Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Popi Adiyes Putra
"ABSTRAK
Untuk mencapai prestasi yang baik dibutuhkan kinerja yang baik,kinerja yang baik bersumber dari pegawai yang terlibat dalam perusahaan tersebut. Sehingga berbaga iusaha untuk meningkatkan kinerja perlu terus dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan spiritualitas, motivasi dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai bank syari?ah dan apakah terdapat hubungan langsung dan tidak langsung (variableantara) antara variable spiritualitas, motivasi, dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai bank syari?ah.
Penelitian ini dilakukan pada Bank Syariah Mandiri (BSM) pusat dan Bank Muamalat pusat dengan sampel 200 responden. Metode analisis yang digunakan dengan path analisys menggunakan program AMOS5. Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh hasil bahwa nilai koefisien variabel spiritualitas, kepemimpinan dan motivasi bernilai positif, artinya tiga variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. Pengaruh paling besar ditentukan oleh variabel spiritualitas dengan jumlah total koefisien sebesar 0.819. Artinya variabel spiritualitas mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap peningkatan kinerja pegawai bank syariah dibanding variabel-variabel lainnya.

ABSTRACT
To get good achievement needs good work performance, it is sourced from the employee which involved in the company. There for emanyef for is to icrease the work performance need to be done intensively.This research aim stok now the relation between spirituality, motivation and leadership with employee work performance in syariah bank and alsow het her there is adirec tandin direcrt relation between variable so spirituality, motivation, and leadership to employee work performance of syari?ah bank.
The research is held in head office of Bank Syariah Mandiri (BSM) and Bank Muamalat with 200 respondent. Analysis method us edispath analysis with AMOS5 program. From result of the analysis showed that coefficient value of variable so of spirituality, leadership and motivation is positive, means the three variables significan tlyeffect to employee work performance. The biggest effect is determined by spirituality variable with to talco efficientis 0.819. Means spirituality variable has the biggest effect to the increasin gof employee work performance of syariah bank compared to other variables."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T27146
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah merupakan alih bahasa dari teks berbahasa Melayu karangan Partadireja di Bandung. Mengenai karya asli Partadireja, tidak dijumpai keterangan yang lebih lengkap. Pengalihbahasaan ke dalam bahasa Jawa dilakukan oleh Raden Pujaharja pada tahun 1920, di Surakarta (h.i). Seperti halnya naskah tulisan Pujaharja lainnya, teks ini juga dibuat secara bolak-balik. Teks awal ditulis pada sisi rekto, berturut-turut hingga lembar terakhir. Teks berikutnya berisi beberapa istilah atau sebutan dengan padanan huruf Jawa yang tidak berhubungan dengan teks awal, ditulis dari belakang secara terbalik dengan menggunakan pensil hitam. Teks pada sisi rekto berisi pidato atau sesorah, menerangkan tentang tatacara memperoleh kemuliaan hidup di dunia, maupun di alam akhirat (wasana) menurut agama Islam. Pidato disampaikan oleh seseorang di salah satu perkumpulan yang bernama jamiatul angsanah (hasanah?). Tatacara tersebut di antaranya menjalankan rukun Islam (membaca syahadat, menjalankan shalat, memberi zakat, menjalankan puasa serta naik haji); namun jika semua itu belum bisa dijalankan, cukup dengan menjalankan shalat 5 waktu terlebih dahulu. Untuk memperoleh keselamatan hidup, ada empat hal yang harus diperhatikan, yaitu: agama, badan, harta kekayaan, dan perilaku."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.32-B 12.12
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Ais Nurbiyah Al-jum`ah
"Bissu dalam masyarakat Bugis tidak hanya dipandang sebatas identitas gendernya yang androgini. Masyarakat Bugis sangat menghormati dan memuliakan bissu karena posisi dan perannya. Pada masa pemberontakan Kahar Muzakkar, posisi bissu perlahan luntur dan terus mengalami perubahan hingga masa Reformasi. Tesis ini membahas transformasi bissu dalam novel Tiba Sebelum Berangkat (2018) karya Faisal Oddang melalui konsep objektifikasi dari Strelan & Hargreaves (2005), dan konsep gender dari Butler (1990). Penelitian ini berupaya membongkar transformasi bissu, yang dikenal sebagai manusia yang suci dan sakral. Hasil analisis menunjukkan bahwa bissu dalam novel Tiba Sebelum Berangkat (2018) mengalami transfomasi dari bissu yang suci dan sakral yang ditunjukkan melalui tokoh Puang Matua Sakka menjadi bissu yang menggugurkan kesakralan dan kesuciannya melalui tokoh Rusmini dan Mapata. Selain itu, transformasi bissu juga ditunjukkan melalui identitas gender para tokoh bissu. Bissu dalam tatanan gender masyarakat Bugis merupakan androgini, dan aseksual namun dalam novel Tiba Sebelum Berangkat (2018), tokoh bissu diperlihatkan mengalami perubahan identitas gender dari androgini menjadi homoseksual. Dengan demikian, dapat disimpulkan, bahwa novel Tiba Sebelum Berangkat (2018) selain menunjukkan tranformasi bissu, dalam hal ini, bissu yang dulunya merupakan manusia sakral, dianggap sebagai perwakilan Dewata menjadi sosok yang tidak ada bedanya dengan manusia biasa yang memiliki naluri, gejolak perasaan, dan hasrat seksual. juga memperlihatkan kritik atas objektifikasi yang diterima bissu pada masa Kahar Muzakkar, Orde Baru, dan Reformasi.

