisi (uraian lengkap dapat dibaca paula bagian Pendahuluan, Profil Perusahaan, halaman 5). Manajemen merasakan bahwa motivasi para karyawan untuk berprestasi berkurang dengan melihat kenyataan bahwa banyak para karyawan yang menggunakan fasilitas internet untuk mencari pekerjaan/lowongan, baik dalam jam kerja maupun di luar jam kerja. Contoh lain terlihat ketika para karyawan (sufi) tidak lagi antusias dalam pekerjaannya, seperti bagian material misalnya, mereka tidak tampak lagi giat mencari sumber-sumber material dengan kualitas bagus dan harga yang cukup murah, mereka hanya menjalankan tugas operasional mereka saja. Dari hal-hal yang diuraikan diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa tampaknya penurunan motivasi diakibatkan karena adanya rasa ketidakpuasan yang berpangkal pada staffing atas struktur baru serta kurang efektifnya sistem komunikasi Perusahaan untuk menyatukan karyawan. Menghadapi persoalan yang dihadapi oleh PT MI, penulis mengajukan pemikiran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Manajemen dalam mengatasi rasa ketidakpuasan dan berkurangnya motivasi karyawan tersebut. Pertama adalah meninjau kembali kebijakan staffing yang baru dengan menggunakan pendekatan kompetensi. Kedua adalah merancang sistem komunikasi yang dapat memberikan informasi kepada semua karyawan tentang langkah-langkah yang diambil atau akan diambil oleh Manajemen agar tidak menimbulkan rasa curiga. Rincian mengenai rekomendasi yang dikemukakan oleh penulis, dapat dilihat pada bagian II-Alternatif Solusi dan Konsekuensinya. Sedangkan untuk rekomendasi yang penulis anggap merupakan opsi terbaik dapat dilihat pada bagian III-Rekomendasi.
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buchari
Abstrak :
[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh upah minimum terhadap pekerja paruh waktu dengan menggunakan data panel dari tahun 2008 2013 dan 33 provinsi di Indonesia Metode yang digunakan adalah regresi data panel Variabel dependen dalam persamaan ini adalah pekerja paruh waktu Variabel independen adalah upah minimum provinsi UMP tingkat pengangguran terbuka TPT produk domestik regional bruto PDRB tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan angkatan kerja perempuan berpendidikan rendah dan interaksi UMP dengan angkatan kerja perempuan berpendidikan rendah Hasil studi ini menunjukkan kebijakan upah minimum berpengaruh positif dan signifikan secara statistik Kenaikan 1 persen pertumbuhan upah minimum provinsi akan meningkatkan jumlah pekerja paruh waktu sebesar 0 5113 persen ;This study aimed to analyze the effect of minimum wages on part time workers using panel data from years 2008 2013 and 33provinces in Indonesia The method used is panel data regression The dependent variable in this equation is the part time workers The independent variable is the provincial minimum wage UMP unemployment rate TPT regional gross domestic product GDP the level of labor force participation of women low educated female work force and UMP interaction with low educated female work force These studies suggest a positive effect on the minimum wage policy and statistically significant Increase of 1 per cent growth in the provincial minimum wage will increase the number of part time workers at 0 5113 percent ;This study aimed to analyze the effect of minimum wages on part time workers using panel data from years 2008 2013 and 33provinces in Indonesia The method used is panel data regression The dependent variable in this equation is the part time workers The independent variable is the provincial minimum wage UMP unemployment rate TPT regional gross domestic product GDP the level of labor force participation of women low educated female work force and UMP interaction with low educated female work force These studies suggest a positive effect on the minimum wage policy and statistically significant Increase of 1 per cent growth in the provincial minimum wage will increase the number of part time workers at 0 5113 percent , This study aimed to analyze the effect of minimum wages on part time workers using panel data from years 2008 2013 and 33provinces in Indonesia The method used is panel data regression The dependent variable in this equation is the part time workers The independent variable is the provincial minimum wage UMP unemployment rate TPT regional gross domestic product GDP the level of labor force participation of women low educated female work force and UMP interaction with low educated female work force These studies suggest a positive effect on the minimum wage policy and statistically significant Increase of 1 per cent growth in the provincial minimum wage will increase the number of part time workers at 0 5113 percent ]
