Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Mugia Bayu Raharja
Abstrak :
Fertilitas remaja merupakan isu penting dari segi kesehatan dan sosial kare- na berhubungan dengan tingkat morbiditas serta mortalitas ibu dan anak. Tujuan penelitian adalah mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi fer- tilitas remaja di Indonesia. Data yang digunakan adalah hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 dengan unit analisis wani- ta usia subur yang termasuk dalam kategori usia remaja (15 - 19 tahun). Jumlah sampel sebanyak 6.927 responden. Analisis dilakukan dengan metode deskriptif dan inferensial menggunakan model regresi logistik biner. Hasil analisis menunjukkan bahwa satu dari sepuluh remaja wanita terse- but pernah melahirkan dan atau sedang hamil saat survei dilakukan; sebe- sar 95,2% dari remaja yang sudah pernah melahirkan, memiliki satu anak sisanya sebesar 4,8% memiliki dua atau tiga anak; sebesar 11,1% dari re- maja wanita yang pernah kawin, pertama kali kawin pada usia 10 - 14 tahun. Secara statistik, terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian fertili- tas remaja dengan daerah tempat tinggal, pendidikan, status bekerja, ser- ta tingkat kesejahteraan keluarga. Wanita berisiko tinggi mengalami fertili- tas pada usia remaja adalah mereka yang tinggal di perdesaan, berpen- didikan rendah, tidak bekerja dan berstatus ekonomi rendah. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian adalah akses ke tingkat pendidikan formal yang lebih tinggi bagi remaja wanita, penyediaan pelatihan usaha ekonomi kreatif terutama pada daerah perdesaan, peningkatan pengetahuan kese- hatan reproduksi bagi remaja melalui pendidikan.

Adolescent fertility is an important issue in terms of health and social care as it relates to the morbidity and mortality of mothers and children. This study aimed to know the factors that influence adolescent fertility in Indonesia. The data used was the result of Indonesian Demography and Health Survey in 2012 with units of analysis included women of childbear- ing age in the adolescent age group (15 - 19 years). Total sample was 6927 respondents. The analysis was performed by descriptive and inferential methods using binary logistic regression models. The analysis showed that one from ten that women had given birth or are pregnant at the time of the survey; 95.2% of teens who have never given birth, had a child born alive, the remaining 4.8 % have two or three children born alive; 11.1% of young ever married women, first married at age 10 - 14 years. There was a statis- tically significant relationship between the incidence of adolescent fertility by area of residence, education, work status, and family welfare. Women at high risk of fertility age teens are those who live in rural areas, less educat- ed, not working and low economic status. Recommendations based on the results of this study are access to formal education is higher for young women, providing business training for young women the creative econo- my, especially in rural areas, an increase in knowledge about adolescent re- productive health through education.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Christina S. Handayani
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T38334
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Ng
Jakarta: Dewata publishing, 2002
I 899.232 Cla t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian yang berjudul penggalangan dana untuk pundi amal sebagai upaya pencegahan kenakalan remaja bertujuan untuk mengetahui penggalangan dana melalui pundi amal mampu mencegah kenakalan remaja ....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rosdarni
Abstrak :
Perilaku seksual pranikah yang tinggi pada remaja disebabkan oleh faktor personal seperti pengetahuan kesehatan seksual, Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV / AIDS, sikap terhadap seksualitas, harga diri dan efikasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor personal seperti pengetahuan tentang kesehatan seksual, IMS dan HIV / AIDS, sikap, harga diri dan efikasi diri terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja di Kota Kendari yang diukur melalui kuesioner dan wawancara mendalam. Desain penelitian adalah studi potong lintang dengan jumlah sampel 200 remaja yang berasal dari empat sekolah negeri di Kota Kendari mulai dari Agustus sampai dengan Oktober 2014. Analisis regresi logistik menunjukan bahwa remaja yang memiliki pengetahuan yang rendah tentang kesehatan seksual, IMS dan HIV / AIDS berisiko sebesar 4,28 kali, sikap permisif terhadap seksualitas berisiko 5 kali, harga diri rendah berisiko sebesar 3,3 kali dan efikasi diri rendah sebesar 2,5 kali untuk melakukan perilaku seksual pranikah berisiko. Analisis kualitatif menunjukan variabel sikap sebagai faktor yang memberikan risiko terbesar di dalam berperilaku seksual pranikah yang berisiko pada remaja.

