Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widiyati Wardoyo
Abstrak :
Salah satu peranan program transmigrasi yang menonjol adalah pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia dan penyaluran potensi sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pembangunan wilayah.

Pembangunan transmigrasi mengacu kepada perkembangan ke depan dengan mengantisipasi era globalisasi, perdagangan bebas dan investasi sehingga kegiatan usaha transmigran mencakup seluruh kegiatan usaha yang ada, diarahkan pada upaya untuk meningkatkan efisiensi serta kegiatan usaha produksi yang berorientasi pasar, serta mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif agar mampu bersaing di pasar. Oleh karena itu penyelenggaraan transmigrasi terutama didasarkan pada pengembangan agribisnis dan agroindustri yang terpadu dengan kegiatan usaha lain melalui pemanfaatan teknologi maju sesuai dengan perkembangan sosial dan budaya masyarakat.

Dalam kenyataannya untuk kawasan transmigrasi yang penempatannya merupakan Pola Transmigrasi Umum/Tanaman Pangan Lahan Kering (TU/LK), tidak dapat mengembangkan usahanya sebagai usaha bisnis. Usaha yang dilakukan menghasilkan produksi yang sebagian besar hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya sehari-hari sedangkan produksi yang dapat dipasarkan tidak menentu. Untuk itu khusus untuk kawasan permukiman transmigrasi dengan Pola Transmigrasi Umum/Tanaman Pangan perlu dicarikan solusi yang tepat dengan tidak menambah beban anggaran pemerintah. Mengingat keterbatasan yang akan dihadapi di masa mendatang maka pengembangan pola tanaman pangan juga harus dilakukan dengan strategi penanganan yang lebih baik agar produk yang dihasilkan mempunyai daya saing di pasar.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mempelajari faktor sumber daya yang paling berpengaruh/dominan dalam membangun daya saing Kawasan Transmigrasi serta memberikan usulan alternatif strategi bagi Kawasan Transmigrasi sebagai masukan dalam upaya penentuan strategi bersaing di masa mendatang.

Penelitian ini menggunakan metoda analisis deskriptif, dengan populasi transmigran Kawasan Transmigrasi Kabupaten Sumbawa, dengan sampel penelitian adalah transmigran di Kawasan Transmigrasi Prode. Responden penelitian ini sebanyak 75 orang, terdiri dari Ketua Kelompok Tani Transmigran, Transmigran dan Petugas Lapangan Kawasan Transmigrasi Prode serta Pejabat Lintas Sektor Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Data diperoleh melalui wawancara dan kuesioner serta data sekunder berupa laporan yang berhubungan dengan pengembangan Kawasan Transmigrasi Prode. Analisis dilakukan dengan dua pendekatan yaitu Analisis Aspek Utama Berdasarkan Sumber Daya (resource-based) dan Analisis Rantai Nilai (Value Chain). Untuk Analisis Aspek Utama Berdasarkan Sumber Daya (resource-based) meliputi: Analisis Sumber Daya, Analisis Faktor Keberhasilan dan Analisis Proses Belajar, sedangkan untuk Analisis Rantai Nilai (Value Chain) terdiri dari Analisis Aktivitas Primer dan Analisis Aktivitas Pendukung.

Adapun hasil analisis terhadap sumber daya tangible menunjukkan bahwa responden menganggap sumber daya tangible yang ada di Kawasan Transmigrasi Prode kurang sesuai (48,22 %) tetapi berpengaruh (53,72 %) dalam mendukung pengembangan usaha. Untuk sumber daya intangible, responden menganggap bahwa sumber daya intangible yang ada di Kawasan Transmigrasi Prode kurang sesuai (55 %) dan kurang berpengaruh (49,75 %) dalam mendukung pengembangan usaha. Sedangkan untuk sumber daya very intangible, responden menganggap bahwa sumber daya very intangible yang ada di Kawasan Transmigrasi Prode kurang sesuai (50,22 %) tetapi berpengaruh (59,56 %) dalam mendukung pengembangan usaha.

