Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harwintha Yuhria Anjarningsih
Abstrak :
Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang ingin dikembangkan dalam pengajaran bahasa Inggris. Di SMU, pada setiap tingkat kelas, tujuan yang ingin dicapai tercantum dalam GBPP yang dipakai. Salah satu komponen penting dalam pengajaran membaca adalah teks-teks yang terdapat di dalam buku ajar yang dipakai. Sering kali, derajat keterbacaan teks mempengaruhi keterpahaman teks tersebut. Ada setidaknya dua hal yang dapat mempengaruhi keterpahaman teks. Hal pertama adalah kompleksitas gaya teks dan yang kedua adalah pilihan kata-kata yang menyusun teks tersebut. Kompleksitas gaya secara sederhana mengacu kepada faktor sintaksis dari teks; apakah kalimat-kalimat dalam teks tersebut terdiri atas kalimat-kalimat sederhana, majemuk, atau kompleks. Faktor kompleksitas gaya ini diasumsikan mempengaruhi keterpahaman teks karena kalimat-kalimat sederhana akan lebih mudah dan cepat dimengerti daripada kalimat kompleks. Kemudian, pilihan kata diasumsikan berpengaruh kepada keterpahaman karena kata-kata yang berfrekuensi rendah (jarang diternui) kemungkinan besar akan menghambat proses pemahaman atas arti sebuah kalimat atau bahkan makna teks itu sendiri jika kata-kata tersebut terdapat dalam jumlah yang relatif banyak. Karena alasan tersebut di atas, di dalam penelitian yang hasilnya dilaporkan dalam skripsi ini dianalisis kompleksitas gaya dan tingkat pilihan kata yang terdapat dalam dua buku ajar yang dipakai di kelas III SMU Negeri 39, Jakarta Timur. Dipilih SMU 39 karena di sekolah tersebut dipakai dua buah buku ajar bahasa Inggris. Perbedaan kompleksitas gaya dan tingkat pemilihan kata di antara kedua buku ajar ini diasumsikan mempengaruhi keterpahaman teks. Pengaruh ini diharapkan terbukti dalam hasil tes keterpahaman yang dilakukan dengan menggunakan soal-soal yang terdapat setelah teks-teks yang dijadikan percontoh dalam penelitian ini. Dengan demikian, dapat dilihat korelasi apa yang terdapat antara kompleksitas gaya dan tingkat pilihan kata di satu pihak dengan keterpahaman teks di pihak lain.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S14130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Harsono
Abstrak :
Perbincangan seperti rapat, sidang, diskusi, dan talk show, sering kali tidak disertai dengan sebuah metode untuk menganalisis akar masalah dan solusinya maupun tanpa kebutuhan untuk menganalisisnya. Akibatnya perbincangan sangat jarang mendapati akar masalah, dan dengan sendirinya tidak ada penyelesaian mendasar. Metode Analisis Akar Masalah dan Solusi (MAAMS) ini menyajikan suatu cara berpikir yang diperagakan dengan tata-alir (flow chart), disertai dengan beberapa contoh. Penerapan MAAMS membantu penggunanya untuk berpikir induktif maupun deduktif, kualitatif maupun kuantitatif, lebih mendalam dan menyeluruh, serta mempermudah kerjasama inter, multi, atau transdisiplin.
Most of discourses in meetings, discussions, conferences and talk shows are not equipped with a method which analyzes the root cause and its fundamental solution, and even without the need of analyzing it. As the result,. the discourses almost never find the root cause, and so automatically there are be no fundamental solution. The Method of Root Cause Analysis and Solutions (MRCAS) gives a mode of thought figured by a flow chart and some examples. Application of MRCAS helps its users simultanously thinking inductively and deductively, qualitatively and quantitatively, more deeply and holistically, and also facilitate them in inter or multi or transdiscipline cooperation.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library