Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soedjono D.
Bandung: Tarsito, 1983
150.19 SOE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Hesti Nur Lestari
Abstrak :

ABSTRAK
Penjara sebagai suatu toral institution (Goffman, 1961) yang dimasukkan oleh Cohen dan Taylor (1972) ke dalam kategori extreme situation atau extreme environment memiliki situasi, kondisi, ciri-ciri atau sifat yang berbeda dengan kehidupan sehari-hari yang ?normal? di luar penjara. Penelitian ini berangkat dari pertanyaan bagaimana seorang narapidana - yang sebelumnya hidup di dunia luar yang bebas - menyesuaikan diri dengan kehidupan di penjara.

Untuk itu penelitian ini memfokuskan diri pada narapidana bermasa hukuman panjang yang lelah cukup lama menjalani hukuman di daiam penjara, dengan harapan dapat diperoleh gambaran yang jelas dan utuh mengenai pola penyesuaian diri mereka Selain itu berbagai penelitian menunjukkan bahwa ternyata narapidana bermasa hukuman panjang memiliki permasalahan tersendiri di samping juga permasalahan yang dihadapi narapidana pada umumnya. Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh (1) gambaran mengenai pemiasalahan yang dihadapi narapidana bermasa hukuman panjang yang telah lama menjalani masa hukumannya dan (2) gambaran penyesuaian diri, beserta (3) dinamika penyesuaian diri mereka, dalam berbagai aspek kehidupan mereka di Lembaga Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan (selanjutnya disebut Lapas) merupakan unit pelaksana teknis di bidang pemasyarakatan yang menampung, merawat dan membina narapidana di Indonesia (Dep. Kehakiman Rl, 1990).

Narapidana bermasa hukuman panjang yang dimaksud di sini adalah terpidana yang dijatuhi hukuman penjara minimal 10 iahun, masa hukuman yang telah dijalani minimal empat tahun, dan masa hukuman minimal yang hams dijalani minimal enam tahun. Dalam penelitian ini dipilih pendekatan kualitatif, agar gambaran dan dinamika penyesuaian diri individu yang bersifat unik dapat tertangkap dan dipahami dengan lebih baik, sesuai makna yang diberikan dari sudut pandang individu yang bersangkutan. Dapat dikatakan pula bahwa penelitian ini bersifat deskriptif, karena berusaha menggambarkan keadaan, gejala, dan proses yang terjadi pada diri individu. Data untuk penelitian ini didapat dari wawancara mendalam terhadap beberapa narapidana di Lapas Cipinang. Empat kasus ditampilkan dan dianalisis.

Dalam penelitian ini permasalahan narapidana bermasa hukuman panjang dibahas dalam 10 aspek, yakni (1) privasi, (2) aktivitas, (3) keamanan, (4) kebebasan dan status personal, (5) stimulasi sosial, (6) umpan balik emosional, (7) dukungan, (8) struktur lingkungan dan pandangan terhadap otoritas, (9) pemenuhan kebutuhan fisik dan fisiologis, (10) pandangan terhadap waktu dan masa depan.

Penelitian ini menemukan bahwa awal masa pemenjaraan umumnya dirasakan subyek sebagai saat yang tersulit - terutama masa penyidikan - namun secara umum pemenuhan kebutuhan dalam tiap-tiap aspek cenderung mengalami peningkatan seiring dengan berjalannya waktu yang dilalui subyek di Lapas. Kebutuhan akan privasi, aktivitas, kebebasan, dan stabilitas dirasakan cenderung meningkat, sebaliknya, kebutuhan fisik dan fisiologis dan kebutuhan dalam aspek-aspek yang lebih interpersonal sifatnya - stimulasi sosial, umpan balik emosional, dan support - dirasakan cenderung menurun. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kehidupan keempat subyek telah relatif stabil dan menemukan polanya yang tetap, serta telah pula mengembangkan strategi-strategi untuk hidup secara efektif di dalam Lapas. Masa hukuman yang panjang itu sendiri ternyata merupakan pemasalahan tersendiri dan menjadikan berbagai masalah lainnya semakin problematik. Pada subyek umumnya timbul kesadaran diri. Mereka pun merasakan perubahan-perubahan yang positif pada diri mereka.
1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Written by psychologists, historians, and lawyers, this handbook demonstrates the central role psychological science plays in addressing some of the world's most pressing problems. Over 100 experts from around the world work together to supply an integrated history of human rights and psychological science using a rights and strengths-based perspective. It highlights what psychologists have done to promote human rights and what continues to be done at the United Nations. With emerging visions for the future uses of psychological theory, education, evidence-based research, and best practices, the chapters offer advice on how to advance the 2030 Global Agenda on Sustainable Development. Challenging the view that human rights are best understood through a political lens, this scholarly collection of essays shows how psychological science may hold the key to nurturing humanitarian values and respect for human dignity.
Cambridge: Cambridge University Press, 2020
e20519160
eBooks  Universitas Indonesia Library