Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta : Departemen Kesehatan, 1998
610.73 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
R. Admiral Surasetja
Jakarta: Bhratara, 1988
614 ADM p (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Leimena, J.
Djakarta: G.C.T. Van Dorp, 1956
614.92 LEI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Roni Razali
"Tesis ini meneliti tentang penilaian efisiensi relatif 40 puskesmas di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2011 dengan menggunakan pendekatan nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA). Metode DEA dipilih karena kelebihannya dalam mengolah lebih dari satu input dan output. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan output. Input terdiri dari 5 variabel, yaitu: Jumlah Tenaga Kesehatan Medis, Jumlah Tenaga Kesehatan Lainnya, Jumlah Pembiayaan Kesehatan bersumber APBD, Jumlah Pembiayaan Kesehatan bersumber APBN (BOK/Bantuan Operasional Kesehatan) dan Belanja Obat dan Alat Kesehatan Habis Pakai. Output terdiri dari 8 variabel, yaitu Jumlah Kunjungan, Case Detection Rate (CDR) TB Paru, Cakupan Ibu Bersalin di Tenaga Kesehatan (Bulinakes), Cakupan Imunisasi Dasar, Persentase Balita ditimbang, Jumlah Penyuluhan, Persentase Balita Gizi Baik dan Cakupan Pelayanan Peserta KB Aktif.
Hasil perhitungan dengan DEA menghasilkan 31 puskesmas efisien secara teknis dan 9 puskesmas tidak efisien secara teknis. Bagi puskesmas yang tidak efisien secara teknis dapat diperbaiki nilai efisiensinya dengan cara meningkatkan output berdasarkan hasil perhitungan DEA.

The focus of this study is measuring relative efficiency of 40 public health centers in Bogor regency in 2011, by using non parametric approach Data Envelopment Analysis (DEA). DEA is chosen because it is able to handle more input and output variables. This study uses output oriented model. Input variables consist of numbers of medical staf, numbers of other medical staf, health financing from state budget (APBN), health financing from local budget (APBD), financing for drug and health equipment. Output variables consist of numbers of visitor, Case Detection Rate TBC, safe motherhood, infant`s imunization coverage, percentage of child under five`s weighting, and numbers of health promotion, percentage child with good nutrition and coverage of active family planning.
The results are 31 public health centers classified as technically efficient and the remaining classified as technically inefficient. For the public health centers which are technically inefficient can be improved by increasing output variable based on DEA.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31911
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Rahman
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26432
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraini
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26647
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Roni Razali
"ABSTRAK
Tesis ini meneliti tentang penilaian efisiensi relatif 40 puskesmas di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2011 dengan menggunakan pendekatan nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA). Metode DEA dipilih karena kelebihannya dalam mengolah lebih dari satu input dan output. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan output. Input terdiri dari 5 variabel, yaitu: Jumlah Tenaga Kesehatan Medis, Jumlah Tenaga Kesehatan Lainnya, Jumlah Pembiayaan Kesehatan bersumber APBD, Jumlah Pembiayaan Kesehatan bersumber APBN (BOK/Bantuan Operasional Kesehatan) dan Belanja Obat dan Alat Kesehatan Habis Pakai. Output terdiri dari 8 variabel, yaitu Jumlah Kunjungan, Case Detection Rate (CDR) TB Paru, Cakupan Ibu Bersalin di Tenaga Kesehatan (Bulinakes), Cakupan Imunisasi Dasar, Persentase Balita ditimbang, Jumlah Penyuluhan, Persentase Balita Gizi Baik dan Cakupan Pelayanan Peserta KB Aktif. Hasil perhitungan dengan DEA menghasilkan 31 puskesmas efisien secara teknis dan 9 puskesmas tidak efisien secara teknis. Bagi puskesmas yang tidak efisien secara teknis dapat diperbaiki nilai efisiensinya dengan cara meningkatkan output berdasarkan hasil perhitungan DEA.