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arfianto Fahmi
Abstrak :
Pertumbuhan jumlah pengguna layanan broadband mobile cellular berbasis internet protocol (IP) telah mendorong peningkatan kebutuhan laju data untuk mengakses berbagai macam jenis layanan telekomunikasi. Disisi lain, jaringan akses wireless sebagai infrastruktur terdepan dalam memberikan berbagai layanan mempunyai keterbatasan dalam hal penggunaan sumberdaya radio. Diperlukan suatu metoda resource sharing dengan menerapkan skema pengalokasian sumberdaya agar penggunaan sumberdaya tetap efisien dan mempunyai quality of service yang tetap terjaga serta mempunyai kompleksitas rendah. Third Generation Partnership Project Long Term Evolution (3GPPLTE) telah diperkenalkan sebagai standar Next Generation Network (NGN) pada sistem seluler generasi keempat. 3GPP-LTE telah mengadopsi sistem Single Carrier Frequency Division Multiple Access (SC-FDMA) sebagai standar teknologi akses jamak pada arah uplink untuk mengakomodasi berbagai macam layanan broadband berbasis internet protocol. Pada sistem wireless SC-FDMA, kondisi lingkungan dan mobilitas semua user membuat kondisi propagasi setiap user pada semua subcarrier berubah dari waktu ke waktu. Diperlukan skema pengalokasian sumberdaya radio berkompleksitas rendah yang mampu beradaptasi terhadap perubahan kondisi tersebut. Diperlukan pula skema yang mampu menggunakan sumberdaya menjadi lebih efisien dibanding generasi sebelumnya. Pertimbangan dalam pencapaian performansi dan kompleksitas waktu komputasi menjadi area terbuka yang dapat dikembangkan dan dieksplorasi lebih lanjut untuk mendapatkan skema pengalokasian sumberdaya baru. Disertasi ini menjawab isu tersebut dengan mengembangkan skema baru pengalokasian sumberdaya combined-order allocation berbasis algoritma mean greedy. Skema tersebut dibangun berdasarkan solusi dari persoalan optimasi pengalokasian. Persoalan pengalokasian dimodelkan sebagai persoalan linear programming dengan obyektif optimasi adalah quality of service dengan constraint optimasi berupa persyaratan alokasi. Skema baru dibangun dari algoritma berbasis mean greedy karena mempunyai pertimbangan praktis untuk diimplementasikan. Dengan menggunakan pendekatan asimtotik, skema baru yang dikembangkan mempunyai kompleksitas waktu komputasi yang sama dengan skema mean greedy konvensional. Kemudian berdasarkan hasil pengujian menggunakan metoda montecarlo, skema yang dikembangkan mampu memberikan perbaikan performansi pada skenario dan persyaratan tertentu sehingga dapat dipertimbangkan untuk diimplementasikan pada kondisi nyata. ...... The data rate requirements of telecommunication services has increased due to the growth of the number of broadband mobile celluler internet protocol-based services subscriber. Meanwhile, there are the restrictions on the use of radio resource on the radio access network deployment. Therefore, the resource sharing method using the certain resource allocation scheme is required to keep the efficient use of spectral efficiency and the quality of service as well as. This research addressed those issues by developing the novel resource allocation scheme as a solution of the allocation problem which is modeled using the linear programming optimization. The objective of optimization is a quality of service with a lot low complexity. Third Generation Partnership Project Long Term Evolution (3GPP-LTE) has been introduced as a standard of the Next Generation Network (NGN) on the fourth generation cellular systems. Single Carrier Frequency Division Multiple Access (SC-FDMA) system has been adopted by 3GPP-LTE as a uplink access technology to accomodate a wide range of broadband internet protocolbased services. In wireless SC-FDMA system, the instantaneous channel conditions of all users always differ from each other, both in time and frequency domains. Therefore, the intelligent radio resource allocation which can adapts to the change of the propagation condition is required to meet its phenomenon. The SC-FDMA technology is designed to be able to more efficiently utilize all the available subcarriers compared to previous generations as well as has a low time complexity by using the intelligent resource allocation scheme. By considering the achieved performance and the time complexity become an attractive area and can be explored further for exploring the new resource allocation scheme. This research addressed those issues by developing the novel resource allocation scheme as a solution of the allocation problem which is modeled using the linear programming optimization. The objective of optimization is a quality of service with a lot of allocation requirements as constraints. The proposed scheme is built based on the mean greedy algorithm due to the practical implementation and it is called as combined-order allocation. The proposed combined-order allocation has the same time complexity with those of the conventional mean greedy scheme due to the asymtotic method approach. Those scheme also provides the performance improvement on the specific scenarios and the certain requirements regarding to performance evaluation based on the montecarlo method. Accordingly, it can be considered to be implemented in real condition.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
