Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Aprillya Sasanti
Abstrak :
ABSTRAK
Pada keadaan dimana konsumen makin sadar akan mutu, sedangkan dalam pasar persaingan semakin kompetitif, maka P.T. Bhumyamca Sekawan dituntut untuk dapat memberikan layanan yang memiliki standar mutu yang tinggi dengan harga yang tetap bersaing. Untuk peningkatan mutu diperlukan biaya, selain itu selama ini hasil dari peningkatan mutu dan dampak finansialnya sulit untuk diukur. Maka agar tindakan peningkatan mutu ini efektif perlu suatu metode yang dapat mendeteksi elemen apa yang perlu ditingkatkan. Baik metode Return On Quality maupun Cost Of Quality sama-sama dapat digunakan untuk menentukan tindakan perbaikan peningkatan mutu, karena itu dalam penelitian ini diselidiki apakah penerapan masing-masing metode memberikan hasil yg sama.

Dengan menggunakan metode COQ, aktivitas mutu yang dilakukan perusahaan dapat teridentifikasi menjadi elemen-elemen biaya mutu. Dari komposisi biaya mutu tersebut dapat dideteksi bahwa walaupun biaya pencegahannya tinggi, namun biaya kegagalan yang terjadi masih sangat besar, hal ini mengindikasikan bahwa kegiatan pencegahan yang dilakukan oleh perusahaan kurang efektif. Setelah dianalisa lebih jauh didapatkan bahwa sumber masalahnya adalah kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dari para teknisi terutama pada departemen AC/Listrik sehingga mengakibatkan banyaknya pekerjaan perbaikan ulang (termasuk dalam kategori biaya kegagalan).

Dengan menggunakan metode ROQ melalui hasil kuesioner dan pengolahannya diperoleh 5 variabel yang dianggap penting oleh pelanggan yang perlu ditingkatkan. Dari 5 variabel tersebut didapat 31 alternatif komposisi tindakan perbaikan mutu. Melalui perhitungan-perhitungan yang dilakukan didapat bahwa alternatif 10, yaitu melakukan peningkatan pemberian bantuan pada pelanggan (var. 14) dan melakukan peningkatan kemudahan menghubungi customer service (var. 23) merupakan pilihan terbaik dengan ROQ tertinggi, yaitu 121%.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, disusunlah beberapa usulan langkah perbaikan yang dapat dilakukan perusahaan terhadap sistem layanan perusahaan serta peningkatan kualitas layanan terhadap pelanggan. Sedangkan penerapan dalam perusahaan tergantung pada situasi dan kondisi perusahaan serta keputusan manajemen yang berkaitan dengan ketersediaan dana yang dibutuhkan untuk masing-masing tindakan perbaikan yang dilakukan.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Probo Herawani
Abstrak :
ABSTRAK Menurut Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 56, Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti) merupakan kumpulan data penyelenggaraan pendidikan tinggi seluruh perguruan tinggi yang terintegrasi secara nasional. PD Dikti berperan penting dalam sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi, yaitu berfungsi sebagai sumber informasi bagi lembaga akreditasi untuk melakukan akreditasi program studi dan perguruan tinggi; bagi pemerintah untuk melakukan pengaturan, perencanaan, pengawasan, pemantauan dan evaluasi serta pembinaan dan koordinasi program studi dan perguruan tinggi; dan bagi masyarakat untuk mengetahui kinerja program studi dan perguruan tinggi. Mengingat pentingnya PD Dikti tersebut, tersedianya data yang berkualitas pada PD Dikti menjadi salah satu target yang ingin dicapai Pusat Data dan Informasi Iptek Dikti, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Target pengelolaan PD Dikti tahun 2016 akan fokus pada kualitas data, yaitu bagaimana dapat menyediakan data yang berkualitas. Untuk itu, perlu adanya strategi untuk menjamin dan meningkatkan kualitas data pada PD Dikti. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menyusun strategi untuk meningkatkan kualitas data pada PD Dikti. Untuk menyusun strategi tersebut dilakukan penilaian manajemen kualitas data saat ini, yaitu melalui penilaian terhadap dimensi kualitas data dan penilaian terhadap maturitas manajemen kualitas data. Langkah- langkah penelitian yang dilakukan meliputi identifikasi masalah, penilaian manajemen kualitas data, analisis kesenjangan untuk hasil penilaian maturitas manajemen kualitas data, analisis akar masalah untuk hasil penilaian dimensi kualitas data, dan menyusun strategi peningkatan kualitas data. Hasil penelitian ini adalah rekomendasi strategi peningkatan kualitas data pada PD Dikti. Strategi tersebut meliputi peningkatan proses pada 7 (tujuh) domain manajemen kualitas data, yaitu pendefinisian harapan/kebutuhan kualitas data, pengukuran dimensi kualitas data, penetapan kebijakan informasi, peningkatan tata kelola data, penetapan prosedur, perbaikan teknologi, dan pengelolaan kinerja. Rekomendasi tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan program kualitas data pada PD Dikti.
