Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aristya Wahyu Murdiana
Abstrak :
ABSTRAK Pemanenan air hujan telah diterapkan dibanyak wilayah dunia ketika pasokan air baku tidak mencukupi bagi masyarakat. PT KI di Jakarta memiliki sumber daya air hujan dalam kolam penampung air hujan dengan menggunakan Ground Catchment SystemABSTRACT Rainwater harvesting has been applied in many parts of the world when raw water supply is insufficient for the community. PT KI in Jakarta has rainwater resources in rainwater collection ponds using the Ground Catchment System. PT KI processes these untapped sources of rainwater as a source of clean water for domestic and industrial purposes. The purpose of this research is to meet the needs of clean water, and to anticipate floods and droughts. The variables examined in this research are the amount of rainwater harvest, rainwater quality, rainwater conservation carried out seen from the reduction of PDAM water consumption and reduction of PDAM water usage costs, as well as the influence of knowledge level on employee attitudes using qualitative and quantitative methods for one year. From the research results, it can be concluded that the feasibility of rainwater treatment in terms of the quantity of water produced during 1 year can reduce PDAM water consumption by 34% and reduce PDAM water usage costs by 28%. In general, the feasibility of conserving rain water and harvesting it for the needs of the industrial community in PT KI can be said to be feasible as a provider of clean water as a substitute/reduction in water consumption of PDAM at PT KI.
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Ilmu Lingkungan, 2019
T52319
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adenira Hargianintya
Abstrak :

Wilayah pesisir permukiman nelayan Muara Angke, Jakarta Utara merupakan wilayah yang berpotensi mengalami krisis air bersih. Hal ini dikarenakan terbatasnya jaringan air bersih perpipaan, disertai dengan kualitas air tanah yang buruk akibat telah terintrusi air laut. Dalam situasi ini, air hujan dapat menjadi alternatif sumber air bersih untuk pemenuhan kebutuhan air rumah tangga di wilayah tersebut. Namun, penerapan Sistem Pemanen Air Hujan (SPAH) di permukiman nelayan Muara Angke belum menjadi prioritas. Karenanya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan dan pasokan air bersih saat ini, menganalisis potensi air hujan, merancang SPAH yang sesuai, dan menganalisis modal sosial serta partisipasi dalam pembangunan SPAH. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner, wawancara, pengadaan Forum Group Discussion, dan sosialisasi pada penduduk setempat. Analisis pada penelitian ini dengan metode analisis matematis, deskriptif, dan multidimensional scaling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk menggunakan 3 sumber air, yaitu air jerigen, air tanah, dan air galon untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biaya pengeluaran penduduk untuk membeli air memiliki porsi yang tinggi, yaitu sebesar 23% dari penghasilan penduduk per bulan. Volume air hujan dapat memenuhi 56% dari total kebutuhan air 2 KK untuk keperluan mandi-kakus-wudhu, dan dapat memenuhi 40% dari total kebutuhan 20 orang penduduk untuk keperluan wudhu. Kualitas air hujan memenuhi standar baku mutu air bersih Permenkes No. 32 tahun 2017. Rancangan SPAH yang sesuai adalah sistem tipe komunal (Tangki 8000 L) dan dibangun di fasilitas umum Mushola RT 10 RW 22. Rancangan ini dapat menghemat 19% (Rp 117.495) dari rata-rata biaya pembelian air 2 KK per bulan dan dapat menghemat 36% (Rp 736.833) dari biaya pembelian air mushola per bulan. Nilai BCR dari proyek ini adalah 2.40 > 1. Pembangunan SPAH komunal dapat memicu bekerjanya modal sosial struktural untuk mengelola air secara terorganisir dan keberlanjutan SPAH sangat bergantung pada partisipasi masyarakat.

 


The fisheries settlement of Muara Angke, North Jakarta is an area that has the potential to experience a water scarcity due to limited piped water network and accompanied by poor groundwater quality. In this situation, rainwater can be an alternative water source to fulfill water needs in this area. However, the implementation of Rainwater Harvesting (RWH) in Muara Angke has not been a priority. Therefore, the purpose of this study is to analyze the current water needs and supply of clean water, analyze the potential of rainwater, design an appropriate RWH, and analyze social capital and participation in RWH development. Data collection in this study was carried out by distributing questionnaires, interviewing, conducting Forum Group Discussion, and Socialization to residents. The analysis in this study are with mathematical analysis method, descriptive, and multidimensional scaling. The result showed that the population used 3 types of water source, namely tank water, groundwater, and gallon water. The expenditure to buy water has a high portion, which is 23% of the population’s income per month. The volume of rainwater can meet 56% of the total water needs two households for bathing, toilet, ablution, and can reach 40% of the overall needs of 20 residents for the needs of ablution. Rainwater quality meets clean water quality standards of Minister of Health Regulation No. 32 year 2017. The appropriate RWH design is a communal type system (Tank 8000 L) and was built in public facilities of Mushola RT 10 RW 22. The model can save 19% (IDR 117.495) from the average cost of purchasing two household water per month and can save 36% (IDR 736.833) of the water cost in Mushola per month. The BCR value of this project is 2.40 > 1. The construction of communal RWH can trigger the operation of structural social capital to manage water in an organized manner, and the sustainability of RWH is highly dependent on community participation.

