Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 348 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alghifari Taufan Nugroho
Abstrak :
Rekam medis merupakan dokumen penting yang menyimpan informasi dan riwayat pemeriksaan pasien. Electronic Medical Record (EMR) atau rekam medis elektronik memiliki kelebihan yang dapat mempermudah tenaga kesehatan mengelola rekam medis pasien, namun penggunaan sistem EMR di klinik Dr. Hartoyo Sp.OG masih memiliki beberapa kendala seperti pencarian data yang memakan waktu lama, memerlukan banyak aplikasi yang tidak saling terintegrasi, dan pekerjaan yang repetitif. Target penelitian ini adalah klinik kebidanan dan kandungan Dr. Hartoyo Sp.OG yang merupakan klinik pratama non-BPJS. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh klinik Dr. Hartoyo Sp.OG yang menyebabkan kinerja rekam medis klinik menjadi tidak maksimal, mengidentifikasi faktor permasalahan yang menyebabkan masalah tersebut, dan membuat desain serta membangun sistem penyimpanan rekam medis yang terintegrasi antara data pasien dan hasil pemeriksaan pasien. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Design Science Research (DSR). Untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan dilakukan wawancara, studi literatur, observasi, dan analisis proses bisnis saat ini. Permasalahan yang diidentifikasi dibagi menjadi tiga variabel penelitian yaitu perceived usefulness (kebermanfaatan), perceived ease of use (kemudahan penggunaan), dan perceived efficiency (efisiensi). Melalui temuan masalah, penelitian ini melakukan pemetaan serta pembuatan usulan solusi berupa sebuah sistem EMR yang bernama Al-Falah MR. Pengembangan Al-Falah MR dilakukan dengan menggunakan metode prototyping, yang setelah selesai dikembangkan dilanjutkan dengan evaluasi User Acceptance Test (UAT), kuesioner Usability Testing, dan wawancara. Evaluasi dilakukan pada empat orang yang merupakan keseluruhan pegawai klinik yang terlibat dengan proses bisnis utama klinik. Hasil dari penelitian menghasilkan UAT dengan dua skenario yang tidak sukses dari total 30 skenario di mana terdapat 30 skenario untuk dokter dan 28 skenario untuk karyawan. Kegagalan dari dua skenario tersebut berhasil diperbaiki sebelum melanjutkan proses UAT. Evaluasi kuesioner juga memberikan hasil nilai rata-rata PSSUQ 1.90. Hasil penelitian membuktikan bahwa perceived usefulness, perceived ease of use, dan perceived efficiency penting untuk dipertimbangkan dalam pengembangan EMR. ......Medical records are important documents storing information and patient history. Electronic Medical Records (EMR) have advantages that can make it easier for health workers to manage patient medical records, but the use of EMR in Dr.Hartoyo Sp.OG still has some problems, such as data search takes a long time, requires many applications that are not integrated with each other, and repetitive work. The target of this research is the obstetrics and gynecology clinic of Dr. Hartoyo Sp.OG which is a non-BPJS primary clinic. This study aims to identify the problems faced by Dr. Hartoyo Sp.OG which causes the clinical medical record performance to be not optimal, identify the factors that cause the problem, also design and build an integrated medical record storage system between patient data and the results of patient examinations in a clinic. This study uses a qualitative approach with Design Science Research (DSR) method. To identify problems and needs, interviews, literature studies, observations, and analyses of current business processes were conducted. The problems identified were divided into three research variables, namely perceived usefulness, perceived ease of use, and perceived efficiency. The problem finding then mapped and made to a proposed solution in the form of an EMR system called Al-Falah MR. he development of Al-Falah MR was carried out using the prototyping method, which then followed by evaluations using User Acceptance Test (UAT), a Usability Testing Questionnaire, and interviews. The evaluation is carried out on four people who are all clinical employees that are involved in the main business processes. The results shows passing the UAT with two unsuccessful scenarios out of a total of 30 scenarios where there were 30 scenarios for doctors and 28 scenarios for employees. The failure of the two scenarios is corrected before continuing with the UAT process. The evaluation of the questionnaire also gives an average PSSUQ score of 1.90. The results of this study prove that perceived usefulness, ease of use, and perceived efficiency are important to consider in EMR Development.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Bayu Setyawan
Abstrak :
Skripsi ini menganalisis tentang fungsi unit kearsipan di lingkungan Kementerian Keuangan sehingga terlihat peran unit kearsipan dalam mendukung tujuan Kementerian Keuangan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peran unit kearsipan di lingkungan Kementerian Keuangan melalui analisis fungsi organisasi kearsipan yang mencakup aspek manajerial, sistem pengelolaan arsip, sarana dan prasarana kearsipan, serta sumber daya manusia kearsipan. Melalui komponen tersebut maka terlihat bahwa unit kearsipan memiliki andil dalam pencapaian cita-cita Kementerian Keuangan dan reformasi birokrasi yang sedang dilakukan. Akan tetapi, Unit Kearsipan di lingkungan Kementerian Keuangan perlu melakukan penguatan organisasi kearsipan dan pengembangan sistem kearsipan guna semakin meningkatkan kinerja unit kearsipan serta tercapainya good and clean governance.
