Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Mukhtar Tahir
Abstrak :
ABSTRAK
Eksperimen pencitraan bumi yang diambil dari satelit mikro yang sedang mengorbit sangat besar nilai harganya dalam berbagai aspek penelitian seperti sumber daya alam, klimatologi dan ramalan cuaca. Berdasar pada teknologi Charge Coupled Device (CCD), sebuah kamera berukuran kecil dan murah akan dirangkaikan atau dipasang pada satelit mikro. Data citra yang dihasilkan oleh kamera CCD kemudian diubah kedalam format digital (digitized) dan disimpan pada memori eksperimen Simpan dan Baca Digital (Digital Store and Readout, DSR). Memori Simpan dan Baca Digital (DSR) ini adalah fasiiitas penyimpanan memori CMOS multifungsi yang mendukung transmisi ke bumi (downlink transmission). Pada penelitian ini dijelaskan rancangan dan implernentasi frame grabber dan digital store and readout untuk selanjutnya diaplikasikan sebagai suatu subsistem pencitra pada satelit mikro.
ABSTRACT
Earth remote sensing experiments based on orbiting micro satellite give tremendous benefits for many aspects of the earth researches such as resources management, climatology and weather prediction. Based on charge coupled device (CCD) technology a small sized and relatively inexpensive camera will be assembled and installed at the micro satellite. The produced remote sensing data of CCD camera will be formatted or digitized into the digital format and store at the memory of the digital store and readout, DSR experiment. The memory of DSR is the multifunction storing CMOS memory which supports the transmission down to the earth (downlink transmission). The research discusses the design and implementation process of the frame grabber and the digital store and readout. They will then be integrated as one of the subsystems of the micro satellite system.
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tukul Rameyo Adi
Abstrak :
Metoda klasifikasi Jaringan Syaraf Tiruan (JST) telah banyak diterapkan dalam bidang penginderaan jauh. Dalam penelitian ini dilakukan percobaan klasifikasi awan dengan menerapkan metoda JST Kohonen pada data citra multispektral satelit NOAA AVHRR. JST Kohonen adalah metoda klasifikasi tak terselia yang berbasis pada sistem pembelajaran kompetitif Self-Organizing Maps (SOM). Prosedur percobaan terdiri dari tiga tahap, yakni tahap pembelajaran, tahap pelabelan dan tahap klasifikasi. Pada mulanya, klasifikasi awan dilakukan menggunakan lima kanal data citra sebagai vektor masukan, yakni kanal cahaya-tampak, infra-merah dekat, infra-merah tengah, dan dua kanal infra-merah termal. Hasil klasifikasi lalu dibandingkan dengan hasil klasifikasi visual untuk menentukan tingkat keberhasilannya. Kemudian, proses klasifikasi dilanjutkan untuk mengevaluasi kanal-kanal yang dominan dalam klasifikasi awan dengan cara mereduksi jurnlah kanal yang digunakan dalam klasifikasi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa klasifikasi awan menggunakan JST Kohonen memberikan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi sebesar 81% untuk katagori 10 kelas atau 95% untuk 4 katagori utama 4 kelas awan, dengan kanal-kanal yang dominan yaitu kanal satu (cahaya-tampak) dan kanal empat (infra-merah termal).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ety Parwati
Abstrak :
Segara Anakan dan sekitarnya, berada di Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah merupakan daerah kajian yang dipilih. Wilayah tersebut memiliki ekosistem payau yang unik, yakni berupa estuari yang terlindung dan dikelilingi oleh hutan payau yang perkembangannya sangat dinamis. Wilayah ini terlindung dari Samudera Hindia karena adanya Pulau Nusakambangan. Meskipun demikian di daerah ini proses sedimentasi berlangsung sangat intensif pada dasawarsa terakhir ini. Pendangkalan Segara Anakan dipengaruhi erosi yang terjadi pada daerah aliran sungai di sebelah utara kawasan ini. Perairan Segara Anakan berfungsi sebagai daerah asuhan (nursery ground) dan habitat berbagai spesies ikan dan udang. Bagi masyarakat yang bertempat tinggal di daerah ini, Segara Anakan merupakan tempat mencari ikan (fishing ground). Selain bermatapencaharian sebagai nelayan, sebagian masyarakat juga mengembangkan kegiatan pertanian (sawah, tegalan) dan pertambakan pada lahan-lahan yang memungkinkan. Wilayah atas Segara Anakan merupakan lahan yang subur untuk pertanian. Banyak penduduk yang mengandalkan hidupnya dari bertani. Dalam rangka meningkatkan hasil pertanian, penduduk menggunakan pestisida yang sering kali tanpa perhitungan yang tepat. Akibatnya sisa pestisida sering terbuang ke sungai. Aliran sungai Citanduy yang cukup deras serta kondisi lahan atas yang berbukit-bukit akan membawa pesitisida dari lahan pertanian di bagian atas bermuara ke sekitar estuari di bagian bawah. Kondisi iklim dan curah hujan dapat mengakibatkan berkurangnya sifat pestisida yang dikandungnya, akan tetapi sisa pestisida dalam jumlah sekecil apapun akan menumpuk di sekitar estuari. Perubahan yang terjadi pada dasawarsa terakhir, terutama laju sedimentasi yang cepat telah menimbulkan penurunan fungsi ekologi yang secara tidak langsung mengurangi hasil tangkapan nelayan setempat. Sedimentasi juga telah mengakibatkan terbentuknya tanah timbul yang menutupi sebagian perairan, sehingga semakin lama luas perairan Segara Anakan semakin berkurang. Penerapan teknologi penginderaan jauh (inderaja) untuk pemantauan kondisi lingkungan memberikan hasil guna yang optimal, karena penginderaan jauh memberikan kemudahan dalam analisis spasial, berulang, kontinu, serta meliputi wilayah relatif luas dengan biaya yang relatif murah dan cepat bila dibandingkan dengan survei terestris. Artinya, data inderaja mampu menyediakan informasi obyektif, andal dan ekonomis dalam usaha inventarisasi, pemantauan maupun evaluasi sumberdaya. Dari uraian latar belakang di atas, maka diperlukan penelitian untuk memecahkan permasalahan di Segara Anakan, yaitu: 1) Apakah telah terjadi penurunan kualitas lingkungan di kawasan perairan Segara Anakan ?, 2) Bagaimana caranya mengevaluasi kondisi kualitas lingkungan dengan biaya dan tenaga seminimal mungkin?, dan 3). Apakah data penginderaan jauh (inderaja) dapat digunakan untuk melakukan evaluasi kualitas lingkungan ? Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengkaji kondisi kualitas lingkungan kawasan perairan Segara Anakan dengan melihat apakah telah terjadi penurunan kualitas lingkungan dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2000, 2) Mengkaji cara melakukan evaluasi kualitas lingkungan dengan biaya dan tenaga seminimal mungkin dan 3) Mengkaji kemampuan data inderaja dalam mengevaluasi kondisi lingkungan di kawasan perairan Segara Anakan. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dalam menentukan cara yang efisien untuk mengevaluasi kondisi lingkungan. Cara dan metoda yang sama diharapkan dapat dimodifikasi dan diaplikasikan untuk kawasan perairan wilayah Indonesia lainnya. Analisis inderaja yang dilakukan mencakup analisis mangrove, analisis perubahan penutup lahan dan analisis kualitas perairan. Penutup lahan di kawasan ini dibagi menjadi 9 (sembilan) kelas, yaitu : 1) Perairan, mencakup sungai, danau dan laut, 2) Rawa, 3) Tambak, 4) Hutan mangrove, 5) Sawah, 6) Tegalan, yang meliputi kebun dan lahan pekarangan, 7) Hutan, 8) Lahan kosong dan 9) Permukiman. Parameter kualitas perairan yang akan dideteksi menggunakan data inderaja adalah beberapa parameter yang merupakan parameter yang dapat digunakan dalam evaluasi kualitas lingkungan, yaitu Kekeruhan, TSS (Total Suspended Solid), Kandungan Pb , Kandungan minyak dan BOD (Biochemycal Oxygen Demand). Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian laboratorium untuk analisis data inderaja dan survey lapangan untuk memperoleh kelengkapan data mengenai posisi dan lokasi obyek pengamatan, pengukuran parameter kualitas perairan, dan pengumpulan data sosial ekonomi. Kelengkapan data lapangan juga di peroleh dengan memanfaatkan data sekunder, baik berupa hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan maupun data hasil olahan dari Biro Pusat Statistik. Analisis inderaja dilakukan dengan melalui beberapa tahap, yaitu; 1) Tahap pra pengolahan yang mencakup proses-proses koreksi data citra inderaja, meliputi koreksi geometri presisi dan koreksi atmosfer, 2) Proses pengolahan data citra itu sendiri yang dilakukan dengan menggabungkan data-data hasil pengukuran di lapangan sebagai acuan uji ketelitian. Hasil analisis