Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Singgih Rahadi
"Skripsi ini membahas proses inovasi layanan sistem e-ticketing pada pelayanan kereta commuter di Jabodetabek. Layanan sistem e-ticketing merupakan inovasi yang dibangun dan dikembangkan oleh PT. KAI Commuter Jabodetabek sebagai jawaban atas permasalahan pelayanan transportasi publik perkotaan. Namun pelaksanaan dianggap tidak siap dengan munculnya berbagai permasalahan pada pelaksanaannya. Penelitian ini dilakukan secara Post Positivist dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses inovasi yang terjadi dalam layanan sistem e-ticketing terdapat tiga tahap. Tahap pemunculan ide dimana ide inovasi berasal dari tuntutan masyarakat, Pemerintah, dan juga keadaan layanan yang tidak tersistem. Tahap penerimaan, melalui kerjasama dengan PT. Telkom namun tidak ada peran signifikan dari Pemerintah, Tahap implementasi, Strategi Implementasi bertahap membutuhkan adaptasi budaya dan perilaku pengguna.

This thesis discusses the process of innovation service system of e-ticketing service on commuter line in Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) area. E-ticketing system is an innovation that was builtand developed by PT. KAI Commuter Jabodetabek as an answer to urban public transport services problems. But the implementation is not considered ready with the emergence of various problems in its implementation. This research is done in Post Positivist with a descriptive approach.
The result of this research indicate that there are there stages in the innovation process that occurs in the system e-ticketing service. First stage is is the appearance of service innovation ideas, that comes from the demands of society, the government, and also the unsystematic service. Second stage is acceptance, through a partnership with PT. Telkom but no significant role of Government. The last one is the implementation stage of a phased implementation strategy, requires adaptation of culture and user behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S55242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Putriandini
"Analisis Situasi
PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) memenuhi mobilitas keseharian masyarakat melalui jasa Commuter Line Di sisi lain, PT KCJ belum dapat melayani penyandang disabilitas, sehingga kerap muncul anggapan sebagai jasa transportasi yang tidak inklusif Diperlukan kegiatan consumer relations untuk menjalin hubungan baik dengan penyandang disabilitas dan menyediakan pelayanan yang menyeluruh, yaitu melalui Program Pelayanan bagi Semua.
Tujuan
Menyediakan jasa pelayanan yang mampu melayani masyarakat disabilitas yang menggunakan Commuter Line di Jabodetabek, sehingga diharapkan dapat meningkatkan citra PT KCJ di mata publik.
Sasaran
Terjalinnya hubungan baik antara PT KCJ dengan pengguna Commuter Line disabilitas Adanya pelayanan yang baik dari petugas Commuter Line pada penumpang disabilitas Terciptanya rasa percaya dari penyandang disabilitas untuk menggunakan jasa Commuter Line Membangun citra positif PT KCJ sebagai perusahaan jasa transportasi yang peduli penumpang disabilitas
Strategi
Menjalin hubungan dengan masyarakat penyandang disabilitas melalui kegiatan, customer relations dalam bentuk special event.
Khalayak Sasaran
Masyarakat penyandang disabilitas ataupun masyarakat yang membutuhkan bantuan orang lain dalam menggunakan Commuter Line, berlokasi di daerah Jakarta- Bogor- Depok- Tangerang- Bekasi (Jabodetabek) dengan usia 15- 54 tahun sebagai usia produktif.
Pesan Kunci
Commuter Line ramah bagi penyandang disabilitas
Program
Kegiatan peningkatan kualitas pelayanan petugas melalui Pelatihan ?Siap Melayani Semua?
Kegiatan Special Event ?Melangkah Bersama Melayani Semua?
Jadwal
Juni- Desember 2015
Anggaran
Total anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan rangkaian kegiatan adalah Rp192,400,000.00
Evaluasi
Metode evaluasi yang digunakan adalah metode input,output, dan outcome
Input: evaluasi terhadap segala proses perencanaan awal yang berlangsung dalam pelaksanaan kegiatan
Output: evaluasi terhadap hasil dari kegiatan
Outcome: pengukuran dampak dan tujuan hasil pelaksanaan kegiatan;Executive Summary

