Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Nurrahma Sukmaya Kalamsari
"Menjalani hubungan romantis merupakan salah satu tugas perkembangan pada dewasa muda. Hubungan romantis yang memuaskan dapat dilihat dari pola attachment pada pasangan dan bagaimana resolusi konflik yang digunakan saat menghadapi masalah dalam hubungan. Pola attachment merupakan salah satu faktor individual yang secara konsisten ditemukan dapat mempengaruhi kepuasan hubungan. Resolusi konflik yang positif juga terbukti dapat meningkatkan kepuasan hubungan. Penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis) yang bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh pola attachment dan resolusi konflik terhadap kepuasan hubungan berpacaran pada dewasa muda dan bagaimana pengaruh tidak langsung antara attachment terhadap kepuasan hubungan melalui resolusi konflik. Terdapat sebanyak 824 partisipan dewasa muda (18-36 tahun) dalam penelitian ini. Pola attachment diukur menggunakan Experience in Close Relationship Questionnaire-Revised (Freley & Shaver, 2000); resolusi konflik diukur menggunakan Conflict resolution Styles Inventory (Bonache et al., 2016); dan kepuasan hubungan diukur menggunakan Relationship Assessment Scale (Hendrick, 1988). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Anxious dan avoidant attachment dan resolusi konflik berupa keterlibatan konflik dan sikap positif secara signifikan berpengaruh terhadap kepuasan hubungan dan (2) Pola attachment dapat mempengaruhi kepuasan hubungan melalui resolusi konflik.
Having a romantic relationship is one of the developmental tasks of young adults. A satisfying romantic relationship can be seen from the patterns of attachment to partners and how conflict resolution is used when dealing with problems in relationships. Attachment pattern is one of the individual factors that can consistently influence relationship satisfaction. Positive conflict resolution has also been shown to increase relationship satisfaction. This study uses path analysis, which aims to see how patterns and conflict resolution influence the satisfaction of dating relationships in young adults and the indirect effect of attachment on relationship satisfaction through conflict resolution. There were 824 young adult participants (18-36 years) in this study. Attachment patterns were measured using the Experience in Close Relationship Questionnaire-Revised (Freley & Shaver, 2000); conflict resolution measured using the Conflict Resolution Styles Inventory (Bonache et al., 2016); and relationship assessment measured using the Relationship Assessment Scale (Hendrick, 1988). The results showed that: (1) anxious attachment, avoidance attachment, conflict engagement and positive attitudes significantly affect relationship satisfaction and (2) attachment patterns can influence relationship satisfaction through conflict resolution."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Jihan Safira
"Landasan seseorang dalam melakukan pengorbanan menjadi salah satu faktor yang menarik untuk diteliti pada emerging adulthood yang berpacaran, karena ketika berpacaran, seseorang cenderung melakukan pengorbanan untuk pasangan dan hubungan tersebut, agar hubungan dengan pasangannya menjadi puas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara motif berkorban dan kepuasan hubungan pada emerging adulthood. Data yang didapat dari 2.839 individu emerging adulthood berusia 18-29 (M=23.19 tahun, SD=2.68) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motif berkorban mendekat (r = .297, p < .001, one tail) maupun motif menjauh (r = -.095, p <.001, one tail) dengan kepuasan hubungan. Hasil ini berarti emerging adulthood yang melakukan pengorbanan dengan motif berkorban mendekat cenderung lebih puas dengan hubungannya dan emerging adulthood yang melakukan pengorbanan dengan motif berkorban menjauh cenderung kurang puas dengan hubungannya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu individu pada tahap emerging adulthood yang sedang berada dalam hubungan romantis untuk memiliki kepuasan hubungan yang tinggi.
The underlying basis for a person to make sacrifices is one of the interesting factors to study in dating emerging adulthood. When dating, a person tends to make sacrifices for their partner and relationship in hope that it will increase the relationship satisfaction. This study aimed to determine whether there is a relationship between the motive for sacrifice and relationship satisfaction in emerging adulthood. Data obtained from 2,839 emerging adulthood individuals aged 18-29 (M = 23.19 years, SD = 2.68) showed that there was a significant relationship between the approach motives (r = .297, p < .001, one tail) and avoidance motives ( r = -.095, p < .001, one tail) with relationship satisfaction. This result means that emerging adults who make sacrifices with the approach motives are likely to be more satisfied with their relationship, and emerging adults who make sacrifices with the avoidance motives are less likely to be satisfied with their relationship. The results of this study are expected to help individuals at the stage of emerging adulthood who are in romantic relationships to have high relationship satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library