Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Puji Astuti
"Bahan aseptik merupakan bahan yang sulit untuk didaur ulang, dan proses daur ulangnya harus dengan cara hydra pulping (pemisahan lapisan) dimana dibutuhkan biaya yang cukup mahal sehingga jarang sekali dimanfaatkan untuk didaur ulang. Skripsi ini membahas mengenai genteng yang terbuat
dari proses daur ulang cacah kotak aseptik dengan ukuran cacah campuran 50 mm x 5 mm dan 25 mm x 5 mm dengan menggunakan persentase perbandingan berat 50% : 50%. Genteng ini terbuat dari bahan aseptik kemasan minuman kotak yang terdiri dari kertas, plastik dan alumunium.
Kotak aseptik dicacah dan dikempa dengan tekanan 30 kg/cm2 dan suhu pemanasan 170 oC sehingga terbentuk genteng dengan ukuran cacah campuran 50 mm x 5 mm dan 25 mm x 5 mm dan genteng ukuran cacah 50 mm x 5 mm (100%) sebagai pembanding untuk penelitian ini. Dari penelitian ini, hal yang ingin ditinjau adalah kemampuan menyerap air, ketahanan
terhadap rembesan air dari genteng daur ulang dan kuat lentur genteng daur ulang, sehingga dapat dijadikan produk genteng. Dari hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa genteng dengan ukuran cacah campuran 50 mm x 5 mm : 25 mm x 5 mm (50% : 50%) dan genteng ukuran cacah 50 mm x 5 mm (100%) tidak memenuhi persyaratan peraturan genteng beton SNI-
0096-2007 dan genteng keramik SNI-2095-1998. Maka dilakukan pelapisan genteng dengan waterproof untuk kemampuan daya serap air.

Aseptic carton material is difficult material to be recycled where the only possible
recycling process available is by conducting hydra pulping process (separation
layer). Aseptic beverage box consist of paper, plastic and alumunium layers.
However as it requires a significant financial cost, it is rarely used for recycling.
This final project discusses the investigation of roof tile which was made from the
recycling of aseptic boxes. For the roof material Shredded aseptic boxes of size 50
mm x 5 mm and 25 mm x 5 mm were mixed with a percentage ratio of weight
50% : 50%. Another mix using 100% of size 50 mm x 5 mm was used as a
comparison material. Shredded aseptic boxes were compressed with a pressure of
30 kg/cm2 and heating temperature 170 oC in order to make solid roof tile. This
research has reviewed the tile absorption to water, the resistance to water ingress
and its flexural strength. The result of this investigation showed roof tile made
from recycled shredded beverage cartoon using two combined size 50 mm x 5
mm : 25 mm x 5 mm (50% : 50%) and roof tile using 100% of size 50 mm x 5
mm do not fulfill the requirements of concrete tile regulation SNI-0096-2007 and
ceramic tile regulation SNI-2095-1998. However resistance to water can be
improved by coating the tile with waterproofing materials. Therefore, its ability to
with stand water and bending loads are better then, thus the improved tile can be
catagories as quality tile grade two SNI-2095-1998 tile ceramic regulation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42236
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Dian Ferdinand
"Masalah lingkungan menjadi tantangan besar dalam industri fesyen, terutama terkait limbah tekstil. Peningkatan kesadaran konsumen terhadap fesyen berkelanjutan menciptakan peluang bagi produk pakaian berbahan daur ulang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perceived customer value, environmental concern, dan e-social interaction terhadap sikap dan niat pembelian pakaian berbahan daur ulang di Indonesia. Dengan metode kuantitatif, data dikumpulkan melalui survey online terhadap 202 responden dan dianalisis menggunakan SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa epistemic value, environmental concern, e-WOM, dan social media information berpengaruh positif terhadap sikap konsumen dan niat pembelian. Sikap konsumen juga diketahui memediasi hubungan environmental concern dan e-WOM terhadap niat pembelian. Temuan ini menegaskan pentingnya edukasi dan informasi tentang nilai lingkungan dari produk daur ulang, serta pemanfaatan media sosial untuk meningkatkan kesadaran dan niat konsumen.

Environmental issues pose a significant challenge to the fashion industry, particularly concerning textile waste. The growing consumer awareness of sustainable fashion creates opportunities for recycled clothing products to thrive. This study aims to analyze the influence of perceived customer value, environmental concern, and e-social interaction on attitudes and purchase intentions toward recycled content clothing in Indonesia. Using a quantitative approach, data were collected through an online survey of 202 respondents and analyzed using SEM-PLS. The findings reveal that epistemic value, environmental concern, e-WOM, and social media information positively affect consumer attitudes and purchase intentions. Moreover, consumer attitudes mediate the relationship between environmental concern and e-WOM on purchase intentions. These findings highlight the importance of education and information on the environmental value of recycled products, as well as leveraging social media to enhance consumer awareness and purchase intentions. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library