Situation Analysis
PT. KJC fulfilled people?s daily mobility services through Commuter Line However, PT KJC has not been able to serve people with disabilities, so that a lot of assumptions appeared that PT.KJC is not an inclusive transportation services Consumer relation activities are needed to build a good relationship with the disabilities dan to provide a comprehensive services, which through Pelayanan Bagi Semua Programe
Purpose
Provide services that able to serve people with disabilities in Jabodetabek, so that hopefully will improve the image of PT. KCJ in public eyes
Goal
Establish a good relationship between PT KCJ and the disable commuter line users The existence of a good service from the Commuter Line officer for the disable people Creating credibility and trusty of PT KCJ for disable commuter line users to use Commuter Line Creating a positive image of PT KCJ as a transportation services that care about people with disabilities.
Strategy
Maintaining a relationship with the disable commuter line users through activities like, customer relations through special event.
Target Audience
Disable society or even people who need help from others for their activity using Commuter Line. Located in Jakarta- Bogor- Depok- Tangerang- Bekasi (Jabodetabek) in the range of age 15- 54 years old as in productive age.
Key Word
Commuter Line is friendly for people with disabilities
Program
Quality improvement activities through training for all the service staffs ?Siap Melayani Semua? Special Event activities "Melangkah Bersama Melayani Semua"
Schedule
June- December 2015
Budget
Rp192,400,000.00
Evaluation
Evaluation method that wil be used are input,output, and outcome methode
Input: evaluation of all the initial planning process which takes place in the implementation activities
Output: evaluation of the result of the activities
Outcome: Measuring the impact and evaluating the implementation of the activities
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Hastawati
"PT. Kereta Api Commuter Jabodetabek PT. KCJ terus mendorong penumpang Kereta Rel Listrik KRL yang masih menggunakan Tiket Harian Berjaminan THB untuk beralih menggunakan Kartu Multitrip KMT yang lebih praktis dan efisien. Namun demikian, pada tahun 2016 sekitar 42 penumpang KRL masih menggunakan THB.Penumpang KRL harus membayar Rp.50.000 harga KMT Rp.20.000 dan saldo KMT Rp.30.000 yang relatif cukup mahal untuk sebagian penumpang. Disisi lain, keberadaan saldo minimun yang harus ada pada KMT sebesar Rp.13.000 diduga menjadi kendala penumpang untuk menggunakan KMT dan tetap menggunakan THB.
Penelitian ini bertujuan menguji kebijakan yang dapat mendorong penumpang KRL yang masih menggunakan THB untuk beralih ke KMT. Dua kebijakan kebijakan menggratiskan KMT yang harga kartunya Rp.20.000 dan berisi saldo Rp.30.000 dan memberikan diskon sebesar 80 dari harga KMT yang harga kartunya Rp.20.000 dan berisi saldo Rp.30.000 telah diuji menggunakan percobaan ekonomi ekonomi kepada 100 responden di Stasiun Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan menggratiskan KMT dan diskon 80 dari harga KMT akan mendorong penumpang KRL menggunakan KMT. Namun demikian, kebijakan menggratiskan KMT akan membuat penumpang KRL tidak menghargai KMT.