data citra inderaja menunjukkan tiga hal, yaitu: 1) Hutan mangrove di kawasan ini terus menerus mengalami penurunan luasan dan perubahan tingkat kerapatan selama enam tahun pengamatan, yaitu dari tahun 1994 sampai tahun 2000, 2) Konversi penggunaan lahan dari penutup lahan yang satu menjadi penutup lahan lainnya banyak terjadi di kawasan ini, akan tetapi konversi yang terjadi seringkali dilakukan tanpa perhitungan yang matang, dan 3)Kualitas perairan di kawasan ini menunjukkan kondisinya terus mengalami penurunan. Dari hasil pengamatan dan analisis yang mendalam mengenai kondisi perairan Segara Anakan dan sekitarnya dapat disimpulkan dua hal, yaitu : 1) Telah terjadi penurunan kualitas lingkungan kawasan perairan Segara Anakan dan sekitarnya dari tahun 1994 sampai tahun 2000. 2) Data inderaja dengan cakupannya yang luas dan resolusi temporalnya yang tinggi serta karakteristik spektralnya yang baik mampu mengevaluasi kualitas lingkungan dengan melakukan analisis beberapa parameter, yaitu : 1) Analisisi perubahan luasan dan kerapatan mangrove, 2) Analisis perubahan penutup/penggunaan lahan dan 3) Analisis beberapa parameter kualitas perairan. 3) Jika dibandingkan dengan penelitian yang semata-mata mengandalkan hasil uji lapangan, biaya dari tenaga yang diperlukan dengan menggunakan data inderaja tidak terlalu besar. Daftar kepustakaan : 43 (1982 - 2000)
Segara Anakan and its surrounding, located in Cilacap, Central Java, has been selected as study area. The area has a unique brackish ecosystem: an estuary which is protected and surrounded by brackish forest with very dynamic growth. The area is isolated from Indian Ocean as it covered by Nusakambangan island. However, sedimentation process in this estuary has been going very intensively during the last decade. The sedimentation of Segara Anakan is influenced by erosion that occurs in the watershed area in the north. The function of Segara Anakan is nursery ground and habitat of various fish and shrimp species. Segara Anakan is also as fishing ground for local fishermen. Besides fishermen, people are also developing agriculture (rice field, mixed plants) and fish farming in possible areas. Upper Segara Anakan area is fertile for agriculture. Many inhabitants rely their lives on farming. In improving agricultural production, people use pesticides. However, pesticides is often used excessively. As a result, the residue is often dumped into the rivers. The fast flow of Citanduy River and the hilly upland are bring the pesticides from farming area in the upper area down to lower area in the estuary. The condition of climate and rainfall may result in the decrease of pesticides concentration; however, any little amount will deposit around the estuary. The changes in the last decade, especially the rapid sedimentation rate has resulted in the decrease of ecological function, which is indirectly reduce fish catch for local fishermen. Sedimentation has also resulted in the new land that covers some parts; consequently, Segara Anakan water area is reduced. Application of Remote sensing technology to monitor the condition of the environment produces an optimal result, as remote sensing provides' capability in spatial analysis, repetitiveness, and covers relatively wide areas with relatively inexpensive and fast compared to terrestrial survey. This means that remote sensing is able to provide objective, reliable, and economical information in inventory, monitoring or assessment of resources. The objectives of the study are : 1) to analyze the environmental condition of Segara Anakan waters by evaluating the condition of environmental quality from 1994 to 2000, 2) to analyze how to evaluate environment quality with minimum cost and effort, and 3)to assess the capability of remote sensing data in evaluation of environmental condition in Segara Anakan waters. The result of the study is expected to be beneficial as inputs in determining the efficient method to evaluate environmental condition. Similar method is expected to be able to be modified and applied for other water areas in Indonesia. Remote sensing analysis carried out consists of mangrove analysis, land cover changes analysis, and water quality analysis. Land cover in