Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Aldrin Julianto
Abstrak :
Energi listrik yang memiliki kualitas daya yang baik dan andal menjadi faktor yang sangat vital untuk mendukung iklim dunia industri yang kompetitif. Pada sektor industri yang memiliki sistem tenaga listrik off grid, sangat penting untuk mengetahui seberapa optimal dan andal sistem tenaga listrik untuk mengantisipasi penambahan beban di masa mendatang. Selain itu dengan memperhatikan perkembangan penetrasi penggunaan energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang semakin meluas dapat mempengaruhi stabilitas sistem tenaga listrik karena sifat intermitensi dan ketersediaannya yang tidak bisa diperkirakan. Hilangnya daya PLTS secara mendadak dapat mengakibatkan permasalahan stabilitas karena penurunan frekuensi pada sistem dan dibutuhkan respon yang cepat dari pembangkit listrik yang ada pada sistem untuk menghindari pemadaman total. Metode yang dilakukan pada penelitian ini dengan membuat pemodelan sistem tenaga listrik menggunakan perangkat lunak Electrical Transient Analyzer Program (ETAP) lalu melakukan simulasi untuk mengetahui mode operasi optimal, dilanjutkan dengan memproyeksikan penambahan beban di masa mendatang yang masih dapat disuplai oleh sistem, serta menghitung berapa penetrasi optimal dari PLTS yang dapat diintegrasikan pada sistem tenaga listrik di industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tenaga listrik di industri masih dapat mengantisipasi penambahan beban sampai dengan 80% dari cadangan putarnya dan stabilitas pada sistem masih terjaga dengan baik saat integrasi PLTS dilakukan sebesar 16% dari total beban sehingga sistem tenaga listrik offgrid pada industri tetap terjaga keandalan dan stabilitasnya saat diintegrasikan dengan PLTS. ......The need of power system quality and stability is one of the most important thing to increase productivity and competitiveness in industrial process. Some industries have off grid electrical power systems, therefore it is important to know how optimal and reliable the electrical power system to supply load requirements in the future. Since power generation connected to system is limited, so the flexibility of power system in industry is low. In addition, rapid development of penetration of renewable energy source such as solar photovoltaic has an impact of power system stability and quality because of its intermittent, availability, and grid related problems. So when the electrical power from solar photovoltaic is suddenly lost, a frequency instability phenomenon will occur and it will be needed fast response of conventional synchronous generator to prevent power system blackout. The objective of this research was to study power system optimization in industry in terms of quality and stability by considering future load demand and penetration rate of solar photovoltaic by modeling and simulation using Electrical Transient Analyzer Program (ETAP) software then perform a simulation to find out the optimal operating mode, projecting additional future loads that can still be supplied by the system, and calculating the optimum penetration of PV can be integrated into power system. The results showed the power system can still anticipate additional loads of up to 80% of its spinning reserve and power system quality and stability is still well maintained when the PV integration is carried out at 16% of the total load.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Raja
Abstrak :
Letak Indonesia yang berada di garis khatulistiwa menjadikannya salah satu negara terkaya dengan sumber daya energi surya yang stabil. Hal ini mendorong permintaan energi surya terbarukan di seluruh negeri. Meskipun Indonesia tampaknya memiliki banyak wilayah yang potensial dalam pembangunan teknologi panel surya, ada tantangan dan berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menilai kesesuaian implementasi teknologi ini. Oleh karena itu, dibutuhkan metode yang tepat untuk mengkaji hal tersebut. Studi ini menerapkan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) berdasarkan algoritma Multi Criteria Decision Making (MCDM) dengan proses pengolahan data meggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG terdiri dari data berbasis satelit pada sumber daya energi dan lapisan data