ABSTRACT According to Law No. 12 of 2012 about Higher Education clause 56, Higher Education Database is a collection of higher education management data from all Indonesian universities that is integrated nationally. Higher Education Database plays an important role in the Quality Assurance System of Higher Education, which serves as a source of information for accrediting agencies to carry out accreditation of study programs; for the government to make arrangements, planning, supervision, monitoring and evaluation; and for the public to know the performance of the study program and universities. Clause 52 of the same Law also noted that the Higher Education Quality Assurance System is based on Higher Education Database. Because of the importance of the Higher Education Database, availability of high quality data became one of the targets to be achieved by the Data and Information Center. One of the targets for the implementation of the Higher Education Database in 2016 is to focus on the quality of the data. Therefore, it need strategies to ensure and improve the quality of data on Higher Education Database. Based on the above, this study recommends strategies for improving the quality of the data on Higher Education Database. To develop the strategy, the author assessed the current data quality management. Assessment of the current data quality management was done through an assessment of the dimensions of data quality and assessment of the maturity of data quality management. Research steps undertaken included problem identification, assessment of data quality management, gap analysis for maturity assessment of data quality management, root cause analysis for assessment of data quality dimensions, and formulation of strategy for improving data quality. Results of this research include recommendation of data quality improvement strategy in Higher Education Database. The strategy includes improvement management in seven (7) data quality management domain, comprising of defining the expectations of dataquality, measurement of data quality dimension, establishment of information policy, improving data governance, establishment of procedures, technological improvements, and performance management. The recommendations are expected to be used as a reference in the data quality program on Higher Education Database.
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmadi
Abstrak :
Banyak perangkat lunak yang berkembang cepat karena tuntutan bisnis tanpa melalui proses yang matang sehingga berkualitas buruk dan menjadi lebih sulit untuk dikelola. Untuk kasus seperti ini bisa diperbaiki dengan melakukan rekayasa ulang dengan memperhatikan praktik yang baik dalam proses pengembangan perangkat lunak tersebut. PT RAKITEK sebagai perusahaan dengan tim berskala kecil yang mengembangkan produk perangkat lunak CRM untuk multi tenant juga mengalami masalah evolusi perangkat lunak, sehingga berkualitas buruk. Permasalahan dari perangkat lunak tersebut adalah sulitnya pengelolaan karena belum mendukung multi-tenancy dan menghasilkan defect yang susah diperbaiki. Software craftsmanship sebagai ideologi yang menekankan penggunaan praktik keunggulan teknis untuk menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas dan mudah dikelola bisa diadopsi untuk mengatasi masalah ini. Namun, untuk mengadopsi software craftsmanship dengan baik, perlu merancang metode rekayasa ulang perangkat lunak yang tepat sesuai kondisi perusahaan. Penelitian ini bertujuan merancang metode rekayasa ulang perangkat lunak yang mengadopsi software craftsmanship dan menerapkan praktik agile dengan menggunakan metodologi extreme programming yang menekankan keunggulan kualitas perangkat lunak (source code). Faktor kualitas perangkat lunak yang perlu dicapai dari rancangan metode rekayasa ulang adalah maintainability, reliability, testability, dan reusability. Penelitian ini menghasilkan RUPL–SC, sebuah metode Rekayasa Ulang Perangkat Lunak yang mengadopsi Software Craftsmanship, dan hasil pengujian kualitas perangkat lunak yang diperbaiki dengan metode tersebut. Pengujian efektifitas metode RUPL–SC dilakukan dengan studi kasus rekayasa ulang perangkat lunak CRM yang dikembangkan PT RAKITEK. Tim pengembang menggunakan alat bantu SonarQube untuk menilai source code yang ditulis, sehingga kualitas perangkat lunak dapat terus dipantau seiring dengan perkembangan perangkat lunak. Hasil pengujian metode berhasil memperbaiki permasalahan multi tenancy dan meningkatkan kualitas perangkat lunak. ......Much software evolves fast, sacrifices the quality, and becomes more challenging to maintain. Reengineering by considering the good practice in the software development process is a solution for cases like