Berdasarkan analisis terhadap faktor keberhasilan, menunjukkan hasil sebagai berikut: faktor Ilmu Pengetahuan yang ada masih kurang sesuai (51,67 %) tetapi cukup berpengaruh, faktor Kohesi Sosial yang ada sudah sesuai (45,25 %) dan cukup berpengaruh (68,87 %), faktor Infrastruktur yang ada juga sudah sesuai (48,53 %) dan cukup berpengaruh (68,67 %), demikian juga dengan faktor Konektivitas yang ada sudah sesuai (49,09 %) dan cukup berpengaruh (67,36 %), sedangkan untuk faktor Produktivitas yang ada ternyata kurang sesuai (54,67 %) tetapi berpengaruh (55,33 %) untuk pengembangan usaha di Kawasan Transmigrasi Prode.

Hasil analisis terhadap Proses Belajar menunjukkan bahwa sepuluh langkah proses pembelajaran yang telah dilakukan di Kawasan Transmigrasi Prode ternyata kurang sesuai (59,60 %) dan kurang berpengaruh (49,90 %) terhadap pengembangan usaha yang dilakukan. Hasil analisis terhadap aktivitas primer menunjukkan bahwa kategori logistik kedalam sesuai (50,67 %) dan berpengaruh (70,22 %), kategori operasi kurang sesuai (42,44 %) tetapi berpengaruh (63,94%), kategori logistik keluar kurang sesuai (45,33 %) tetapi berpengaruh (63 %), kategori pemasaran dan penjualan kurang sesuai (54,67 %) tetapi berpengaruh (53,60 %), kategori pelayanan kurang sesuai (56,80 %) dan kurang berpengaruh (41,73 %) terhadap pengembangan usaha yang dilakukan transmigran di Kawasan Transmigrasi Prode.

Adapun hasil analisis terhadap aktivitas pendukung menunjukkan bahwa kategori pembelian/pengadaan kurang sesuai (56,33 %) dan kurang berpengaruh (46,33 %), kategori pengembangan teknologi kurang sesuai (60,67 %) dan kurang berpengaruh (47,50 %), kategori manajemen sumber daya manusia kurang sesuai (47,33 %) dan kurang berpengaruh (41,20 %), kategori infrastruktur perusahaan kurang sesuai (41,33 %) tetapi berpengaruh terhadap pengembangan usaha yang dilakukan transmigran di Kawasan Transmigrasi Prode.

Dengan hasil tersebut maka untuk pengembangan usaha di Kawasan Transmigrasi Prode perlu meningkatkan kemampuan Sumber Daya Intangible yang dimilikinya sebagai prioritas disamping meningkatkan kemampuan Sumber Daya Tangible dan Very Intangible agar kemampuan tersebut dapat mendukung meningkatnya daya saing usaha yang dilakukan. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Produktivitas perlu ditingkatkan kemampuannya agar Faktor Keberhasilan yang dimiliki Kawasan Transmigrasi Prode tersebut benar-benar menjadi unsur yang dapat meningkatkan daya saing Kawasan Transmigrasi Prode. Untuk Proses Belajar menunjukkan bahwa Transmigran di Kawasan Transmigrasi Prode belum mampu melakukan proses pembelajaran yang dapat dijadikan faktor pendukung untuk meningkatkan daya saing.

Dengan daya saing transmigran yang hanya ada pada kategori logistik kedalam (analisis value chain) maka untuk mengembangkan usaha Transmigran di Kawasan Transmigrasi Prode perlu melakukan strategi dengan cara membentuk kelompok-kelompok usaha yang didasarkan pada kesamaan keterampilan, tempat tinggal ataupun hamparan lahan sesuai dengan usaha yang akan dikembangkan sehingga kekurangan masing-masing individu dapat diatasi.