This thesis analyzed the function of archival organization to support Ministry of Finance. The purpose of this study was to determine the role of records center as archival organization in the Ministry of Finance by analysing the organizational functions that include managerial aspects of archival, records management systems, facilities and infrastructure of archives , and resource of archives . These components will show records center?s contributes to support Ministry of Finance and bureaucratic reforms. However , Ministry of Finance? Records Center should strengthen the archival organization and establishment of records management system to improve the performance and support in good and clean governance.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roch Panji Bagaskara
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai proses penciptaan rekam medis di Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (KTFP UI). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penciptaan rekam medis di KTFP UI dengan menggunakan model penciptaan rekod yang dijelaskan oleh Shepherd dan Yeo (2003) yakni identifikasi kebutuhan, proses penciptaan serta pengelolaan rekam medis. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara dan analisis dokumen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rekam medis di KTFP UI tercipta secara alami dan cukup sederhana. Belum ada aturan tertulis tentang penciptaan rekam medis. Penciptaan rekam medis ditujukan sebagai rujukan untuk tindakan lanjutan, sarana memonitor, dan sebagai alat komunikasi antar profesional baik internal maupun lintas instansi. Dalam prosesnya autentisitas dijaga dengan mencantumkan nama psikolog, klien serta waktu pelayanan. Pada tahap penyimpanan rekam medis belum sesuai kaidah profesional kearsipan sehingga berakibat pada kurang lancarnya penemuan kembali. Yang penting adalah menambah pengetahuan dan pemahaman para arsiparis rekam medis di KTFP UI dengan memberikan pelatihan manajemen kearsipan sehingga penciptaan rekam medis di KTFP UI menjadi lebih baik.
ABSTRACT
This study discusses about the process of creating medical records at the Integrated Clinic Faculty of Psychology, University of Indonesia (KTFP UI). The purpose of this study is to describe the creation of medical records at KTFP UI by using a model of creating records described by Shepherd and Yeo (2003), namely identification of needs, the process of creating, and capturing medical records. The method used is a qualitative approach with case studies. The data collection technique is through observation, interviews and document analysis. The results of this study indicate that medical records at KTFP UI were created naturally and quite simple. There are no written rules regarding the creation of medical records. The creation of medical records is intended as a reference for follow-up actions, means of monitoring, and as a communication tool between professionals both internally and across agencies. In the process, authenticity is maintained by including the name of the psychologist, client and service time. At the stage of storing medical records it is not yet in accordance with the professional rules of archiving so that it results in retrieval difficulties. The important thing is to increase the knowledge and understanding the archivists of medical records at KTFP UI by providing filing management training so that the creation of medical records at KTFP UI becomes better.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dionna Amanda Syah Ayeisha
Abstrak :
Arsip elektronik membuat perubahan besar pada seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dalam hal tata kelola arsip. Pengelolaan arsip secara elektronik dapat memudahkan kegiatan pengarsipan. Bagian Administrasi Kementerian di Kementerian Keuangan RI pengelolaan arsipnya sudah berbasis komputer dengan menggunakan sistem aplikasi Nadine untuk menunjang pengelolaan arsip yang efektif dan efisien. Aplikasi Nadine dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi Nadine dapat mempermudah pengelolaan arsip dan mempercepat penemuan kembali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengelolaan arsip elektronik menggunakan aplikasi Nadine pada Bagian Administrasi Kementerian di Kementerian Keuangan RI. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data adalah observasi dengan pengamatan yang dilakukan secara langsung untuk mengamati pengelolaan arsip elektronik menggunakan aplikasi Nadine pada Bagian Administrasi Kementerian di Kementerian Keuangan RI dan selanjutnya wawancara dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada narasumber untuk mengetahui informasi secara lebih lanjut. Sedangkan teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, vervikasi data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengelolaan arsip elektronik pada Bagian Administrasi Kementerian di Kementerian Keuangan RI terdiri dari empat tahap yaitu, penciptaan, distribusi, pemeliharaan dan disposisi. ......Electronic archives make major changes in all aspects of human life, including in terms of archive management. Electronic archive management can facilitate archiving activities. The Ministry of Administration at the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia has computer-based archive management using the Nadine application system to support effective and efficient archive management. The Nadine application can be accessed anywhere and anytime. Previous research has shown that using the Nadine application can simplify archive management and speed up retrieval. The purpose of this study was to identify the management of electronic records using the Nadine application at the Ministry of Administration at the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. The method used in this study is a qualitative method. The technique used by researchers to collect data is observation with observations made directly to observe the management of electronic archives using the Nadine application at the Ministry Administration Section at the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia and then interviews are carried out by asking questions to informants to find out more information. While the data analysis techniques include data reduction, data presentation, data verification and drawing conclusions. Based on the results of the study, it can be concluded that the management of electronic archives at the Ministry Administration Section at the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia consists of four stages, namely, creation, distribution, maintenance and disposition.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Mustofa
Abstrak :
Penelitian yang dilakukan dalam rangka penyusunan tesis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan sistem pengelolaan rekod di program studi terakreditasi 'A' di Universitas Indonesia dan membuat usulan mengenai model sistem pengelolaan rekod di program studi dan fakultas untuk dapat diterapkan oleh program studi yang masih terakreditasi 'B' atau 'C'. Variabel yang diteliti adalah sistem pengarahan/distribusi dan pemanfaatan, sistem pemeliharaan yang mencakup pengumpulan rekod, penyiapan pemberkasan, sistem pengelompokan, sistem penataan rekod, sarana penyimpanan, sistem temu balik, dan sistem penyusutannya. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Desember 2001 sampai April 2002 di 11 program studi (50 persen) dari total 22 program studi di Universitas Indonesia yang telah terakreditasi 'A'. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara dan pengamatan langsung. Wawancara dilakukan dengan Ketua/Sekretaris program studi atau dengan pejabat yang ditunjuk. Untuk mempermudah pengumpulan data, peneliti menggunakan pedoman wawancara dan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) jenis rekod yang terkumpul di program studi di fakultas yang hanya memiliki satu program studi, seperti program studi Psikologi di Fakultas Psikologi, lebih banyak daripada program studi di fakultas yang memiliki banyak program studi, seperti program studi Teknik Mesin di fakultas Teknik. 2) Program studi umumnya memahami rekod yang terkumpul sebagai Surat atau Arsip. 3) Penerapan sistem pengelolaan rekod aktif di program studi didasarkan pada jumlah staf yang ada bukan pada karakteristik program studi, seperti gedung yang terpencar. 4) Pengguna rekod korespondensi adalah pimpinan, staf administrasi dan staf pengajar, pengguna berkas rekod mahasiswa aktif adalah pimpinan program studi dan Pembimbing akademik, pengguna berkas rekod mahasiswa alumni adalah pimpinan program studi dan mahasiswa alumni, pengguna berkas rekod kepegawaian adalah pimpinan program studi dan staf administrasi serta staf pengajar, pengguna rekod skripsi adalah pimpinan program studi, staf pengajar, dan mahasiswa. Pengarahan rekod di program studi dilaksanakan secara berbeda-beda. 5) Pemeliharaan terhadap isi dan fisik rekod belum dilakukan secara baik, seperti tidak dilakukan pencatatan peminjaman, tidak dilakukan pemberkasan, pengelompokan, dan program studi terutama di fakultas yang memiliki banyak program studi kurang memperhatikan sarana untuk penyimpanan rekod. Penataan rekod korespondensi terutama belum dilakukan secara baik, kecuali penataan berkas rekod mahasiswa aktif, berkas rekod mahasiswa alumni serta berkas rekod kepegawaian. Akibatnya waktu yang diperlukan untuk menemu balik rekod korespondensi bergantung pada `kebaruan' rekod 6) Karena tidak ada Jadwal Retensi, maka penyusutan rekod didasarkan pada `pendapat pribadi' atau 'common sense' dan nilai `urgensi' rekod. Akibatnya penyusutan hanya dilakukan pada rekod korespondensi, bukan pada berkas rekod mahasiswa aktif dan berkas rekod mahasiswa alumni. Untuk memperbaiki sistem pengelolaan rekod ini, program studi terutama perlu untuk melaksanakan Program Pengelolaan Rekod.