High premarital sexual behavior among teenagers are caused by personal factors, such as health sexual knowledge, Sexually Transmitted Infections (STIs) and HIV / AIDS, attitudes towards sexuality, self-esteem and self-efficacy. This study aimed to find out the influence of personal factor to premarital sexual behavior among teenagers in the Kendari City as assessed through questionnaires and in-depth interviews.The study design was cross-sectional study with a sample of 200 adolescents from four public schools in Kendari City from August to October 2015. Logistic regression analysis showed teenagers having lack of knowledge of sexual health, STIs and HIV / AIDS had 4.28 times risk having permissive attitude toward sexuality had 5 times risk, having low self-esteem had 3.3 times risk and having low self-efficacy had 2.5 times to perform premarital sexual behavior. Qualitative analysis showed that attitude variable was the factor giving the biggest risk in risky premarital sexual behavior among teenagers.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, Fakultas Kedokteran, Magister Kesehatan Ibu dan Anak-Kesehatan Reproduksi, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Hubungan seksual sebelum nikah pada remaja merupakan masalah yang serius, berhubungan dengan peningkatan penularan penyakit menular seksual, mempunyai pasangan lebih dari satu, dan kehamilan dini. Suatu kerangka kerja model perilaku terintegrasi (Integrated Behavioral Model, IBM) digunakan untuk menilai berbagai faktor prediktor hubungan seksual prematur pada remaja. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi inisiasi hubungan seksual sebelum nikah pada remaja level 10 dan 11 berdasarkan kerangka kerja IBM, meliputi komunikasi tentang seks kelompok peers, orang tua, paparan perilaku pornografi, kepercayaan normatif, agen personal, dan keinginan hubungan seksual. Metode yang digunakan adalah menyertakan 626 responden dalam survei awal. Responden adalah siswa sekolah menengah atas level 10 - 11 di kota Denpasar. Data dikumpulkan dengan kuesioner laporan sendiri khususnya prediktor inisiasi hubungan seksual sebelum menikah. Penelitian ini menemukan bahwa pajanan pornografi, perilaku langsung dan tidak langsung berhubungan secara signifikan dengan inisiasi hubungan seksual sebelum nikah (nilai p < 0,05). Remaja laki-laki tampaknya melakukan lebih banyak aktivitas seksual daripada remaja perempuan. Penelitian ini berimplikasi terhadap pemahaman perilaku langsung dan pajanan pornografi mungkin digunakan dalam meningkatkan program kesehatan dan kesehatan remaja. ......Premarital sexual inisiation on adolescence is a serious problem, associated with increased transmition sexually transmitted disease/STD, had having more partners, and early pregnancy. An Integrated Behavioral Model (IBM) framework used to assess predictors of premarital sexual on adolescents. The purpose of this research is to explore predictors of premarital sexual inisiation in adolescents grade 10 and 11 based on IBM framework, includes: communication about sex with peers, parents, pornography exposure, attitude, normative belief, personal agency, and intention to have sex. Method that used is 626 respondent included in earlier survey, and respondent were students of senior high school grade 10 ? 11 in Denpasar City. Data collected with self reported questionaire particularly predictor of premarital sexual initiation. The result found that pornography exposure, indirectly attitude, and directly attitude were significantly associated with premarital sexual initiation (p < 0,05). Male adolescents engage in more sexual activity like premarital sexual inisiation than female adolescents. This study has implications for understanding how directly attitude and pornography exposure may be used in intervention to promoting adolescents health program and adolescents ressiliency.
Jakarta: Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Denpasar Bali, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ariestina
Abstrak :
Kekerasan terhadap perempuan berhubungan dengan ketimpangan gender dan berdampak pada kesehatan dan hak asasi manusia. Di Jakarta, pada peri- ode 2000-2002, sekitar 264 perempuan melaporkan mengalami KDP dan sekitar 11,6 % kekerasan tersebut terjadi pada masa pacaran. Secara menyeluruh, satu dari sepuluh perempuan mengalami kekerasan dalam pacaran. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kejadian KDP pada siswi SMAN 37 Jakarta serta faktor-faktor yang berhubungan. Penelitian dengan desain potong lintang ini mengunakan sampel 418 siswi SMAN 37 Jakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur menggunakan kuisioner yang sengaja dirancangg untuk penelitian ini. Ditemukan sekitar 72,1% dari 337 siswi yang pernah mengalami KDP, berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, dan ekonomi. Umumnya faktor-faktor yang berhubungan dengan keja- dian KDP adalah sosiodemografi, kelemahan fisik, pengetahuan, sikap, keterpaparan terhadap informasi, konflik dalam keluarga, teman sebaya, persepsi sosial yang terdapat pada korban, sedangkan dari pelaku kekerasan ada karakteristik, penggunaan alkohol, dan penggunaan narkoba. Namun variabel ? variabel yang berhubungan bermakna hanya variabel kelemahan fisik, sikap terhadap kekerasan, konflik dalam keluarga, keterpaparan terhadap informasi, dan penggunaan alkohol oleh pacar.

Violence against women is related to gender inequality and influencing health and human rights aspects. In Jakarta, in 2000-2002 period, around 264 women had reported violence and around 11.6% of that violence were happened during dating. In general, one out of ten women experience violence during dating. This study aims at collecting information on violence during dating among high school girls in Senior High School 37 Jakarta and its related factors. The study used cross-sectional design with 418 girl students as sample. Data were collected through structured interview using questionnaire. The study found around 72.1% of 337 students has experienced violence during dating in form of physical violence, psychological violence, sexual and economical violence. Factors related to violence during dating include social-demographic factors, physical weakness, knowledge, attitude, exposure to information, conflict in family, peers, and social perception. While from the actor of violence, factors related to violence include alcohol and drug abuse. Variables with statistical significant rela- tionship were physical weakness, attitude toward violence, conflict in family, exposure to information, and alcohol abuse by boyfriend.
2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jodicke, Almut
Frankfurt Verlag 2000 GmbH 1975
Jer 305.24 Jod a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sita Widyawati Bandiyoko
Abstrak :
Pendidikan sebagai masalah sosial yang penting, dan akhir-akhir ini mendapat perhatian yang baik dari kalangan umum maupun para ahli ilmu sosial, sehingga banyak penelitian yang dilakukan. Dalam penulisan ini, masalah pendidikanlah yang menjadi pusat perhatian penulisan khsusnya pendidikan formal. Ada istilah lain yang dipakai oleh ahli ilmu sosial sehubungan dengan pendidikan, yaitu sosialisasi yang mempunyai maksud sejalan dengan pendidikan...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S12930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>