ABSTRACT
The focus of this study is measuring relative efficiency of 40 public health centers in Bogor regency in 2011, by using non parametric approach Data Envelopment Analysis (DEA). DEA is chosen because it is able to handle more input and output variables. This study uses output oriented model. Input variables consist of numbers of medical staf, numbers of other medical staf, health financing from state budget (APBN), health financing from local budget (APBD), financing for drug and health equipment. Output variables consist of numbers of visitor, Case Detection Rate TBC, safe motherhood, infant’s imunization coverage, percentage of child under five’s weighting, and numbers of health promotion, percentage child with good nutrition and coverage of active family planning. The results are 31 public health centers classified as technically efficient and the remaining classified as technically inefficient. For the public health centers which are technically inefficient can be improved by increasing output variable based on DEA."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Tamaseri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas pelayanan rawat jalan puskesmas Berastagi, yang didasarkan pada kesenjangan antara harapan dengan persepsi pasien terhadap pelayanan dengan menerapkan metode SERVQUAL. Analisis kesenjangan dikaji pada 5 dimensi pelayanan, yaitu dimensi tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden, yaitu pasien rawat jalan Puskesmas Berastagi. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kinerja pelayanan rawat jalan Puskesmas Berastagi belum sepenuhnya dapat memberikan kepuasan pada pasien, karena masih terdapat gap antara harapan dengan persepsi pasien pada kelima dimensi pelayanan. Nilai kesenjangan yang paling besar antara persepsi dengan harapan pasien terdapat pada dimensi assurance, diikuti oleh dimensi reliability, dimensi responsiveness, dimensi emphaty, dan dimensi tangible. Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan rawat jalan puskemas Berastagi pada kelima dimensi pelayanan, sehingga tercipta pelayanan yang mampu meningkatkan kepuasan pasien.

This study aimed to assess the outpatient service quality of Berastagi's public health center, which is based on the gap between the patient's expectation and patient's perception of services by applying SERVQUAL method. Analysis gap studied in 5 dimensions of service, the dimension of tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy. The research method used is the survey method and cross sectional. Research instrument using questionnaires with a total sample of 100 respondents, namely outpatient of Berastagi's public health center. Based on the results of the study concluded that the outpatient service performance of Berastagi's public health center can not fully satisfy their patients, since there is still a gap between the patient's expectation and patient's perception of the five dimensions of service. The greatest value of the gap between patient's perception and patient's expectation are the assurance dimension, followed by the reliability dimension, responsiveness dimension, empathy dimension, and tangibles dimension. It is necessary need efforts to improve outpatient service quality of Berastagi's public health center in the five dimensions of service, so as to create services that can improve patient satisfaction."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Fiorella Andani
"Penyakit cacingan yang disebabkan oleh A. lumbricoides masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Panti asuhan merupakan lingkungan tempat tinggal yang padat sehingga rentan terjadi infeksi dan penularan askariasis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mengenai siklus hidup A. lumbricoides dan hubungannya dengan karakteristik demografi anak di Panti Asuhan X, Jakarta Timur pada tahun 2012.
Penelitian dilakukan menggunakan desain cross-sectional. Data diambil pada tanggal 10 Juni 2012 dengan memberikan kuesioner berisi data demografi dan enam soal mengenai siklus hidup A. lumbricoides kepada responden (n=153) yang dipilih secara populasi total.
Hasil menunjukkan tingkat pengetahuan anak tergolong rendah (pengetahuan baik 0,7%; cukup 3,9%; kurang 95,4%) dan uji Kolmogorov-Smirnov menghasilkan nilai p>0,05 pada setiap karakteristik demografi, sehingga disimpulkan tingkat pengetahuan anak tidak berhubungan dengan karakteristik demografi. Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena anak di panti asuhan hidup dalam lingkungan dengan sumber informasi yang sama, sehingga pengetahuan yang dimiliki anak relatif sama. Dengan demikian, perlu dilakukan penyuluhan mengenai A. lumbricoides kepada seluruh anak di Panti Asuhan X, Jakarta Timur secara merata tanpa memandang karakteristik demografi.

Helminthiasis caused by A. lumbricoides remains a public health problem in Indonesia. An orphanage is a dense residential neighborhood, hence susceptible to infection and transmission of ascariasis. This research was conducted to determine the knowledge level of A. lumbricoides life cycle related to demographic characteristics of children in Orphanage X, East Jakarta in 2012.
The study design was cross-sectional. The data were taken on June 10, 2012 by handing out questionnaires containing demographic data and six questions about A. lumbricoides life cycle to the respondents (n=153) whom were selected by total population.
The results revealed, the knowledge level of the orphans was classified as poor (good knowledge 0,7%; fair 3,9%; poor 95,4%) and Kolmogorov-Smirnov test produced p>0,05 on every demographic characteristic, therefore concluded that the knowledge level was not related to demographic characteristics. This is likely due to children in orphanages living in an environment with the same resources, thus the knowledge among children are relatively the same. Accordingly, health promotions about A. lumbricoides need to be held for all children in Orphanage X, East Jakarta evenly regardless of demographic characteristics."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>