 

2019
T55363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Harliawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S34848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kintari Faza
Abstrak :
Air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif penyediaan sumber air bersih pada saat musim kemarau, salah satunya dengan menerapkan sistem pemanenan air hujan. Salah satu media dalam sistem pemanenan air hujan yang sering digunakan adalah melalui atap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variasi luas atap terhadap kualitas dan kuantitas limpasan air hujan, serta faktor yang mempengaruhinya. Selain itu juga menentukan kelayakan dari limpasan air hujan yang ditampung berdasarkan standar baku mutu PerMenKes RI No.32 tahun 2017, untuk kebutuhan hygiene sanitasi, pada parameter fisik, kimia maupun biologis. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 kali, dengan total sampel yang dikumpulkan pada setiap minggunya sebanyak 11 sampel melalui atap, dan 1 sampel tanpa melalui atap (secara langsung). Data curah hujan harian selama penelitian dianalisis untuk menentukan kuantitas limpasan air hujan yang ditampung dari berbagai luasan atap yang disimulasikan. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa warna, pH, krom dan E.coli tidak memenuhi standar baku air bersih pada pekan pertama. Pada pekan kedua, parameter yang tidak memenuhi standar baku mutu air bersih yaitu warna, pH, mangan, krom dan E.coli. Pada perhitungan volume limpasan air hujan pertama sebesar 20,59 m3 dan pekan kedua sebesar 14,06 m3 . Adapun lokasi yang memiliki volume limpasan tertinggi, yaitu di Warung Bahari dengan luas permukaan atap sebesar 150 m2 . Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, luas permukaan atap mempengaruhi kualitas limpasan air hujan pada warna dan TDS. Adapun parameter yang memenuhi standar baku mutu kebutuhan air bersih pada kedua sampel yaitu kekeruhan, besi, kesadahan, mangan, nitrat dan nitrit. Parameter yang tidak memenuhi standar baku mutu air bersih yaitu pH, krom, wana, TDS dan E.coli. Kemudian, luas permukaan atap dan curah hujan harian terbukti mempengaruhi volume limpasan air hujan yang dipanen. ......Water is the most important thing to support our daily activities. Therefore, we need other alternative source of clean water when the dry season is coming, such as by rainwater harvesting system. There are many media to support rainwater harvesting system, and one of them is by rooftop catchment area. The purpose of this experience is to analyze the effect of variation in rooftop surface area on the quality and quantity by rainwater runoff and other external factors. The other purpose is to determine the eligibility the rainwater runoff from variation rooftop catcment area by PerMenKes RI No.32, 2017 standard of sanitation hyginen, on physical, chemical and biological parameters. This experience was going 2 times with 11 samples that collected each week from the variation of rooftop catchment area and 1 sample without roof. And then, we need daily rainfall data to determine the volume of rainfall that we can collected by variation of rooftop catchment areas. With daily rainfall data during the study were alayzed to determaine the quantity of rainwater runoff that was collected by variation of rooftop catchment area. Based on research, it was found that the color, pH, chrome and E.coli did not meet the clean water standard in the first week. In the second week, color, pH, manganese, chrome and E,coli did not meet the clean water standard too. For the quantity of rainwater runoff, the highest volume are 20,59 m3 for the first sample and 14,06 m3 for second sample at Warung Bahari with 150 m2 rooftop catchment area. The conclusion of this research is, the variation of rooftop cathment area affects the quality of rainwater runoff in color and TDS parameters. The parameters that meet the clean water standard in two samples are turbidity, iron, hardness, manganese, nitrates and nitrities. The parameters that do not meet the clean water quality standard are pH, chrome, color, TDS and E.coli. Then, the rofftop catchment area and daily rainfall data have been proven to affects the volume of rainwater runoff.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zaki
Abstrak :
Indonesia adalah negara tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Selama musim hujan, beberapa daerah terkena banjir seperti Jakarta, Tangerang, Gresik, Jember, dan Semarang. Sementara pada musim kemarau, beberapa daerah mengalami kekeringan. Dua kondisi yang kontras ini terjadi setiap tahun. Kenyataannya, pola curah hujan di Indonesia, khususnya di pulau Jawa sangat cocok untuk pemanenan air hujan. Pemanenan air hujan telah diterapkan di berbagai Negara di dunia dengan tujuan untuk menyediakan sumber air yang diperuntukkan untuk kebutuhan air domestik, pertanian, bahkan peternakan. Pemanenan air hujan adalah metode sederhana dalam pengembangan sumber air yang memberikan keuntungankeuntungan seperti penyedia sumber air untuk kebutuhan rumah tangga dan juga mengurangi bahaya banjir yang diakibatkan intensitas hujan yang tinggi selama musim penghujan. Salah satu cara pemanenan air hujan adalah dengan menggunakan rain barrels. Penelitian yang dilakukan adalah dengan menganalisa curah hujan yang terjadi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI dan melihat peta penyebaran curah hujan tersebut serta merencanakan suatu panen air hujan sistem rain barrel di wilayah studi yang direncanakan untuk menampung sebagian dari curah hujan tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teori-teori hidrologi dan menganalisa pemanfaatan rain barrel tersebut. Diharapkan dari hasil analisa tersebut dapat dipertimbangkan pembangunan rain barrel di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia.