PT. Jabodetabek Commuter Line continues to push passengers of Jabodetabek train KRL passengers who still use Guaranteed Daily Tickets or Tiket Harian Berjaminan THB to switch to Multitrip Card KMT which is more practical and efficient. However, in 2016, there are still 42 of KRL passengers who use THB. It is hypothezied that to obtain KMT, passengers must purchase it at a relatively expensive price, which is IDR 50.000 KMT price is IDR 20.000, whereas the balance of the card is IDR 30 000 . In addition, the provision of settling minimum balance in the KMT of IDR 13.000, is also another factor that make passengers become reluctant to use KMT and retain using THB.
This study aims to test the policies that can encourage KRL passengers who are still using THB, to switch to KMT. Two policies i.e giving KMT for free KMT price is IDR 20.000, whereas the balance of the card is IDR 30.000 and discounting KMT price by 80 KMT price is IDR 20.000, whereas the balance of the card is IDR 30.000 have been tested using experimental economic of 100 KRL passengers at Bogor Station. This research shows that the policy of discounting KMT prices by 80 and giving the KMT card for free will encourage the KRL passengers to use KMT, effectively. However, giving KMT card for free will make passengers disrespect the KMT.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49594
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indahwati Gozali
"Skripsi ini membahas mengenai perlindungan hukum terhadap konsumen selaku pengguna jasa transportasi kereta api dengan sistem pengoperasian tunggal di wilayah Jabodetabek. Penerapan sistem pengoperasian tunggal atau lebih dikenal dengan Commuter Line merupakan salah satu upaya dari PT. KAI Commuter Jabodetabek untuk memperbaiki serta meningkatkan pelayanan kepada konsumen pengguna jasa kereta api. Namun, pada awal penerapan sistem yang baru ini, terdapat banyak permasalahan di dalam penyelenggaraan perkeretaapian, di antaranya sarana dan prasarana perkeretaapian yang kurang memadai dan pelayanan yang belum maksimal. Oleh karena itu, penegakan peraturan dan kerjasama dari penyelenggara jasa, dan masyarakat sangatlah penting.

This thesis studied about legal protection for consumers as passengers of railways transportation with single operation system at Jabodetabek. The implementation of this system, which is better known as Commuter Line, is an effort from PT. KAI Commuter Jabodetabek to improve their service quality for railways passengers. However, at the beginning of the implementation of this system, there are a lot of problems such as inadequate facilities and infrastructure, and poor service. Therefore, enforcement of consumer law protection and cooperation between the consumer, and services operator are very important."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S1399
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Andiga Wibisana
"

Fasilitas pejalan kaki adalah sarana bagi orang untuk bepergian dan mencapai tujuan mereka. Ini adalah fasilitas yang dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan pejalan kaki. Banyak trotoar yang tersedia di kota Jakarta yang telah diberikan kepada pejalan kaki sebagai akses ke moda transportasi dan fasilitas umum lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa fasilitas yang terletak di sepanjang Stasiun Commuter Line Cikini, serta memastikan bahwa fasilitas yang ada memadai untuk memberikan keselamatan, kemudahan, dan kenyamanan bagi pejalan kaki. Fasilitas pejalan kaki di stasiun sebagian besar berfungsi sebagai pintu masuk bagi orang untuk menggunakan kereta. Kinerja fasilitas pejalan kaki akan dianalisis dengan menggunakan Level of Service menurut Manual Kapasitas Jalan Raya dan Walkability Index yang dimodifikasi yang awalnya dikembangkan oleh Holly Virginia Krambeck dalam The Global Walkability Index. Hasil analisis mencerminkan perilaku pejalan kaki yang menempati trotoar dan juga menampilkan studi ini, tetapi masih ada unsur-unsur tertentu yang perlu diperbaiki. Sementara analisis indeks walkability menyimpulkan bahwa trotoar memiliki skor walkability 63,8, yang dikategorikan agak walkable. Seiring meningkatnya aliran pejalan kaki LOS, kecepatan berjalan, ruang, dan kepadatan trotoar juga meningkat.

 


Pedestrian facility is a tool for people to travel and get to their destinations. It is important that the facility is designed to accomodate the needs of pedestrians. Many sidewalks exist in the city of Jakarta that have granted pedestrians the access to transportation modes and other public facilities. The purpose of this research is to analyze the performance of the pedestrian facility located just along the Cikini Commuter Line Station, as well as confirming that the existing facility is adequate to provide safety, convenience, and comfort for pedestrians. The pedestrian facility at the station mostly serve as an entrance for people to use the trains. The performance of the pedestrian faculity will be analyzed by using the Level of Service according the Highway Capacity Manual and modified Walkability Index that was originally developed by Holly Virginia Krambeck in The Global Walkability Index. The data required for determining the performance of the facility is obtained through video survey and field survey. The results of the analysis reflect the behavior of pedestrians occupying the sidewalk and also display the characteristics of the sidewalk itself based on the parameters provided by previous studies.According to this study, the sidewalk is consired to have LOS of A, but there are still certain elements needing improvement. While walkability index analysis concluded that the sidewalk has a walkability score of 63.8, which is cosidered to be somewhat walkable. As the LOS pedestrian flow increases, the walking speed, space, and density of the sidewalk also increases.