Bissu in the Buginese community is not only a matter of gender identity who is androgyny. The Buginese community put a high attention to respect and glorify the bissu with respect to his position and role. In the years of rebellion by Kahar Muzakkar, the position of bissu slowly faded away and it continued to change until the era of Reformasi. This thesis looks at the transformation of bissu in the novel of Tiba Sebelum Berangkat (2018) which was written by Faisal Oddang by applying the concept of objectification by Strelan & Hargreaves (2005) and the gender concept by Butler (1990). This study attempts to dismantle the transformation of bissu who is well-known as holy and sacred. The analysis result shows that bissu in the novel of Tiba Sebelum Berangkat (2018) experiences the transformation from bissu who is holy and sacred shown by the figure of Puang Matua Sakka who releases is purity and sanctity through the figure of Rusmini dan Mapata. In addition, the transformation of bissu is also shown by the gender identity of bissu figures. With respect to the gender category in Bugis community, bissu is androgyny and asexual. However, in Tiba Sebelum Berangkat (2018), bissu figures are shown to experience the change of gender identity from androgyny to homosexual. Therefore, it can be concluded, that Tiba Sebelum Berangkat (2018) describes the transformation of the bissu, in this case, bissu who is considered the representation of Dewata is a figure who has no difference from the ordinary human being who possesses instinct, feeling, and sexual orientation, as well as displays criticism to the objectification by Kahar Muzakkar and government.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Miftahul Jannah
"Penelitian ini tentang ketidakpuasan terhadap tubuh dan komitmen religius pada perempuan Muslim berhijab dan tidak berhijab. Penelitian ini melibatkan 784 perempuan Muslim usia 12-40 tahun di Indonesia. Untuk mengukur ketidakpuasan terhadap tubuh dan komitmen religius peneliti menggunakan alat ukur Body Uneasiness Test A (BUT A) dan Religious Commitment Inventory 10 (RCI-10), dan Indeks Hijab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan berhijab memiliki skor ketidakpuasan terhadap tubuh yang lebih rendah dan skor komitmen religius yang lebih tinggi dibandingkan perempuan tidak berhijab. Sementara itu, perempuan Muslim usia remaja memiliki skor ketidakpuasan terhadap tubuh yang tinggi dibandingkan perempuan usia dewasa muda. Di sisi lain, tidak terdapat perbedaan komitmen religius yang signifikan pada perempuan Muslim usia remaja dan dewasa muda. Hasil lain menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara ketidakpuasan terhadap tubuh dan komitmen religius pada perempuan Muslim berhijab dan tidak berhijab.

This study examined body dissatisfaction and religious commitment among Muslim female with and without hijab. Participants were 784 Muslim female (age 12-40 years). Data were collected by using Uneasiness Test (BUT A), Religious Commitment Inventory 10 (RCI-10), and part of Hijab Index. Muslim female with hijab reported had lower body dissatisfaction and greater religious commitment than female without hijab. Adolescent Muslim females had higher body dissatisfaction than young adult Muslim females. However, there were no significant difference between adolescent and young adults in religious commitment. Body dissatisfaction negatively related to religious commitment among Muslim females with and without hijab. In general, female who had greater religious commitment showed lower body dissatisfaction.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maxwell, John C.
Jakarta: Binarupa Aksara, 1996
248.420 MAX wt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Haryono
"Informasi tentang pengaruh motivasi syariah, motivasi generik dan arti penting atribut destinasi wisata terhadap kepuasan dan loyalitas wisatawan muslim yang berkunjung ke Indonesia masih terbatas. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap kepuasan wisatawan muslim agar dapat menyusun strategi yang tepat untuk dapat bertahan dalam persaingan industri wisata halal yang ketat. Kuesioner survei sebagai instrumen penelitian didistribusikan melalui Google Forms. Sampel dikumpulkan dengan menggunakan consecutive sampling. PLS-SEM digunakan sebagai alat analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut syariah pada akomodasi dan transportasi adalah penting bagi wisatawan muslim dan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan wisatawan muslim.

Information on the impact of Islamic motivation, generic motivation and the importance of destination attributes on the satisfaction and loyalty of Muslim tourists who visit Indonesia is still limited. The objective of this research is to know the influence of these variables on the satisfaction of Muslim tourists in order to formulate the right strategy to survive in the tight competition of halal tourism industry. The survei questionnaire as a research instrument is distributed through Google Forms. Sampels were collected using consecutive sampling. PLS SEM is used as tool of data analysis. The results show that the Islamic attributes on accommodation and transportation are important for Muslim travelers and have a positive and significant impact on Muslim tourist satisfaction.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Bisri
"Buku ini adalah petunjuk mengenai akal, nalar, dan pikir (istinbat): hlm. 2 mengenai akal, nalar dan pikir; hlm. 4 petunjuk akal mengenai wujud; hlm. 5 petujuk mengenai tindakan; hlm. 8 patokan mengenai baik dan buruk, benar dan salah; hlm. 11 mengenai benar dan baiknya niat/maksug; hlm. 41 mengenai agama Islam."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], 1854
BKL.0051-PW 51
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Pembangunan pariwisata di Bali telah banyak memberikan perubahan terhadap
lingkungan Bali. Perubahan-perubahan baik fisik maupun sosial membuat masyarakat Bali
harus menyesuaikan dirinya ke dalam lingkungan yang baru. Penelitian ini memusatkan
perhatiannya terhadap proses penyesuaian diri masyarakat Bali terhadap perubahan
lingkungan tersebut. Masyarakat Bali adalah masyarakat yang bersifat religius. Oleh
karena itu penelitian ini ingin melihat lebih jauh bagaimana hubungan antara
keberagamaan, dalam hal ini Hindu, dengan penyesuaian diri masyarakat Bali
Teori mengatakan bahwa ranah keberagamaan yang berhubungan dengan
penyesuaian diri seseorang adalah orientasi beragama (terdiri dari orientasi ekstrinsik
sosial ekstrinsik personal dan intrinsik), pandangan agama (pandangan tentang Tuhan),
dan gaya coping agama (serah-diri, atur-diri, kerja-sama). Teori yang berkembang di Barat
mengatakan bahwa pandangan tertentu tentang Tuhan akan berhubungan dengan salah
satu tipe orientasi beragama dan bersama-sama akan mendasari gaya coping seseorang
dalam menghadapi masalah, dan selanjutnya akan berhubungan dengan penyesuaian diri
seseorang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk itu dilakukan
penyusunan dan pengadaptasian alat ukur masing-masing variabel berupa kuesioner.
Analisa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi (Pearson Product
Moment), Regresi Majemuk, Analisa Varians dan Analisa Faktor. Pengukuran
penyesuaian diri menggunakan kecemasan sebagai indikator penyesuaian diri, dengan
asumsi semakin cemas seseorang dalam suatu situasi tertentu (intensitas dan frekuensi
mnnculnya kecemasan tinggi) mengindikasikan kesulitan penyesuaian diri dalam situasi
tersebut.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel keberagamaan bisa
meramalkan (menjelaskan) kecemasan masyarakat Bali terhadap perubahan lingkungan
akibat pembangunan (kemajuan) pariwisata. Tetapi tidak semua variabel keberagamann
bisa dijadikan peramal yang baik. Penelitian ini menunjukkan bahwa pandangan Tuhan
yang Pemarah atau Tuhan yang akan murka apabila manusia berbuat kesalahan
berhubungan dengan orientasi beragama seseorang untuk menggunakan agama sebagai
alat untuk mendapatkan ketenangan, rasa aman dan justifikasi diri (ekstrinsik personal).
Dan kedua variabel ini herhublmgan dengan gaya coping yang bekemja sama dengan Tuhan
dalam menghadapi masalah. Dan ternyata variabel-variabel tersebut berkorelasi positif
dengan kecemasan.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pandangan bahwa
Tuhan yang Pemarah ini kemungkinan membuat manusia merasa takut berbuat salah dalam
situasi yang banyak berubah (perubahan lingkungan), dan ini mendasari seseorang
(masyarakat Bali) untuk mencari rasa aman atau ketenangan batin dengan menggunakan agamanya (ekstrinsik personal) dan akan memberi peran yang besar pada Tuhan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dengan gaya coping kerja-sama atau serah-diri.
Korelasi antara kecemasan dengan gaya coping serah-diri berarti bahwa semakin cemas
seseorang dalam suatu situasi yang berkaitan dengan perubahan lingkungan di Bali, akan
semakin memasrahkan masalah yang dihadapinya kepada Tuhan karena takut berbuat salah
dan mendapat murka dari Tuhan.
Saran yang bisa diberikan dalam penelitian ini herhubungan dengan kepentingan
studi lebih lanjut. Salah satunya adalah saran metodologis untuk lebih meningkatkan
keterandalan alat ukur dengan penyempurnaan pada proses adaptasi alat dan penggunaan
sampel yang lebih ditekankan pada pembagian kelompok berdasarkan warna/kasta
seseorang di Bali, karena ternyata timbul perbedaan skor kecemasan berdasarkan
pengelompokan warna/hasta."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Ruth Diarina Rotua
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebahagiaan, jenis arranged marriage dan komitmen beragama, serta hubungan antara arranged-marriage dan komitmen beragama secara simultan dengan kebahagiaan pada orang Batak Toba (N=452, M=44 tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan partisipan merasa bahagia dan sangat bahagia, memiliki komitmen beragama yang tinggi dan low arranged marriage. Terdapat hubungan yang signifikan antara arranged-married dan komitmen beragama dengan arranged-married secara simultan. Namun secara terpisah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara arranged marriage dan kebahagiaan, dan terdapat hubungan yang signifikan antara komitmen beragama dan kebahagiaan. Juga tidak terdapat perbedaan kebahagiaan yang signifikan antara partisipan yang menikah dengan cara low arranged marriage dan high arranged marriage.

This study aims to examine happiness, type of arrange marriage and religious commitment, and also the relation of arranged-marriage and religious commitment with happiness of Toba Batak people (N= 452, M=44 years). The results showed that participants were mostly happy and very happy, had low arranged marriage and high religious commitment. There was a significant relation among arranged married and religious commitment with happiness simultaneously. However, separately there was no significant relation between arranged marriage and happiness, and there was a significant relation between religious commitment and happiness. In addition, there was no significant difference in happiness between low arranged marriage and high arranged marriage."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Fredhita Ardiyanti
"Artikel ini berupaya untuk menjelaskan sikap tabayun masyarakat Muslim modern di Depok terhadap berita yang beredar di media sosial yang kerap menimbulkan polemik dan konflik antar agama belakangan ini. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep tabayun dalam ajaran Islam dan mendeskripsikan persepsi masyarakat Depok dalam menerima berita. Peneliti berpendapat bahwa tabayun dalam Islam dapat digunakan sebagai referensi dalam gerakan teori literasi dalam mendidik masyarakat, terutama yang menggunakan media sosial. Teori yang digunakan adalah teori literasi media. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui google form berbasis online. Kuisioner didistribusikan melalui media sosial dan kemudian data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Depok memiliki karakter literasi media.

This article attempts to explain the tabayyun attitude of the modern Muslim community in Depok against the news circulated in the social media which often creates polemic and conflicts among religions these days. This research aims at explaining the concept of tabayyun in the Islamic teachings and describe the perception of Depok society in receiving news. The researcher argues that tabayyun in Islam can be used as a reference in literature theory movement in educating the society that uses social media. The theory which is used is the media literacy theory. Data collection in this research is conducted through online-based
google form. Questioners are distributed through the social media, and then the collected data is analyzed descriptive qualitative. The result of the research shows that Depok society has the character of media literacy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>