Indonesia is a tropical country which has two seasons, i.e., wet and dry season. During wet season, some regions get flooded, such as Jakarta, Tangerang, Gresik, Jember, and Semarang. On the other hand, during dry season, some regions get drought. These two contrast situation happen annually. In fact, the rainfall pattern in Indonesia, especially in Java Island is suitable for rainwater harvesting. Rainwater harvesting has been practised in some places in the world to supply the water demand for domestic purposes, agriculture, as well as for livestock. Rainwater harvesting is a simple method in water source development which give some advantages such as supply the water demand for household and reduce the risk of flood caused by high rainfall intensity during wet season. Rain barrel is one rainwater harvesting option. This paper discusses an analyze of rainfall run-off that happens in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia and sees the map of spreading rainfall runoff and also plan a rainwater harvesting rain barrel system in study region, which planned to accommodate some of this rainfall run-off. Data processing conducted by using theory of hydrology and analyze the benefits of using rain barrel in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia. Expected from the analysis result, can be considered to build rain barrel in Faculty of Mathematics and Science University of Indonesia.
2008
S35337
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yosef Prihanto
Abstrak :
ABSTRAK
Air adalah kebutuhan dasar kehidupan. Pertumbuhan jumlah penduduk dan dampak perubahan iklim menyebabkan banyak kota menghadapi masalah ketersediaan air. Semarang adalah kota level kedua di Indonesia yang menghadapi masalah ketahanan air. Terancamnya ketahanan air Kota Semarang disebabkan oleh kondisi geologi, litologi batuan, dan geomorfologi wilayah. Sebagai kota pesisir, Semarang menghadapi dampak perubahan iklim. Berdasar kondisi tersebut maka upaya pemanfaatan metode pemanenan air hujan seharusnya dapat digunakan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan air, sehingga dapat meningkatkan ketahanan air Kota Semarang. Namun, penerapan sistem pemanenan air hujan di Kota Semarang kurang berhasil, sehingga perlu dikaji penyebabnya. Penelitian ini memiliki tiga tujuan. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik non-parametrik memanfaatkan data kuesioner. Penelitian ini menghasilkan tiga hal. Yang pertama tingkat penerimaan masyarakat Kota Semarang terhadap penerapan pemanenan air hujan secara umum berada pada level rendah hingga sedang, dengan wilayah penerimaan paling tinggi berada di wilayah Semarang Tengah. Hasil kedua menunjukkan bahwa semakin kearah selatan, curah hujan semakin tinggi dan jika dikaitkan dengan potensi pemanenan air hujan maka wilayah Semarang Tengah memiliki potensi pemanenan air hujan paling baik. Hasil ketiga adalah, model sosio-spasial berdasar tujuh parameter, mampu menggambarkan distribusi tingkat kemauan masyarakat untuk menerapkan pemanenan air hujan dengan akurasi model mencapai 89,69 .
ABSTRACT
Water is a basic necessity of life. Population growth and climate change effects have caused many cities to face water supply problem. Semarang categorized as a second level city in Indonesia. Water security threat in Semarang City is due to its geological condition, lithology, and geomorphology of the region. As a coastal city, Semarang also faces climate change impacts. Rainwater harvesting methods should be utilized as an alternative to support water needs fulfillment hence improving water security condition. Currently, implementation of rainwater harvesting system in Semarang City has not yet successful and lead to questions on this research. The method used in this research is non parametric statistical method using questionnaire. This research has three results first, the level of Semarang City public acceptance of rainwater harvesting application in general is at low to moderate levels, with the highest reception area in Central Semarang second, towards the southern area of the city, rainfall is higher and if it is associated with the potential of rainwater harvesting, Central Semarang region has the best rainwater harvesting potential and third, the socio spatial model based on seven parameters that able to describe the distribution of community willingness to apply rainwater harvesting has yield to 89.69 model accuracy.