this area divided into nine classes, that is : 1) water, including river, lake and sea, 2) swamp, 3) ponds, 4) mangrove forest, 5) rice field, 6) mixed plant, 7) forest, 8) bare land, and 9) settlement. Parameters of water quality detected from remote sensing data are turbidity, Total Suspended Solid (TSS), Plumbum (Pb), oil and Biochemical Oxygen Demand (BOD). The study is a laboratory research for analysis of remote sensing data and field survey to gain and locate observation, measurement of water quality, and collecting social and economy data. Field data is also obtained from secondary data, that is the result of previous research and from Statistical Central Agency. Remote sensing analysis is carried out in several steps, that is : 1) pre processing, including precision geometric correction and atmospheric correction, and 2) image processing by using field data as references of accuracy. The result of remote sensing data analysis shows three points: 1) mangrove forest in this area has been continuously experiencing a decreasing acreage and change in density level during 6 years of observations, from 1994 to 2000, and 2) conversion of land use from one land cover into another has been continuously happened in this area, hence quality of the environment in the area shows a continuous decrease. From the result of observations and analysis of condition of Segara Anakan and surrounding waters, two points can be concluded, that is : 1. Environmental quality in Segara Anakan and surrounding waters have declined from 1994 to 2000 2. Remote sensing data with wide coverage, high temporal resolution, and its good spectral characteristic is capable of evaluating environmental condition by using analysis of several parameters, that is: 1) Analysis of mangrove acreage and density changes, 2) Analysis of land use/cover changes, and 3) Analysis of water quality parameters. 3. Compared to research that relies only on terrestrial observation, cost and effort using remote sensing data are relatively small. Number References : 43 (1982 - 2000)
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T14628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Prasetyo
Abstrak :
ABSTRAK Perkembangan perkotaan yang pesat terjadi di negara berkembang terutama pada wilayah pinggiran kota. Dampaknya adalah terjadinya penjalaran yang merupakan fenomena perkotaan yang kompleks dan sulit diukur. Pemangku kebijakan memerlukan metode yang sederhana untuk mengontrol dan mengevaluasi penjalaran sebuah kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menilai tingkat penjalaran perkotaan menggunakan model Shannon Entropy dengan mempertimbangkan jarak terhadap pusat kota dan jaringan jalan. Penerapan Shannon?s Entropy di Bodetabek pada 1989-2014 menunjukkan bahwa pola penjalaran linier lebih dominan terjadi di Kabupaten Bogor, Bekasi dan Kota Bogor. Semakin besarnya indeks Shannon?s Entropy mengindikasikan keenderungan penjalaran perkotaan yang semakin acak. Pola penjalaran melompat (acak) terjadi di Kabupaten Tangerang yang ditandai indeks entropy yang tinggi. Penjalaran kota di Bodetabek dipengaruhi oleh karakterik fisik dan sosial wilayah terutama aspek kemiringan tanah dan perubahan jumlah penduduk.
ABSTRACT Rapid urban development occurred in developing countries, particularly in the urban fringe area. The impact was related to the occurrence of urban sprawl which is highly complex urban phenomenon and difficult to measure. Related stakeholders require a simple method to estimate and evaluate the urban sprawl patterns. This paper aims to measure and asses the level of urban sprawl based on Shannon?s Entropy considering on two aspect i.e. the distance to town center and road networks. Application of Shannon's Entropy in Bodetabek for 1989-2014 described that linear pattern of sprawling mostly happened in Bogor, Bekasi and Bogor city. With increasing of entropy index, this pattern tends to become more scattered in the future, even in Bogor regency the pattern becomes leapfrog characteristics for 2014. Tangerang Regency showed leapfrog pattern with high entropy index. Urban sprawl in Bodetabek driven by region?s physical and social characteristics mainly with slope and population growth.
