Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Elsa Novelia
"Jumlah pasien gagal ginjal terminal di Indonesia terus meningkat. Peningkatan prevalensi hipertensi dan diabetes adalah salah satu kontributor peningkatan kasus penyakit gagal ginjal kronik. Meskipun Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) telah diperkenalkan sebagai terapi pengganti ginjal CAPD masih jarang digunakan dan hemodialisa masih merupakan tindakan mayoritas yang dipilih di Indonesia. Tujuan dari studi ini adalah untuk melakukan analisa efektivitas biaya antara HD dan CAPD. Penelitian membandingkan 78 pasien HD di RS PMI Bogor dan 10 pasien CAPD di RSUP Fatmawati Jakarta. Kualitas hidup pasien menggunakan kuisoner SF 36. Beban ekonomi untuk biaya langsung medis menggunakan tarif INA CBGs dan biaya lainnya menggunakan kuisoner beban ekonomi. Biaya total hemodialisa setahun adalah Rp 133.396.692,- dan Rp 81.680.000,- untuk CAPD. 46,2% pasien hemodialisa mempunyai kualitas hidup baik dan 90% pasien CAPD mempunyai kualitas hidup baik. Analisa Bivariat menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien CAPD terbukti siknifikan pada aspek peran fisik, emosi, rasa nyeri, energi, fungsi sosial dan kesehatan jiwa. CAPD lebih cost efektif dibandingkan HD dengan nilai ICER adalah Rp 2.032.889,- untuk setiap ekstra peran emosi lebih baik dan Rp 1.780.265,- untuk setiap ekstra peran fisik lebih baik serta dominan untuk biaya dan kualitas hidup pada CE Plan.
Number of patients with End Stage Renal Disease (ESRD) in Indonesia is growing. The increased prevalence of hypertension and diabetes mellitus is a contributor to the increase in patients with CKD (Chronic Kidney Disease). Ever since Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) was intoduced as a form of renal replacement therapy, CAPD still small number of users and Haemodilysis still constitute the majority of renal replacement therapy in Indonesia. The aim of this study is to analize the cost effectiveness between HD and CAPD on ESRD patients. Study compared 78 HD patients at PMI Hospital in Bogor and 10 CAPD patients at Fatmawati Hospital in Jakarta. Patient quality of life interviewed by SF 36 questionnaire. Economic burden divided in two measurement. Direct medical cost measured by INA CBGs packet, direct non medical cost (transportation, food for patient and family) and indirect medical cost (opportunity cost) will be measure by economic burden questionnaire. Haemodialysis total cost per year is Rp 133.396.692,- and Rp 81.680.000,- for CAPD. 46,2% Haemodialysis patient has good quality of life and 90% for CAPD. Bivariat analysis showed Quality of life CAPD patient significant in phisical activities, emotional, pain, energy, sosial function and sanity. CAPD is cost effective compare to HD with ICER Rp 2.032.889,- for ekstra better emotional role and Rp 1.780.265,- for ekstra better phisical role and dominant for cost and quality of life at CE PlanKey words: cost effectiveness analysis, Haemodialysis, CAPD"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Panggabean, Nova Romaida
"
ABSTRAKGagal ginjal terminal adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif. Salah satu terapi pengganti ginjal yang dilakukan adalah hemodialisis. Bagi pasien hemodialisis sangat lah penting untuk melakukan pengelolaan cairan dalam mencegah hipo/hipertensi, sesak, oedem, dan lainnya. Hal tersebut harus didukung oleh perawat dengan memberikan edukasi kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif sederhana dengan menggunakan analisis univariate analisis deskriptif . Selanjutnya pengambilan data diperoleh dengan menggunakan kuesioner pertanyaan terbuka yang dibagikan kepasa pasien hemodialisis. Analisis penelitian ini adalah univariat yang merupakan analisis tiap variabel yang dinyatakan dengan menggambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel atau grafik. Teknik pengambilan sampel adalah metode Non ndash; Random Sampling dengan tehnik Quota Sampling yaitu 65 orang berdasarkan kriteria inklusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan cairan yang telah dilakukan oleh pasien hemodialisis sudah baik. Perawat harus mempertahankan bahkan meningkatkan kembali dalam memberikan edukasi kesehatan agar tetap menciptakan pengelolaan cairan yang baik kepada pasien yang melakukan hemodialisis. Kata Kunci : gagal ginjal terminal, edukasi kesehatan, pengelolaan cairan pasien hemodialisis.
ABSTRACTEnd Stage Renal Disease is The pathophysiologic process with diverse etiology, resulting in a progressive decline in renal function. One of renal replacement therapy does is hemodialysis. For patients on hemodialysis is so important to the management of fluids in preventing the occurrence of such a state of excess fluid volume hypo hypertension, tightness, edema, and others. It must be supported by a nurse to provide health education. This research was a simple descriptive using univariate analysis descriptive analysis . Furthermore data collection was obtained through a questionnaire distributed an open question revelation of hemodialysis patients. Univariate analysis of this research was that an analysis of each variable declared by describing and summarizing the data in a scientific manner in the form of tables or graphs. The sampling technique was the method of non random sampling with quota sampling technique with 65 peoples based on inclusion criteria. These results showed that the management of fluid that has been done by hemodialysis patients is good. Nurses should maintain and even increase back in providing health education in order to keep creating good fluid management to patients who do hemodialysis. Keyword End Stage Renal Disease, Management Fluid, Health Education"
Lengkap +
2015
S70089
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library