Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Cremers
Yogyakarta: Kanisius, 1995
200.19 AGU t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ramayulis
Jakarta: Kalam Mulia, 2004
200.19 RAM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Trice, Pamela D.
"Religious beliefs about mental illness represent one potential influence on the choice to utilize or avoid professional help. For example, believing that devout spirituality assures mental health and/or that mental illness indicates spiritual failure may discourage religious individuals from seeking help. Such beliefs have traditionally been attributed to Pentecostals, but no research has assessed this assumption. This study examined Pentecostal perspectives on depression's causes and treatments. Contrary to the Pentecostal theological literature, participants endorsed a variety of causal factors. Regarding cures, however, faith was endorsed as the most effective option. Implications are provided and recommendations are offered to practitioners working with Pentecostals, including consultation and collaboration with clergy and religiously sensitive psychoeducational programs."
2006
150 PPS 37:3 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Argyle, Michael
"Buku ini secara garis besar menguraikan kaitan psikologi dan religi. Terdiri dari 16 bab. Yang dibahas antara lain hubungan psikologi dan religi, sosialisasi, efek kepribadian, perbedaan pengalaman religius, dll."
London: Routledge & Kegan Paul, 2000
200.19 ARG p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Spilka, Bernard.
New York: The Guilford press, 2003
200.19 PSY
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Rahim Salaby
Medan: Pustaka Widyasarana , 1994
155.4 MAS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Komaruddin Hidayat
Jakarta: Hikmah, 2006
297.6 HID p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
McMinn, Mark R.
"What is a professional psychologist to do when a client brings up the concept of sin? To some, sin may seem like a stifling religious relic that has no place in contemporary psychology. But viewing sin from within the Christian faith, and in tandem with the doctrine of grace, can help psychologists understand why sin is such an important concept for many of their Christian clients. Psychologists' misunderstanding of sin and grace may contribute to relatively low rates of referral from Christian leaders to clinical psychologists, and may sometimes hinder therapeutic progress. Two methods of data collection, involving a total of 171 respondents, were used to discern what Christian leaders wish psychologists understood regarding the doctrine of sin. Respondents emphasized the nature and consequences of sin, grace, and the importance of psychologists understanding sin and grace. Implications for professional psychologists are offered."
2006
150 PPS 37:3 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Astania Budianti
"Agama adalah salah satu faktor penting bagi kehidupan manusia, karena agama merupakan pengendali dan pengatur manusia untuk menjalani kehidupan sehari- hari dengan hakikat untuk menghadap Tuhan YME. Ibadah sendiri adalah bentuk tingkah laku beragama yang beragam tergantung menurut agamanya masing-masing. Ibadah tersebut merupakan pengejawantahan dari pelaksanaan kepercayaan manusia terhadap Penciptanya.
Ibadah tersebut dijalankan oleh manusia karena mereka percaya dengan apa yang mereka dapatkan melalui agama. Untuk itu diperlukan pendidikan agama yang adekuat untuk memahami perlunya menjalankan Ibadah, terutama bagi para remaja yang sedang mengalami masa transisi untuk mencari identitas diri.
Keluarga dan Sekolah merupakan dua faktor penting yang mempengaruhi remajal. Apabila salah satu lingkungan memberi pengaruh yang kurang baik maka hal tersebut patut diperhatikan. Padahal terdapat berbagai jenis sekolah yang memberikan suasana dan lingkungan masing-masing yang juga turut mempengaruhi seseorang dalam berbagai hal, termasuk dalam hal agama.
Dalam penelitian ini dilihat pengaruh dua jenis sekolah yaitu SMU Islam dan SMU Swasta Umum terhadap keinginan siswa untuk menjalankan Ibadah. Perbedaan kedua jenis sekolah ini adalah pada materi pelajaran agama, SMU Islam memberikan materi pelajaran yang lebih banyak, kemudian fasilitas beribadahnya lebih lengkap dan juga lingkungan pergaulan yang homogen beragama Islam, sedangkan di SMU Swasta umum materi pelajaran agama tidak sebanyak di SMU Islam, fasilitas beribadah ada, namun tidak selengkap SMU Islam dan pergaulan beragamanya lebih beragam.
Selain lingkungan sekolah Theory of planned behavior sendiri menyatakan bahwa keinginan atau intensi seseorang dipengaruhi oleh tiga variabel, yaitu variabel sikap, Norma subyektif dan Perceived behavioral control. Dalam penelitian ini Pengaruh ketiga variabel tersebut dilihat masing-masing peranannya sehingga dapat dilihat gambaran yang Iebih jelas mengenai tingkah laku beribadah tersebut.
Dengan teknik non probability sampling sebanyak 60 siswa SMU Islam dan 60 siswa SMU Swasta umum, dilibatkan sebagai sampel penelitian. Data ke-120 siswa-siswa tersebut diolah dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk mendapatkan deskripsi sampel, mean, hasil analisis berganda dan hasil t-Test untuk melihat perbedaan Intensi kedua jenis sekolah.
Setelah penelitian dilaksanakan diketahui bahwa lingkungan sekolah SMU Islam dan SMU Swasta Umum temyata tidak menghasilkan perbedaan Intensi untuk menjalankan Ibadah. Siswa-siswa dari kedua jenis sekolah sama-sama menunjukkan intensi yang tinggi untuk menjalankan ibadah wajib. Selain itu dengan menggunakan analisis berganda diketahui bahwa terdapat hubungan linear yang signifikan antara sikap, norma subyektif dan perceived behavioral control terhadap intensi untuk menjalankan ibadah wajib. Dari ketiga hal tersebut, norma subyektiflah yang paling berpengaruh terhadap intensi tersebut. Artinya, persepsi individu terhadap tekanan sosial untuk menjalankan ibadah dan motivasinya untuk mematuhi tekanan sosial tersebut menentukan niat individu tersebut untuk memunculkan tingkah Iaku yang dimaksud.
Segi teoritis dari peneiitian ini adalah penerapan theory of establishment of ego identity dari Erikson dan theory of planned behavior pada bidang yang universal yaitu interaksi antara manusia dengan Penciptanya. Dari segi praktisnya, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pihak sekolah dan keluarga untuk dapat lebih memperhatikan kebutuhan remaja akan agama. Serta memberikan pengarahan dan pendidikan yang lebih baik lagi yang tentunya akan bermanfaat bagi masa depan para remaja."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jalaluddin
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2000
200.19 JAL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>