Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anang Wahyu Susilo
Abstrak :
Salah satu ikan yang digemari masyarakat Indonesia adalah ikan kembung. Ikan kembung merupakan ikan pelagis kecil. Tetapi pada umumnya ikan kembung tertangkap oleh purse seine. Hasil penangkapan kurun waktu 2008-20013 mempunyai fluktuasi yang cenderung menurun. Hal ini di sebabkan usaha penangkapan tersebut meningkat, terutama semakin banyaknya upaya penangkapan mini purse seine. Sehingga apabila tidak dikelola dengan baik akan mengancam kelestariannya oleh karena itu dibuatlah penelitian ini berupa telaah aspek biologi ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) di Laut Jawa yang di daratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan, Jawa Tengah. Metode penelitian ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data primer dilakukan untuk memperoleh data aspek biologi ikan kembung yaitu dengan mendata panjang ikan, berat ikan, jenis kelamin dan tingkat kematangan gonad. Data sekunder diperoleh dari statistik PPN Pekalongan dan data pendukung lainnya. Dari hasil analisis aspek produksi dan biologi di ketahui puncak penangkapan ikan kembung terjadi pada Musim Timur, pola pertumbuhan bersifat alometrik negatif berarti pertumbuhan panjang lebih cepat daripada pertumbuhan berat ikan. Sedangkan frekuensi ikan kembung 11,0 -17,9 cm yang di dominasi oleh distribusi panjang 14,0-14,9 cm. Nisbah kelamin diketemukan hampir seimbang yaitu jantan 55 % dan betina 45 %. Ukuran panjang cagak di ketemukan 17,10 cm sedangkan pertama kali ikan kembung tertangkap sebesar 14,37 cm dengan demikian rekruitmennya negatif. Dengan demikian pengelolaan ikan kembung di Laut Jawa ini sangat perlu diperhatikan antara lain dengan melaksanakan penegakan hukum Kepmen no.6 tahun 2010 tentang Alat Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan berarti meningkatkan selektivitas alat tangkap mini purse seine dengan memakai ukuran mata jaring 3 inci, selanjutnya membatasi upaya penangkapan mini purse seine yang memadai sehingga tidak terjadi over fishing. ......One of the fish is a popular Indonesian society is mackerel. Mackerel is a small pelagic fish. But in general mackerel caught by purse seine. Catches of 2008-20013 period fluctuations have tended to decline. This is caused the increased fishing effort, especially the increasing number of mini purse seine fishing effort. So if it is not managed properly will threaten its sustainability therefore made this research is the study of the biological aspects of mackerel (Rastrelliger kanagurta) in the Java Sea Fishing Port in daratkan in Nusantara Pekalongan, Central Java. The research method was conducted by collecting primary data is done to obtain data on the biological aspects mackerel with record fish length, fish weight, sex and degree of maturity of gonads. Secondary data were obtained from the VAT statistics Pekalongan and other supporting data. From the analysis of the biological aspects of production and in the know peak fishing season bloating occurs in the East, the pattern of growth is negatively allometric mean length growth is faster than the growth of fish weight. While the frequency of mackerel 11.0 -17.9 cm is dominated by the distribution of 14.0 to 14.9 cm long. Found almost balanced sex ratio is 55% male and 45% female. Length of 17.10 cm forked in found while first mackerel caught by 14.37 cm thus recruitment was negative. Thus mackerel management in the Java Sea is very necessary to be considered include the carrying out law enforcement Decree No.6 of 2010 on Fishing Tool in Regional Fisheries Management means improving the selectivity of fishing gear using a mini purse seine mesh size of 3 inches, further limiting mini purse seine fishing effort sufficient so that does not happen over fishing.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Sutiana
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengkaji aspek biologi panjang, bobot ikan, dan tingkat kematangan gonad ikan kembung lelaki terkait dengan parameter fisika suhu permukaan laut, kecerahan, dan arus dan kimia salinitas serta kesuburan perairan klorofil-a pada daerah penangkapan/fishing ground dalam upaya pengelolaan penangkapan ikan kembung di Kabupaten Pandeglang. Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2016-April 2017. Pengambilan sampel dilakukan di tiga titik fishing ground yaitu Batu Hideung, Sumur dan Panaitan. Pengukuran panjang, berat ikan, pembedahan untuk mengamati tingkat kematangan gonad serta pengukuran parameter fisika kimia perairan dilakukan secara in situ. Suhu permukaan laut pada lokasi penelitian berkisar antara 28.20-29.700C, Kecepatan arus 0.6-0.8 m/det, kecerahan 6-9 m, dan salinitas 30-32g/l. Nilai klorofil-a bulan Desember 0.13 mg/m3 kondisi fishing ground kurang subur, Februari-April nilai klorofil-a 0.9-2.0 mg/m3 yang mengindikasikan bahwa area fishing ground Batu Hideung dan Sumur dalam kondisi subur. Ikan kembung lelaki yang tertangkap dengan jaring rampus diperoleh nilai fork length antara 14-22 cm modus 18.3 cm. Ukuran ikan pertama kali tertangkap Lc adalah 17.17 cm. Hasil analisis hubungan panjang berat diperoleh nilai slope b ikan kembung jantan dalam kategori allometrik negatif dan ikan betina allometrik positif. Ukuran panjang pertama kali ikan matang gonad Lm sebesar 17.91 cm. Hasil analisis nilai Lc lebih rendah dibanding nilai Lm, hal ini berdampak negatif bagi kelestarian ikan kembung. Upaya pengelolaan sumberdaya ikan kembung perlu dilakukan dengan cara mengatur dan mengawasi operasi penangkapan berdasarkan siklus pola pemijahan ikan kembung. ...... The aim of this research was to study the relationship between biological aspects length, weight and gonad maturity level of Indian Mackerel and physical sea surface temperature, transparency, and current velocity , chemical parameters salinity and chlorophyll a of the fishing grounds in Pandeglang regency. The research was conducted from December 2016 to April 2017. Samplings were taken at three sites within the fishing grounds in Batu Hideung, Sumur and Panaitan. The measurement of length, weight, and surgery for gonad maturity level observation as well as physical chemical waters parameters measurement were conducted in situ. The sea surface temperature at the study site ranged from 28.20 29.700C, current velocity 0.6 0.8 m s, transparency 6 9 m, and salinity 30 32 g l. While the value of chlorophyll a in December was 0.13 mg m3, at which the fishing ground conditions were less fertile, the chlorophyll a value in February April ranged from 0.9 to 2.0 mg m3, indicating that the fishing grounds within Batu Hideung and Sumur were in fertile condition. The fork length Indian mackerel caught by a bottom gillnet was about 14 22 cm mode 18.3cm. The length of fish at first capture Lc was 17.17 cm. The value of slope b in the length weight relationship revealed that male Indian mackerel was in negative allometric while female Indian mackerel was still positive. Length at first maturity Lm was 17.91 cm. The value of Lc is lower than Lm, revealed that the fishing activity has negative impacts on sustainability of Indian mackerel. Efforts including arrangement and supervision of fishing operations based on the spawning patterns are needed to manage Indian mackerel resources.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48369
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Sardy Safri
Abstrak :
Ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) merupakan sumberdaya ikan pelagis ekonomis penting di wilayah Labuan Kabupaten Pandeglang. Sekitar 60% produksi perikanan berasal dari ikan pelagis kecil yang termasuk ikan kembung lelaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran ukuran panjang total, hubungan panjang-berat, pola pertumbuhan, panjang pertama kali tertangkap dan kebiasaan makanan. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan pada bulan Mei, Juni dan Juli 2012 di Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan, Pandeglang. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Hasil tangkapan ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) merupakan ikan dominan keempat (9%) setelah ikan tembang (24%), tongkol (16%) dan kurisi (11%) yang didaratkan di Kabupaten Pandeglang. Penangkapan ikan kembung lelaki oleh nelayan Labuan dilakukan dengan mengunakan jaring lingkar, jaring insang dan payang. Dari hasil pengukuran ikan kembung lelaki sebanyak 168 ekor dengan ukuran panjang total 130 - 270 mm dengan rata-rata panjang total 184,59 mm dan modus 170 - 174 mm. Berat ikan kembung lelaki berkisar 16 - 210 g dengan rata-rata berat 69,59 g, sedangkan ukuran pertama kali tertangkap 183,4 mm. Pertumbuhan ikan kembung lelaki bersifat allometrik positif. Jumlah telur ikan kembung berkisar antara 39.300 - 324.800 butir. Makanannya terdiri dari plankton yang didominasi fitoplankton dari marga Nitzschia, Thalassiosira dan Thalassiothrix. Sedangkan untuk zooplankton didominasi Stomatopoda, Acetes zoea dan Calanoida (Copepoda). Musim pemijahan ikan kembung lelaki diduga pada bulan Juni. ......Indian Mackerel (Rastrelliger kanagurta) is an economically important pelagic fish resources in Labuan Pandeglang. About 60% of fish production comes from small pelagic fish including Indian mackerel. This study aims to determine the composition of Indian mackerel size distribution, length-weight correlation, growth, length at first capture and food habits of fish caught. Sampling in this research was conducted in May, June and July 2012 in Labuan fishing port. Research methods used were observation and interviews. Indian mackerel catches (Rastrelliger kanagurta) is the dominant fish four (9%) after the sardine (24%), tuna (16%) and Japanese Treadfin-Bream (11%) were landed in the district Pandeglang. Catching Indian mackerel by Labuan fisherman done by using purse seine, gill nets and seine net. From the measurement results as much as 168 Indian mackerel with a total length of 130-270 mm with an average total length of 184.59 mm and a modus of 170-174 mm. The weight range 16-210 g with an average weight of 69.59 g, was length at first capture by the size of 183.4 mm. Growth of Indian Mackerel is alometric positive. The number of eggs Indian mackerel ranged from 39.300 - 324.800 egg. Food consists of plankton to the type of cover for phytoplankton dominated types of Nitzschia, Thalassiosira and Thalassiothrix. As for the zooplankton dominated Stomatopoda, Acetes zoea and Calanoida (Copepods). Indian Mackerel spawning season suspected in June.