yang dikumpulkan secara lokal seperti penggunaan lahan, topografi, pemukiman masyarakat, jalur jalan, dan jaringan listrik, yang dianggap sebagai lapisan kriteria untuk penilaian kesesuaian lokasi. Salah satu perangkat lunak berbasis GIS yang akan digunakan yaitu ArcGis. Hasil penelitian ini berupa pemetaan wilayah di Indonesia terhadap tingkat kecocokan pembangunan panel surya dengan beberapa variabel kecocokan yang sudah dianalisis. Dari hasil pemodelan, hasil peta kecocokan dengan kawasan seluas 42.162,12 memiliki indeks kesesuaian yang sangat cocok, 559.097,36 dengan indeks kesesuaian yang cocok, 892.546,62 dengan indeks kesesuaian yang kurang cocok, dan 215238,89 dengan indeks kesesuaian yang tidak cocok. Kerangka pemodelan ini dapat mendorong energi terbarukan di Indonesia dimana pemerintah menargetkan 23% di tahun 2025 dan 31% pada 2050. ......Indonesia's location on the equator makes it one of the richest countries with stable solar energy resources. This is driving demand for renewable solar energy across the country. Even though Indonesia seems to have many potential areas in the development of solar panel technology, there are challenges and various factors that need to be considered to assess the suitability of implementing this technology. Therefore, an appropriate method is needed to study this. This study applies the Analytic Hierarchy Process (AHP) method based on the Multi Criteria Decision Making (MCDM) algorithm with data processing using Geographic Information System (GIS) technology. GIS consists of satellite-based data on energy resources and locally collected data layers such as land use, topography, human settlements, roadways, and power grids, which are considered as criteria layers for site suitability assessments. One of the GIS-based software that will be used is ArcGis. The result of this research is a mapping of regions in Indonesia to the suitability level of solar panel development with several compatibility variables that have been analyzed. From the modeling results, the results of the suitability map with an area of ​​42.162,12 have a very suitable suitability index, 559.097,36 with a suitable suitability index, 892.546,62 with a less suitable suitability index, and 215238,89 with unmatched suitability indices. This modeling framework can encourage renewable energy in Indonesia where the government is targeting 23% in 2025 and 31% in 2050.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo Wahyu Purwanto
Jakarta: UI-Press, 2007
PGB 0415
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Hampir semua mobilisasi ekonomi di negara maju maupun negara sedang berkembang didasarkan pada situasi energi fosilnya. Kekhawatiran akan perubahan iklim dan menyusutnya energi fosil, maka sumber energi terbarukan ditinjau sebagai alternatif terbaik untuk pemenuhan energi dalam pembangunan yang berkesinambungan. Teknologi energi terbarukan ditimbang memiliki peran yang menjanjikan dalam pemenuhan pembangkitan energi. Potensinya dalam pembangunan masyarakat desa di negara sedang berkembang masih kurang didemostrasikan. Di Philipina, 22 komunitas pedesaan di Mindanao, yang menggunakan 6 teknologi energi matahari dan 16 teknologi energi air diteliti dalam studi ini untuk mencari faktor-faktor yang mempengauhi kesuksesan operasi sistem energi terbarukan. Teknik lingkungan yang tidak efisien, policy umum yang buruk, keterbatasan kapasitas institusi, isyu keuangan dan ekonomi serta kondisi sosial politik ditemukan sebagai rintangan utama dalam mengadopsi teknologi energi terbarukan pedesaan. Evaluasi hukum energi di Philipina dan rencana pengembangan energi menunjukkan perlunya keterlibatan setiap level demi kesuksesan implementasi dan adopsi teknologi energi terbarukan yang juga merupakan ukuran kesuksesan mitigasi mengatasi perubahan iklim dan memastikan suplai energi yang berkesinambunngan. Dalam jangka panjang, diharapkan bahwa sistem energi terbarukan skala kecil yang dioperasikan oleh komunitas pedesaan dapat ditampung oleh jaringan listrik nasional. Hal ini akan menentukan kesuksesan atau kegagalannya. Operasinya akan terhenti bila mereka menghentikan dukungan pada sistem energi terbarukan mereka. Penampungan listrik oleh jaringan listrik nasional dapat membantu memastikan kesinambungan kerja komunitas di Mindanao.