2018
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herjuna Rahman
Abstrak :
Air hujan dapat dinilai merugikan bagi suatu lingkungan perkotaan dalam tingkat yang besar, tetapi juga dapat bernilai bermanfaat, jika dikelola dengan baik untuk meningkatkan pemanfaatan kembali air oleh alam, dengan tujuan jangka panjang yaitu untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang hidup pada daerah yang mengalami hujan tersebut. Oleh karena itu, program - Water Balance Model - (WBM) yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah British Colombia, Kanada, digunakan untuk membandingkan antara volume air antara air hujan (total rainfall) dengan limpasannya (discharge) , begitu juga dengan jumlah infiltrasi yang dapat dihasilkannya, yang dapat ditingkatkan oleh penerapan teknologi Surface Enhancements dan Source Controls dari aplikasi Manajemen Air Hujan Perkotaan (Urban Rainwater Management). Tujuan dari studi ini adalah untuk menguji kemampuan program WBM, yang hanya dapat diakses dari situs www.waterbalance.ca, dengan mengikuti semua tahapan yang diperlukan oleh program tersebut. Sebelum program WBM ini dapat diuji, diperlukan terlebih dahulu untuk mencari berbagai macam data yang dibutuhkan untuk dapat mengoperasikan program dengan benar, seperti antara lain data hujan, topografi, jenis tanah, penggunaan lahan (tipe & luas), dan penutup permukaan lahan, untuk dapat mewakili daerah yang akan ditinjau tersebut, dalam hal ini daerah perwakilan untuk Sub-DAS Sugutamu. Data-data lain yang diperlukan adalah juga data mengenai teknologi source controls dan surface enhancements, dari teknologi Best Management Practice (BMP) yang mendukung konsep Low-Impact Development (LID), yang sudah tersedia oleh program WBM ini. Setelah pengumpulan semua data tersebut, program dapat digunakan dengan memasukkan semua data yang sudah diperoleh kedalam program WBM melalui situs program, dan melihat hasil yang keluar setelah program dijalankan, untuk selanjutnya dapat dianalisa. Hasil yang diperoleh dari seluruh perhitungan di dalam program akan berupa beberapa macam grafik. Ada dua macam grafik yang dihasilkan tersebut, yaitu grafik Exceedance Summary, yaitu grafik yang menunjukkan jumlah limpasan yang terjadi dalam suatu jenjang waktu tertentu, dan juga Volume Sumamry, yaitu grafik yang memperlihatkan perbandingan antara volume limpasan total (Total Discharge) , dengan kehilangan total (Total Losses) , infiltrasi DAS (Catchment Infiltration) , dan infiltrasi dari teknologi source control (Source Control Infiltration) . Oleh karena program WBM ini masih di dalam masa percobaan, maka semua hasil yang diperoleh hanya berupa suatu hasil rekayasa saja untuk menguji kemampuan yang dimiliki oleh program WBM tersebut.
Rainwater can be considered harmful for an urban environment in excess amounts, but can also become valuable, if well managed to enhance the natural restoration of water within the environment, with the long-term objective for the restored water to be used by the local community living within the area of this rainfall. Therefore, the 'Water Balance Model' (WBM) program which was developed by the Local Government of British Colombia, Canada, is used to compare the volume of water between total rainfall and its discharge, along with the total infiltration which it can produce, which can be enhanced by applying Surface Enhancement and Source Control technology through the application of Urban Rainwater Management. The main objective of this study is to test the abilities of the WBM program, which can only be accessed through 'Water Balance Model' website, which is www.waterbalance.ca, by following the specific steps needed by the program itself. Before the WBM program can be tested, several types of data is needed to properly operate this program, such as rainfall data, topographic data, soil type data, land use data (type & area), and surface type data, which can represent the area in which is to be observed, in this case the representation area of the Sugutamu Sub-River Basin. Other data which is needed include data regarding source control and surface enhancement technology, from Best Management Practice (BMP) technology which supports the Low-Impact Development concept, which is already provided by the WBM program. After gathering all of the data, the program can be used by inputing all the required data into the WBM program through the program website, and seeing the results which are produced after the program is run, to be used for further analysis. The results which are produced from all calculations in the program are in the form of several different types of graphs. There are two different types of graphs which are produced, which are the Exceedance Summary graph, which shows the amount of runoff which occurs in a certain time frame, as well as the Volume Sumamry graph, which shows the comparison between volumes of the Total Discharge, with the Total Losses, Catchment Infiltration, and Source Control Infiltration. Because the WBM program is still under testing, therefore all the results produced are only engineered results, to test the abilities of this WBM program.
2008
S35328
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library