Model of Records Management Systems: A Case Study of the Implementation of Records Management Systems in University of Indonesia's Departmental Studies Accredited 'A'. The objective of this study is to describe the implementation of record management system in University of Indonesia's departmental studies that are accredited `A' and to propose a model for the records management systems to be implemented by the school managers where the departmental studies are still accredited `B' or `C'. The study was carried out from December 2001 till April 2002. The study focused on the implementation of records management components excluding the creation stage: 1) the records collected in each departmental study, 2) the active records management; 3) the distribution system and use; 4) the maintenance system: content and physical maintenance including filing system, classification, arrangement or record storage and retrieval system of the records; and 5) the disposition system. The data collected in this study were gathered through direct interview and observation. The study found that: 1) the types of records collected in psychology, computer and law studies amount more than the records collected in the French Literature Department in the Humanities Studies, Physical Department in the Mathematical and Physical Science, Criminology, Communication, and International Relation Departments in Political and Social Sciences, and Mechanical, Gas and Energy, and Electronically Departments in the School of Engineering; 2) generally records are either perceived as letters or archives; 3) psychology, computer and law studies implement decentralization system in the management of active records, while department(s) in the School of Literature, Mathematics and Physics Science, Politics and Social Sciences, and the School of Engineering implement either decentralization or centralization system based on the number of administrative staff; 4) distribution of incoming and outgoing mails or correspondence records varies among departmental studies. Users of correspondence records are management team and teaching faculty, users of students records are management team and academic advisors, users of graduate records are management team and the graduates themselves, users of personnel records are management team, teaching faculty and administrative staffs, and users of `skripsi' or theses are management team and teaching faculty; 5) generally maintenance is badly done. None of the departments maintain records physically, only Psychology and French Literature studies file the records, there is no classification system, the arrangement of correspondence records are bad. Nevertheless, the arrangement of student and personnel records are generally good. As a result, the time required to retrieve correspondence records depends on the `new-ness' of the records being received or sent; and 6) disposition is badly treated. There is no retention schedule to guide the necessary steps taken after retention period of records expire so that disposition of records is based on the common sense of the administrative staff and urgency factors. To improve records management practices, the management team, either the dean or university rector, should implement a record management program.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T4223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Munir
Abstrak :
Resume medis merupakan inti dari Rekam Medis yang dapat memberikan gambaran secara keseluruhan, lengkap, ringkas, tepat tentang pasien yang nantinya digunakan untuk berobat kembali. Resume medis adalah bukti otentik jika terjadi tuntutan di Pengadilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai Karakteristik Dokter dalam kelengkapan dan pencatatan resume medis, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional dengan menggunakan check list resume medis dari Maret - Mei 2000 sebanyak 473 resume medis yang diisi oleh 27 dokter dari 4 bagian spesialisasi. Untuk menambah informasi tentang karakteristik dokter ditambah dengan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 70,4% responden mengisi tidak lengkap resume medis dan 29,6% mengisi dengan lengkap resume medis, hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara perilaku kelengkapan dan pencatatan resume medis dengan spesialisasi ilmu dan tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan (umur, jenis kelamin, status perkawinan, status kepegawaian, pangkat/golongan, masa kerja, sarana dan jabatan. Saran: Meningkatkan manajemen kontrol komite medik dan komite rekam medik, terhadap resume medik yang diisi oleh dokter RSPAD Gatot Soebroto. Memberikan asupan kepada rumah sakit, bahwa dengan meningkatnya kemajuan dan berkembangnya ilmu kedokteran saat ini perlu adanya perubahan bentuk-bentuk formulir resume medis dalam menyesuaikan dengan kedisiplinan masing-masing ilmu kedokteran.
The Relationship between Doctors?s Characteristics and Organizational Factors, and the Completeness of the Medical Resume Recording at RSPAD Gatot Soebroto Medical Resume is the core part of the Medical Records which can provide a comprehensive, complete, brief and accurate description about the patient when he/she needs further medical treatment in the future. The medical resume could be used serves as authentic evidence in case of any lawsuit. The objective of this research is to identify the completeness of medical resume as well as its affecting factors. This research complies a cross sectional design by using the back up instruments such as check lists of the medical resumes issued from March through May 2000 which total 473 medical resumes filled out by 27 doctors of 4 specializations. To achieve a has been developed complete the information about the doctor's characteristics, questionnaires. The result of the research reveals that 70.4% respondents do not fill out the medical resume completely and 29.6% fills it out completely. The study also reviled there is a significant relationship between the completeness of the filling-out and the recording of the medical resumes with the specializations and no significant relationship with age, sex, marital status, employee status, grade / classification, period of service, facilities and position. Suggestion: to improve the control management by the medical committee and medical recording committee on the medical resumes filled out by the doctors of the RSPAD Gatot Soebroto. To provide contribution to the hospital that in line with the advancement and growth of the medical sciences at present, it is required a revision of the types of the forms of the medical resumes according to its respective discipline.