Usaha yang dikembangkan di Kawasan Transmigrasi Prode hendaknya tidak hanya bertumpu pada sumber daya alam yang ada tetapi sudah harus mengarahkan usahanya dengan menggali kemampuan sumber daya tangible dan intangible dengan melakukan proses pembelajaran kolektif, dalam upaya mendukung keunggulan infrastruktur, kohesi sosial dan konektivitas serta logistik kedalam yang sudah ada di Kawasan Transmigrasi Prode.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T9736
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarjono Herry Warsono
Abstrak :
Penyusunan Tesis ini didasari oleh kerangka pemikiran bahwa dalam kegiatan mobilitas penduduk model transmigrasi selama ini, muncul sisi kegagalan yang perlu diteliti dan dianalisis, yaitu adanya Transmigran Meninggalkan Lokasi (TML) yang diduga asosiatif (subyektif) terhadap karakteristik `lapangan' dalam aspek Sosial, Ekonomi dan Demografi. Sebagai Unit Analisis adalah Unit Permukiman Transmigrasi (UPT). Dengan mempertimbangkan kompleksitas permasalahan dan ketersediaan data dasar, observasi dibatasi hanya wilayah pembinaan se-Kalimantan. TML diukur berdasarkan persentasi jumlah Kepala Keluarga dari daya tampung per UPT, sedangkan ukuran pada variabel kontrol sebagaimana : Aksesibilitas, Prevalensi penyakit, Rasio Jumlah Orang-Kasus Kriminalitas/Sara, Tahun Bina UPT, Rata-rata Umur KK, Pola Usaha, Rasio Pengeluaran per tahun, Produktivitas padi dan sebagainya, bersumber dari data sekunder : Data Perkembangan UPT dan Data Kesejahteraan, tahun 2000. Studi ini menggunakan analisis deskriptif dan inferensial. Deskriptif adalah permaknaan asosiatif dan atau kausal dari data, berdasarkan frekuensi karakteristik dihubungkan dengan tingkat TML, sedangkan Inferensial, mengarah pada mencari asosiasi matematis dengan model multinomial logistik dibandingkan dengan model regresi linier berganda (dengan data numerik), yaitu beberapa variabel independen terpilih dihubungkan dengan tingkat TML sebagai variabel dependen. Hasilnya, analisis inferensial secara statistik memberikan `dukungan' terhadap analisis deskriptif, bahwa meningkatnya TML dalam kategorik tertentu, berasosiasi dengan meningkatnya Rasio Jumlah Kasus kriminalitas/SARA. Dari kategorik TML `kecil' ke kategorik TML 'besar? menunjukkan semakin signifikan berasosiasi terhadap Rasio Kasus kriminalitas /SARA dan Akses Lokasi ke kota Kabupaten. Pola Transmigran Umum mengecilkan TML secara signifikan. Prevalensi Malaria/ISPA berpengaruh sangat kecil terhadap TML. Sementara secara deskriptif, menjelaskan pola Nelayan dan Jasa Industri tidak cocok pada lokasi yang bersangkutan.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T9737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Bela Haryati
Abstrak :
Relokasi adalah bentuk tanggungjawab Pemerintah DKI Jakarta dalam menyediakan tempat yang layak bagi warga DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan memahami peran aktor dalam pelaksanaan relokasi warga Waduk Ria-Rio ke Rumah Susun Pinus Elok dan Rumah Susun Cakung Barat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui pengumpulan data primer dan sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran aktor dalam pelaksanaan relokasi warga Waduk Ria-Rio terdiri dari state actor, political economic structure, business actor dan public. Pelaksanaan relokasi ditemukan kendala oleh adanya aktor political economic structures dan public yang mengarah kepada business actor. Kondisi tersebut berdampak terhadap proses relokasi warga dengan munculnya warga gelap dan warga tidak tertampung di unit rumah susun. Selain itu, terdapat state actor yang berasal dari militer terlibat dalam proses relokasi. ...... Relocation