Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Pelawati
"Latar belakang : Prevalensi penyakit dengan gejala kejang di Indonesia cukup tinggi. Sejalan dengan Iangkah strategis Universitas Indonesia untuk meneliti tanaman herbal yang bermanfaat, maka peneiitian ini ingin menyelidiki kemungkinan pemanfaatan piperine (ekstrak dari lada jawa) sebagai obat anti kejang.
Tujuan : Mengetahui efek protektif piperin terhadap peningkatan kegiatan listrik otak tikus kejang akibat induksi oleh bicuculline dilihat dari iiekuensi dan amplitudo pada rekaman elektroensefalograii, dibandingkan kontrol.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in-vivo, dilakukan pada empat kelompok tikus, masing-masing kelompok terdiri dari 6 tikus. Seluruh tikus beljumlah 24 ekor, diberi induktor kejang bicuculline. Sam kelompok kontrol tanpa diberi piperin dan tiga kelompok uji diberikan piperin dengan dosis yang berbeda. Hewan uji yang digunakan adalah tikus Sprague Dawley jantan. Kelompok uji dibagi menjadi tiga yaitu kelompok dosis piperin 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB. Perubahan amplitudo dan frekuensi EEG direkam pada menit ke-0, menit ke-30, menit ke-40, menit ke-50, dan menit ke-60 setelah pemberian piperin.
Hasil penelitian : Pemberian piperin dosis 100 mg/kgBB, dosis 200mg/kgBB dan dosis 400 mg/kgBB menurunkan ampliludo dan meningkatkan frekuensi serta menghilangkan spike pada rekaman EEG. Piperin dosis 100 mg/kgBB setelah 50 menit pemberian peroral secara bermakna meningkatkan frekuensi dan menurunkan ampliludo.
Kesimpulan : Piperin mempunyai efek pencegahan peningkatan kegiatan Iislrik otak dengan bukti meningkatkan frekuensi dan menunmkan amplitudo EEG. Pemberian piperin dosis 100 mg/kgBB lebih efektif dibandingkan dosis 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB.

Background: The prevalence of disease with seizure symptom has found in Indonesia high enough. In line with strategic plan of University of Indonesia to encourage studies on ingenious herbs in Indonesia, the present study is directed to investigate the possible beneficial effect of pipperine (extract java pepper) in the treatment of seizure.
Objective: This study was conducted to investigate the protective effect of pipperine against amplitude and frequency alterations of electroencephalogram (EEG) induced by bicuculline in the rat.
Design of study: Twenty four male Sprague Dawley rats were used in the study, in which the rats were grouped into 4, each consisted of 6 animals. The control group was the rats which received oral CMC 1% (carboxy methyl cellulose), 30 minute prior to subcutaneously injected bicuculline of 2,7 mg/kgBW. The other 3 treated goups received oral piperine 100mg/kgBW, 200mg/kgBW and 400 mg/kgBW respectively, 30 minute prior to subcutaneously injected bicuculline of 2,7 mg/kgBW. The amplitude and frequency of EEG were recorded at zero time, 30?' minute, 40?? minute, 50? minute, and 60"? minute aiter the administration of pipperine.
Result: Injected of bicuculline in the rats, caused no alterations of EEG pattern as compared with the EEG at zero point measurement. At 20 minute after bicuculline injection, there was an were dose of amplitude and reduce of frequency of EEG with spike wave. Piperine at various concentrations reduced the EEG abnormalities. Piperine of l00 mg/kgBW showed the best protective effects against EEG alteration.
Conclution: Pipperine l00 mg/kgBW given before bicuculline reduced the amplitude and increased the iiequency of EEG to near normal condition.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008
T29431
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mela Defrianti
"Defisiensi vitamin B12 menyebabkan berkurangnya donor metil dan dapat mempengaruhi metabolisme energi di jantung. Hibiscus sabdariffa Linn merupakan salah satu senyawa yang berperan sebagai kardioprotektif. Penelitian ini bertujuan mengetahui peran Hibiscus sabdariffa Linn terhadap ekspresi peroxisome proliferator-activated receptor gamma coactivator-1α (PGC-1α), carnitine palmitoyltransferase 1B (CPT1B), dan gambaran EKG. Dua puluh delapan tikus Sprague-Dawley jantan usia 35-40 minggu dibagi dalam enam kelompok (2 kelompok kontrol, 2 kelompok defisiensi vitamin B12, dan 2 kelompok defisiensi vitamin B12 + Hibiscus sabdariffa Linn). Kelompok kontrol diberikan pakan standar dengan nutrisi lengkap, sedangkan kelompok perlakuan diberikan pakan AIN-93M termodifikasi defisien vitamin B12 dan ekstrak Hibiscus sabdariffa Linn 400mg/KgBB/hari. Pemeriksaan EKG dilakukan akhir minggu ke-8 dan ke-16. Sementara pemeriksaan ELISA dilakukan untuk mengukur kadar vitamin B12, Hcy, PGC-1α dan CPT1B di jantung. Hasil penelitian pada kelompok Hibiscus sabdariffa Linn menunjukkan peningkatan kadar vitamin B12 dan penurunan kadar Hcy. Hasil gambaran EKG, kadar PGC-1α, dan kadar CPT1B pada penelitian ini tidak menunjukkan adanya perbedaan antar kelompok. Hibiscus sabdariffa Linn terbukti dapat mengurangi gangguan metabolisme pada jantung yang disebabkan defisiensi vitamin B12.

Vitamin B12 deficiency leads to reduced methyl donors and can affect cell metabolism in the heart. Hibiscus sabdariffa Linn is a compound that acts as a cardioprotective agent. This study aims to determine the role of Hibiscus sabdariffa Linn on the expression of peroxisome proliferator-activated receptor gamma coactivator-1α (PGC-1α), carnitine palmitoyltransferase 1B (CPT1B), and ECG pattern. Twenty-eight male Sprague-Dawley rats aged 35-40 weeks were divided into 6 groups (2 control groups, 2 vitamin B12 deficiency groups, and vitamin B12 deficiency + Hibiscus sabdariffa Linn groups), the six groups were nurtured for 8 and 16 weeks. The control group was given standard diet with complete nutrition, while the treatment group was given modified vitamin B12 deficiency AIN-93M diet and 400mg/KgBW/day of Hibiscus sabdariffa Linn extract. At the end of week 8 and 16, ECG examination, ELISA examination heart tissue vitamin B12, heart tissue Hcy, PGC-1α and CPT1B expression were performed. Results showed at Hibiscus sabdariffa Linn groups an increase in vitamin B12 levels and a decrease in Hcy levels. There were no differences between groups on the PGC-1α levels, CPT1B levels, and ECG pattern. Hibiscus sabdariffa Linn was proven to reduce metabolic disorders in the heart caused by vitamin B12 deficiency."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library