Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Pralampita Cintantya
Abstrak :
Kualitas hidup merupakan ukuran yang digunakan secara umum untuk mengetahui kesejahteraan masyarakat dengan menggunakan beberapa variabel seperti pendapatan. Kawasan Setu Babakan telah ditetapkan menjadi Perkampungan Budaya Betawi. Hal tersebut berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi, budaya, sosial masyarakat yang berada di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Maka hal tersebut juga berdampak pada kualitas hidup masyarakatnya. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui pola keruangan kualitas hidup Masyarakat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan berdasarkan aktivitas didalamnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan keterkaitan masyarakat Setu Babakan dengan Perkampungan Budaya Betawi dan pengaruh nya terhadap kualitas hidup masyarakat. Kualitas hidup yang tinggi terdapat di lokasi permukiman yang dekat dengan Wisata Air Setu Babakan karena warganya memanfaatkan potensi yang ada untuk membuka usaha.
Quality of life is a measure that is used in general to know the welfare of society by using several variables such as income. Setu Babakan area has been established into Betawi Cultural Village. It affects the economic, cultural, social activities of the people residing in Betawi Cultural Village Setu Babakan. Then it also affects the quality of life of the community. The purpose of this paper is to determine the spatial pattern of quality of life of Betawi Village Culture Setu Babakan based on the activities therein. The method used in this research is qualitative method. The results of this study show the relevance of Setu Babakan community with Betawi Cultural Village and its influence on the quality of life of the community. A high quality of life are found in the settlement 39 s location near the Water Tour Setu Babakan because the people utilizing the existing potential to open businesses.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalina Syaharani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26570
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panpan Achmad Fadjri
Abstrak :
Titik fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kondisi kualitas hidup penduduk di Indonesia dalam mempersiapkan dan menentukan skala prioritas pembangunan otonomi daerah. Secara spesifik diuraikan ranking dan indeks kualitas hidup menurut Propinsi, Kotamadya dan Kabupaten, mengetahui dan memilih lima daerah yang mempunyai ranking dan indeks terendah dan memberikan alternatif kebijakan. Penelitian ini didasarkan pada Teori Faktor Analisis, yang mampu memunculkan perbedaan relatif antar wilayah dengan memperhatikan kualitas hidup penduduk Indonesia. Adapun data yang dipergunakan adalah data Susenas 2000 yang berkaitan dengan kharakteristik rumah tangga seperti Pendidikan, Kesehatan, Aktivilas Ekonomi, Lingkungan Binaan dan Keluarga Berencana. Penelitian ini berhasil menguraikan perbedaan relatif antar wilayah. Pada tingkat propinsi diperoleh lima wilayah yang mempunyai ranking terendah yaitu Propinsi Nusa Tenggara Timur, Irian jaya, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara, sedangkan propinsi ranking tertinggi adalah Propinsi DKI Jakarta. Sedangkan lima wilayah yang mempunyai ranking terendah pada tingkat kotamadya adalah kotamadya Dumai, Tarakan, Medan, Tanjung Balai dan Pontianak, sedangkan kabupaten dengan ranking tertinggi adalah Kotamadya Jakarta Timur, namun untuk tingkat kotamadya tidak dibahas secara mendetail. Secara keseluruhan, daerah yang mempunyai status kotamadya mempunyai ranking lebih tinggi dan klasifikasi lebih baik dibandingkan dengan kabupaten Hal ini berkaitan dengan sarana dan prasarana pendukung di daerah kodya yang memang lebih baik, dan kondisi ini tidak terlepas pula dari pendapatan asli daerah (PAD) yang juga tinggi. Sehingga dalam pembahasan penentuan skala prioritas otonomi daerah lebih ditekankan kepada daerah kabupaten. Adapun wilayah kabupaten yang mempunyai ranking terendah adalah Kabupaten Sumba Barat, Yapen Waropen, Manokwari, Jayawijaya, Nabire dan Kupang sedangkan kabupaten dengan ranking tertinggi adalah Kabupaten Sleman. Dari hasil penelitian ini juga terurai kondisi dari masing-masing indikator dan variabel dasarnya, khususnya untuk wilayah kabupaten yang mempunyai ranking terendah yaitu : Kelemahan pada sektor pendidikan adalah belum sepenuhnya peduduk menyadari arti pentingnya bersekolah. Hal ini nampak dari masih rendahnya persentase angka partispasi murni (APM) SLIP, dan angka partispasi total (APT) SLTP, dan masih tingginya angka DO pada tingkat pendidikan