is a responsibility of DKI Jakarta Government to provide a decent place for the citizens of Jakarta. This research aims to understand the role of actors in the implementation of relocation of Ria-Rio Reservoir's Residents into Pinus Elok and Cakung Barat Flats. The research has been done in qualitative approach through primary and secondary data collections. The result shows that the role of actors in the implementation of relocation of Ria-Rio Reservoir's Residents consists of state actors, political economic structure, business and public actors. In the implementation of relocation, constraints have been found by the presence of political actors and public economic structures that lead to business actors. These conditions affect the relocation process with the emergence of dark citizens and the citizens who are not accommodated in the flats. In addition, there are state actors from the military involved in the relocation process.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55034
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin
Abstrak :
Pedagang kaki lima di Tanah Abang mengalami relokasi ke Pasar Tanah Abang Blok G. Hal ini menyebabkan pengalaman ruang yang dialami oleh pedagang dalam melakukan usaha dagang menjadi berbeda. Pada penulisan ini, perbedaan itu ditinjau dari sudut pandang ruang dan tempat, interaksi, dan dimensi disertai dengan beberapa aspek yang mempengaruhi terjadinya ruang dan tempat. Studi kasus pada penulisan ini ditujukan pada pedagang Pasar Tanah Abang Blok G yang didukung dengan pengamatan survey pada pedagang kaki lima yang mempunyai ciri yang hampir sama dengan pedagang kaki lima di Tanah Abang sebelum relokasi. Berdasarkan hasil analisis, perbedaan pengalaman ruang menunjukkan bahwa kondisi di jalanan (pedagang kaki lima) lebih positif. ...... Street Vendors in Tanah Abang was relocated to Tanah Abang Market Block G. This relocation causes differences in spatial experience of the vendors. In this writing, those differences is reviewed from the view of space and place, interaction, and dimension along with some aspects which affect the making of places. The case studied in this writing is intended to the vendors in Tanah Abang Market Block G and supported by surveys on street vendors that have similarities with the vendors before relocation in Tanah Abang. According to the anylisis result, the spatial experience differences show that the condition in the streets (street vendors) give more positive impacts.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57185
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vita Rachim Yudhani
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini menjelaskan mengenai implementasi hak warga atas kota dalam proses kebijakan penggusuran dan dampak dari dinamika didalamnya terhadap hak warga perempuan. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan studi kasus kebijakan penggusuran di Kalijodo pada tahhun 2016 hingga dampaknya di tahun 2017. Dengan menggunakan teori Rezim Kota Urban Regime , analisis pertama dari penelitian ini bertujuan untuk memahami sikap dan relasi dari aktor-aktor yang terlibat dalam kebijakan penggusuran tersebut. Hasil temuan menunjukan bahwa aktor-aktor tersebut menentukan tujuan dan arah implementasi dari kebijakan penggusuran di Kalijodo, yaitu untuk pembangunan ruang terbuka hijau RTH dan penanganan tindakan kriminal prostitusi dan perdagangan minuman keras . Tujuan itu memberikan dampak negatif dalam implementasi dalam perlindungan dan penjaminan hak warga terdampak kebijakan penggusuran di kawasan Kalijodo, DKI Jakarta. Penyebabnya dampak negatif itu didorong oleh tidak digunakannya standar hak asasi manusia HAM dalam penanganan kebijakan penggusuran. Berdasarkan teori Hak Atas Kota Berbasis Gender dari Tovi Fenster, semua kondisi tersebut yang membuat usaha pemenuhan hak warga perempuan Kalijodo atas kotanya menjadi minim.
