Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sekar Rizki Wibowo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu mengenai persepsi publik salah satu festival musik terkenal di dunia, Coachella 2018. Fokusnya berada pada analisis brand positioning Coachella dengan menekankan penelitian dan pengumpulan data yang terkait dengan media sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah brand positioning awal Coachella selaras dengan persepsi yang public dapatkan dalam tiga fase berbeda; fase praacara, acara, dan pasca-acara. Penelitian ini menggunakan beberapa perangkat lunak komunikasi untuk mengumpulkan data dan melakukan analisis teks, yaitu Social Reaper dan Leximancer. Selain itu, tinjauan
literatur yang komprehensif juga dilakukan untuk mencari pemahaman yang lebih dalam tentang teori brand positioning, event management terutama dalam pemasaran festival musik, dan penggunaan media sosial dalam merepresentasikan opini publik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Coachella harus lebih fokus pada customer experience dalam sektor musik karena seharusnya faktor musik menjadi penjualan utama festival ini.

ABSTRACT
This study is intended to seek knowledge regarding public s perception of one of the most well-known music festivals in the world, Coachella 2018. It focuses on analysing Coachella s brand positioning by emphasising on social media research and data gathering. The purpose of this study is to determine whether Coachella s initial
brand positioning is aligned with what the public perceived throughout three main phases; pre-event, event, and post-event phase. Several communication softwares are used to scrape data and develop text analysis for this research purposes, which are Social Reaper and Leximancer. In addition, a comprehensive literature reviews were also implemented to figure out some deeper understanding of brand positioning theory, event management especially in marketing music festivals, and the use of social media in developing public opinion. Result showed that Coachella should focus more on customer experiences in terms of the music sector, as it is supposed to be the main selling point of the festival."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia Olivia Angelina
"Perkembangan pasar modern dancers di Indonesia dan beralihnya persepsi masyarakat tentang modern dance memicu Nike, sebuah perusahaan perlengkapan olahraga, untuk menarik segmen pasar tersebut. Pada tahun 2021, Nike meluncurkan kampanye “Own the Floor”, sebuah kampanye pemasaran digital yang menggunakan teknik pendekatan storytelling dan menargetkan segmen pasar modern dancers. Penelitian ini merupakan studi replikasi yang bertujuan untuk melihat dampak storytelling dalam pemasaran digital terhadap minat beli segmen pasar modern dancers di Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 150 modern dancers semi-profesional dan profesional berusia 18–34 tahun yang berdomisili di Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa storytelling dalam kampanye digital “Own the Floor” Nike berpengaruh terhadap minat beli segmen pasar modern dancers di Jakarta.

The growth of the modern dancer market segment in Indonesia and the shift in public perception toward modern dance have triggered Nike, a sports equipment company, to attract the said market segment. In the year 2021, Nike launched the “Own the Floor” campaign, a digital marketing campaign that employed a storytelling approach and was targeted at the modern dancer market segment. This research is a replication study that aims to observe the impact of storytelling in digital marketing on the purchase intention of the modern dancer market segment in Jakarta. This research was conducted by distributing questionnaires to 150 semi-professional and professional modern dancers aged 18–34 years living in Jakarta. The results of this study show that storytelling in Nike's "Own the Floor" digital campaign impacts the purchase intention of the modern dancer market segment in Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayyin Yahya
"Pada kajian awal dalam ilmu hubungan internasional (HI), paradigma realisme mendominasi dengan menempatkan negara sebagai unit analisis utama. Hal ini mengabaikan peran individu dan wawasan psikologis. Walaupun demikian, kajian mengenai hal tersebut tetap berkembang seiring dengan pengakuan yang semakin besar terhadap psikologi politik. Cabang ilmu ini mengintegrasikan studi politik dan studi psikologi, dengan salah satu objek utama pembahasannya mengenai peran emosi dalam memengaruhi perilaku politik dan proses pengambilan keputusan. Tulisan ini berupaya untuk membedah dan memetakan 45 literatur yang telah lolos melewati proses penelaahan sejawat internasional dan memiliki bahasan yang relevan dengan topik emosi dalam hubungan internasional. Menggunakan metode tinjauan pustaka, tulisan ini dibuat untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana perkembangan kajian emosi dalam hubungan internasional? Dalam rangka menjawab pertanyaan tersebut, tulisan ini menganalisis kumpulan literatur yang mengkaji emosi dalam hubungan internasional dengan menerapkan pendekatan taksonomi ke dalam tiga fokus tema utama: (1) peran emosi dalam diplomasi dan negosiasi; (2) emosi dalam dinamika sosial dan politik; serta (3) pengaruh emosi terhadap kebijakan dan persepsi publik. Hasil dari analisis dalam tinjauan pustaka ini menunjukkan bahwa emosi tidak hanya menjadi faktor penting dalam keputusan diplomatik dan konflik, tetapi juga dalam pembentukan identitas nasional dan persepsi publik terhadap kebijakan luar negeri. Studi ini berkontribusi dalam memperkaya pemahaman tentang integrasi emosi dalam analisis HI serta menyoroti pentingnya pendekatan interdisipliner yang menggabungkan ilmu hubungan internasional dengan ilmu-ilmu lain mencakupi, tetapi tidak terbatas pada, ilmu psikologi, ilmu ekonomi, ilmu sejarah, ilmu geografi, dan ilmu komunikasi.