SD, SLTP dan SLTA. Meskipun demikian, persentase penduduk yang mampu baca tulis dan mampu berbahasa Indonesia cukup tinggi. Kelemahan pada kualitas kesehatan terutama berkaitan dengan masih rendahnya bayi yang pernah mendapat imunisasi dan penolong kelahiran yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Selain itu pengeluaran rumah tangga untuk makanan masih rendah, sehingga berdampak kepada rendahnya kemampuan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik yang disebabkan penduduk lebih mementingkan pengeluaran untuk makanan terlebih dahulu. Rendahnya aktivitas ekonomi nampaknya sangat berhubungan erat dengan rendahnya ketersediaan lapangan pekerjaan yang menyokong semua variabel diperhatikan baik untuk TPAK wanita yang bekerja maupun pengeluaran utk non makanan kecuali yang ikut koperasi. Rendahnya kondisi lingkungan binaan terutama nampak dari rumah tangga yang belum mempunyai WC sendiri dan rumah tangga yang belum menggunakan air minum yang memenuhi kesehatan. Bila dilihat dari indikator KB menunjukkan bahwa semua kabupaten mempunyai nilai rendah, bahkan Kabupaten Sleman yang mempunyai ranking tertinggi pun tidak ada bedanya. Adanya pengaruh dari kondisi kualitas pendidikan, kesehatan dan aktivitas ckono+ni, lingkungan binaan dan keluarga berencana terhadap penilaian terhadap kualitas hidup penduduk Indonesia terbukti dari hasil analisis yang telah dilakukan. Namun, pengaruh dari kondisi kualitas sektor tadi tidak terjadi secara individual artinya pengaruh yang terjadi karena adanya keterkaitan satu sama lain terutama berkaitan dengan kondisi sosial budaya setenlpat yang juga bisa berpengaruh kuat terhadap kondisi kualitas hidup. Oleh sebab itu untuk memaknai peringkat indikator kualitas hidup manusia ini perlu kearifan dan kehati-hatian, karena pada dasarnya nilai tersebut merupakan suatu nilai yang tidak berarti mutlak. ...... The focus of this research is to know the condition of the citizen life quality in Indonesia to prepare and to decide the priority for the development territory autonomy. For more specific analysis and the quality index of life devide by Province, Kotamadya, and Kabupaten, knowing and choose five territory that have lowest rank and index and to give alternative policy. This research base on the Factor Analysis Theory, from this theory we can know the relative difference on each territory with a close look to the quality of live for every Indonesia citizen. The data that we use is the data Susenas 2000 that include the household characteristic such as Knowledge, Health, Economy Activity, Neighborhood Construction and Family Planning Programs. This research has succeed to know the relative difference in every territory. For the province stage we have five territory that have the lowest rank that is Nusa Tenggara Timur, Irian Jaya, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara and Maluku Utara, and then the province who have the highest rank is DKI Jakarta. The territory that have the lowest rank for Kotamadya stage is Kotamadya Dumai, Tarakan, Medan, Tanjung Balai and Pontianak, and the Kotamadya that have the highest rank is Kotamadya Jakarta Timur, but for the Kotamadya stage we don't explain more details. From all, the territory that have the Kotamadya status have the highest rank and have the better classification than the Kabupaten. This have the relation with the medium and the infrastructure that support the Kotamadya territory is better, and this condition also involve the own income for the territory (PAD) that also high. Therefore in the discussion to decide the scale priority for the territory autonomy is more emphasized for the Kabupaten areas. The Kabupaten that have the lowest rank is Kabupaten Sumba BaratYapen Waropen, Manokwari, Jayawijaya, Nabire and Kupang while the Kabupaten with the highest rank is Kabupaten Sleman. From this research also explained about the condition from every indicator and the basic variables, especially for the Kabupaten area that have the lowest rank that is : The weakness on the education sector that not all citizen realized how important school. This problem occurred that the percentage pure number participation (APM) SLTP, and the total number participation (APT) SLTP, is still low, and that the DO number on SD,SLTP and SLTA education stage is still high. AIthough, the percentage the citizen who can read write and can speak Indonesian language are high enough. The weakness on the health quality involved with the immunization for the baby is still low and the nurse who help the baby born is still low. Beside that the outcome for the food is still low, therefore its effect the ability