this. PT RAKITEK, a company with a small-scale team that develops CRM software products for multi-tenant, also experiences this software evolution problem, resulting in poor quality. The main problem is that it is difficult to manage because it does not support multi-tenancy and produces complex defects to avoid. Software craftsmanship as an ideology that emphasizes technical excellence practices to deliver quality and easy-to-manage software can be adopted to overcome this problem. However, it is necessary to design software reengineering methods that consider company conditions to adopt software craftsmanship smoothly. This study aims to develop a software reengineering method that adopts software craftsmanship and applies agile practices using an extreme programming methodology that emphasizes the power of software quality (source code). The reengineering method design should achieve software quality factors such as maintainability, reliability, testability, and reusability. This research produces RUPL–SC, a Software reengineering method that adopts software craftsmanship, and the results of software quality testing improved by that method. The RUPL–SC testing method's effectiveness is shown using a case study of CRM software reengineering developed by PT RAKITEK. The development team uses the SonarQube tool to assess the source code to monitor the quality of the software in the software development. The method test results show that it succeeded in fixing the multi-tenancy problem and improving the quality of the software.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sopha Julia
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagai upaya penuntasan wajib belajar 9 tahun, pemerintah menggulirkan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dasar 9 tahun. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teori Bruce W. Tuckman. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, studi dokumentasi dan kepustakaan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pelaksanaan pemanfaatan program BOS berjalan efektif, meskipun tidak cukup sempurna. Hal ini terbukti pada kondisi di lapangan, bahwa pemanfaatan BOS untuk pengadaan buku teks 3 mata pelajaran tidak efektif karena buku teks yang dapat disediakan oleh sekolah tidak memenuhi jumlah siswa dan kurang berkualitas. Pemerintah seyogianya mengalokasikan dana yang lebih memadai untuk memaksimalkan pemanfaatan program BOS serta perlunya pemisahan BOS buku agar pengadaan buku teks pelajaran lebih optimal pemanfaatannya.
ABSTRACT
As an effort to completely implement the 9-year compulsory education, the government launched school operational fund aiming at easing community?s burden in funding education in the framework of upgrading the quality of 9-year compulsory education. This research uses Bruce W. Tuckman theory. Data collection technique used are indepth interview, documentation and library study. The research concludes that the program implementation has been effective, even though it is not perfect yet. This can be seen that the program implementation for three subjects textbooks procurement was not effective because the number of the books provided by the schools was not enough for the students and the book`s low quality. The government should allocate more adequate fund to maximise the program implemetation and it is needed to have separate program for textbook procurement.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27162
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Ayu Putu Nilawati
Abstrak :
Review rekam medis merupakan suatu proses yang penting dalam rangka peningkatan mutu layanan Rumah Sakit sesuai akreditasi Internasional. Review rekam medis yang dilakukan belum mencapai 100%. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dengan wawancara dan penelusuran dokumen. Analisa data dengan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan standar pelaksanaan review rekam medis sudah dibuat sesuai rekomendasi tim akreditasi Internasional. Sosialisasi standar belum optimal, pemahaman tentang review rekam medis oleh dokter dan petugas gizi masih kurang, keterlibatan sumber daya manusia belum sesuai, belum adanya format laporan dan jadwal pelaporan dari instalasi rekam medis ke direksi dan belum berjalannya sistem evaluasi tindak lanjut sesuai PDCA (Plan Do Check Action). Kesimpulan: review rekam medis belum berjalan sesuai standar yang dibuat. Saran: pelaksanaan review rekam medis dimasukkan sebagai salah satu tugas pokok pejabat yang berwenang, supervisi dilakukan secara berkesinambungan, tingkatkan sosialisasi standar review rekam medis, review rekam dapat dilakukan secara rutin untuk semua rumah sakit sebagai siklus perbaikan kualitas rekam medis.