JITE 1:13 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Aufar Yudithio
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam pengoperasian sistem tenaga listrik untuk dapat menyediakan tenaga listrik di masa yang akan datang maka diperlukan suatu perencanaan operasi sistem tenaga listrik. Salah satu bagian utama yang harus disiapkan oleh penyedia tenaga listrik PLN adalah bagian pembangkitan, dalam merencanakan pembangkitan tenaga listrik harus selaras dengan besar beban puncak pada waktu tertentu. Kemudian, diperlukan pula suatu faktor keandalan yang berhubungan dengan pembangkitan dan besar beban puncak yaitu reserve margin, yang merupakan persentase besar cadangan pembangkit terhadap besar beban puncak. Dalam penelitian ini, penulis menemukan suatu permasalahan yaitu besar reserve margin yang sangat besar pada tahun 2019 dan pada tahun 2020 yaitu sebesar 55 dan 49 berdasarkan perencanaan PLN pada RUPTL 2017-2026. Oleh karena itu, penulis mencoba melakukan peramalan beban hingga tahun 2020 menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan, lalu mencoba menentukan berapa reserve margin yang seharusnya diperlukan dan akan muncul berapa besar pembangkitnya sehingga perencanaan pembangkit dapat lebih efisien. Didapatkan hasil peramalan beban menggunakan JST pada tahun 2017 adalah 26,419 MW, tahun 2018 adalah 28,001 MW, lalu tahun 2019 adalah 29,716 MW, dan pada tahun 2020 adalah 30,779 MW. Dari beberapa variasi reserve margin, penulis memilih merekomendasikan reserve margin sebesar 30 . Sehingga, total pembangkit yang akan beroperasi pada tahun 2017 menjadi sebesar 34,345 MW, tahun 2018 sebesar 36,401 MW, lalu pada tahun 2019 sebesar 38,631 MW, dan pada tahun 2020 sebesar 40,013 MW.
ABSTRACT
In the operation of electric power system to provide electric power in the future it is necessary to have a planning operation of electric power system. One of the main components that must be prepared by the provider of electricity PLN is the generation component, in planning the generation of electricity must be in line with the peak load at a certain time. Then, a reliability factor associated with the generation and the peak load called reserve margin, which is a percentage of the generating reserves against the peak load. In this study, the authors found a problem that is the value of the reserve margin is very large in 2019 and in the year 2020 that is equal to 55 and 49 based on PLN planning in RUPTL 2017 2026. Therefore, the author tries to forecast the load until 2020 using Artificial Neural Network ANN , then the author try to determine how much is the reserve margin should be required and how much is the power plants needed, so that the planning can be more efficient. After doing a forecast and calculation, it can obtained from load forecasting results using ANN in 2017 the peak load is 26,419 MW, 2018 is 28,001 MW, then year 2019 is 29,716 MW, and in the year of 2020 is 30,779 MW. From several variations of reserve margin, the author has choosen to use a reserve margin of 30 . Thus, the total power plant to be installed in 2017 will be 34,345 MW, in 2018 of 36,401 MW, then in 2019 by 38,631 MW, and by 2020 by 40,013 MW.