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumitra
Abstrak :
Rumah sakit sebagai salah satu organisasi pemberi -pelayanan kesehatan yang selalu dituntut untuk memberikan pelayanan dengan mutu yang baik sesuai dengan standar pelayanan medis yang penerapannya diatur melalui surat keputusan menteri Kesehatan RI nomor : 436/Menkes/SK/VI/1993. Bagian Pelayanan keperawatan merupakan subsistem terbesar yang bertugas memberikan asuhan atau pelayanan yang merupakan fungsi inti pelayanan rumah sakit umum dan berada di jajaran terdepan. Dokumentasi Pengkajian Keperawatan sangat penting untuk diisi oleh perawat karena diagnosa keperawatan tidak mungkin dapat ditegakkan bila pengkajian keperawatan tidak diisi dengan lengkap. Dad data yang ada di RSUD Karawang pencapaian rata-rata kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat bare mencapai kurang lebih 50% sedangkan seharusnya 100%. Tujuan dari penelitian ini adalah diperolehnya informasi faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan dokumentasi pengkajian keperawatan oleh perawat di ruang rawat inap RSUD Karawang. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan studi "Cross Sectional". Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bertugas di ruang rawat inap RSUD Karawang. Sejumlah 215 orang sampel diambil secara acak sederhana (random sampling). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 48 orang. Pengumpulan data dengan wawancara melalui kuesioner untuk variabel bebas dan untuk variabel terikat berupa data sekunder dari dokumentasi pengkajian keperawatan. Yang termasuk variabel terikat dalam penelitian ini adalah pelaksanaan dokumentasi pengkajian keperawatan. Dan yang termasuk variabel bebas adalah jenis kelamin, umur, pendidikan, pelatihan, lama kerja, motivasi dan persepsi peran yang tergabung dalam faktor internal individu. Sedangkan yang termasuk faktor ekstemal individu adalah variabel sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur organisasi dan desain pekerjaan. Pengolahan data dengan menggunakan program Epi Info V.6.0 dan SPSS For Windows V.10.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan dokumentasi pengkajian keperawatan katagori balk sebesar 62,5%. Sedangkan faktor-faktor yang berhubungan secara bermakna dengan pelaksanaan dokumentasi pengkajian keperawatan adalah sumber daya dan desain pekerjaan. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah agar pihak manajemen RSUD Karawang dapat memenuhi perlengkapan dokumentasi pengkajian keperawatan untuk ruang rawat imp di rumah sakit tersebut. Serta para manajer di ruang rawat inap agar dapat membuat uraian tugas untuk masing-masing perawat. ...... Factors Dealing with the Application of Nursing Documentation by Long Stay Ward Nurses of Karawang HospitalBased on the decree of Indonesian Minister of Health (436/MenKes/SK/Vl/1993). Hospital as one of public health service organizations is continuously determined to give good qualities of standardized Medical treatment. Nursing is the biggest part of hospital front liner that carries out the main functions of hospital giving service and illumination. It's very important for nurses to complete the nursing documentation as it's the only way to show that the nurses completed the nursing documentation at a rate of 50% only. This research is aimed to get information about factors dealing with the application of nursing documentation by long stay ward nurses of Karawang Hospital. Using study design called "Cross Sectional", the research took the population of all long stay ward nurses of Karawang Hospital as the sample. Around 48 people were taken randomly from all 215 nurses. Interview through questionnaire was used to collect data's for united variables and secondary data's from nursing documentation for tied variable. In this research tied variable was the application of nursing documentation. And those belong to united variables involved in individual internal factors were sex, age, education, training, length of work, motivation and role perception. And sources, leadership, repayment, organization chart and job design include in individual external factors. The research used SPSS for Windows V.10.0 and EPI Indo V.6.0 programs for data processing. The result of the research showed that 62,5% of the application of nursing documentation was categorized as good. Elsewhere sources and job design were considered as the meaningful relating factors to this application. Based on the research then it's suggested that the management of Karawang Hospital be able to complete the nursing documentation for long stay ward. And all long stay ward managers are required to make job description for each nurse.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saraswanto Setyawan
Abstrak :
