Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damara Adiasa
Abstrak :
Recycling limbah logam saat ini merupakan sarana penting bagi industri logam. Proses recycling ini dipercepat oleh kekurangan bahan baku dan biaya yang lebih tinggi terutama di Uni Eropa. Untuk mewujudkan tujuan recycling ini, limbah logam mill scale yang diperoleh dari continuous casting dan produksi hot rolling diambil sebagai bahan baku sekunder, mereka dihancurkan, diayak, diaglomerasi dan dipanaskan untuk melakukan reduksi karbotermik dalam keadaan padat, suhu yang dipilih untuk analisisnya adalah 1200 °C, 1400 °C dan 1600 °C dalam chamber induction furnace dengan beberapa durasi reduksi yang dilakukan. Mikroskop optik dan analisis mikroskop SEM menemukan bahwa mill scale dapat didaur ulang dengan beberapa perbedaan dalam reaksi, morfologi, dan jumlah logam yang dipulihkan. Reduksi kinetika juga dipelajari dan menunjukkan bahwa peningkatan jumlah reduksi seiring waktu dan suhu meningkat tetapi agak mendatar setelah beberapa waktu dan menunjukkan perkembangan yang diharapkan dari penurunan kecepatan reduksi. ...... Recycling of metal waste is nowadays an important means to the metal industries; this is accelerated by the shortage and correspondingly higher cost of raw material especially in the European Union. To realize this recycling purpose, a metal waste of mill scales obtained from continuous casting and hot rolling production were taken as the secondary raw material, they were crushed, sieved, agglomerated and heated to perform the solid-state carbothermic reduction, the temperature chosen for the analysis are 1200°C, 1400°C and 1600°C in a chamber induction furnace with several duration of reduction being performed. Optical microscope and scanning electron microscope analysis found that the mill scale could be recycled with some differences in reaction, morphologies and amount of metal that being recovered. Reduction kinetics were also studied and showed that an improvement in amount in reduction as time and temperature increases but rather flattening after some time and show the expected development of reduced reduction velocity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Boninauli Surbakti
Abstrak :
Salah satu pilihan proses daur ulang baterai Li-ion adalah dengan proses ekstraksi pelarut kobalt (Co) dan nikel (Ni) dan kristalisasi menjadi CoSO4.7H2O dan NiSO4.6H2O, meskipun laporan ini hanya akan fokus pada kobalt. Proses ekstraksi pelarut dibagi menjadi tiga tahap, ekstraksi, scrubbing, dan stripping, masing-masing dilakukan dalam 4 tahap mixer-settler menggunakan 20% v/v Cyanex272 dalam kerosene. Kristalisasi dilakukan dengan penguapan air dalam multi-effect evaporative crystallization (MEEC) pada suhu 70˚C dan tekanan 0,2 bar hingga mencapai saturasi di atas 670 kg/m3. Kristal tersuspensi dalam larutan induk meninggalkan kristal akan disaring dalam filter pelat-dan-bingkai. Prediksi jumlah kristal kobalt sulfat heptahidrat yang terbentuk adalah 1.262,20 ton/tahun dari pakan 25.151,15 ton/tahun dari area pabrik-300. Pengukuran pendahuluan menunjukkan volume berikut untuk peralatan kritis: alat pencampur ekstraksi (10,5 m3), alat pencampur ekstraksi (5,11 m3), pemukim penggosok (9 m3), pencampur penggosok (4,24 m3), pemukim pengupasan (6,75 m3), pengaduk pengupasan (3,14 m3 ), pengkristal (0,7 m3). Proses tersebut diperkirakan memiliki biaya modal sebesar AUD 44.463.405 dengan biaya operasional tahunan sebesar AUD 34.510.857,37 dan AUD 112.078.760,88 dari penjualan tahunan. Emisi lingkungan meliputi air limbah 12.074,52 ton/tahun, emisi karbon dioksida dari penggunaan listrik 227.014,40 kgCO2/tahun dan larutan induk asam tinggi 1.264,39 ton/tahun yang perlu penanganan lebih lanjut. ......One of the process options of Li-ion battery recycling is by solvent extraction process of cobalt (Co) and nickel (Ni) and crystallization to CoSO4.7H2O and NiSO4.6H2O, though this report will only focus on cobalt with nickel being out-of-scope. The solvent extraction process is divided into three stages, extraction, scrubbing, and stripping, each done in a 4-stage mixer-settlers using 20% v/v Cyanex272 in kerosene. Crystallization is done by evaporation of moisture in a multi-effect evaporative crystallization (MEEC) at a temperature of 70˚C and a pressure of 0.2 bar to achieve a supersaturation above 670 kg/m3 . Crystals suspended in mother liquor leaving the crystallized will be filtered in a plate-and-frame filter. The predicted amount of cobalt sulphate heptahydrate crystals formed is 1,262.20 tons/year from a 25,151.15 tonnes/year feed from plant area-300. Preliminary sizing shows the following volumes for critical equipment: extraction settler (10.5 m3), extraction mixer (5.11 m3), scrubbing settler (9 m3), scrubbing mixer (4.24 m3), stripping settler (6.75 m3), stripping mixer (3.14 m3), crystallizer (0.7 m3). The processes is estimated to have a capital cost of AUD 44,463,405 with an annual operating cost of AUD 34,510,857.37 and AUD 112,078,760.88 of annual sales. The environmental emission includes 12,074.52 ton/year waste water, carbon dioxide emission from electrical usage 227,014.40 kgCO2/year and 1,264.39 ton/year high acidic mother liquor that needs further treatment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library