for the people to get a good serve in health that makes the citizen spend their money on food first. The low economy activity really connect with a low job opportunity that very important for each variable notice good for TPAK, women that work or spend money not for food except who joined cooperation. The low condition of neighborhood construction notice that not every house have a own Toilet and house who doesn't use drink water that healthy if we see from the family planning programs indicator show that all Kabupaten have a low value, even Kabupaten Sleman that have the highest rank have no different. The influence of the quality condition of education, health, and economy activity neighborhood construction and family planning programs to the judgment of the life condition of citizen in Indonesia proofed from the analysis result that has been done But, the influence from that quality condition sector doesn't happen individually that means that the influence that happen because of a connection on each other eventually connected with social condition and culture that can have a strong influence also to the life quality condition. Therefore to explain the meaning of stage indicator of human life quality have to be wisely and extra careful, because on the basic this value are a value that don't mean absolute.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Vanya Eriya Nugroho
Abstrak :
Kondisi ekonomi yang kurang baik dapat mempengaruhi kualitas hidup mahasiswa penerima Bidikmisi. Dalam keadaan seperti itu, keluarga memegang peranan penting dalam menjaga kualitas hidup yang baik bagi anggota keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup pada mahasiswa penerima Bidikmisi. Peneliti juga ingin melihat kontribusi dimensi fungsi keluarga terhadap kualitas hidup mahasiswa penerima Bidikmisi. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan adalah McMaster Model of Family Function (MMFF) dan teori kualitas hidup WHO. Pengukuran variabel fungsi keluarga menggunakan alat ukur Family Assessment Device (FAD). Sedangkan variabel kualitas hidup diukur dengan menggunakan kuesioner WHOQOL BREF. Peserta yang mengikuti penelitian ini berjumlah 202 orang dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri di Jabodetabek. Usia peserta berkisar antara 18-23 tahun. Teknik pengolahan data dilakukan dengan Regresi Sederhana dan Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 19,9% varians kualitas hidup dapat dijelaskan oleh variabel fungsi keluarga (R=0,451, p<0,001). Selain itu, berdasarkan hasil uji hipotesis kedua, dimensi yang memberikan kontribusi signifikan terhadap kualitas hidup adalah dimensi peran. Penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi keluarga berperan penting dalam menentukan kualitas hidup mahasiswa penerima Bidikmisi. ......Unfavorable economic conditions can affect the quality of life of Bidikmisi recipient students. In such circumstances, the family plays an important role in maintaining a good quality of life for family members. This study aims to determine the relationship between family function and quality of life in Bidikmisi recipient students. Researchers also want to see the contribution of the dimensions of family function to the quality of life of Bidikmisi recipient students. In this study, the theory used is the McMaster Model of Family Function (MMFF) and the WHO quality of life theory. Measurement of family function variables using the Family Assessment Device (FAD) measuring instrument. Meanwhile, the quality of life variable was measured using the WHOQOL BREF questionnaire. Participants who took part in this study amounted to 202 people from various State Universities in Greater Jakarta. The age of the participants ranged from 18-23 years. The data processing technique is done with Simple and Multiple Regression. The results showed that 19.9% ​​of the variance in quality of life could be explained by family function variables (R=0.451, p<0.001). In addition, based on the results of the second hypothesis test, the dimension that contributes significantly to the quality of life is the role dimension. This study shows that family functions play an important role in determining the quality of life of Bidikmisi recipient students.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Velly Flaviani
Abstrak :