Tujuan pengelolaan Rekam Medis di rumah sakit adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya mencapai tujuan rumah sakit, yaitu peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit, oleh sebab itu dalam mengelola Rekam Medis, setiap rumah sakit harus selalu mengacu kepada pedoman/petunjuk teknis pengelolaan Rekam Medis yang dibuat oleh rumah sakit yang bersangkutan. Pedoman/petunjuk teknis pengelolaan Rekam Medis pada suatu rumah sakit pada dasamya mengatur proses kegiatan yang dimulai pada saat diterimanya pasien di tempat penerimaan pasien, pencatatan data medis pasien selama pasien tersebut mendapatkan pelayanan medis, sampai pada penanganan berkas Rekam Medis pasien yang meliputi kegiatan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan untuk melayani perrnintaan/peminjaman bila pasien berobat ulang atau keperluan lain. Dalam hal pengelolaan Rekam Medis, pencatatan data medis dalam berkas Rekam Medis pasien selama pasien tersebut mendapatkan pelayanan medis sampai pada pengembalian berkas Rekam Medik tersebut dari ruangan rawat inap, rawat jalan, maupun rawat darurat merupakan salah satu hal penting yang telah diatur di dalam pedoman pengelolaan Rekam Medik di Rumah Sakit Haji Jakarta. Untuk rawat inap, pengembalian berkas Rekam Medis yang telah diisi dengan lengkap dan benar ke Sub Unit Rekam Medis adalah 2x24 jam setelah pasien keluar rumah sakit, sedangkan untuk rawat jalan dan rawat darurat, pengembalian berkas Rekam Medis setelah usai pelayanan atau shift tugas. Khusus untuk pengembalian berkas Rekam Medis rawat inap, hal ini perlu lebih diperhatikan, karena masalah yang akan dihadapi oleh rumah sakit akan lebih banyak dan lebih kompleks akibatnya, balk itu dari segi Mediko-Legal maupun tagihan dari pihak ketiga yang harus disertai resume medis. Berdasarkan wawancara pra penelitian dengan Kepala Sub Unit Rekam Medis, seorang staf pada Sub Unit Rekam Medik, Kepala Unit Rawat inap dan beberapa perawat, serta pengamatan yang dilakukan di beberapa ruangan rawat imp Rumah Sakit Haji Jakarta selama bulan November tahun 2000, terdapat cukup banyak berkas Rekam Medik yang dikembalikan terlambat, akibatnya hal ini mengganggu kinerja petugas Sub Unit Rekam Medik, dan menghambat pelayanan pasien yang akan berobat kembali, karena harus menunggu petugas mencari keberadaan berkas Rekam Medis pasien tersebut. Hal ini tentu akan menimbulkan pertanyaan bagaimana dengan Sumber Daya Manusia yang merupakan tenaga pelaksana Rekam Medis melakukan pengisian maupun pemeriksaan kelengkapan berkas Rekam Medis di ruangan rawat inap, bagaimana dengan berkas Rekam Medis yang diisi dan diperiksa kelengkapannya tersebut, dan apakah dalam melakukan pengisian maupun pemeriksaan tersebut, Sumber Daya Manusia yang ada sudah mematuhi prosedur yang berlaku di Rumah Sakit Haji Jakarta. Pada dasarnya pengembalian berkas Rekam Medis yang tepat waktu dari ruangan rawat inap terkait dengan pengisian berkas tersebut di ruangan rawat inap, untuk itu penulis melakukan penelitian dengan salah satu tujuan khusus mengetahui bagaimana Sumber Daya Manusia melakukan pengisian berkas Rekam Medis di ruangan rawat inap. Jenis penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan rnenggunakan metoda kualitatif. Data-data dan informasi yang diperoleh peneliti selama penelitian adalah melalui wawancara mendalam, observasi, dan data-data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengisian berkas Rekam Medis rawat inap di Rumah Sakit Haji Jakarta yang dilakukan oleh tenaga pelaksana belum dilaksanakan dengan baik, karena masih ada beberapa tenaga medik, maupun tenaga paramedis yang belum sempurna dalam melakukan pengisian karena kendala-kendala yang ada. Untuk mengatasi hat tersebut, prosedur pengelolaan Rekam Medis yang sudah bagus terutama untuk rawat inap memang perlu setiap kali disosialisasikan khususnya kepada tenaga pelaksana Rekam Medis di Rumah Sakit Haji Jakarta. Daftar Bacaan: 18 (198.5-1999)
In-patient Medical Record Management In Jakarta Pilgrim's HospitalThe aim of medical record management in hospital is in order to support achieved administration order in the framework of effort reached for the hospital purposes, that is improvement of health care quality in the hospital, therefore to manage medical record, every hospital has to always refers to guidelines of medical record management was made by that hospital. The guidelines of medical record management in a certain hospital basically regulated the process of activities which was begun, when the patient was admitted to admission, recording the medical data during the patient had medical care, until handling the records of patient that comprises retention and removal records from the storage to serve requisition if the patient will be treated again or other necessity. In medical record management, recording medical data to the patient records during the patient had medical care, until sending back the records from the in-patient, out-patient, and emergency care unit forms the one of the important thing which had been regulated in the guidelines of medical record management in Jakarta Pilgrim's Hospital. To in-patient, sending back the medical record which had been recorded completely and correctly to the Department of Medical Record is 2x24 hours after the patient out of the hospital, whereas to out patient and emergency care, sending back the records after health care or shift of the duty. In particular of sending back the in-patient records, it was necessary more concerned, because the problem which will be faced by the hospital will be more and more complex in its consequences, both medico legal aspects and claim of the third party are had to he enclosed by discharge summary. Based on pre-research interview with the head of Medical Record Department, the staff of Medical Record Department, the head of in-patient unit, and several nurses, and observation which had done in several in-patient rooms of Jakarta Pilgrim's Hospital during November 2000, there were many medical records enough which was not sent back on time, finally its