Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wayan Suwira S.
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini mencoba untuk menyajikan salah satu tema pokok pemikiran Mircea Eliade yaitu mitos dan realitas seperti dihayati oleh manusia primitif. Faham yang umum mengenai mitos selama ini bahwa mitos tersebut tidak lain daripada cerita yang sifatnya tidak benar-benar terjadi atau ilusi saja. Akan tetapi penyelidikan Eliade mengenai mitos menghasilkan suatu pandangan yang baru. Menurut dia ide pembaruan kembali (renewal) yang terdapat pada mitos-mitos dalam masyarakat primitif ternyata juga merupakan ide yang sentral pada agama-agama Timur, Kristen pada jaman permulaan dan bahkan juga dalam manifestasi-manifestasi secara modern pada Marx, Freud dan karya-karya seni. Dalam tingkat populer dapat kita temukan dalam mass-media berbentuk komik-komik bergambar, cerita-cerita kepahlawanan. Di kalangan elitepun terdapat suatu tingkah laku untuk menghindari diri dari waktu dengan membaca novel atau menonton film. Kesemuanya ini menunjukan bahwa manusia modern sekurang-kuranya masih memelihara beberapa sisa tingkah laku mitis. Dengan kata lain mitos memberikan pendasaran pada tingkah laku manusia secara umum...
1984
S16076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choirul Fuad Yusuf
Abstrak :
Agama merupakan fenomen sosio-historik dan sosio-filosofis yang memiliki arti penting bagi manusia. Signifikansi agama bagi manusia sebagai homo religiosus adalah karena agama dipersepsi memiliki kekuatan atau kesanggupan merumuskan, mengatur dan memecahkan berbagai persoalan hidup manusia. Begitu besar pengaruh agama atas kiprah kehidupan, menyebabkan agama menduduki posisi yang berperan membentuk proses struktur kondisi sosio-kultural masyarakat, terutama pada zaman-zaman pra-moderen. Agama dipersepsi sebagai institusi yang tidak semata mengatur urusan pengabdian kepada tuhan dengan segenap implikasi atau manifestasinya, tapi juga agama berperan membentuk, memberi model, serta menggalang dan melahirkan berbagai ikatan sosial masyarakat yang pada gilirannya mempengaruhi kondisi dan sosial-budaya dalam kehidupan masyarakat luas. Hadirnya pemikiran filsafati moderen dan gerakan humanistik yang antroposentrik serta bangkitnya ilmu pengetahuan dan teknologi,ternyata, berpengaruh besar terhadap persepsi masyarakat mengenai agama atau eksistensi tuhan dalam kehidupan. Disamping perkembangan pemikiran filsafat dan ilmu pengetahuan dengan segenap implikasi sosiokulturalnya yang menggiring percepatan terwujudnya proses humanisasi sebenarnya, juga tak luput menjadi penyebab hadirnya fenomen sosio-relijius dan sosio-filosofisbaru berujud sekularisasi dan sekularisme. Dengan pendekatan deskriptif, analitik, dan sintetik, digambarkan dan dianalisis secara komprehensif tentang bagaimana konsep dasar dari sekularisasi dan sekularisme beserta perkembangannya sebagai fenomen sosiohistorik. Selain itu, juga dianalisis bagaimana kecenderungan sekularisasi sebagai suatu proses yang mengarah kepada rasionalisasi dan sekularisme. Disamping dibahas pula bagaimana hubungan antara sekularisasi di satu 'pihak dan sekularisme di pihak lain. Meskipun, antara keduanya memiliki keterkaitan yang jelas, namun suatu hal yang harus dibedakan adalah bahwa sekularisasi merupakan proses perubahan persepsi masyarakat terhadap persoalan yang berkaitan dengan tata nilai, sistem norma, - sistem kredo dan segenap sektor kehidupan sebagai totalitas, sementara sekularisme adalah suatu idiologi yang ateistik, atau suatu ajaran/doktrin yang menyangkal adanya transendensi Tuhan serta menolak agama dalam kehidupan masyarakat.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S16008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani`ah
Abstrak :
ABSTRAK
Agama merupakan masalah yang menarik untuk diketahui karena pretensinya sebagai pembawa kebenaran. John Dewey, seorang filsuf pragmatisme Amerika yang terkenal, mempermasalahkan hal itu dalam pemikirannya. Pragmatisme adalah filsafat naturalistik, yaitu filsafat yang lebih mengutamakan aspek praktis daripada aspek teoritis. Jadi , pandangan Dewey terhadap agama pun bersifat praktis-pragmatis: sesuatu yang berbeda secara diametral dari hakikat agama itu sendiri. Dan yang kuga membuat masalah ini menarik adalah sikap Dewey yang tampa enggan memasuki bidang ini sehingga bukunya mengenai agama A Common Faith baru ditulis pada senja hidupnya setelah ia berusia 75 tahun.

Dari sudut filsafat, karya Dewey yang terpenting adalah kritiknya terhadap kebenaran tradisional yang dinyatakan dalam teorinya instrumentalisme...
1985
S16183
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover