Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lazuardi Ardan
Abstrak :
Daerah Cisukarame, sukabumi merupakan salah satu area prospek panas bumi di Indonesia yang masuk kedalam wilayah kerja panas bumi. Namun, belum adanya kegiatan eksplorasi yang memanfaatkan potensi daerah tersebut, sehingga studi terus dilakukan untuk dapat menjadi bahan pertimbangan area yang akan di eksplorasi. Pemetaan alterasi dapat menjadi indikator suatu area memiliki potensi panas bumi serta keberadaan mineralisasi yang dapat dieksplorasi lebih lanjut. Oleh karena itu, penelitian bertujuan menentukan tipe, zonasi, serta penggambaran dalam model penampang mengenai alterasi hidrotermal dan mineralisasi pada Daerah Cisukarame. Metode yang digunakan adalah integrasi antara metode penginderaan jauh berupa analisis Fault Fracture Density (FFD), Land Surface Temperature (LST), dan Principal Component Analysis (PCA) dengan metode survey lapangan berupa petrografi dan X-Ray Diffraction (XRD). Hasil penelitian menunjukan bahwa integrasi antara penggunaan metode FFD dan LST dengan survey lapangan terdapat manifestasi panas bumi berupa alterasi, sumber air panas, dan kolam air panas yang ditemukan terutama pada sekitar aliran Sungai Cisukarame. Berdasarkan integrasi analisis PCA, petrografi, dan XRD terdapat tiga tipe alterasi pada daerah penelitian yaitu filik, propilitik, dan argilik. Alterasi pada daerah penelitian berasosiasi dengan mineralisasi berupa pirit dengan tipe endapan berupa epitermal sulfidasi rendah. Model penampang alterasi menggambarkan sebaran alterasi pada daerah penelitian berdasarkan penarikan satu garis penampang. ......The Cisukarame area, Sukabumi is one of the geothermal prospect areas in Indonesia which is included in the geothermal working area. However, there is no exploration activity that utilizes the potential of the area, so studies continue to be carried out to be considered for areas to be explored. Alteration mapping can be an indicator of an area that has geothermal potential and the presence of mineralization that can be explored further. Therefore, this study aims to determine the type, zoning, and depiction in the cross-sectional model regarding hydrothermal alteration and mineralization in the Cisukarame area. The method used is the integration of remote sensing methods in the form of Fault Fracture Density (FFD) analysis, Land Surface Temperature (LST), and Principal Component Analysis (PCA) with field survey methods in the form of petrography and X-Ray Diffraction (XRD). The results showed that the integration between the use of FFD and LST methods with field surveys contained geothermal manifestations in the form of alteration, hot springs, and hot springs which were found mainly in the vicinity of the Cisukarame River flow. Based on the integration of PCA, petrography, and XRD analysis, there are three types of alteration in the study area, namely phyllic, propylitic, and argillic. Alteration in the study area is associated with mineralization in the form of pyrite with a low sulfidation epithermal type of deposit. The cross-sectional model of alteration describes the distribution of alterations in the study area based on the drawing of one cross-sectional line.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Kirana Gita
Abstrak :
Tesis ini membahas pengaruh kebijakan pelarangan cantrang dalam mengatasi overfishing di Indonesia. Kebijakan pelarangan cantrang merupakan salah satu kebijakan yang disusun oleh Pemerintah untuk mengatasi overfishing. Untuk melihat pengaruh kebijakan tersebut terhadap sebaran ikan, digunakan data dan informasi penginderaan jauh. Data dan informasi penginderaan jauh ini merupakan data yang umum digunakan nelayan untuk menentukan posisi penangkapan ikan yang efektif dan bersifat real-time. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah titik koordinat ikan pada informasi penginderan jauh sebagai analogi sebaran ikan, suhu permukaan laut, konsentrasi klorofil-a, dan variabel dummy implementasi kebijakan larangan cantrang. Hasil analisis menunjukkan sejak diberlakukannya larangan cantrang, sebaran ikan di laut meningkat sebesar 16.1%. Meningkatnya 1% suhu permukaan laut, menyebabkan peningkatan sebaran ikan sebesar 6.5%. Sedangkan variabel klorofil-a tidak signifikan pada penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan pelarangan cantrang efektif untuk meningkatkan sebaran atau stok ikan di laut. ......Cantrang prohibition is one of the Governmen’s policy to resolve overfishing problems. In order to estimate the impact of cantrang prohibition policy on fish distribution in the sea, remote sensing data and policy are used. This remote sensing data and information are commonly used by fishermen to determine fishing positions that are effective and real-time. The variables used in this study are fish coordinate on remote sensing information as an analogy of fish distribution, sea surface temperature, chlorophyll-a concentration, and dummy variable implementation of the cantrang prohibition policy. The analysis shows that since the enactment of the cantrang prohibition, the distribution of fish in the sea increased by 16.1%. Increased 1% of sea surface temperature, causing an increase in fish distribution by 6.5%. While the chlorophyll-a variable was not significant in this study. This research shows that the prohibition policy is effective to increase the distribution or stock of fish in the sea.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library