Setiap manusia memiliki kompetensi yang beragam, kompetensi tersebut digunakan agar manusia dapat tetap survive bertahan hidup dengan segala keterbatasannya. Kehidupan manusia yang kompetitif mendorong manusia untuk selalu berusaha agar menjadi pribadi yang berkualitas untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Meskipun parameter kualitas hidup manusia itu relatif, tetapi manusia mempunyai pemahaman sendiri mengenai hal tersebut, baik secara materi maupun non-materi. ...... Every human has variety competency, and that comptency should used so human still can survive with their limitation. Human lifes which very competitive encourage human to try to be a better person who qualified to achived a better quality of life. However, the parameter of life quality are relative, but human has their own comprehension about that, either material or nonmaterial.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Simon Salim
Abstrak :
Aim: to construct and validate Indonesian version of SF-36. Methods: this is a cross-sectional study, which consist of 2 stages process: 1) language and cultural adaption; and 2) validity and reliability evaluation. We evaluated 32 pacemaker patients during language and cultural adaptation stage and 20 pacemaker patients during validity and reliability evaluation stages from September 2014 to August 2015. We followed cross-cultural adaptation guideline to produce Indonesian version of the questionnaire. The final translated questionnaire was checked by assessing the correlation of SF-36 and 6-minutes walking test (6MWT) and NT pro-BNP result. Results: Indonesian version of SF-36 showed positive correlation between 6MWT result and physical functioning (PF) (r=0.363; p=0.001) and negative correlation between NT pro-BNP score with general health (GH) (r=-0.269; p=0.020) and mental health (MH) (r=-0.271; p=0.019). The internal consistency of Indonesian version of SF-36 questionnaire, which measured by Cronbachs alpha, was good with value of >0.70. Repeatability between day 1 and day 8 was good, with strong positive correlation (r=0.626; p=0.003). Conclusion: the Indonesian version of SF-36 could be used as a general questionnaire to assess quality of life in patients with permanent pacemaker.
Jakarta: University of Indonesia. Faculty of Medicine, 2017
610 UI-IJIM 49:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rezky Fauziah Permatasari
Abstrak :
Latar belakang: Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut dengan prevalensi dan keparahan yang tinggi dan menyerang seluruh negara termasuk Indonesia. Karies gigi juga dapat terjadi sejak dini pada anak prasekolah dan dapat mempengaruhi kualitas hidup anak tersebut. Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat karies anak prasekolah dengan kualitas hidup terkait kesehatan mulut di Kelurahan Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Metode: Desain cross-sectional secara analitik observasional. Sebanyak 200 anak prasekolah umur 3-5 tahun dipilih dengan teknik purposive dan dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut untuk menilai skor deft, defs serta menentukan status karies oleh 2 dokter gigi yang sudah dilatih. Kualitas hidup dinilai melalui wawancara kuesioner ECOHIS ke 165 ibu anak. Hasil: Prevalensi karies pada 165 anak umur 3-5 tahun adalah sebesar 83 dengan nilai defs 14.8 SD17,6 dan deft 6,2 SD5,2. Pola distribusi karies pada anak usia 3-5 tahun paling banyak ditemukan di gigi insisif sentral dan lateral maksilla dan pola karies hampir simetris antar rahang. Berdasarkan hasil uji Cronbach - 0,868, test-retest 0,968 , dan perbandingan r-hitung tiap item dengan r-tabel, kuesioner ECOHIS versi Bahasa Indonesia reliabel dan valid. Frekuensi item kuesioner ECOHIS ditemukan terbesar di item nyeri mulut pada gigi/mulut pada anak 38,2 serta rasa bersalah pada keluarga 30,3. Uji dilakukan dengan menggunakan uji deskriptif, korelasi Spearman, uji Kruskall-Wallis dan uji Mann-Whitney U. Nilai korelasi tertinggi r=0,4 ditemukan pada item nyeri mulut dan gigi pada anak dan rasa bersalah pada keluarga dengan skor deft dan skor d pada defs anak. Hubungan status karies dan kualitas hidup baik yang berdampak ke anak dan keluarga ditemukan bermakna. ......Background: Dental caries has become a major global oral health problem with high prevalence and severity, including Indonesia. Dental caries can develop early in preschool children and will affect their quality of life. Aim: To assess the relationship between the severity of caries in preschool children and their oral health related quality of life in Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Method" Analytic observational with cross sectional design. A purposive sample of 200 children aged 3 5 years underwent a clinical oral examination to assess their deft and defs score and to determine their caries status by 2 trained dentists. Quality of life is assessed using ECOHIS by interviewing a total of 165 mother's child. Results: The prevalence of ECC in 165 children aged 3 5 years old is 83 with overall defs score 14.83 SD 17.6 and deft score 6.2 SD 5.2. The tooth distribution pattern of caries in 3 5 years old children mostly affect central and lateral maxillary incisors. Moreover, the caries pattern was almost symmetrical across the arches. The Cronbach 0,868 test retest 0,968 and r count for each item comparison with r table shows that Indonesian version of ECOHIS is a reliable and valid instrument. The most frequent items reported are pain in teeth, mouth and jaw in child 38.2 and feeling guilty in family 30.3. Descriptive analysis, Spearman correlation, Kruskall Wallis test, and Mann Whitney U test were used. The highest correlation r 0.4 were found in item is pain in teeth, mouth and jaw in child and feeling guilty in family with deft score and d score in defs. There was significant difference between caries status and OHRQoL in terms of impact on both child and family p
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Salwa
Abstrak :
ABSTRAK
Jakarta adalah ibu kota Indonesia dan salah satu kota metropolitan di dunia. Sebagai pusat pemerintahan, Jakarta juga menjadi rumah bagi perusahaan nasional dan multinasional. Selain sebagai pusat pemerintahan, Jakarta juga menjadi tempat yang strategis bagi perusahaan nasional bahkan multinasional. Oleh karena itu, banyak orang memutuskan untuk bekerja di Jakarta karena tersedianya banyak pilihan pekerjaan dan gaji yang menarik untuk meningkatkan kesejahteraannya. Meski demikian, Jakarta masih memiliki berbagai permasalahan terkait sistem transportasi, keamanan, lingkungan, dan banyak lagi yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan individu dan kinerjanya di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas kehidupan perkotaan QoUL terhadap keterlibatan kerja yang dimediasi oleh kebahagiaan pada karyawan di Jakarta. Penelitian ini melibatkan 87 karyawan PT XYZ yang merupakan perusahaan data dan teknologi informasi yang berbasis di Jakarta. Responden adalah karyawan yang telah bekerja minimal 6 bulan dengan jumlah minimal pegawai dari berbagai divisi di dalam perusahaan. Pengolahan datanya menggunakan Partial Least Square PLS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa QoUL berpengaruh terhadap kebahagiaan karyawan dan kebahagiaan berpengaruh terhadap work engagement. Selain itu, kebahagiaan juga terbukti memediasi sebagian pengaruh QoUL pada keterlibatan kerja. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengelola dan meningkatkan kinerja karyawan dengan melihat dampak QoUL dan kebahagiaan terhadap work engagement.
ABSTRACT
Jakarta is the capital city of Indonesia and one of the metropolitan cities in the world. As the center of government, Jakarta is also home to national and multinational companies. Apart of being the center of government, Jakarta is also a strategic place for national and even multinational companies. Therefore, many people decide to work in Jakarta because of the availability of many job options and interesting salaries to improve their welfare. Nevertheless, Jakarta still has various problems related to the transportation system, security, environment, and many more which can affect individual rsquo s state and their performance in the work place. This study aims to determine the effect of quality of urban life QoUL on work engagement mediated by happiness on employees in Jakarta. This study involved 87 employees of PT XYZ which is a data and information technology company based in Jakarta. The respondents were employees who have been working for at least 6 months with a minimum level of staff from various divisions within the company. This research used Partial Least Square PLS as the method for data processing. The results of this study indicate that QoUL affects employees rsquo happiness and happiness affects work engagement. In addition, happiness is also proven to partially mediate the effect of QoUL on work engagement. Therefore the result of this study is expected to assist companies in managing and improving employees rsquo performance by looking at the impact of QoUL and happiness to work engagement.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiza Yuniati
Abstrak :