2017
S70071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rumi Djalil
Abstrak :
Pemenuhan kebutuhan energi masyarakat sangat penting bagi tiap negara. Hal ini karena pemenuhan energi sangat berkaitan erat dengan perekonomian suatu negara. Indonesia selama ini cenderung menggantungkan pemenuhan sebagian besar energinya dari minyak bumi. Kenaikan harga minyak dunia pada tahun 2005 telah memukul perekonomian Indonesia yang bergantung pada minyak bumi. Akibat dari keadaan tersebut membuat subsidi membengkak sehingga pemerintah terpaksa menaikkan harga Bahan Bakar Minyak. Pada sisi lain, produksi minyak Indonesia terus menurun dan konsumsi meningkat. Untuk mengatasi permasalahan ini di masa depan, pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 5 Tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional. Substansi dari Perpres ini adalah mendeversifikasi pemenuhan energi agar tidak lagi bergantung dari minyak bumi secara bertahap hingga tahun 2025. Salah satu sumber energi yang diharapkan dapat berperan adalah Bahan Bakar Nabati (Biofuel) yang diharapkan dapat memenuhi 5 persen dari kebutuhan energi nasional. Tulisan ini membahas mengenai upaya pemerintah dalam mengimplementasikan target biofuel dalam Perpres Kebijakan Energi Nasional. Tulisan ini memuat mengenai kebijakan-kebijakan yang telah diambil pemerintah baik yang mendukung maupun yang menghalangi implementasi Perpres tersebut terutama di bidang biofuel. Metode penelitian dalam tulisan ini dilakukan secara normatif yuridis dengan sifat penelitian yang deskriptif analitis dengan menggunakan data sekunder. Tulisan ini menemukan bahwa pemerintah telah cukup banyak membuat kebijakan yang mendukung implementasi pemanfaatan biofuel sesuai target dalam Perpres Kebijakan Energi Nasional. Akan tetapi, masih diperlukan berbagai perbaikan dan perubahan kebijakan yang harus dilakukan pemerintah agar target Perpres dapat tercapai sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan. ......Pemenuhan kebutuhan energi masyarakat sangat penting bagi tiap negara. Hal ini karena pemenuhan energi sangat berkaitan erat dengan perekonomian suatu negara. Indonesia selama ini cenderung menggantungkan pemenuhan sebagian besar energinya dari minyak bumi. Kenaikan harga minyak dunia pada tahun 2005 telah memukul perekonomian Indonesia yang bergantung pada minyak bumi. Akibat dari keadaan tersebut membuat subsidi membengkak sehingga pemerintah terpaksa menaikkan harga Bahan Bakar Minyak. Pada sisi lain, produksi minyak Indonesia terus menurun dan konsumsi meningkat. Untuk mengatasi permasalahan ini di masa depan, pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 5 Tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional. Substansi dari Perpres ini adalah mendeversifikasi pemenuhan energi agar tidak lagi bergantung dari minyak bumi secara bertahap hingga tahun 2025. Salah satu sumber energi yang diharapkan dapat berperan adalah Bahan Bakar Nabati (Biofuel) yang diharapkan dapat memenuhi 5 persen dari kebutuhan energi nasional. Tulisan ini membahas mengenai upaya pemerintah dalam mengimplementasikan target biofuel dalam Perpres Kebijakan Energi Nasional. Tulisan ini memuat mengenai kebijakan-kebijakan yang telah diambil pemerintah baik yang mendukung maupun yang menghalangi implementasi Perpres tersebut terutama di bidang biofuel. Metode penelitian dalam tulisan ini dilakukan secara normatif yuridis dengan sifat penelitian yang deskriptif analitis dengan menggunakan data sekunder. Tulisan ini menemukan bahwa pemerintah telah cukup banyak membuat kebijakan yang mendukung implementasi pemanfaatan biofuel sesuai target dalam Perpres Kebijakan Energi Nasional. Akan tetapi, masih diperlukan berbagai perbaikan dan perubahan kebijakan yang harus dilakukan pemerintah agar target Perpres dapat tercapai sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
S24648
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sodi Zakiy Muwafiq
Abstrak :