 

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Darys Imandar
"

Angka perjalanan di Jakarta mencapai 47,5 juta perjalanan per hari di tahun 2015 dan berasal dari kota satelit Jakarta (Jabodetabek), namun hanya 29,9% menggunakan jasa transportasi umum. Terdapat dua proyek pembangunan angkutan umum rel di Jabodetabek, yaitu:  Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Sedangkan, Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek sudah beroperasi sejak 2008 sampai sekarang. Diperlukan sistem terintegrasi untuk menunjang pengguna yang perlu menggunakan multimoda dalam pemenuhan transportasi sehari-hari, salah satunya dengan tarif integrasi. Penelitian ini menghitung potensi perpindahan moda yang terjadi dengan rute jaringan angkutan umum rel di Jabodetabek yang telah selesai. Metode survei yang digunakan adalah metode Revealed Preference (RP) dan Stated Preference (SP). Metode RP digunakan untuk mengetahui latar belakang sosio-ekonomi dan informasi perjalanan dari responden. Metode SP digunakan untuk mengetahui willingness to pay (WTP) untuk tarif integrasi dalam angkutan umum rel di Jabodetabek. Survei RP digunakan untuk menguji variabel bebas yang berhubungan dengan pilihan moda responden. Jawaban pada survei SP akan digunakan untuk merancang model logit biner pilihan moda menggunakan analisa regresi logistik, sehingga menghasilkan fungsi utilitas atau model. Data yang didapat akan dilakukan uji korelasi & uji signifikansi Spearman, selain itu dilakukan uji kelayakan model Hosmer & Lemmeshow dan uji Omnibus. Selanjutnya,  model yang dihasilkan akan divalidasi dengan metode Root Mean Square Error (RMSE) dan  mendapatkan hasil di bawah 10%. Hasil dari penelitian ini adalah tarif integrasi yang diinginkan responden dengan mempertimbangkan kelas pendapatan, pengeluaran untuk transportasi, dan lama perjalanan transportasi sehari-hari adalah pada rentang Rp 12.000,00- Rp 18.000,00 dengan persentase perpindahan 51,32% - 29,65% pada pengguna motor pribadi, 40,43% - 27,58% pada pengguna mobil pribadi, dan 57,16% - 44,67% pada pengguna angkutan umum. Variabel yang paling berpengaruh untuk meningkatkan persentase penggunaan adalah tarif angkutan umum rel.


Trip generated in Jakarta reached 47.5 million trips per day in 2015 and came from the satellite city of Jakarta (Jabodetabek), but only 29.9% used public transportation services. There are two construction projects for rail public transportation in Jabodetabek, namely: Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Meanwhile, Jabodetabek Commuter Line Electric Rail (KRL) has been operating since 2008 until now. An integrated system is needed to support users who need to use multimodal in fulfilling daily transportation, one of them is the integration tariff. This study calculates the potential for modal displacement that occurs with the route of the railroad public transport network in Jabodetabek that has been completed. The survey method used is the Revealed Preference (RP) and Stated Preference (SP) methods. The RP method is used to determine the socio-economic background and travel information of the respondents. The SP method is used to determine willingness to pay (WTP) for integration rates in rail public transport in Jabodetabek. The RP survey is used to test the independent variables related to the choice of respondents modes. The answers to the SP survey will be used to design a binary choice logit model using logistic regression analysis, resulting in a utility or model function. The data obtained will be carried out correlation test & Spearman significance test, in addition to the feasibility test of the Hosmer & Lemmeshow model and Omnibus test. Furthermore, the resulting model will be validated with the Root Mean Square Error (RMSE) method and get results below 10%. The results of this study are the integration rates desired by respondents considering the income class, expenditure for transportation, and the duration of daily transportation trips are in the range of Rp. 12,000-Rp. 18,000.00 with a percentage of displacement of 51.32% - 29.65% in private motorbike users, 40.43% - 27.58% in private car users, and 57.16%-44.67% in public transport users. The most influential variable to increase the percentage of use is rail public transport rates.

 

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library