Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luh Rahayu Paramitha
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang relasi pertolongan profesional dalam pendampingan layanan rehabilitasi antara pekerja sosial dengan penerima manfaat yang ada di BRSPDSN Tan Miyat Bekasi serta kendala yang dihadapi dalam relasi pertolongan profesional tersebut. Pendekatan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif serta metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa relasi pertolongan profesional dalam pendampingan layanan rehabilitasi mencerminkan 6 karakteristik relasi pertolongan dalam praktik pekerjaan sosial yaitu komunikasi yang jelas, kepedulian terhadap orang lain, tujuan empati dan penerimaan. Lalu, pekerja sosial juga menerapkan kode etik privasi & kerahasiaan, penentuan nasib sendiri, dan kompetensi budaya & keanekaragaman sosial dalam menjaga relasi yang profesional dalam pelaksanaan pendampingan. Adapun kendala yang ada dalam penjalinan relasi di antara keduanya adalah keterbatasan waktu yang dimiliki oleh pekerja sosial. Pekerja sosial juga memiliki tugas lain yang lebih luas cakupannya dari sekadar membimbing individu diantaranya menyusun rancangan sosialisasi layanan rehabilitasi balai kepada masyarakat, memberikan supervisi terhadap pekerja sosial lain dibawahnya, dan menyusun instrumen evaluasi hasil layanan rehabilitasi. Maka dari itu pekerja sosial sering tiba-tiba ditugaskan untuk dinas ke luar kota, dan kesibukan terkait dengan operasional pelayanan yang lainnya ......This thesis discusses about the professional helping relationship in rehabilitation service assistance between social workers and beneficiaries in BRSPDSN Tan Miyat Bekasi, as well as the obstacles faced by both parties in establishing the professional helping relationship. The research approach used in this study is a qualitative approach and the method used is a descriptive research method. The results of this study indicate that the professional helping relationship in rehabilitation service assistance at Tan Miyat reflects the 6 characteristics of helping relationship in social work practice, the characteristic found are clear communication, concern for others, purpose, empathy, and acceptance. Social workers also apply a code of ethics in maintaining professionalism in the implementation of assistance, there are privacy & confidentiality and self-determination and cultural competence & social diversity. There was crucial obstacle in building professional helping relationship between social workers and their beneficiaries. Social worker’s time is limited due to their scope of duties in BRSPDSN Tan Miyat. Social workers not only have to take care of their beneficiaries, but also have to carry out many tasks such as drafting a dissemination plan for community rehabilitation services, providing supervision to other social workers, and developing instruments for evaluating the results of rehabilitation services. Furthermore, social workers are often suddenly assigned to other Tan Miyat’s official agenda, so they often have to cancel their schedule with their beneficiaries.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabe Gamaliel
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang tahapan pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan bagi penerima manfaat rehabilitasi sosial napza di Sentra Handayani. Penelitian ini dilatarbelakangi isu penyalahgunaan yang prevalensinya kian meningkat. Upaya rehabilitasi sosial dilakukan dengan pendekatan holistik salah satunya memberikan bekal kemandirian berupa keterampilan vokasional agar korban penyalahguna napza dapat bekerja memenuhi kebutuhannya dan keluarga setelah selesai menjalani rehabilitasi sosial. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu tahapan pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan di suatu human service organization di bidang rehabilitasi penyalahgunaan zat yakni Sentra Handayani, dan menggambarkan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif, informan wawancara berjumlah tiga belas orang, disertai data hasil observasi, dan studi dokumentasi. Rentang waktu penelitian dari September 2022 sampai Desember 2023. Hasil penelitian menunjukan terdapat enam tahapan dalam pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan di Sentra Handayani yang berjalan berurutan meliputi tahap intake & engagement bertujuan membangun kedekatan, kepercayaan, dan kesadaran akan kebutuhan layanan sehingga terjadi kesepakatan layanan. Tahap asesmen komprehensif bertujuan mengidentifikasi permasalahan dan potensi pm. Tahap perencanaan atensi bertujuan merumuskan strategi pemecahan masalah berdasarkan kesepakatan bersama. Tahap implementasi menjalankan rencana layanan yang telah disepakati. Tahap terminasi bertujuan mengevaluasi pemulihan dan kesiapan pm untuk kembali ke masyarakat. Tahap aftercare/pasca layanan adalah layanan monitoring dan pemberian dukungan setelah terminasi. Hasil penelitian juga menunjukan faktor-faktor pendukung pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan terdiri dari motivasi diri penerima manfaat, dukungan pihak manajerial memfasilitasi dan mendorong pelaksanaan layanan pelatihan vokasional, instruktur vokasional yang kompeten, sinergi baik antar profesi, fasilitas memadai baik ruangan kelas maupun peralatan praktik, dukungan keluarga membangun motivasi penerima manfaat. Faktor-faktor penghambat antara lain, pengaruh zat narkotika yang menyebabkan sulit berkonsentrasi, mengingat, mengendalikan emosi, dan badan terasa sakit. Masalah pribadi seperti masalah ekonomi, hubungan keluarga, kekhawatiran akan masa depan membebani pikiran penerima manfaat sehingga memengaruhi performa belajar. Anggaran terbatas untuk akomodasi petugas menghambat layanan aftercare. Terakhir stigma negatif masyarakat terhadap mantan penyalahguna napza yang menghambat penerima manfaat bersosialisasi dan mendapat pekerjaan. ......This thesis discusses the stages of vocational training and entrepreneurship development for social drug rehabilitation beneficiaries at the Handayani Center. This research is motivated by the issue of abuse, the prevalence of which is increasing. Social rehabilitation efforts are carried out using a holistic approach, one of which is providing independence in the form of vocational/work skills. Therefore, this research aims to find out the stages of vocational training and entrepreneurship development in a human service organization in the field of substance abuse rehabilitation, namely the Handayani Center, and describe the supporting and inhibiting factors for its implementation. This research uses a qualitative approach with a descriptive type, with thirteen interview informants, accompanied by data from observations and documentation studies. The research time span is from September 2022 to December 2023. The research results show that there are six stages in vocational training and entrepreneurship development at the Handayani Center which run sequentially, including the intake & engagement stage aimed at building closeness, trust and awareness of service needs so that a service agreement can be reached. The comprehensive assessment stage aims to identify problems and potential beneficiaries. The attention planning stage aims to formulate problem solving strategies based on mutual agreement. The implementation phase carries out the agreed service plan. The termination stage aims to evaluate the beneficiaries recovery and readiness to return to society. The aftercare/post-service stage is monitoring services and providing support after termination. The research results also show that the supporting factors for vocational training and entrepreneurship training consist of self-motivation of the beneficiaries, managerial support to facilitate and encourage the implementation of vocational training services, competent vocational instructors, good synergy between professions, adequate facilities both classrooms and practical equipment, family support builds beneficiary motivation. Inhibiting factors include the influence of narcotic substances which make it difficult to concentrate, remember, control emotions, and body aches. Personal problems such as economic problems, relationships with family, worries about the future relax the mind of the beneficiary thereby affecting learning performance. Limited budgets due to staff shortages hinder aftercare services. Lastly, society's negative stigma towards former drug abusers prevents beneficiaries from socializing and getting work.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library