D1457
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Karim
Abstrak :
Area prospek panasbumi Suwawa terletak di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Secara umum penyebaran batuan di daerah panasbumi Suwawa di bagian Utara disusun oleh batuan plutonik seperti granit dan diorit. Sedangkan di bagian Selatan didominasi batuan produk Bilungala dan batuan vulkanik Pinogoe berumur Tersier Atas-Kuarter Bawah. Manifestasi panasbumi di daerah Suwawa berupa air panas Libungo dan Pangi yang memiliki tipe air klorida-sulfat, dan air panas Lombongo yang memiliki tipe air sulfat. Pemetaan struktur geologi bawah permukaan dan perkiraan potensi panasbumi di daerah Suwawa telah dilakukan dengan menggunakan metode gayaberat. Didapatkan rata-rata densitas di daerah survei sebesar 2.70 gr/cc. Berdasarkan hasil pemodelan gayaberat 2-dimensi yang dikorelasikan dengan data geologi, geokimia, dan geofisika (metode magnetotellurik) mengidentifikasikan adanya sistem panasbumi yang berasosiasi dengan struktur graben. Struktur graben tersebut disebabkan oleh sesar Libungo di bagian Selatan dan sesar Lombongo di sebelah Utara. Sistem panasbumi di daerah Suwawa ini merupakan tipe sistem vulkanik tua. Sumber panas sistem panasbumi Suwawa ini diperkirakan berasal dari tubuh batuan vulkanik Pinogoe yang sudah tua dan aktif karena proses tektonik. Temperatur reservoir diperkirakan memiliki suhu sekitar 188°C. Berdasarkan temperatur reservoirnya, sistem panasbumi Suwawa ini merupakan sistem dengan tipe moderate temperature. ......Suwawa geothermal prospect area is situated in Bone Bolango regency, Gorontalo Province. In general deployment of geothermal Suwawa formations, in the Northern area the geological formation is composed of plutonic rocks such as granite and diorite. However, in the Southern area the formation is dominated by products of Bilungala and Upper Tertiary-Lower Quaternary Pinogoe volcanic formation. Geothermal manifestations in Suwawa area are hot water of Libungo and Pangi with sulfate chloride water type, and hot water of Lombongo with sulfate water type. Mapping of subsurface geological structures and estimating the geothermal potential in Suwawa area are achieved using gravity method. The average of density in this survey area was obtained to be 2.70 g/cc. Based on 2- dimensional gravity modeling results which was correlated with geological data, geochemical data, and geophysical data (magnetotelluric method) identified the presence of geothermal system associated with graben structure. The graben structure was formed by Libungo fault in the South and Lombongo fault in the North. The origin of the heat source is estimated from the body of old Pinogoe volcanic formation which was activated by tectonic process. The temperature of the reservoir was estimated about 188°C. Based on reservoir temperature, Suwawa geothermal system belongs to moderate temperature type.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayat
Abstrak :
Daerah Maranda, Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah telah menunjukkan manifestasi panas bumi seperti hot spring, batuan alterasi dan warm ground yang merupakan indikasi adanya kemungkinan sumber daya panas bumi. Pengolahan dari data yang diperoleh dimaksudkan untuk membuat sebuah model yang dapat memetakan sistem panasbumi pada daerah ini, sehingga dapat diketahui keberadaan hot rock dan reservoir panas buminya. Metode geofisika yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode AudioMagnetotelluric dan Magnetotelluric yang dapat memetakan komponen-komponen sistem panasbumi berdasarkan karakter tahanan jenisnya dan dapat menjangkau dari kedalaman yang dangkal hingga kedalaman yang dalam. Dari pengolahan data magnetotelluric, diperolehlah hasil yang menyatakan bahwa batuan alterasi yang berperan sebagai seal terdapat di bagian timur daerah penyelidikan sedangkan reservoir panasbumi Maranda terdapat pada kedalaman 1400 m di bawah mean sea level. Potensi panasbumi Maranda dapat diperkirakan dengan melihat