Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwin Wiarsih
"Seseorang yang berusia lanjut akan mengalami perubahan-perubahan akibat penurunan fungsi sistem tubuh. Salah satu perubahan tersebut adalah perubahan kejiwaan. Masalah kesehatan jiwa lansia yang sering muncul adalah gangguan proses pikir yangditnadai dengan lupa, pikun, bingung dan curiga; gangguan perasaan diantaranya ditandai dengan kelelahan, acuh tak acuh, mudah tersinggung; gangguan fisik/somatik tanpa penyebab yang jelas meliputi gangguan pola tidur, gangguan makan dan minum; ganggugan perilaku ditandai dengan enggan berhubungan dengan orang lain dan ketidakmampuan merawat diri sendiri.
keluarga merupakan masyarakat terkecil dimana lansian berada. Perubahan kejiwaan pada lansia akan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Oleh karena itu keluarga dan lansia perlu mengetahui perubahan kejiwaan pada lansian agar dapat mencegah terjadinya gangguan jiwa pada lansia. Keterlibatan keluarga akan menentukan keberhasilan perawatan kesehatan jiwa lansia yang digambarkan pada tulisan ini.

Changing in physical and psychosocial in elderly associated with aging. The observed changes represent the cummulative effects of heredity, environment, nutrition, rest, activity and altered health state while the most observed changes in psychosocial state of the elderly such as forgetfulness, memory loss, narrowed, attention spans, confusional states and impairment of their mind and emotional states increased accompany with their physical state.
Family is the closest person around the elderly, a caring attitude, calm conversation and promotion of the comfort contribute to the relief of confusional states, and also emotional support helps the family cope with the elderly persons disorientation and confusion. Family is the most important person to help the elderly in maintaining their health states physically and psychosocially.
"
1999
JJKI-2-7-Sept1999-253
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Raka Pratama
"PT X merupakan sebuah perusahaan tambang di Papua Tengah, melaporkan bahwa selama pandemi Covid-19, 57.8% pekerja mengalami burnout, 47.7% stres, dan 51.4% depresi. Divisi geoteknikal PT X, yang memiliki pekerjaan berisiko tinggi dan mobilitas tinggi, menghadapi faktor risiko gangguan psikososial yang signifikan. Penelitian tahun 2024 bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko ini dan memberikan rekomendasi untuk pengelolaan gangguan psikososial, mendukung komitmen perusahaan dalam pencegahan, perlindungan, promosi, dan dukungan kesehatan mental karyawan. Studi ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang deskriptif analitik di divisi geoteknikal PT X di Tembagapura dan Timika, Papua, dari April hingga Mei 2024. Populasi penelitian terdiri dari 644 karyawan, dengan 323 responden yang dipilih secara acak sederhana. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner COPSOQ III dan DASS-21. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gejala depresi 12.38%, ansietas 17.96%, dan stres kerja 21.67% di antara karyawan divisi geoteknikal PT X tahun 2024, dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Faktor individu, pekerjaan, organisasional, interpersonal, dan sosial berkontribusi signifikan terhadap gejala-gejala tersebut. Perusahaan disarankan mengadopsi strategi intervensi komprehensif untuk mengelola dan mencegah gangguan psikososial di kalangan karyawan.

PT X is a mining company in Central Papua, reported that during the Covid-19 pandemic, 57.8% of its employees’ experienced burnout, 47.7% experienced stress, and 51.4% experienced depression. PT X's geotechnical division, characterized by high-risk and high-mobility roles, faces significant psychosocial risk factors. The 2024 study aimed to identify these risk factors and provide recommendations for managing psychosocial disorders, supporting the company's commitment to prevention, protection, promotion, and support for employees' mental health. This quantitative study employed a cross-sectional descriptive analytic design in PT X's geotechnical division in Tembagapura and Timika, Papua, from April to May 2024. The study population comprised 644 employees, with 323 randomly selected respondents. Data were collected using COPSOQ III and DASS-21 questionnaires. The research findings revealed a prevalence of 12.38% for depression, 17.96% for anxiety, and 21.67% for work stress among PT X's geotechnical division employees in 2024, with varying severity levels. Individual, occupational, organizational, interpersonal, and social factors significantly contributed to these symptoms. The company is advised to adopt a comprehensive intervention strategy to manage and prevent psychosocial disorders among its employees."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Yuliati
"ABSTRAK
Jumlah penduduk perkotaan cenderung meningkat setiap tahunnya dan berdampak pada meningkatnya masalah kesehatan masyarakat perkotaan. Salah satu masalah kesehatan yang muncul akibat gaya hidup yang buruk di perkotaan yaitu gagal ginjal kronik. Perjalanan penyakit yang panjang, komplikasi yang sering muncul, serta terapi hemodialisa yang dilakukan secara rutin sering menimbulkan masalah psikososial seperti ketidakberdayaan. Ketidakberdayaan merupakan persepsi individu yang memandang dirinya tidak mampu melakukan sesuatu yang bermakna dan tidak mampu mengontrol situasi. Penulisan Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk memberikan analisis asuhan keperawatan ketidakberdayaan pada klien Bapak I dengan gagal ginjal kronik. Asuhan keperawatan yang diberikan meliputi latihan berpikir positif dan afirmasi positif. Evaluasi hasil implementasi menunjukkan terjadinya penurunan tanda dan gejala ketidakberdayaan pada klien skor meningkat dari 40 menjadi 48 . Perlu dilakukan kolaborasi intervensi keperawatan generalis dan spesialis agar didapatkan hasil yang lebih optimal.Kata kunci: afirmasi positif, gagal ginjal kronis, ketidakberdayaan, latihan berpikir positif

ABSTRACT
The number of urban population is increasing every year which impacts on the increasing urban health problems. One of the health problems which comes from poor urban lifestyle is chronic kidney disease. The long course of the disease, frequent complications, and routine hemodialysis therapy often lead to psychosocial problems such as powerlessness. Powerlessness is the perception of individuals who see themselves incapable of doing something meaningful and unable to control the situation. The writing of this final paper aims to provide the analysis of powerlessness nursing care to clients Bapak I with chronic kidney disease. Evaluation of the implementation showed a decrease in signs and symptoms of powerlessness on the client the score increases from 40 to 48 . It is necessary to collaborate with generalist and specialist nursing interventions in order to obtain more optimal results.Keywords chronic kidney disease, positive affirmation, positive thinking exercise, powerlessness"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Martina Wiwie
"Hubungan antara disabilitas dengan kondisi psikik pasien nyeri punggung ba~ah kronik perlu diperhatikan pada dalam melakukan penatalaksanaan / program rehabilitasi, oleh permasalahan nyeri kronik erat kaitannya dengan hal - hal emosional. Pendekatan yang bersifat biopsikososial mengikutsertakan berbagai disiplin sangat bermanfaat mengatasi disabilitas.
Penelitian ini bertujuan melihat sejauh mana korelasi kondisi psikik dengan derajat disabilitas, khususnya keadaan ansietas dan depresi pada pasien nyeri punggung bawah kronik. Disamping itu juga meninjau hubungan kondisi fisik serta intensitas nyeri terhadap disabilitas.
Penelitian dilakukan terhadap 65 orang pasien NPBK yang berobat jalan di poliklinik Unit Rehabilitasi Medik RSCM selama bulan Agustus - Oktober 1994. Instrumen yang dipergunakan adalah DAS , PPDGJ II, HDRS, HARS, VAS dan tes Schober. Analisa hubungan antara variabel variabel tersebut dilakukan dengan tehnik korelasi matriks dan regresi bertahap.
Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang bernakna secara statistik antara disabilitas dengan kondisi psikik, dan tidak ada korelasi bermakna dengan intensitas nyeri maupun kondisi fisik Diperoleh hasil korelasi yang bermakna secara statistik antara derajat depresi dengan tingkat kinerja peran sosial ( r = 0,46 ) dan dengan tingkat disabilitas perilaku keseluruhan (r = 0,43). Kondisi psikik dspresi memberikan sumbangan sebanyak 21 % varians kinerja peran sosial. Penilaian psikopatologi dengan PPDGJ II mendapatkan 58,4 % pasien NPBK mengalami gangguan yang termasuk dalam kelompok Depresi.
Keterbatasan fungsi pasien NPBK yang tampak menonjol disfungsinya adalah underactivity, slowness, marital afective, marital sexual, sexual relation, work'performance dan interest in
job."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library