In the initial studies of international relations (IR), the realist paradigm dominated by positioning the state as the primary unit of analysis. This approach neglected the role of individuals and psychological insights. Nevertheless, research in this area continued to evolve with increasing recognition of political psychology. This interdisciplinary field integrates political science and psychology, focusing significantly on the role of emotions in influencing political behavior and decision-making processes. This paper aims to examine and map 45 peer-reviewed international publications that are relevant to the topic of emotions in international relations. Employing a literature review methodology, this paper seeks to address the question: How has the study of emotions in international relations evolved? To answer this question, the paper analyzes the body of literature on emotions in international relations by applying a taxonomic approach across three main thematic focuses: (1) the role of emotions in diplomacy and negotiation; (2) emotions in social and political dynamics; and (3) the impact of emotions on policy and public perception. The findings from this literature review indicate that emotions are not only critical factors in diplomatic decisions and conflicts but also play a significant role in the formation of national identity and public perceptions of foreign policy. This study contributes to enhancing the understanding of integrating emotions into IR analysis and underscores the importance of interdisciplinary approaches that combine international relations with other disciplines, including, but not limited to, psychology, economics, history, geography, and communication studies."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nusantara Yusuf Nurdin
"Penelitian ini mengkaji ekspresi gaya bahasa disfemisme terhadap Calon Presiden Prabowo Subianto pada pilpres 2024 di media sosial X. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tipe dan makna ekspresi disfemisme yang digunakan terhadap Prabowo Subianto di media sosial X, serta untuk menjelaskan konteks dan tujuan yang memicu penggunaan disfemisme tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari tulisan elektronik dalam media sosial X yang mengandung disfemisme tergadap Calon Presiden Prabowo Subianto. Data yang digunakan juga merupakan data yang diunggah pada saat masa Prabowo menjadi capres, yaitu Oktober 2023 hingga Februari 2024. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap, yang menempatkan peneliti sebagai pengamat terhadap ujaran atau tulisan tertulis. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori gaya bahasa disfemisme. Hasil dari penelitian ini adalah penggunaan disfemisme terhadap Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 berupa beberapa tipe disfemisme, seperti istilah ejekan, tabu, makian dan serapah, perbandingan dengan hewan negatif, dan abnormalitas mental. Fungsi disfemisme yang ditemukan dalam penelitian digunakan untuk merendahkan, menghina, menunjukkan ketidaksepakatan, dan membicarakan tentang lawan. Disfemisme dalam data berperan sebagai alat retorika dalam politik, untuk menyerang dan mempengaruhi persepsi publik.
This study examines the use of dysphemistic language expressions towards Presidential Candidate Prabowo Subianto during the 2024 presidential election on the social media platform X. The research aims to describe the types and meanings of dysphemistic expressions frequently used to vilify Prabowo Subianto on social media X, as well as to explain the context and purpose that trigger the use of such dysphemisms. This study employs a qualitative approach with a descriptive-analytical method. The data used in this research comes from electronic writings on social media X that contain dysphemisms against Presidential Candidate Prabowo Subianto. The data also includes posts made during Prabowo's candidacy period, from October 2023 to February 2024. The data collection technique used is the non-participatory observation technique, which positions the researcher as an observer of spoken or written utterances. The theory used in this research is the theory of dysphemistic language. The findings of this study reveal the use of dysphemisms against Prabowo Subianto in the 2024 Presidential Election, including several types of dysphemisms such as derogatory terms, taboos, insults and curses, comparisons with negative animals, and mental abnormality references. The functions of dysphemisms found in the research are used to demean, insult, show disagreement, and talk about opponents. Dysphemisms in the data serve as rhetorical tools in politics, aimed at attacking and influencing public perception."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library