disturbed performance of Medical Record Department staff and obstructed the patient health care which will be treated again, because they have to wait for the staff was looking for medical record of the patient. Certainly it will caused the question about how did the human resources who are forms medical record caretaker do recording and examining medical record completeness at in-patient room, how did the medical record which had been recorded and had been examined its completeness, and what did they do recording and examining, the human resources have obeyed the procedure that had been done in Jakarta Pilgrim's Hospital. Basically, sending back the medical records on time from the in-patient room was connected by recording that records at in-patient room, there for the writers do the research with the one of special purposes to know how the human resources did recording the medical record at in-patient room. Kind of this research forms cross sectional research by the qualitative method. Data and information which were acquired researcher during the research by in-depth interview, observation, and secondary data means. The result of the research showed that recording the in-patient medical record process in Jakarta Pilgrim's Hospital who had been done by the caretaker were not to do well, because there were still several medics, and paramedics who were not complete yet to do recording because of many obstacles. To overcome that, the medical record management procedure which had been good especially for in-patient, really need every time was socialized particularly to the medical record caretaker in Jakarta Pilgrim's Hospital. Bibliography: 18 (1985-1999)
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ciwuk Musiana Yudhawasthi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Membahas kondisi Pusat Rekod Komersial (2) Mengkaji penanganan rekod inaktif yang berfokus pada Sarana Fisik (Lokasi, Fasilitas dan Keamanan), Layanan (Penerimaan, Pengolahan dan Penyimpanan), Kontrak & Biaya serta Staf Pusat Rekod Komersial. Jumlah sampel adalah lima perusahaan yang berlokasi di wilayah Jakarta, Bogor dan Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif di mana data dikumpulkan melalui metode observasi partisipasi dengan aturan researcher participant dan wawancara mendalam baik lisan maupun terekam. Dalam melakukan penelitian, peneliti melengkapi diri dengan Pedoman Wawancara dan Daftar Periksa (checklist) Kriteria Evaluasi Pusat Rekod Komersial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; sebagian besar sampel merupakan perusahaan modal asing dan hanya tiga sampel yang bisnis utamanya Pusat Rekod Komersial. Sebanyak 60% sampel jenis badan induknya adalah perusahaan relokasi. Satu dari lima sampel telah memiliki sertifikat ISO untuk manajemen organisasi dan juga hanya satu sample yang telah memiliki sertifikat manajemen Records Storage dari PRISM International (Professional Records & Information Services Management International). Fasilitas gedung penyimpanan beragam antara onsite dan offsite serta penerapan keduanya. Tetapi hanya satu dari lima sampel yang telah memiliki lahan sendiri. Secara umum sarana fisik yang meliputi lokasi, fasilitas dan keamanan telah mengikuti standar yang seharusnya dimiliki. Seluruh sampel menerapkan layanan penyimpanan secara lengkap (full reference storage). Secara umum kegiatan layanan yang meliputi penerimaan, pengolahan, penyimpanan dan permintaan (temu-kembali & layan-antar) telah memiliki prosedur yang jelas. Namun tingkat penguasaan staf terhadap manajemen rekod sulit diukur, karena latar-belakang pendidikan kearsipan di seluruh sampel adalah 0%, selain itu seluruh sampel memperkerjakan staf kontrak lebih banyak daripada staf tetap. Seluruh sampel juga tidak transparan terhadap biaya standar, karena beragamnya komponen biaya yang harus dipertimbangkan. Berdasarkan seluruh hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa belum ada Pusat Rekod Komersial yang paling ideal saat ini di wilyah Jakarta dan sekitarnya, masing-masing perusahaan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Calon klien harus dapat mempelajari sendiri beragam standar yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan dan melakukan inspeksi secara teliti.
The objectives of this research are (1) to analyze the conditions of Commercial Records Centers, (2) to examine how Commercial Records Centers manage their records, focusing on the Physical Infrastructures (Location, Facilities and Security), the Services (Accessioning, Processing and Storage), the Contract & the Cost, and the Staff. The five records centers ("samples") have been examined are located in Jakarta, Bogor and Bekasi. This research can-led out is a qualitative method, and the data was collected through in-depth interview and participant-observation method with researcher-participant as roles. The results of them show that most of the samples (80%) are foreign investment companies which only 60% have core business as records storage providers. Not all of samples agree on the standardization, only one out of five samples (20%) holds ISO certificate for organization management. And just one sample holds international certification on Records Storage Management from PRISM International (Professional Records & Information Services Management International). The facilities of the storage premises vary from onsite (40%) to offsite (80%), which one sample has both facilities. But only one out of five samples (20%) owns its facility. In general, physical infrastructures (location, facilities, and security) are in conformance with the required professional standard. All samples' services are categorized in of full reference storage. They manage active records (three samples), and semi-active as well as in-active records (all of them). Three out of five samples also manage non-paper records. In general, the samples have a clear procedure in accessing, processing & storing the records. The flexible considerations are applied to one condition to another condition. In terms of cost, there is no a "transparent" attitude towards it. The level of expertise in records management among operating personnel is difficult to examine as none of them has formal education in records management. And all samples have more contractual staff than permanent staff. Based on the findings and its in Jakarta surrounders, it can be said that for the time being there is no ideal Commercial Records Centers exists yet. Since every company has its own pluses and minuses. It is important for the client to understand their needs and to learn a various standards relevant to their needs. Beside, to inspect the center thoroughly.