Latar Belakang: Perubahan dinamis di berbagai aspek merupakan salah satu pertimbangan perlunya penilaian kualitas hidup penduduk usia produktif yang merupakan sumber daya manusia utama. Tujuan penelitian ini adalah mengkonstruksi instrumen penilaian kualitas hidup berdasarkan 7 domain yaitu kesejahteraan, kesehatan umum, fisik, mental, lingkungan sosial, partisipasi di masyarakat dan keagamaan; serta mengetahui determinan yang berpengaruh terhadap perubahan kualitas hidup. Metode: Penelitian ini merupakan studi kohort menggunakan data IFLS 2007-2014. Populasi target adalah individu usia 15-57 tahun (baseline) dengan jumlah sampel sebanyak 8920 orang yang memenuhi kriteria aktivitas utama bukan sekolah dan diikuti sampai tahu 2014. Confirmatory Factor Analysis digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas konstruk instrumen kualitas hidup. Determinan perubahan kualitas hidup di analisis dengan regresi linier. Hasil: Terjadi penurunan kualitas hidup penduduk usia produktif dalam kurun waktu 7 tahun follow up. Penurunan rata-rata skor kualitas hidup tersebut sebesar 2,87 poin. Diketahui terdapat 4 domain kualitas hidup yang mengalami penurunan skor yaitu domain kesehatan umum, fisik, mental dan lingkungan sosial. Morbiditas akut dan indeks massa tubuh yang tinggi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi penurunan kualitas hidup. Kesimpulan: Perlu dilakukan survei nasional penilaian multidimensional kualitas hidup penduduk usia produktif di Indonesia. Upaya preventif, promotif, menjaga  berat badan dalam ambang normal dengan berperilaku hidup sehat dan gizi seimbang dapat mencegah morbiditas dan berat badan lebih.  ...... Background: Dynamic changes in quality of life are important aspects to be investigated particularly in the working-age population as the main human resources. This study aimed to construct quality of life instruments to measure the seven domains of health-related quality of life as known as determinants of change in quality of life, comprising welfare, general health, physical and mental well-being, social environment,  participation in society and religion. Methode: A cohort study was conducted using a set of public data of the Indonesian Family Life Survey (IFLS) between 2007 to 2014. A total of 8920 people aged 15 to 57 years old was traced at the baseline of out-of-school activities and were followed until 2014.  Confirmatory Factor Analysis was employed to test the construct validity and reliability of the quality of life instruments. Changes in quality of life were analyzed as determinants in a linear regression model. Result: The results proved that there was a decrease in the quality of life among the working-age population during a seven-year follow-up period. This scored 2.87 points on average. There were four domains of quality of life that showed decreased scores, comprising general health, physical, mental, and social environment. The risk of falls on the quality of life was mostly affected by the following factors: acute morbidity and high body mass index. Conclusion: This indicated that medical check-ups, managing a normal body mass index, and a healthy lifestyle can help reduce the risk of morbidity and weight-gain. A multidimensional quality of life needs to further be researched.  
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adilla Zharifa Putri Ramandani
Abstrak :
Dalam beberapa tahun terakhir, bencana banjir menunjukkan peningkatan frekuensi di DKI Jakarta. Penelitian ini ingin mengetahui persepsi warga DKI Jakarta mengenai risiko dari banjir serta hubungannya dengan kualitas hidup (QoL). Penelitian dilakukan terhadap 443 partisipan dengan karakteristik berusia 18-60 tahun dan tinggal di DKI Jakarta. Setengah dari partisipan melaporkan pernah mengalami banjir dan rata-rata persepsi risiko banjir ditemukan cukup tinggi. Meskipun begitu, analisis regresi sederhana menemukan bahwa persepsi risiko banjir tidak memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kualitas hidup. Hasil penelitian dapat menjadi peringatan bagi pihak-pihak terkait untuk meningkatkan tindakan preventif dan respons protektif terhadap banjir di DKI Jakarta untuk menghindari dampak yang lebih buruk pada kualitas hidup warganya. ......In recent years, floods are seen to increase in frequency around DKI Jakarta. This research aims to study the perception of DKI Jakarta residents regarding risks of floods and its relationship with their quality of life (QoL). This research was carried out on 443 participants between the age of 18-60 years old and live in DKI Jakarta. Half of the participants had flood experience and the average score of flood risk perception is found to be fairly high. However, simple regression analysis revealed that flood risk perception did not contribute significantly to quality of life. Present findings serve as a warning to related parties to improve preventive and protective measures toward flooding in DKI Jakarta to avoid possible worse impacts on the residents’ quality of life.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>