Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Abdiel Ergusto Nisah Pih
"Guru merupakan profesi yang penting, namun mereka memiliki tanggung jawab yang banyak serta keterikatan emosional dengan siswa yang diajar. Faktor tersebut membuat guru rentan akan stres dan burnout. Kerentanan tersebut meningkat oleh adanya masa perubahan COVID-19, yang mewajibkan guru untuk selalu siap mengadaptasikan metode pembelajarannya. Adaptasi tersebut memerlukan proses trial and error, sehingga tinggi kemungkinan guru mengalami kegagalan sebelum ia berhasil. Untuk membantu guru mengatasi stres dan kegagalan tersebut, diperlukan resiliensi. Untuk memastikan resiliensi dapat berfungsi dengan baik di tengah stres yang berlebih, dibutuhkan dukungan sosial. Dukungan sosial dapat berasal dari significant other, keluarga, serta teman. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dari dukungan sosial dengan resiliensi pada guru DKI Jakarta. Dukungan sosial dan resiliensi pada guru DKI Jakarta (N=101) diukur menggunakan Multidimensional Scale of Perceived Social Support dan Brief Resilience Scale. Hasil analisis menemukan bahwa dukungan sosial memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan resiliensi. Dari ketiga sumber dukungan sosial, hanya dukungan sosial dari keluarga yang berhubungan positif dan signifikan dengan resiliensi, sedangkan sisanya tidak berhubungan signifikan.
Teacher is an important profession, yet they have a large amount of responsibility and emotional attachments with their students. These factors make teachers vulnerable to stress and burnout. This vulnerability is increased by the COVID-19 changing period, which requires teacher to constantly be ready in adapting their study methods. The adaptation requires a trial and error process, so it is highly likely for teachers to fail before they succeed. In order to help teachers cope with stress and failure, resilience is needed. To ensure resilience can function well in the midst of high stress, social support is needed. Social support may come from significant others, families, and friends. This study aimed to see the relationship of social support and resilience of DKI Jakarta teachers. Social support and resilience in DKI Jakarta teachers (N=101) were measured using the Multidimensional Scale of Perceived Social Support and the Brief Resilience Scale. Analysis showed that social support had a positive and significant correlation with resilience. From the three sources of social support, only social support from family showed a positive and significant correlation with resilience, while the others do not."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Azalea Vinny Raisya Rosandya
"Periode emerging adulthood ditandai dengan memasuki jenjang pendidikan di perguruan tinggi dan menjadi mahasiswa. Banyak mahasiswa yang rela merantau ke kota lain demi mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Mereka akrab disebut sebagai mahasiswa rantau. Meskipun begitu, pergi merantau tidak lepas dari berbagai hal yang menimbulkan stres. Oleh sebab itu, mahasiswa rantau perlu memiliki kemampuan resiliensi yang baik. Faktor individu dan keluarga memiliki peran yang sangat penting terhadap resiliensi. Keseimbangan antara faktor individu dan keluarga dapat terlihat dari kemampuan diferensiasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran diferensiasi diri sebagai prediktor dari resiliensi pada mahasiswa rantau. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Peneliti melakukan pengambilan data secara daring dengan menyebarkan kuesioner Differentiation of Self Inventory - Short Form untuk mengukur diferensiasi diri dan The 14-Item Resilience Scale untuk mengukur resiliensi. Total partisipan penelitian ini adalah 134 mahasiswa rantau yang berusia antara 18-24 tahun (M = 20,45 SD = 1,380). Hasil analisis multiple regression menunjukkan bahwa diferensiasi diri secara signifikan dapat memprediksi resiliensi mahasiswa rantau (R2 = 0,208, p < 0,05). Dari empat dimensi, dimensi I-position dan emotional cutoff secara signifikan mampu memprediksi resiliensi. Oleh karena itu, mahasiswa rantau dianjurkan untuk meningkatkan diferensiasi diri dengan mengoptimalkan I-position dan tidak melakukan emotional cutoff.
Emerging adulthood period is marked by entering higher education and becoming college students. Many college students apply to a university in other cities to get a better education. They are called sojourn students. Even so, living away from their hometown can cause a lot of stress. Therefore, sojourn students need to have good resilience skills. Individual and family factors have an important role in resilience. The balance between individual and family factors can be seen from the ability to differentiate themselves. This study aims to examine the role of differentiation of self as a predictor of resilience on sojourn students. This study is a quantitative research. Data were collected online using Differentiation of Self Inventory - Short Form and The 14-Item Resilience Scale questionnaire. The total participants of the study were 134 sojourn students aged between 18-24 years old (M = 20,45 SD = 1,380). The result of multiple regression analysis shows that differentiation of self significantly predicts the resilience of sojourn students (R2 = 0,208, p < 0,05). From the four dimensions, the I-position and emotional cutoff dimensions were significant to predict resilience of sojourn students. Therefore, sojourn students are encouraged to improve differentiation of self by optimizing their I-position and not doing emotional cutoff"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lailatus Soimah
"
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dan efikasi diri keputusan karier pada mahasiswa tahun pertama dan kedua di Perguruan Tinggi Negeri. Resiliensi adalah kemampuan untuk pulih dari kesulitan dan merupakan sebuah karakteristik kepribadian positif seseorang yang dapat meningkatkan adaptasi individu dan meringankan efek negatif dari stres jika menghadapi takanan atau permasalahan Wagnild Young, 1993 dalam Losoi etal, 2013. Efikasi diri keputusan karier adalah tingkat kepercayaan individu bahwa ia bisa melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan keputusan membuat karier Taylor Betz, 1983 dalam Betz Taylor, 2001. Untuk melakukan pengukuran terhadap variabel resiliensi digunakan alat ukur Resilience Scale RS yang dikembangkan oleh Wagnild dan Young 1993, sedangkan untuk mengukur efikasi diri keputusan karier digunakan alat ukur Career Decision Self Efficacy- Short Form CDSE-SF yang dikembangkan oleh Taylor dan Betz 1983. Partisipan dalam penelitian ini adalah 188 mahasiswa tahun pertama dan kedua di Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara resiliensi dan efikasi diri keputusan karier pada mahasiswa tahun pertama dan kedua di Perguruan Tinggi Negeri. Artinya, semakin tinggi kemampuan resiliensi pada seseorang, maka akan semakin tinggi pula tingkatan efikasi diri keputusan keriernya. Diskusi dan keterbatasan penelitian akan dijelaskan pada bab tersendiri.
ABSTRACTThe purpose of this study is to know the relationship between resilience and career decision self efficacy on freshman and sophomore at public university. Resilience is the ability to recover from adversity and a positive ability that can improve individual adaptation to changing and stresfull situation Wagnild Young, 1993 dalam Losoi etal, 2013. Career decision self efficacy is the level of individual confidence that he she can carry out tasks related to making career decisions Taylor Betz, 1983 dalam Betz Taylor, 2001. To measure resilience variable, researcher use Resilience Scale RS which was developed by Wagnild and Young 1993 while Career Decision Self Efficacy Short Form CDSE SF which developed by Taylor and Betz 1983 is used for measuring career decision self efficacy variable. Participants of this study were 188 freshman and sophomore in public university. The results showed that there was a significant positive correlation between resilience and career decision self efficacy on freshman and sophomore in public university. This means that the higher resilience level in a person, the higher career decision self efficacy in that person. Discussions and limitations of the study will be explained in separate chapters."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library