Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ade Rizki Setiadi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menerapkan algoritma untuk verifikasi distribusi dosis dua dimensi berdasarkan citra Gafchromic Film EBT2. Kalibrasi dan percobaan dilakukan dengan menggunakan Varian Clinac Trilogy, Inc. Film yang telah disinar kemudian dipindai menggunakan scanner Epson Perfection V700 ke dalam format tagged image file (.TIFF ) dengan 300 dpi dan RGB 48 bit yang kemudian dianalisis dengan menggunakan algoritma in-house. Lima kasus perencanaan IMRT yang dihitung TPS Eclipse ver.10 digunakan untuk mengevaluasi algoritma dosimetri film. Sebagai perbandingan, film dan MATRIXX diletakkan ke dalam tempat yang tersedia pada phantom multi Cube pada isosenter dengan SAD 100 cm dan ketebalan multi Cube 11 cm. Untuk memvalidasi keakuratan algoritma in-house, dilakukan pengukuran distribusi dosis pada sudut gantri tetap di 0o dan sudut gantri sesuai perencanaan. Selain itu, dilakukan evaluasi dengan membandingkan gamma indeks dari film dosimetri dan MatriXX. Hasilnya didapatkan rerata perbedaan dosis pada titik isosenter pada film yang dibandingkan dengan perhitungan TPS yakni sebesar 4.9 % untuk penyinaran sudut gantri sesuai perencanaan 2.6 % untuk sudut tetap 0o. Perbedaan gamma indeks untuk detektor 2D array Matrixx, yang diolah dengan software OmniPro I'mRT, dibandingkan film dosimetri didapatkan sebesar -0.85 % untuk penyinaran pada sudut gantri tetap 0o dan -4.53 % untuk sudut gantri sesuai perencanaan. ...... This study was aimed to develop and implement in–house algorithm to verify two-dimensional dose distribution based on Gafchromic film EBT2. The calibration and experiments were done using Clinac Varian Trilogy, Inc. The exposed films were scanned using Epson Perfection V700 scanner into the tagged image file format (.TIFF) with 300 dpi and RGB 48 bit and then analyzed using in-house algorithm. Five cases IMRT planning which was calculated TPS Eclipse ver. 10. are used for evaluated the film dosimetry algorithm. For comparison, film and MatriXX were laid in the space on the Multi Cube phantom at the isocenter with SAD 100 cm and 11 cm Multi Cube thickness. To verify the accuracy of in-house algorithm, we measured the dose distribution for fixed gantry angle of 0o and real gantry irradiation. Furthermore, we evaluated and compared the gamma index of film dosimetry and detector measurements. The result is the average of dose differences at isocenter point on the film compared to TPS calculation spans of 4.9 % and 2.6 % for real gantry irradiation and fixed angle 0o irradiation, respectively. On the other hand, differences of gamma index for 2D array Matrixx detector OmniProI'mRT software compared to film dosimetry was found at -0.85 % and -4.53 % for fixed 0o gantry angle and real gantry planning irradiation.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwid Wicaksono
Abstrak :
Simulasi Pengukuran Treatment Planning System (TPS) menggunakan software ISIS berbasis Operting system LINUX, dan Pengukuran Dosis menggunakan Pesawat Cobalt-60 dengan Detektor bilik Ionisasi farmer 2571 menggunakan Phantom Air berukuran 32 x 32 x 32 cm3 dosis Referensi sebesar 1 Gy pada kedalaman 5 cm dari permukaan. Teknik Source Axis Distance (SAD) pada jarak 80 cm dengan variasi Luas Lapangan 5 x 5 cm2, 10 x 10 cm2,15 x 15 cm2 (untuk lapangan terbuka), 15 x 10 cm2 (menggunakan wedge) dan Variasi kedalaman 2,5 cm, 5 cm, 10 cm, menghasilkan pengukuran distribusi dosis tidaklah beraturan, khususnya untuk posisi off axis, sehingga mutlak diperlukan simulasi pada TPS untuk perhitungan setiap dosis.
Treatment Planning System (TPS) measurement simulation uses LINUX based Operating System ISIS software, and Dosage Measurement of Cobalt-60 instrument with Farmer 2571 Ionization Chamber Detector uses the Phantom Air measuring 32 x 32 x 32 cm3 with 1 Gy reference dosage at 5 cm depth from surface. Source Axis Distance (SAD) technique at a distance of 80 cm with Field Size variations of 5 x 5 cm2, 10 x 10 cm2, and 15 x 15 cm2 (all for open field), and 15 x 10 cm2 (using wedge) and depth variations of 2.5 cm, 5 cm and 10 cm provides unconsider measurement then TPS Simulation very important every dosis calculation.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S28577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Azzi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memverifikasi dosis radiasi radioterapi pada kasus kanker payudara dan kanker nasofaring (KNF). Percobaan dilakukan dengan menggunakan Linac Varian Trilogy radiasi foton berenergi 6 MV. Detektor yang digunakan dalam penelitian ini adalah film gafchromic, MatriXX 2D array, TLD, dan EPID. Film gafchromic dan TLD ditempatkan dalam phantom rando untuk mengevaluasi distribusi dosis pada volume target, sedangkan untuk mendapatkan hasil registrasi film gafchromic dan MatriXX 2D array ditempatkan dalam Multi Cube, dan dilakukan juga penyinaran pada EPID. Hasil perbedaan distribusi dosis teknik IMRT dan VMAT antara film dengan dosis preskripsi TPS pada KNF PTV70 adalah 6,87% dan 8,55%, pada KNF PTV50 adalah 14,43% dan 4,65%, sedangkan pada kanker payudara 11,98% dan 12,10%. Perbedaan nilai dosis antara TLD dengan dosis preskripsi TPS teknik IMRT dan VMAT pada KNF PTV50 sebesar 1,76% dan 1,60%, dan pada kanker payudara sebesar 7,06% dan 3,36%. Selisih perbedaan nilai gamma indeks teknik IMRT dan VMAT pada KNF sebesar -0,09% dan -1,65% antara film dan MatriXX, dan 5,13% dan 1,43% antara film dengan EPID. Pada kanker payudara selisih perbedaan nilai gamma indeks teknik IMRT dan VMAT sebesar 0,51% dan 0,19% antara film dengan MatriXX, dan 2,28% dan 4,38% antara film dengan EPID. Verifikasi dosis radioterapi dan registrasi citra pada kasus kanker payudara dan KNF dapat dilakukan menggunakan film gafchromic, TLD, MatriXX 2D array, dan EPID. ......This study was aimed to verify the radiation dose in the case of breast cancer and nasopharyngeal carcinoma (NPC). The experiments were performed using a Varian Trilogy Linac at 6 MV photon radiation and gafchromic films, Matrixx 2D Array, TLD, and EPID detectors. Gafchromic films and TLD were inserted into rando phantom to measures the dose on target volume and organ at risk. In order to evaluated the gamma index, gafchromic films and Matrixx 2D array were placed in the Multi Cube, and was irradiated with EPID in position. Results of the dose distribution differences on IMRT and VMAT between film and TPS on NPC PTV70 was 6.87% and 8.55%, the NPC PTV50 was 14.43% and 4.65%, and for breast cancer was 11,98% and 12,10%. The dose differences between TLD and TPS on IMRT and VMAT for NPC PTV50 was 1.76% and 1.60%, and the breast cancer was 7.06% and 3.36%. Gamma index differences on IMRT and VMAT technique on NPC was -0.09% and -1.65% between film and MatriXX, and 5.13% and 1.43% between films and EPID. In breast cancer the gamma index differences on IMRT and VMAT was 0.51% and 0.19% between films and MatriXX, and 2.28% and 4.38% between films and EPID. Radiotherapy dose verification and image registration for breast cancer and NPC was done using gafchromic film, TLD, MatriXX 2D array, and EPID.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2015
S59859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aninda Fitriandini
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian pengukuran dosis titik (point dose) pada daerah target (paru-paru), jantung, dan tulang belakang menggunakan empat dosimeter (PTW N30013, Exradin A16, TLD, dan film Gafchromic EBT2). Tujuan utama dari penelitian ini adalah membandingkan keempat sistem dosimeter tersebut dalam hal akurasi, presisi, rentang pengukuran, serta resolusi spasial dan ukuran fisik. Pengukuran dosis dilakukan hanya pada satu kali fraksi penyinaran. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa TLD memiliki akurasi dan presisi yang paling rendah. Adapun efek volume averaging pada bilik ionisasi menyebabkan nilai diskrepansi mencapai -13.30% pada daerah target. Sedangkan film EBT2, dengan nilai diskrepansi <1% pada 3D-CRT dan IMRT, dinyatakan sebagai dosimeter alternatif yang sesuai untuk digunakan pada verifikasi dosis titik. ......This research was conducted by measuring point dose in the target area (lungs), heart, and spine using four dosimeters (PTW N30013, Exradin A16, TLD, and the Gafchromic EBT2 film). The main objective of this study was to compare the dosimetry of those different systems. Dose measurements performed only in single fraction of irradiation. The measurement results shown that TLD has the least accuracy and precision. As the effect of the volume averaging, ionization chamber reaches the discrepancy value up to -13.30% in the target area. EBT2 film has discrepancy value of <1% in the 3D-CRT and IMRT techniques. This dosimeter is proposed to be an appropriate alternative dosimeter to be used at dose point verification.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S59860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
S28596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library