Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rozamon
Abstrak :
Menjadi orang tua merupakan salah satu sumber perasaan bermakna (Dwivedi, 2000). Kebanyakan orang tua menjadi orang tua tanpa persiapan yang matang, banyak yang beranggapan bahwa keterampilan menjadi orang tua akan muncul secara alamiah, hal ini bisa henar bila orang tua memiliki dan menikmati masa kecil yang nyaman (Dwivedi, 2000). Namun Namun pada kenyataannya banyak orang tua yang tidak beruntung memiliki pengalaman masa kecil yang baik, bahkan tidak jarang mengalami kekerasan dari orang tuanya (Dwivedi 2000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua yang menjadi obyek kekerasan di masa kecil akan melakukan kekerasan kembali kepada anak-anaknya ketika mereka menjadi orang tua, sehingga terjadi suatu intergenerational transmission of abuse (McCord, 1995; Kaplan 1999). Beberapa penelitian retrospective juga menunjukkan bahwa pemberian hukuman fisik oleh orang tua terhadap anak berkorelasi dengan bagaimana cara orang tua tersebut dibesarkan (McCord, 1995). Mengapa orang tua korban yang menjadi korban kekerasan dan pengabaian di waktu kecil melakukan kekerasan dan pengabaian kembali terhadap anak-anaknya. Proses parenting yang dijalankan oleh orang tua tergantung pada karakteristik orang tua, karakteristik anak dan konteks lingkungan ( Martin dan Colbert 1997). Ketiga determinant tersebebut menentukan bagaimana proses parenting yang dijalankan, melakukan kekerasan dan pengabaian atau tidak. Pengalaman kekerasan dan pengabaian yang diderita oleh orang tua merupakan hanyalah salah satu faktor dari karakteristik orang tua yang dapat menyebabkan terjadinya kekerasan dan pengabaian kembali terhadap anak. Determinannya ikut berperan dalam menyebabkan terjadinya kekerasan. Namun perannya cukup besar, 30 % dari pelaku kekerasan terhadap anak mengalami kekerasan yang sama dari orang tuanya. (Hoffman, Paris dan Hall 1977). Oleh karena itu pada penelitian ini akan ditelusuri proses yang mendasari transmisi kekerasan antar generasi. Simons (1991) mengungkapkan bahwa faktor modeling dan parenting cognition berperan dalam menyebabkan transmisi tersebut, disamping juga menggali parenting determinan pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek yang melanjutkan kekerasan dan pengabaian terhadap anak memiliki karakteristik yang khas, disertai konteks lingkungan yang memicu terjadi kekerasan. Penilaian terhadap karakteristik anak juga berperan. Modeling tampak berperan dalam menyebabkan transmisi kekerasan. Selaian itu pengalaman kekerasan membuat terbentuknya skema kognitif yang khas, yang mempengaruhi interaksi selanjutnya dengan anak berupa parenting dengan kekerasan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Sage Publications, 1985
155.92 INT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vembriarto, St.
Yogyakarta: Yayasan pendidikan Pramita, 1982
302 VEM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bardbury, Mary
London: Routledge, 1999
306.921 BAR r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Four studies using general attribute goals or spesific task goals revealed that attainment means cognitively activate the goals they are perceived to serve. A range of means replicated this effect including goal-directed activities, spesific behavioral strategies, or opportunities, assumed to afford effective goal pursuit. The increased accessibility of a currently pursued goal due to "bottom - up" priming by its attainment means improved task persistence and performance, whereas a similarly increased accessibility of a competing goal impeded task persistence and performance.
Washington DC: American Psychological Assosiation, 2004
150 JPSP
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Apa yang dilakukan ketika seorang istri harus bertingkah selayaknya istri namun di sisi lain dituntut untuk menjalani status sebagai PSK. Ketidakselarasan antara dua peran tersebut telah memicu ketegangan psikologis dalam diri mereka. Cara-cara PSK untuk meredakan ketegangan psikologis ini merupakan hal unik dan menarik untuk menjadi fokus penelitian. Lebih spesifik, permasalahan psikologis istri yang juga berperan sebagai PSK akan digali melalui proses belajar, keselarasan, serta ketidakselarasan konsep diri dalam kehidupannya.
JPSU 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lindesmith, Alfred R.
New York: Holt, Rinehart and Winston, 1956
301 LIN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Enoch Markum
Jakarta: UI-Press, 2006
PGB 0399
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Anto Yamashita Saputra
Abstrak :
Perubahan organisasi merupakan bagian dari siklus kehidupan bisnis yang normal dan tak terhindarkan. Jika dikelola dengan baik, perubahan organisasi berpeluang meningkatkan kinerja bisnis serta keselamatan dan kesehatan kerja suatu organisasi. Namun demikian, perubahan organisasi dapat pula memperburuk keadaan yang disebabkan oleh distress akibat perubahan pada elemen intrinsik di tempat kerja. Faktor lingkungan rumah, lingkungan sosial dan karakteristik individu juga merupakan faktor risiko distress yang harus dikelola organisasi pada saat melakukan perubahan. PT X melakukan perubahan organisasi di tahun 2022. Pasca perubahan, pekerja sering mengeluh munculnya gejala-gejala distress dengan berbagai tingkatan. Oleh karena itu, perubahan organisasi perlu dilakukan kajian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat gejala distress pekerja pasca perubahan organisasi, mengetahui hubungan faktor risiko distress dengan tingkat gejala distress dan mengetahui faktor risiko distress yang paling berhubungan secara simultan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada pekerja Fungsi K3 dan Fungsi Operasi dengan jumlah 193 responden pada bulan Mei – Juni 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat gejala distress yang dialami pekerja pasca perubahan organisasi adalah 153 pekerja (79,3%) dengan tingkat rendah, 30 pekerja (15,5%) sedang dan 10 pekerja (5,2%) tinggi. Faktor risiko distress yang berhubungan signfikan dengan tingkat gejala distress adalah umur, bagian kerja, ketaksaan peran, konflik peran, beban kerja kuantitatif, beban kerja kualitatif, tanggung jawab terhadap orang lain, lingkungan rumah dan lingkungan sosial. Sementara faktor risiko distress yang paling berhubungan secara simultan dengan tingkat gejala distress adalah umur dan lingkungan rumah. ......Organizational change is a normal and unavoidable part of the business life cycle. If managed properly, organizational change has the opportunity to improve business performance and occupational safety and health of an organization. However, organizational change can also exacerbate the situation caused by distress due to changes in intrinsic elements in the workplace. Factors of the home environment, social environment and individual characteristics are also risk factors for distress that must be managed by the organization when implementing change. PT X implements organizational change in 2022. After the change, workers often complain of symptoms of distress with various levels. Therefore, organizational change needs to be studied. This study aims to determine the level of symptoms of workers' distress after organizational change, to determine the relationship between risk factors for distress and the level of symptoms of distress and to determine the risk factors for distress that are most closely related simultaneously. This research is a quantitative study using a cross-sectional approach using questionnaires distributed to workers in the K3 Function and Operations Function with a total of 193 respondents in May - June 2023. The results showed that the level of distress symptoms experienced by workers after organizational change was 153 workers (79 .3%) with a low level, 30 workers (15.5%) medium and 10 workers (5.2%) high. Distress risk factors that are significantly related to the level of distress symptoms are age, work assignment, role ambiguity, role conflict, quantitative workload, qualitative workload, responsibility to others, home environment and social environment. While the risk factors for distress that are most related simultaneously to the level of distress symptoms are age and home environment.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul Fajarudin
Abstrak :
Penelitian ini menyelidiki dan membandingkan berbagai faktor psikososial dan faktor lingkungan sosial yang dapat memberikan pengaruh pada satu atau berbagai gejala distress pada pekerja di perusahaan geothermal PT. X. Penelitian ini adalah penelitian semi kuantitatif dengan desain deskriptif. Penelitian menemukan 10 dari 11 indikator faktor psikososial yang dominan di persepsikan sebagian atau lebih responden, dengan 5 gejala stress kerja yang dominan adalah sakit kepala & pusing, MSDs, marah, sulit tidur, dan perubahan nafsu makan. Penelitian menyarankan kepada perusahaan untuk meninjau kembali beban kerja dan kapasitas kerja yang ada, meningkatkan proses manajemen kerja, memperbaiki komunikasi kerja dari tenaga asing, serta menciptakan lingkungan kerja yang suportif. ......This research investigates and compares various psychosocial factors and social environment factors that can influence to one or several distress symptoms to workers in the geothermal company PT. X. This research is semi-quantitative research with a descriptive design. The research found 10 out of 11 dominant indicators of psychosocial factors perceived by half or more of the respondents, with 5 dominant stress symptoms are headache and dizziness, MSDs, angry, sleep difficulties, and change in appetite. The research suggests the company review the workload and current work capacity, improve work process management, improve communication by the foreign workers, and create a supportive work environment.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>