Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dhea Bethari Anjani
Abstrak :
Early psychosis merupakan kondisi mental seseorang yang ditandai dengan mendengar suara-suara, perubahan perilaku dan emosi, serta mempercayai hal-hal yang tidak dapat dipercaya.Salah satu tanda dan gejala dari early psychosis yaitu perubahan emosi.Perubahan emosi meliputi perilaku kekerasan.Perilaku kekerasan merupakan perilaku individu yang berupa tindakan mencederai diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan.Faktor predisposisi yang dapat menyebabkan resiko perilaku kekerasan pada klien yaitu kegagalan dalam masalah percintaan. Faktor presipitasi disebabkan karena tekanan dari lingkungan yang menyebabkan individu tidak mampu mengatasi masalah yang dihadapi.Tindakan keperawatan yang dilakukan dalam mengatasi resiko perilaku kekerasan yaitu dengan melakukan latihan fisik.Salah satu dari latihan fisik yaitu teknik memukul bantal. Tujuan dari teknik memukul bantal yaitu klien mampu menyalurkan perasaan marah dengan cara yang tepat.Kata kunci: early psychosis, perilaku kekerasan, resiko perilaku kekerasan, faktor presipitasi, faktor predisposisi, teknik memukul bantal. ...... Early psychosis is a person's mental state characterized by hearing voices, behavioral and emotional changes, and trusting things that can not be trusted. One of the signs and symptoms of early psychosis is emotional change. Emotional changes include violent behavior. Violent behavior is the behavior of individuals in the form of acts of self-harm, others, and the environment. Predisposing factors that can cause the risk of violent behavior is a failure in the problem of romance. Precipitation factor is caused by pressure from the environment that causes the individual is not able to overcome the problems encountered. Nursing actions undertaken in overcoming the risk of violent behavior is by doing physical exercise. One of the physical exercises is the technique of hitting the pillow. The purpose of the technique to hit the pillow is that the client is able to channel feelings of anger in the right way.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Latar Belakang: Pemasungan pada penderita gangguan jiwa berat masih terjadi di Indonesia. Tujuan analisis ini adalah mengetahui faktor yang paling dominan terhadap pemasungan orang dengan gangguan jiwa berat di Indonesia, serta mendapatkan gambaran karakteristik keluarganya. Metode: Data yang digunakan adalah data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013. Jumlah sampel rumah tangga (RT) yang dianalisis sebanyak 1655 yang berasal dari 11.896 blok sensus. Informasi mengenai adanya orang dengan gangguan jiwa berat yang dipasung diperoleh melalui wawancara kepada kepala keluarga yang dilakukan petugas yang telah dilatih. Variabel lain yang dianalisis adalah akses ke pelayanan kesehatan, letak geografis, pemukiman, dan status ekonomi keluarga. Data diolah dengan program statistik SPSS versi 21. Analisis yang dilakukan adalah bivariat dan multivariat berupa regresi logistik dengan metode complex samples. Hasil dinyatakan bermakna apabila memiliki nilai kemaknaan p<0,05 dengan indeks kepercayaan 95%. Hasil: Variabel yang mempunyai hubungan paling kuat terhadap pasung adalah status ekonomi rumah tangga yaitu kuintil indeks kepemilikian 1 mempunyai peluang tertinggi (OR suaian 2,32; IK 1,24-; 4,34). Rumah tangga dengan kuintil indeks kepemilikan 2 mempunyai peluang hampir sama (OR suaian 2,15; IK 1,14-4,40). Rumah tangga yang mempunyai tingkat sosial ekonomi rendah lebih banyak memiliki masalah ketidaktahuan adanya fasilitas kesehatan dan hampir setengah dari RT tersebut bertempat tinggal di perdesaan. Kesimpulan: Berdasarkan Riskesdas 2013, faktor yang paling berperan terhadap pasung di Indonesia adalah status ekonomi rumah tangga. Faktor ini ditambah dengan ketidaktahuan fasilitas kesehatan dan tempat tinggal yang jauh dari perkotaan. Saran: Pengetahuan keluarga penderita, ketersediaan obat-obatan dan akses ke fasilitas kesehatan yang mudah akan mendorong kepatuhan pengobatan dan mengurangi kecenderungan pemasungan orang gangguan jiwa.
BULHSR 18:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muliantika
Abstrak :
Early Psychosis merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami tanda dan gejala psikosis untuk pertama kalinya atau biasa dikenal dengan istilah first-episode psychosis (National Alliance on Mental Ilness, 2016). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Falcone et al (2014) diketahui bahwa seseorang yang berada pada fase early psychosis berisiko lebih tinggi untuk melakukan tindakan bunuh diri. Prevalensi angka kematian akibat bunuh diri pada klien early psychosis diperkirakan terjadi sebesar 4,3% per 1000 orang per tahun dan cenderung meningkat sebesar 60% dalam tahun pertama masa pengobatan (Bornheimer, 2018; Pompili et al., 2011). Terapi keperawatan Cognitive Behaviour Therapy (CBT), logoterapi dan psikoedukasi keluarga dengan menggunakan pendekatan Middle Rhange Theory Chronic Sorrow yang diberikan pada klien early psychosis bertujuan untuk melihat tanda gejala, kemampuan klien mengendalikan dorongan bunuh diri, melawan pikiran negatif dan menemukan makna hidup. Terapi keperawatan CBT, logoterapi dan psikoedukasi keluarga diberikan pada 10 klien early psychosis dan dilaporkan dalam bentuk laporan kasus. Hasil yang didapatkan adalah menurunnya ide bunuh diri dari kategori tinggi ke rendah, menurunnya tanda gejala bunuh diri, meningkatnya kemampuan mengendalikan dorongan bunuh diri, melawan pikiran negatif dan menemukan makna hidup. Terapi CBT, logoterapi dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan menjadi salah satu paket terapi yang dapat diberikan pada klien early psychosis yang mengalami risiko bunuh diri. ...... Early Psychosis is a condition where a person experiences signs and symptoms of psychosis for the first time or commonly known as first-episode psychosis (National Alliance on Mental Ilness, 2016). Based on the results of a study conducted by Falcone et al (2014) it is known that someone who is in the phase of early psychosis has a higher risk of committing suicide. The prevalence of suicide deaths in clients of early psychosis is estimated to occur at 4.3% per 1000 people per year and tends to increase by 60% in the first year of treatment (Bornheimer, 2018; Pompili et al., 2011). Therapy for Cognitive Behavior Therapy (CBT), logotherapy and family psychoeducation using the Middle Rhange Theory Chronic Sorrow approach given to clients early psychosis aims to see signs of symptoms, the ability of the client to control suicidal impulses, fight negative thoughts and find meaning in life. CBT nursing therapy, logotherapy and family psychoeducation are given to 10 clients early psychosis and reported in the form of case reports. The results obtained were a decrease in suicidal ideas from high to low categories, a decrease in signs of suicidal symptoms, increased ability to control suicidal impulses, fight negative thoughts and find meaning in life. CBT therapy, logotherapy and family psychoeducation are recommended to be one of the therapeutic packages that can be given to clients of early psychosis who are at risk of suicide.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library