hasil inversi 2-D yang memperlihatkan ketebalan lapisan batuan. Suhu reservoir panasbumi Maranda yang merupakan sistem tektonik ini berada pada range low to moderate temperature suhu diperkirakan berkisar antara 100oC sampai 180oC, dan diperkirakan memiliki potensi listrik sebesar 12 Mwe. Dengan mengetahui sistem panasbumi Maranda yang merupakan sistem panas bumi dengan temperatur low to moderate , pemanfaatan yang dapat dimaksimalkan adalah menggunakan air panas Maranda untuk binary cycle dan direct uses. ......Maranda, Poso District, Central Sulawesi Province have shown indication of geothermal such as hot spring, alterated rocks, and warm ground which are evidences of geothermal resources in this area. To get a general description of geothermal system in Maranda, we need to make a model which can map all the components of geothermal system, so we can define where the hot source and reservoir are. Geophysical method that can be used to make that kind of model is Audiomagnetotelluric and Magnetotelluric. Those two methods can map all components of geothermal system based on electrical properties of rock, and can also define each component from the shallow depth to the deep depth. From Magnetotelluric data processing, inversion result states that geothermal reservoir exist at about 1400 m below mean sea level. Electric potential of Maranda geothermal can be estimated by considering 2-D inversion result which shows the thickness of reservoir layer. Reservoir temperature of this geothermal system which is considered as tectonic system is categorised as low to moderate temperature whose temperature is estimated between 100oC to 180oC, and estimation of electric potential is about 12 Mwe. By understanding geothermal system in Maranda, expected use of it is for binary cycle and direct uses.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Lastriany
Abstrak :
Metode magnetotellurik (MT) merupakan salah satu tools dalam geofisika yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik natural. Salah satu aplikasi metode ini yang optimal adalah untuk mendelineasi sistem geothermal yang memiliki kontras resistivitas, dalam penelitian tugas akhir ini yaitu sistem geothermal daerah "X". Parameter yang diukur yaitu fluktuasi medan listrik dan medan magnet terhadap waktu dan parameter yang dianalisis yaitu resistivitas semu dan fase. Beberapa langkah dalam pengolahan data magnetotellurik antara lain : pemilihan data time series, transformasi Fourier, robust processing, rotasi, seleksi crosspower, koreksi static shift serta inversi 2-D. Inversi 2-D yang dilakukan pada empat lintasan mampu menggambarkan sebaran resistivitas bawah permukaan sehingga pemodelan sistem geothermal secara utuh dapat digambarkan. Diintegrasikan dengan data geologi dan geokimia, sistem geothermal daerah "X" dapat dimodelkan terpusat pada bagian tenggara daerah penelitian dengan zona upflow ditandai oleh manifestasi "4 munir" serta zona outflow mengarah ke barat laut dan selatan daerah penelit ian. Sistem yang terdapat pada daerah "X" ini merupakan sistem dengan tipe hydrothermal volcanic system dengan high temperature system. Hasil model sistem geothermal menunjukkan bahwa luasan reservoir sekitar 21 km2 dan perkiraan potensi sistem geothermal daerah "X" ini untuk dijadikan pembangkit listrik sebesar 204 MWe. ......Magnetotelluric (MT) method is one of the tools in geophysics that have captured electromagnetic waves from subsurface by the response of natural electromagnetic waves as the source. One of the most useful application MT method is used to delineate geothermal system that presented by resistivity contrast. In this work, we have delineated the geothermal system in "X" area. Firstly, we have analyzed time series data from good time series data selection. Time domain data was transformed by FFT into frequency domain. Then we have also perform robust processing, rotation, crosspower selection and 2-D inversion respect to FFT result‟s. The four profiles of area were obtained by 2-D inversion in subsurface resistivity distribution. Interestingly, the results showed a whole geothermal system model. With integrated geology and geochemistry data, geothermal system at "X" area can be modeled centralized on southeast research area, with upflow zone is characterized by "4 munir" surface manifestation and outflow zone leads to northwest so do south research area. Geothermal system at this "X" area is hydrothermal volcanic system type with high temperature system. As a result from geothermal system model shows that reservoir is about 21 km2 wide and estimated potential reserve up to 204 MWe.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>