ABSTRACT
This undergraduate thesis explains the implementation of the people rsquo s ldquo Rights to the City rdquo in the policy process and its impacts on the rights of women. The research was written in qualitative approach with a case study of eviction in Kalijodo, Jakarta, from 2016 to 2017. This thesis implements theory of ldquo Urban Regime rdquo , explain the eviction policy. The observation shows that there are government and non government actors that participate in the event. They are determined the purpose and the result of the implementation of the eviction policy in Kalijodo. The main purposes of this policy are to build green open space Ruang Terbuka Hijau, RTH and to wipe out the criminal acts prostitution and liquor trade that has negative effects on people of Kalijodo. In the long run, the effects got worse because The Provincial Government of Jakarta did not use the basic principles and guidelines on development based evictions made by the United Nations. Then, based on the theory of Gender Based Rights of the City by Tovi Fenster, those conditions made the attempt to fulfill the rights of Kalijodo women reaches its lowest point.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erica Indryani
Abstrak :
Rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur masih terus berlangsung. Implementasi rencana tersebut berdampak pada penyiapan daerah-daerah penyangga calon IKN baru. Kalimantan Utara sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Kalimantan Timur menjadi salah satu provinsi terdepan dalam menyangga calon IKN baru. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui struktur perekonomian Kalimantan Utara serta hubungan spasial provinsi tersebut dengan provinsi-provinsi lainnya. Dengan menggunakan Tabel Input-Output (I-O) Kalimantan Utara, kajian ini berhasil mengidentifikasi leading sector di Kalimantan Utara serta keterkaitan antar sektor yang ada di provinsi tersebut. Kajian ini juga diperdalam dengan menggunakan Tabel Interregional Input Output (IRIO) untuk mendapatkan hubungan kewilayahan ekonomi Kalimantan Utara dengan provinsi lainnya. Hasil kajian menunjukkan bahwa leading sector di Kalimantan Utara adalah sektor pertambangan dan pertanian sedangkan sektor unggulan di provinsi ini adalah industri pengolahan dan listrik. Dari sisi spasial, Kalimantan Timur menjadi provinsi yang terkena dampak paling besar ketika Kalimantan Utara mengalami perubahan permintaan akhir.
Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas, 2022
330 BAP 5:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Leany Nani Harsa
Abstrak :
ABSTRAK Dalam mengintegrasikan diri dengan masyarakat Amerika, imigran Jepang menghadapi hambatan yang berhubungan dengan masalah sosial, budaya dan politik. Diskriminasi ras terhadap imigran Jepang memuncak pada Perang Dunia II sehingga mereka harus masuk ke kamp relokasi. Namun segera setelah Perang Dunia II usai, imigran Jepang berhasil menyesuaian diri dengan budaya Ameria. Oleh karena itu saya ingin meneliti apakah relokasi berperan dalam proses akulturasi tiga generasi Issei, Nisei dan Sansei. Untuk mencapai tujuan penelitian saya menggunakan metoda kualitatif yaitu mengumpulkan data-data dari primary source dan secondary source. Primary source terdiri dari tiga memoar - Farewell To Manzanar (1973), Beyond Manzanar (1983) dan Turning Japanese (1991) yang masing-masing ditulis oleh Houston, Wakatsuki dan Mura. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dari ketiga memoar ada delapan nilai yang dapat dicermati untuk memperlihatkan adanya perubahan sikap dan penerapan dalam kehidupan lssei, Nisei dan Sansei. Kedelapan nilai tersebut adalah: shikata ga nai, psychological privacy, on dan girl, Nilai Patriarkhi, adat-istiadat, agama, daya tarik antarlawan jenis dan identitas wanita. Pada kedelapan nilai budaya tersebut terlihat bahwa relokasi berperan sebagai pendorong dalam perubahan sikap dan penerapan semua nilai kecuali on dan gin serta identitas wanita.