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T11792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Mayesti
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk melaksanakan perancangan sistem otomasi manajemen rekod inaktif yang memenuhi persyaratan sistem manajemen rekod serta tepat untuk diimplementasikan pada Pusat Rekod Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem pada penelitian ini adalah SDLC (Systems Development Life Cycle) yang pelaksanaannya terdiri dari beberapa tahap yaitu analisis terhadap sistem manajemen rekod inaktif di Pusat Rekod FIB UI berdasarkan investigasi awal yang dilanjutkan dengan penentuan persyaratan sistem yang akan dibangun, desain sistem otomasi manajemen rekod inaktif, perencanaan strategi implementasi untuk mcngubah sistem yang lama menjadi sistem otomasi yang baru dan perencanaan evaluasi guna mcmantau dan memberi nilai tambah bagi sistem yang telah diimplementasikan tersebut. Investigasi awal berupa studi kelayakan dilaksanakan dengan cara observasi studi literatur dan wawancara dengan berbagai pihak terkait. Selanjutnya dilakukan penyiapan spesifikasi yang rinci mengenai persyaratan yang dibutuhkan oleh Sistem Otomasi Manajemen Rekod Inaktif dengan memperhatikan situasi dan kondisi FIB UI serta landasan teori dalam mengembangkan sistem manajemen rekod. Tahap desain yang dilakukan meliputi desain awal (konseptual), pembuatan prototype, dan desain terinci (fisik). Model data dibuat dengan Data Flow Diagram (DFD) dan Entity-Relationship Diagrams (ERD). Rencana strategi implementasi yang diusulkan adalah bertahap (phase-in strategy). Rencana evaluasi yang diusulkan adalah eksperimen menggunakan instrumen Kuesioner yang dilengkapi dengan Daftar Periksa (checklist) Kriteria Evaluasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melaksanakan perancangan sistem otomasi manajemen rekod inaktif yang memenuhi persyaratan sistem manajemen rekod serta tepat untuk diimplementasikan pada Pusat Rekod Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem pada penelitian ini adalah SDLC (Systems Development Life Cycle) yang pelaksanaannya terdiri dari beberapa tahap yaitu analisis terhadap sistem manajemen rekod inaktif di Pusat Rekod FIB UI berdasarkan investigasi awal yang dilanjutkan dengan penentuan persyaratan sistem yang akan dibangun, desain sistem otomasi manajemen rekod inaktif, perencanaan strategi implementasi untuk mcngubah sistem yang lama menjadi sistem otomasi yang baru dan perencanaan evaluasi guna mcmantau dan memberi nilai tambah bagi sistem yang telah diimplementasikan tersebut. Investigasi awal berupa studi kelayakan dilaksanakan dengan cara observasi studi literatur dan wawancara dengan berbagai pihak terkait. Selanjutnya dilakukan penyiapan spesifikasi yang rinci mengenai persyaratan yang dibutuhkan oleh Sistem Otomasi Manajemen Rekod Inaktif dengan memperhatikan situasi dan kondisi FIB UI serta landasan teori dalam mengembangkan sistem manajemen rekod. Tahap desain yang dilakukan meliputi desain awal (konseptual), pembuatan prototype, dan desain terinci (fisik). Model data dibuat dengan Data Flow Diagram (DFD) dan Entity-Relationship Diagrams (ERD). Rencana strategi implementasi yang diusulkan adalah bertahap (phase-in strategy). Rencana evaluasi yang diusulkan adalah eksperimen menggunakan instrumen Kuesioner yang dilengkapi dengan Daftar Periksa (checklist) Kriteria Evaluasi.
The purpose of this research is to design in-active records management automation system that applied requirements of records management systems and right to be implemented at Faculty of Humanities, University of Indonesia. Systems development method in this research is SDLC (Systems Development We Cycle). It consists analysis phase that defining and investigating the problem of in-active records management systems at Faculty of Humanities, University of Indonesia, systems design phase, implementation strategy plan in which the new system is installed and put to use, system evaluation plan to identify its strengths and weaknesses and modify the system. Preliminary investigation is to examine the Feasibility of systems development. Observation, document examination and interviews were used as data collection techniques. The second phase is requirements determination of in-active records management automation systems, in which the current situation of Faculty of Humanities Records Centre was studied and compared with theory of the records management systems development. Design phase has three steps: preliminary (conceptual) design. Prototyping, and detailed (physical) design. Data Flow Diagram (DFD) was used as data models in conceptual design, and Entity-Relationship Diagrams (ERD) was used in physical design. Proposed implementation strategy plan is phase-in strategy, and evaluation plan is experiment that use questionnaire with criteria of evaluation checklist.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T12591
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>