2016
T44776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Kumar
Abstrak :
Pengendali konvensional dengan parameter yang tetap tidak dapat mengatasi sistem yang mengalami perubahan parameter seiring berjalannya waktu, sehingga unjuk kerja lingkar tertutup akan mengalami penurunan bahkan dapat mengakibatkan ketidakstabilan. Sedangkan pada kenyataannya, sistem nyata sangat dinamis sehingga memungkinkan perubahan-perubahan karakteristik sistem yang harus diantisipasi oleh pengendali. Dalam skripsi ini dilakukan perancangan dan implementasi sistem kendali adaptif dengan menggunakan bantuan perangkat komputer secara waktu-nyata (real-time) pada Pressure Process Rig (38-714, Feedback Instruments Limited) dengan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil Rekursif sebagai estimator dan Metode Penempatan Kutub sebagai aturan sintesa parameter pengendali. Pengendalian dilakukan dengan membandingkan dua struktur, yaitu pengendali dengan Dua-derajat-kebebasan (Two-degree-of-freedom Controller) dan Kendali Kenaikan (Incremental Control). Keberhasilan pengendalian swatala ditunjukkan oleh penggunaan struktur pengendali dengan Kendali Kenaikan, yang ditandai dengan hilangnya galat tunak dalam waktu antara 10 hingga 20 detik setelah titik kerja baru diaplikasikan. Pengendalian ini dilakukan dengan menentukan letak kutub-kutub lingkar tertutup pada titik 71,2,3 = +0,92, +0,92, dan +1,0 dan lambda RLS sebesar 0,9999. Struktur pengendali dengan Dua-derajat-kebebasan tidak dapat diterapkan dengan baik karena ketidakidealan dan ketidaklinearan yang dimiliki oleh Pressure Process Rig.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Gabriella Binowo
Abstrak :
Skripsi ini membahas penerapan United Nations Principles Relating to Remote Sensing of the Earth from Outer Space 1986 (Prinsip 1986) dalam kegiatan satelit penginderaan jauh di berbagai negara, termasuk Indonesia, melalui kebijakan nasionalnya. Prinsip 1986 mengatur secara umum kegiatan penginderaan jauh agar tetap sejalan dengan prinsip kegiatan keantariksaan. Di era globalisasi, teknologi penginderaan jauh semakin maju dengan sektor swasta semakin aktif terlibat. Salah satu isu utama penerapannya adalah prinsip non-diskriminasi atas akses terhadap data. Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, membutuhkan jasa satelit penginderaan jauh untuk memecahkan kompleksitas permasalahan terkait fakta geografisnya. Skripsi ini menggunakan metode penelitian hukum normatif, dengan meneliti bahan pustaka atau data sekunder yang bersifat hukum atau berupa norma hukum tertulis. ...... This thesis studies the implementation of United Nations Principles Relating to Remote Sensing of the Earth from Outer Space 1986 (Principles 1986) in satellite remote sensing activities at various States, including Indonesia, through their national policies. Principles 1986 is generally regulating remote sensing activities while preserving the principles of outer space. In the globalization era, the technology is getting more sophisticated, by private entities providing services more actively. One of the main issues in its implementation is the principle of non-discriminatory access to data. Indonesia, as the biggest archipelagic country in the world, requires such remote sensing services to unravel the complexity of problems related to its geographical facts. This thesis is conducted using a juridical-normative research, by reviewing legal references, national and also international legal norms.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S47295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistiyaningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Kabupaten Bandung sebagai salah satu kabupaten dengan penduduk terbanyak di Indonesia memiliki sumber daya alam yang beragam dengan segala pemanfaatannya sehingga jenis tutupan lahan yang ada pun berbeda-beda. Pemantauan terhadap penggunaan lahan perlu dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan lahan dan penanggulangan akan bencana alam. Metode untuk pemantauan dapat dilakukan dengan klasifikasi jenis tutupan lahan menggunakan teknik penginderaan jarak jauh seperti penggabungan data satelit aktif dan pasif. Pada penelitian ini menggunakan citra satelit aktif (ALOS-2/PALSAR-2) dan satelit pasif (Landsat 8) untuk mendapatkan citra yang mudah untuk diinterpretasi dan terbebas dari gangguan atmosfer. Salah satu metode klasifikasi yang dapat dilakukan adalah maximum likelihood, yaitu metode yang menggunakan data acuan (training sample) serta kemungkinan suatu piksel terkelompok dalam suatu kelas. Penggunaan citra gabungan dengan metode maximum likelihood menghasilkan keakurasian citra lebih dari 60% dan lebih tinggi dari citra ALOS-2/PALSAR-2 yang diklasifikasikan tanpa Landsat 8 (40%)
