Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
M. Quraish Shihab
Bandung: Mizan, 1994
297.61 QUR l
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Mudjahirin Thohir
"Permasalahan yang diajukan untuk dicari jawabannya dilapangan adalah bagaimana agama yang dilihat dan ditempatkan sebagai nilai-nilai budaya yang bersifat sakral yang isinya terdiri dari pandangan hidup (worldview) dan etos untuk menginterpretasi dan menjadikannya sebagai pedoman untuk pemenuhan kebutuhan biologi, kebutuhan sosial, dan kebutuhan adab, dibakukan dan perlakukan dalam kehidupan masyarakat Bangsri Jepara. Pengertian agama dalam studi ini dilihat dalam perspektif kebudayaan. Sedang teori kebudayaan yang digunakan adalah teori ideasional yang dikembangkan oleh Clifford Geertz dan Parsudi Suparlan serta ahli lain yang sepaham.
Berdasarkan pada studi lapangan, menunjukkan bahwa: 1) Agama dalam realitas sosial pada dasamya adalah hasil tafsiran-tafsiran terhadap apa yang diyakininya sebagai bersumber dari teks-teks suci. Dari tafsiran-tafsiran itu melahirkan model-model tentang pengetahuan dan keyakinan keagamaan yang bervariasi. Model-model pengetahuan dan keyakinan keagamaan sebagai hasil tafsiran-tafsiran tersebut merupakan "warisan" yang diterimanya dari generasi-generasi sebelumnya melalui suatu proses kebudayaan, dan warisan tersebut diterima, dibakukan, dan diberlakukan oleh sejumlah orang tetapi tidak untuk sejumlah orang yang lain. Karena itu (2) dalam kehidupan sosial terdapat macam-macam komunitas keagamaan, di mana masing-masing komunitas tersebut dalam satu segi diikat oleh kesadaran kedaerahan yang diperkuat oleh kesamaan faham keagamaan, dan organisasi-organisasi sosial keagamaan tetapi dalam segi yang lain, faham keagamaan dan organisasi sosial yang berbeda-beda tadi pada saat-saat tertentu bisa memudarkan atau memperlemah ikatan-ikatan kedaerahan atau persaudaraan. Dalam konteks seperti inilah sering terjadi (3) tumpang tindih antara kepentingan agama dengan kepentingan orang beragama; antara kebenaran agama dan kebenaran yang diperjuangkan oleh lembaga. Tumpang tindih demikian semakin kelihatan ketika warga masyarakat dihadapkan oleh kompetisi untuk memperebutkan sumber-sumber daya lingkungan yang terbatas. Dalam kondisi seperti itu, nilai-nilai agama yang berisi pandangan hidup dan etos mengalami penyempitan-penyempitan makna karena ia akan ditakar disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan dan ukuran-ukuran kepuasan antar-kelompok keagamaan atau oleh lembaga-lembaga sosial yang menggunakan atribut-atribut keagamaan."
2002
D405
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
M. Quraish Shihab
Bandung: Mizan, 2006
297.61 QUR l
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Syaima Hasan.
Depok: Pustaka Iman, 2007
297.57 SYA it
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Mochammad Ichwan
Jakarta: UI-Press, 2014
297 MOC k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Satria Effendi M. Zein
Jakarta: Kencana, 2004
297.43 SAT p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Isep Zainal Arifin
Jakarta: Rajawali, 2009
297.4 ISE b (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Yakan, Fathi
Jakarta: Al-I'tishom Cahaya Umat, 2010
297.5 YAK m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
At-Tirmidzi
Bandung: CV. Diponegoro, 1990
297.215 ATT t
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Isik, Huseyn Hilmi
Fatih- Istanbul: Huseyn hilmi ISIK, 1985
297.4 ISI e
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library