Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Warjidin Aliyanto
Abstrak :
Remaja merupakan kelompok penduduk yang .cukup besar, secara global sekitar seperempat penduduk dunia adalah remaja Di Indonesia jumlah remaja sekitar (22,2 %), sehingga remaja merupakan suatu potensi namun dapat memberikan dampak yang kurang baik apabila tidak mendapatkan perhatian yang memadai. Sejalan dengan perkembangan teknologi global semakin mudah bagi remaja untuk mengakses berbagai informasi yang dapat memancing remaja untuk mengadopsi kebiasaan- kebiasan yang tidak sehat sehingga pada akhirnya secara kumulatif akan mengantarkan mereka pada perilaku seksual berisiko seperti hubungan seks sebelum menikah, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, serta peningkatan kejadian penyakit menular seksual. Kondisi ini ada kaitan dengan kurang memadainya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Penelitian ini adalah non eksperimental (observasionalj yang berupa studi komparasi dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah remaja SMU dan SMK kelas II di wilayah Kota Bandar Lampung tahun 2003, teknik pengambilan sampel adalah proportional stratified random sampling. Adapun jumlah sampel yang diteliti adalah 380 responden (237 responden SMU dan 143 SMK). Data dikumpulkan secara langsung dengan menggunakan kuesioner. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui gambaran tentang pengetahuan kesehatan reproduksi remaja serta perbedaan antara remaja SMU dan SMK kelas II. Secara umum diperoleh hasil bahwa (52,7%) responden SMU dan (41,3%) responden SMK yang tahu tentang kesehatan reproduksi remaja. Hasil uji statistik dengan chi square ternyata ada perbedaan aspek pengetahuan kesehatan reproduksi antara kedua kelompok ini (p < 0,05 dan OR antara 1,59 - 2,06). Kemudian ditemukan juga bahwa ada perbedaan pengetahuan kesehatan reproduksi antara responden SMU dan SMK (p < 0,05 dan OR: 1,59), SMU Negeri dan Swasta (p < 0,05 dan OR : 3,47), namun tidak ada perbedaan antara responden SMK Teknik dengan Bisnis Manajemen (p > 0,05 dan OR antara 0,58- 2,29). Sumber informasi utama diperoleh dari guru, media cetak, media elektronik, serta dari orang tua, dan teman. Hasil uji statistik dengan chi square ternyata ada perbedaan antara sumber informasi utama dengan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja SMU dan SMK kelas II (p < 0,05), kecuali untuk sumber informasi utama dengan pengetahuan tentang kehamilan dan risiko kehamilan remaja (p > 0,05). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini bahwa ada perbedaan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja SMU dan SMK, kemudian dari empat sekolah yang diteliti ternyata pengetahuan kesehatan reproduksi responden SMU Swasta, SMK Teknik dan Bisnis Manajemen belum memadai, sehingga disarankan kepada semua pihak yang terkait untuk berupaya meningkatkan pengetahuan remaja dengan cara-cara antara lain seperti mengoptimalkan kebijakan Departemen Pendidikan Nasional termasuk kegiatan pendidikan kesehatan reproduksi remaja, bekerjasama dengan LSM dan Institusi kesehatan, mengintegrasikan materi tersebut dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, serta melakukan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Kepustakaan : 54 (1982- 2002)
Comparing Reproductive Health Knowledge between Second Grade Adolescence of Senior High School and Vocational Senior High School In Bandar Lampung City Year of 2003Adolescence is group of age which has big population in the world; globally about a quarter of whole world population is adolescence. In Indonesia, population of adolescence is about 22, 2%, so they should have more attention, because their future would give adverse impact or problem if they grow not in the right way. As global technology develop, adolescence could receive any information in easy way, but these information also make adolescence adopt unhealthy habits such as, these could be quickening them into risky sexual behavior like pre-marital sex, unwanted pregnancy, abortion, and sexually transmitted disease. This condition related to less knowledge about reproductive health in adolescence. This study is observational or non experimental which comparing by cross sectional design. Population of this study is student of high school at second grade in Bandar Lampung city in the year of 2003. Sampling technique using proportional stratified random sampling. Study sample are 380 respondents (237 respondents from public senior high school (SMU) and 143 from vocational senior high school (SMK). Data collected using questionnaire. The objective of this study is to find out description of reproductive health knowledge among second grade adolescence of Senior High School (SMU) and Vocational Senior High School (SMK) and comparing their knowledge. The results of this study is (52,7%) respondents from SMU and (41,3%) SMK have knowledge about reproductive health in adolescence. From statistical test using chi-square there is a difference about knowledge aspect of reproductive health between this groups (p < 0, 05 and OR between 1,59-2,06). Then there is a difference about knowledge of reproductive health between SMU and SMK (p >0,05 and OR 1,59) and between public school and private school (p<0,05 and OR 3,47) , but there is no difference between SMK respondent majoring in Technical with Business Management (p>0,05 and OR between 0,59-2,29). Major source of information are from teacher, printed media, electronic media, parents, and friends. Result of statistical analysis by chi-square have found there is a difference of source of information with knowledge of reproductive health between SMU and SMK (p<0,05), except for major source of information with pregnancy and risk of pregnancy (p>0,05). This study has conclude that there are differences knowledge about reproductive health between students of SMU and SMK, from four school which have been studied, knowledge of private high school and SMK majoring in technical and Business Management is below standard, so we recommend to all linked authorities to improve the knowledge by any means, such as optimizing Department of National Education policies in regards including education activities in health reproductive in adolescence by cooperation with non government organization and health institutions, integrating this material to school curriculum, also carrying out researches about this issue.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12773
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Rahmayanti
Abstrak :
Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan. Melihat perkembangan jumlah penderita dan kematian akibat kanker serviks, diperkirakan bahwa sekitar 10 persen wanita di dunia sudah terinfeksi Human Papilloma Virus (HPV). Muncul fakta baru bahwa semua perempuan mempunyai risiko untuk terkena infeksi HPV. Selain disebabkan oleh HPV, Kanker serviks juga dapat timbul karena personal hygiene (kebersihan diri) yang kurang baik. Menurut beberapa penelitian menyebutkan bahwa kanker serviks juga terjadi karena bahan-bahan kimia yang salah satunya adalah bahan pemutih yang ada pada pembalut yang tidak berkualitas, karena diantara pembalut yang ada terdapat beberapa pembalut yang merupakan produk daur ulang yang bahan pembuatannya menggunakan bahan pemutih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku siswi SMAN 9 Kebon Pala Jakarta Timur dalam menjaga kebersihan alat reproduksinya dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan studi kuantitatif dengan desain cross sectional terhadap 97 responden yang merupakan siswi SMAN 9 Kebon Pala Jakarta Timur. Dari penelitian diperoleh hasil Sebanyak 53,6% siswi memiliki perilaku perawatan kebersihan alat reproduksi yang baik, sebanyak 48,6% siswi yang berumur >16 tahun memiliki perilaku perawatan kebersihan alat reproduksi yang tidak baik, dibandingkan dengan siswi yang berumur <16 tahun, 59,85% siswi memiliki tingkat pengetahuan tentang kebersihan alat reproduksi yang baik, dan 40,2% siswi berpengetahuan masih rendah, sebagian besar siswi mengatakan tersedia pembalut di rumah maupun di sekolah, sebesar 54,6% siswi terpapar informasi dari media massa dan 50,5% siswi terpapar informasi dari lingkungan sosial. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa variabel pengetahuan, keterpaparan informasi dari media massa dan lingkungan sosial memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku perawatan kebersihan alat reproduksi. Dari penelitian ini diharapkan bahwa pemberian informasi mengenai perilaku kebersihan alat reproduksi yang baik dapat dilakukan dengan tepat dan jelas. ......Cervical cancer is of cancer that many attacks women. Seeing the development of the number of sufferers andof deaths resulting from cervical cancer, it is estimated that about 10% woman in Indonesia already infected Human Papiloma Virus (HPV), Appear recent fact that all woman have the risk for exposed to infection HPV. Other than caused by HPV, cervical cancer can also arises because of hygiene an instrument reproduction a less well. According to some research mention that cervical cancer also occur because chemicals one of which is the materials of a bleach existing at a bandage not qualified, because among a bandage there is found some a bandage of that is the product recycling which materials its manufacture uses a bleach. The purpose of this research is to know behavior girl SMAN 9 Kebon Pala East Jakarta in keeping clean instrument reproduction and factors that deals with to that behavior. The study is done by the use of the approach of the quantitative study of with the design cross sectional against 97 of the responden that is girl SMAN 9 Kebon Pala East Jakarta. From research obtained the result as much as 53,6% girl having behavior care of the hygiene an instrument reproduction good. As much as 48,6% girl from more than 16 year having behavior care of the hygiene an instrument reproduction that is not goog, compared with girl who are less than 16 years old, 59,85% girl having a level knowledge of hygiene an instrument reproduction good, and 40,2% girl knowledge able still low. Most of the girl said available a bandage of at home and at school, amounting to 54,6% girl exposed to information from the mass media and 50,5% girl exposed to information from a social environment. The result of a test of bivariat indicate that a variabel knowledge, other malignancies information from mass media and a social environment having relation that are meaningful with the behavior care of the hygiene an instrument reproduction. Of research in expect that the granting of information about the behavior of hygiene an instrument its reproduction good can be done with precisely and clearly.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Nurlely Bethesda
Abstrak :
Diperkirakan dua puluh persen dari total penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah remaja. Kelompok masyarakat ini berada pada usia dimana kesadaran dan aktifitas seksual meningkat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mereka adalah kelompok rentan terhadap infeksi menular seksual akibat keterbatasan akses informasi dan layanan program kesehatan reproduksi remaja. Tujuan penelitian untuk mempelajari faktor sosiodemografi dan sosiokultur yang berhubungan dengan Infeksi Menular Seksual (IMS) pada remaja Indonesia. Penelitian dilakukan dengan melakukan analisis data sekunder dari SKRRI 2007 yang dilakukan di 33 provinsi di Indonesia. Didapatkan prevalensi IMS pada remaja yang mengikuti SKRRI 2007 adalah 10 %. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian IMS adalah jenis kelamin. Remaja perempuan berisiko 8,31 kali dibandingkan remaja laki-laki untuk tertular IMS. Hal ini karena luas penampang organ reproduksi perempuan lebih luas dibandingkan laki-laki dan bersifat reseptif. ...... According to the data at 2007, it is estimated about twenty percents of total Indonesia population are adolescents. These adolescents within in range of their age with consciousness and risen sexual activity. Some studies have showed that adolescents are such vulnerable population to sexually transmitted infection. This study is aimed to analyze sociodemography and socioculture factors which related with sexual transmitted infection (STI) amongst Indonesia adolescents. It is conducted as secondary data analyzing by using Young Adult Reproductive Health Survey 2007. The prevalence of STI amongst Indonesia adolescents whom became SKRRI 2007 respondents is 10%. Sex has strong association with STI. Girls are more vulnerable to STI than boys. It caused by its reproductive organ is wider and receptive type.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library