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2013
T32169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Oktaviani
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian etnozoologi dan biologi reproduksi ikan lema, Rastrelliger kanagurta (Cuvier, 1816) yang dilakukan selama satu tahun (Maret 2011--Februari 2012) di Teluk Mayalibit Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan rekomendasi bagi peningkatan pengelolaan perikanan lokal yang penting di Teluk Mayalibit. Teknik penangkapan yang digunakan masyarakat lokal untuk menangkap R. kanagurta disebut “balobe lema” merupakan suatu metode teknik penangkapan unik, yang memanfaatkan perilaku fototropisme ikan dengan menggiring ke tempat “susun batu” yang kemudian ditangkap dengan serok (“timba”). Teknik unik ini tidak merusak habitat dan selektivitas tinggi yang telah dikembangkan oleh nelayan lokal sejak 1983. Sampel biologi reproduksi yang dikumpulkan dari nelayan berjumlah 3.944 ekor yang diamati selama penelitian dari Maret 2011--Februari 2012. Data biologi reproduksi membuktikan bahwa ikan yang ditangkap sebagian besar mempunyai gonad yang dikelompokkan pada Tingkat Kematangan Gonad (TKG) IV (38,8% betina dan 50,4% jantan) dengan 39 buah gonad betina translucent (gonad dengan ovum yang siap dipijahkan/oocytes hydrated). Data TKG mengindikasikan bahwa pemijahan berlangsung sepanjang tahun di Teluk Mayalibit. Tiga indikator yang terdiri atas persentase TKG IV gonad betina, persentase gonad translucent, dan Gonad Somatic Index (GSI) menunjukkan bahwa puncak aktivitas pemijahan terjadi antara September--November. Dari perspektif pengelolaan, paradigma pengelolaan berbasis masyarakat dengan memasukkan pengetahuan lokal dan Hak Pemanfaatan Teritorial Perikanan (Territorial Use Right in Fisheries, TURFs) akan menjamin konsep perikanan refugia bagi stok ikan penting ini. Perikanan ini memerlukan pengawasan ketat terhadap potensi ancaman penangkapan pada skala yang lebih besar bagi spawning aggregation. Jika terjadi penangkapan berlebih maka pengelolaan kawasan konservasi harus mempertimbangkan musim penutupan selama puncak aktivitas pemijahan (September--November) untuk menjamin pemulihan stok. ...... Maturity stages of 3,485 individuals of the Indian mackerel, Rastrelliger kanagurta (Cuvier, 1816) were measured from a population occurring in Mayalibit Bay during the period from March 2011 to February 2012. Approximately 200--600 individuals were sampled each month from the catches of fishers from the villages of Warsambin and Lopintol in the mouth of Mayalibit Bay. Of the 3485 individuals whose gonads were examined, 1734 (49.76%) were males and 1751 (50.24%) females. The values of Lm of male and female were 19.55 cm and 20.71 cm, respectively, which is significantly larger than in populations examined in the Malacca Strait and Java Sea, indicating these latter populations are more heavily exploited than in Mayalibit Bay. In both sexes, individuals in all 5 gonadal maturity stages were recorded each month, with the highest cumulative percentage being stage IV (ripe gonads) for both males (50.4%) and females (38.8%). Weights of individual male testes ranged from 0.9 to 20.4 g, while female ovary weights ranged from 3.1 to 28.9 g. Two of the individuals examined displayed hermaphroditic development of the gonads. Thirty nine of the females examined had translucent ovaries, indicating spawning would be imminent. This finding, along with the overall high percentage of individuals with stage IV and V maturity stages, lends strong support to fisher reports that Mayalibit Bay functions as a spawning aggregation area for R. kanagurta. Though gonad maturity data indicate that spawning occurs throughout the year in Mayalibit Bay, three separate indicators (percentage of stage IV gonads, percentage of translucent ovaries, and Gonad Somatic Index or GSI) each suggest that peak spawning season occurs between September and November. The highest GSI recorded for both males and females (10.22% and 14.48%, respectively) occured in November 2011.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
D1403
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library