ABSTRACT The fact that the Japanese immigrant having well-integrated with the host society shows their ability in overcoming many barriers put up against them. During the period of World War II the immigrants had to be relocated into barbed wire-camps because they were accused of being disloyal to the American government. However, no sooner was the World War II finished than they were successful in integrating with the American society. This phenomenon leads me to study the role of relocation in the acculturation process of these generations - lssei, Nisei and Sansei. To achieve the objective I use qualitative method - collecting data from Primary and Secondary Sources. The Primary Source consists of three memoirs, Farewell To Manzanar (1973) by Houston, Beyond Manzanar (1984) by Wakatsuki and Turning Japanese (1991) by Mura. The outcome of the research makes evident there are eight observable values which can be considered playing the role of relocation in acculturation-process in the life of the three generations. Those values are shikata ga nai, psychological privacy, on & girl, patriarchy, capacity to appeal between inter-sexes, as a well as women's identity. It is obviously seen that the three generations had gradually changed practicing all of the values in their life but on & girl and women's identity. They still practice the same concept of the two values mentioned.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Kumalasari
Abstrak :
ABSTRAK
Keberlanjutan masyarakat dapat tercapai jika praktik dan cara berinteraksi manusia selaras dengan lingkungan setempat sehingga tercipta kondisi yang ideal dimana ada keseimbangan aspek ekologis, sosial ekonomi dan spiritual budaya. Untuk itu informasi terkini mengenai kondisi masyarakat dalam dalam memulihkan kehidupanya setelah relokasi dan bagaimana praktik dan cara masyarakat berinteraksi dengan lingkungan apakah sudah menuju ke arah menguntungkan dan berlanjut perlu dikaji. Tujuan riset adalah menganalisis kondisi aset penghidupan masyarakat sebelum dan setelah relokasi, menganalisis tingkat keberlanjutan masyarakat, serta menyusun strategi pengelolaan keberlanjutan masyarakat. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif, dengan metode campuran. Hasil riset menunjukan bahwa: (i) Kondisi aset penghidupan masyarakat pada aset natural dan aset finansial pascarelokasi menjadi kurang baik karena kondisi tanah yang bersifat masam dan tingkat kesuburan tanah rendah menyebabkan hasil pertanian tidak mengutungkan (ii) Tingkat keberlanjutan masyarakat Siosar sudah menunjukan awal yang baik menuju keberlanjutan, secara spesifik aspek ekologi menunjukan nilai yang rendah dibandingkan dengan dua aspek yang lainnya yaitu aspek sosial dan aspek spiritual. (iii) Strategi pengelolaan keberlanjutan masyarakat diarahkan pada usaha pengembangan agroforestri; pendidikan praktis untuk mencapai keberlanjutan; pengembangan ekowisata, argrowisata; peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan dan revitalisasi/ menggiatkan budaya lokal serta; penyuluhan dalam mengelola koperasi, industri rumah tangga dan perdagangan.
ABSTRACT