Review of medical records is an important process in order to improve the quality of service correspond Hospital International accreditation. Review of medical records that do not reach 100%. This research is a qualitative descriptive study. Data collection with interviews and document searches. Data analysis with content analysis. The results showed a standard implementation review of medical records has been made according to the International accreditation team's recommendations. Socialization of standards is not optimal, an understanding of the medical record review by physicians and nutrition workers are still lacking, the involvement of human resources is not appropriate, the lack of reporting formats and reporting schedules of the medical record installation to the directors and the evaluation system of follow-up not accordance to PDCA (Plan Do Check Action). Conclusion: a review of medical records have not been going according to the standards set. Suggestion: the implementation of medical record review included as one of the main tasks the competent authority, supervision is done on an ongoing basis, increase socialization standard medical record review, and medical record review can be performed routinely for all hospitals as medical record quality improvement cycle.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Juniar Ernawaty S.
Abstrak :
Framework manajamen tenaga keperawatan di RS yang dapat membantu para manajer keperawatan dalam mengelola tenaganya merupakan hal yang penting khususnya di negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan framework continuous quality improvement (CQI) manajemen tenaga keperawatan dan menguji secara statistik pengaruh framework CQI manajemen tenaga keperawatan terhadap kompetensi perawat. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang menggunakan angka dan statistik dalam proses penelitiannya. Penelitian kuantitatif ini diperkuat dengan penelitian kualitatif yang dilakukan terhadap 14 manajer rumah sakit. Penelitian ini terdiri dari dua tahapan yaitu pengembangan framework dan pengujian secara statistik pengaruh framework terhadap kompetensi perawat. Tahap pengembangan framework terdiri dari wawancara mendalam pada 14 manajer dan expert opinion pada 5 expert. Selanjutnya tahap kedua melakukan uji validasi framework CQI manajemen tenaga keperawatan untuk kompetensi perawat di rumah sakit menggunakan SEM-PLS pada 113 manajer keperawatan di himpunan perawat manajer Indonesia menggunakan online kuesioner. Hasil penelitian tahap satu diperoleh framework CQI manajemen tenaga keperawatan siap uji. Hasil penelitian tahap dua membuktikan bahwa framework CQI manajemen tenaga keperawatan memiliki pengaruh terhadap kompetensi perawat dengan penjelasan tujuh dari delapan aktivitas manajemen SDM yaitu perencanaan, rekrutmen, seleksi dan orientasi, pelatihan dan pengembangan, sistem reward, penilaian kinerja, sistem alokasi staf dan maintenance memiliki pengaruh terhadap kompetensi perawat. Hanya ada satu variabel yang mengindikasikan hal berbeda yaitu jenjang karir dimana ditemukan jenjang karir tidak ada pengaruh terhadap kompetensi perawat. Dapat disimpulkan framework ini secara statistik memiliki pengaruh terhadap kompetensi perawat. ......A nursing workforce management framework in hospitals is important, especially in developing countries, as it can help nursing managers in handling their staff. This research aims to develop a continuous quality improvement (CQI) framework for managing hospital nurses and statistically test the effect of the CQI framework for hospital nurses management on nurse competency. The research employs a quantitative design, which is a research method that uses numbers and statistic in the research process. This quantitative research is strengthened by qualitative research conducted with 14 hospital managers. This research consists of two stages, namely framework development and statistical testing of the framework’s influence on nurse competency. The framework development stage consist of in-depth interviews on 14 hospital manajers and expert opinions on 5 experts. The Next stage was conducting a validation test of the CQI framework for hospital nurses management for nurse competency using SEM-PLS. The test was administered using online questionnaires on 113 nurse managers from the Indonesian Nurse Manager Association. The result of the first phase of the research yielded a CQI framework for hospital nurses management that was ready for testing. The second phase of research demonstrated that the CQI model for nursing workforce management influences nurse competency. This is evidenced by seven out of the eight human resource management activities: planning, recruitment selection and orientation, training and development, reward systems, performance appraisals, staff allocation systems and maintenance -having an impact on nurse competency. Only one variable that indicated something different, namely career path, where it was found that career path had no influence on nurse competency. It can be concluded that this framework statistically has an influence on nurse competency.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library