ABSTRAK
Bandung regency is one of the biggest regency in Indonesia with large number of population which has nature resources with different utilization that cause land cover diversity. Land cover monitoring is necessary to prevent any land misuses and nature disasters. A way to monitor land cover is to classify the land cover uses remote sensing technique such as joint data of active and passive. This research is analyzing active satellite image (ALOS-2/PALSAR-2) and pasive satellite image (Landsat 8) that are being used to produce an image which is easy to interpret with less atmospheric disruption. One of the methods that can be used is maximum likelihood. Maximum likelihood is a supervised classification method which uses reference data (training sample) and probability of a pixel is clustered in a spesific class. The use of joint processing data with maximun likelihood method results in accuracy greater than 60% and is better than accuracy of ALOS-2/PALSAR-2?s image itself (40%).
2016
S63172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karimah Najiyah
Abstrak :
ABSTRAK
Penggunaan lahan di Jawa Barat khususnya di kabupaten Bandung mengalami perubahan yang signifikan yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah pembangunan dan pemukiman. Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan bencana, bencana alam ini mengakibatkan wilayahnya menjadi cepat berubah. Memantau penggunaan lahan dan tutupan lahan penting untuk memitigasi jika terjadi bencana alam. Untuk mendapatkan informasi klasifikasi tutupan dan penggunaan lahan dapat memanfaatkan teknologi penginderaan jauh. Penelitian ini menggunakan data satelit ALOS-2/ PALSAR-2 untuk membandingkan klasifikasi penggunaan dan tutupan lahan dengan dua metode yaitu Minimum Distance dan Maximum Likelihood. Metode Minimum Distance menggunakan teknik jarak minimal menggunakan vektor rata-rata endmember sedangkan Metode Maximum Likelihood selain rata-rata, juga memperhitungkan informasi variansi pada variable yang diukur. Hasil analisis menunjukan klasifikasi penggunaan dan tutupan lahan yang baik adalah metode Maximum Likelihood dengan hasil akurasi sebesar 68,6233% pada tahun 2014 dan 64,7608% pada tahun 2016. Sedangkan Metode Minimum Distance memiliki akurasi hanya sebesar 48,2307% pada tahun 2014 dan 43,4902% pada tahun 2016
ABSTRAK
Land use in West Java, especially in Bandung regency, changes significantly caused by rapid development and sattlement. Since Indonesia is one of the country that is prone to disaster, natural disasters often occur and impact the land changes rapidly. The monitoring land use and land cover classification is important to mitigate any disasters if occured. To obtain land use and land cover classification profile, remote sensing technology can be used. In this research we use ALOS-2/PALSAR-2 satellite data to derive land use and land cover classification maps using two methods, i.e. Minimum Distance and Maximum Likehood. Minimum Distance uses minimum distance technique to measure endmember average vector while Maximum Likehood calculates variance information of measuring variable as well as the average. The analysis results showed that Maximum Likehood method is better for land use and land cover classification in Bandung regency with accuracy of 68,6233% in 2014 and 64,7608% in 2016 respectively while Minimum Distance method resulted in 48,2307% in 2014 and 43,4902% in 2016 respectively.
2016
S63645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lillesand, Thomas M.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press , 1990
621.367 8 LIL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>