 


Community sustainability can be achieved if the practices and methods of human interaction are in harmony with the local environment so that ideal conditions are created where there is a balance of ecological, social and spiritual aspects of culture. For this reason, up-to-date information on the condition of the community in restoring their lives after relocation and whether the practices and methods of human interaction with the environment already have been directed towards being profitable and sustainable or not need to be studied. The purpose of the research is to analyze the condition of the assets of community livelihoods before and after relocation, analyze the level of community sustainability, and develop strategies for managing community sustainability. The approach used was quantitative, with mix method. The results of the research show that: (i) The conditions of livelihood assets in natural assets and financial assets are considered to be poor because the acidic soil condition and low fertility level of the soil cause agricultural yields to be unprofitable (ii) The level of sustainability of the Siosar community has shown a good start towards sustainability, specifically the ecological aspects shows a low value in achieving sustainability compared to the other two aspects social and spiritual; (iii) The strategy for managing community sustainability is directed at developing agroforestry; giving practical education to achieve sustainability; ecotourism development, agrotourism; improving the quality of health and education and revitalizing / intensifying local culture and; counseling in managing cooperatives, home industries and trade. 

2019
T52315
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endarta M Kamil
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembuatan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam merelokasi pemukiman Kampung Pulo ke Rusunawa Jatinegara Barat dan mengetahui serta menganalisis dampak relokasi pemukiman Kampung Pulo terhadap kesejahteraan sosial masyarakat ditinjau dari perspektif Ketahanan Daerah. Lokasi penelitian dilakukan di Kampung Pulo Jakarta Timur dan tempat relokasi di rusunawa Jatinegara Barat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan kebijakan relokasi yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta telah dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan pembuatan kebijakan publik. Selain itu implementasi dari relokasi tersebut telah memberikan manfaat bagi masyarakat Kampung Pulo dalam meningkatkan kesejahteraan mereka selaras dengan kebutuhan keluarga dengan mendapatkan tempat tinggal dan lingkungan layak huni di rusunawa Jatinegara Barat dan mengembalikan fungsi aliran sungai Ciliwung sebagaimana mestinya guna mengatasi ancaman banjir di Jakarta akibat luapan air sungai Ciliwung demi kepentingan umum. Meskipun masih terdapat masyarakat yang direlokasi belum dapat melihat keseriusan pemerintah DKI Jakarta dalam memberikan solusi terbaik kepada mereka, membuat mereka cenderung menyalahkan pemprov DKI dalam kegiatan relokasi tersebut. Untuk itu diperlukan adanya sosialisasi yang lebih intensif dalam memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada masyarakat sehingga dapat menyakinkan warga tentang manfaat dari relokasi tersebut. ......The purpose of this research is to analyze the Government policy of DKI Jakarta Province in relocating the Kampung Pulo villages to the Jatinegara Barat flats and to have knowledge and to analyze the impact of such relocation of Kampung Pulo villages to the social community welfare from the perspective of Regional Resilience. The location of the research was conducted in Kampung Pulo East Jakarta and the relocation area in West Jatinegara flats. The type of this research is descriptive by using qualitative analysis method. The result of research shows that policy of relocating made by the government of DKI Jakarta Province as the policy maker has been implemented in accordance with the stages of public policy making. In addition, such relocation has provided benefits for the people of Kampung Pulo in improving their welfare for the needs of obtaining proper home and neighborhood in West Jatinegara flats and for the public interest in restoring the function of Ciliwung river to overcome the threat of flooding in Jakarta due to the overflow of Ciliwung river. Although there are still some residents, who have been relocated, have not been able to see the seriousness of DKI Jakarta government in providing them the best solution, which then tend to blame the government of this relocation activities. Therefore, it is necessary to have socialization intensively in providing very clear information to the community so the benefits of the relocation can be convinced to citizens.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pebrianto Syafruddin
Abstrak :
Penelitian ini membahas dampak relokasi terhadap kesejahteraan kampung pulo dari sisi kondisi ekonomi dan kesehatan masyarakat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif disajikan secara deskriptif dengan menggambarkan sebelum direlokasi yaitu berada dikampung pulo dan sesudah direlokasi dirumah susun sederhana sewa Jatinegara Barat dan merupakan proyek percontohan dari pemerintah DKI Jakarta yang merelokasi tidak jauh dari pemukiman awalnya. Hasil penelitian ini dalam sisi kondisi ekonomi mengalami penurunan saat direlokasi, sedangkan sisi kesehatan masyarakat hasilnya adalah mengalami peningkatan baik fasilitas dan pola hidup sehat warga saat mereka di rumah susun sederhana sewa. ......This paper discusses about impact of relocation on the welfare of kampung pulo in terms of economic conditions and public health. This research is qualitative study that is processed in descriptive way with describing before relocated that is kampung pulo and after relocated in vertical housing and is a pilot project from Jakarta government which relocate not far from the first settlement. The results of this study in terms of economic conditions experienced a decline when relocated, while the public health outcome is experiencing an increase in both facilities and healthy lifestyles of residents when they are in vertical housing.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T48081
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>