Pulau Sebesi memiliki permasalahan dalam pemenuhuan kebutuhan listriknya. Saat ini Pulau Sebesi menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel untuk mensuplai listrik yang hanya mengalir selama enam jam per hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan sistem energi terbarukan yang layak di wilayah Pulau Sebesi, Provinsi Lampung. Untuk mendapatkan sistem energi yang optimal adalah dengan melakukan permodelan biaya ekonomi untuk konfigurasi sistem dan pemilihan lokasi yang tepat untuk penempatan sistem. Untuk mendapatkan konfigurasi sistem yang sesuai dengan biaya terendah simulasi dan optimasi dilakuakan menggunakan perangkat lunak HOMER untuk mendapatkan Nilai Biaya Saai Ini (Net Present cost) dan Biaya Energi Terukur (Levelized Cost of energy) sebagai parameter penentu untuk kelayakan ekonomi. Sedangkan untuk kelaykan teknis adalah melakukan analisis wilayah kesesuaian menggunakan metode Spatial Multicriteria Analysis (SMCA) dengan fuzzy logic. Hasil yang didapatkan dari simulasi dan optimasi HOMER adalah NPC sebesar Rp 62,189 Milyar dan LCoE sebesar Rp 3.909,00. Sedangkan hasil dari SMCA adalah wilayah potensial penempatan sistem dengan total luas 211 Ha. Selain itu didapatkan tiga lokasi optimal untuk masing-masing sistem photovoltaic dan turbin angin dengan melakukan survey lapang hasil validasi dari wilayah potensial yang telah ditentukan.  ...... Sebesi Island has problems in meeting its electricity needs. At present Sebesi Island uses Diesel Power Plant to supply its electricity that only available for six hours per day. The purpose of this study was to find out the development of a feasible renewable energy system in the Sebesi Island region, Lampung Province. To get an optimal energy system is to do economic cost modelling for system configuration and the selection of the right location for system placement. To get a system configuration that corresponds to the lowest cost simulation and optimization, the HOMER software is used to obtain the Net Present Cost and Measured Cost of Energy as the determining parameters for economic feasibility. Whereas for technical feasibility is to conduct a suitability analysis using the Spatial Multicriteria Analysis method with fuzzy logic. The results obtained from the HOMER simulation and optimization are NPCs of Rp. 62,189,690,000.00 and LCoE of Rp. 3,909.00. While the results of the SMCA are potential areas of system placement with a total area of 211 Ha. In addition, three optimal locations for each PV system and wind turbine were obtained by conducting a field survey of validation results from a predetermined potential area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnianto Joyonegoro
Abstrak :
ABSTRAK
Suatu pemasalahan yang muncul dalam mendesain PLTS Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah adanya penentuan besarnya beban konsumsi energi listrik yang tepat di daerah kepulauan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya informasi yang tersedia mengenai data konsumsi energi listrik di daerah terpencil atau jauh dari jangkauan listrik PLN. Salah satu solusi untuk mengatasi adanya permasalahan tersebut adalah dengan memberikan suatu pemodelan matematis berupa besarnya beban konsumsi energi listrik di daerah tersebut. Penelitian ini memaparkan tentang pemodelan konsumsi energi listrik di Desa Kolorai, Morotai, Provinsi Maluku Utara Indonesia berbasis energi baru terbarukan salah satunya yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Tahapan yang dilakukan dalam peneliltian ini yaitu dengan menentukan besarnya beban energi listrik di desa tersebut pada tahun 2017 dengan metode wawancara. Selanjutnya, melakukan proyeksi pertumbuhan beban listrik dengan menerapkan metode regresi Principal Component PC untuk desa tersebut. Proyeksi kebutuhan energi listrik yang ditentukan berdasarkan proyek lifetime berakhir yaitu tahun 2033. Berdasarkan hasil metode regresi PC, proyeksi konsumsi energi listrik yang didapatkan tahun 2033 untuk skenario 1 dan 2 yaitu 258,93 kWh dan 145,03 kWh per hari untuk regresi PC lima variabel dan 257,66 kWh dan 144,29 kWh per hari untuk regresi PC tiga variabel.
ABSTRACT
A problem gained for PV power plant designer is determining electrical energi consumption data for PV power plant design, especially for remote areas. It 39 s due to the lack of information available on data of electrical energy consumption in remote areas or far from a grid PLN . As solutions, this research proposes electrical energy consumption with mathematical modeling for that village based on economic and social conditions in Kolorai Village, Morotai, North Maluku Province as study locations based on PV sources. One of steps was undertaken in this research is to determine the electrical energi consumption in 2017 by the method of interview. The projection of the electrical energi consumption is determined by the lifetime of the project ends in 2033. Based on principal component regression method, the daily electrical energi consumption was obtained in 2033 with five regression variable for scenarios 1 and 2 are 258,93 kWh and 145,03 kWh per day. On the other hand, the daily electrical energi consumption projections are 257,66 kWh and 144,29 kWh per day respectively three regression variable.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover