Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajriyah Nur Afriyanti
Abstrak :
ABSTRAK Ansietas merupakan masalah kejiwaan yang sering dialami oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari dan khususnya yang mengalami penyakit fisik seperti hipertensi. Tindakan keperawatan ners, Thought Stoping, psikoedukasi keluarga dan terapi suportif diberikan pada klien ansietas dengan tujuan untuk melihat tanda gejala, kemampuan klien mengontrol ansietas, dan kemampuan keluarga dalam merawat. Tindakan keperawatan terhadap 5 klien ansietas dengan hipertensi yang dilaporkan dalam bentuk case series. Hasil yang didapatkan adalah terjadi hillagnya tanda gejala yaitu fokus pada kondisi sakit, takut pada konsekuensi tidak spesifik, adanya perubahan fisiologis, kurang mampu memecahkan masalah dan kurang konsentrasi. Sedangkan tanda gejala yang masih ditemukan diantaranya adalah adanya perubahan dalam kehidupan dan merepotkan kelurga. Kemampuan klien yang dimiliki mengalami peningkatan dalam mengontrol ansietas dan kemampuan keluarga dalam merawat. Studi ini merupakan salah satu evidence based efektivitas dari tindakan keperawatan ners dan ners spesialis terhadap klien dengan ansietas yang memerlukan evaluasi lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan jumlah pertemuan yang lebih sering.
ABSTRACT Anxiety is a psychiatric problem that is often experienced by a person in everyday life and especially those experiencing physical illnesses such as hypertension. Nursing care, Thought Stoping, family psychoeducation and supportive therapy are given to anxiety clients in order to see signs of symptom, the ability of the client to control anxiety, and the ability of the family to care for. Nursing action against 5 anxiety clients with hypertension reported in case series form. The results obtained are hillagnya signs of symptoms that focus on the condition of the pain, fear of non-specific consequences, the physiological changes, less able to solve problems and lack of concentration. While the signs of symptoms that are still found among them is a change in life and troublesome kelurga. The client's ability has improved in controlling anxiety and the ability of the family to care for. This study is one of the evidence-based effectiveness of nursing ners and specialist ners actions against clients with anxiety requiring further evaluation with larger sample quantities and more frequent meetings.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Nurhalizah Atjo
Abstrak :
Mahasiswa kedokteran rentan mengalami isu Kesehatan mental dalam masa perkuliahan dikarenakan paparan beban akademis, tingginya ekspektasi serta dukungan dari sekitar yang kurang menunjang. Transisi dari masa pre-klinik ke klinik juga dapat menambah beban stress terhadap mahasiswa kedokteran. Walaupun telah memiliki pengetahuan mengenai kesehatan mental, menghubungkan kebutuhan psikologis mahasiswa kedokteran kepada tenaga ahli kesehatan mental saat menghadapi beban stress yang cukup signifikan masih menjadi tantangan dikarenakan kemungkinan adanya stigma. Promosi Kesehatan mental diadakan sebagai bentuk edukasi kesehatan mental untuk mempersiapkan mahasiswa memasuki rotasi klnik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek promosi Kesehatan mental terhadap sikap mencari bantuan mahasiswa kedokteran. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan data sekunder pre-test and post-test kuesioner MHSIS (Mental Health Seeking Intention Scale) yang diambil dari webinar promosi kesehatan mental pada kegiatan pengabdian masyarakat untuk mahasiswa tingkat tiga di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Terdapat dua kelompok pada penelitian ini, terdiri dari kelompok yang mendapatkan webinar dan kelompok yang tidak mendapatkan webinar sebagai kelompok pembanding. Sampel yang berjumlah 66 dari setiap kelompok akan dianalisis dengan menggunakan tes Kolmogorov, Mann-Whitney, dan Wilcoxon pada program SPSS. Hasil: Tidak terdapat hasil yang berbeda signifikan pada pre-test dan post-test di setiap kelompok (p>0.005) yang mengindikasikan tingkat sikap mencari bantuan yang relatif setara. Setiap kelompok mengalami peningkatan skor MHSIS dari pre-test ke post-test dan kelompok yang menerima webinar memiliki rata-rata peningkatan skor yang sedikit lebih tinggi (p<0.005). Kesimpulan: Mahasiswa tingkat tiga Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia telah memiliki tingkat sikap mencari bantuan yang baik, dan kelompok yang mendapatkan webinar memiliki peningkatkan sikap mencari bantuan yang sedikit lebih tinggi. ......Medical students are prone towards psychological distress throughout their studies as exposed to pressure from studying, heavy workload, high level of expectation and inadequate supportive resources. The transition from pre-clinical to clinical years will add an increasing demand in medical school which are prone to giving more stressors to student. Although has already equipped with mental health knowledge, connecting medical students' psychological needs to professionals when encountered with significant stressors remain an ongoing challenge. Mental health promotion is given as psychoeducation to third year medical student prior to the rotation clinic. This study analyzes the effect of mental health promotion as psychoeducation towards the help-seeking behavior in third-year medical students in the Faculty of Medicine, Universitas Indonesia. Methods: The research is a quasi experimental study using secondary data consisting of pre-test and post-test of MHSIS (Mental Health Seeking Intention Scale) questionnaire taken from a mental health promotion webinar community outreach activity for the third year medical student, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia. There are two groups of students comprising group who received webinar and those who did as the comparison group. The 66 samples from each group are analyzed statisticaly using Kolmogorov test, Mann-Whitney and Wilcoxon test through the SPSS programme. Results: This research found that there is no significant gap in the pre-test and post-test result between webinar and non-webinar group (p > 0.05), indicating a similar help-seeking behavior level. Each group has improvement in pre-test and post-test, however the group receiving webinar as psychoeducation has slightly higher result of MHSIS score (p < 0.05). Conclusion: This study demonstrates that the average of third year medical students in Faculty of Medicine, Universitas Indonesia has already equipped with good help-seeking behavior towards and those who are exposed with an additional single day psychoeducation has slightly better improvement in the help-seeking behavior.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library