Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gusti Indriati
Abstrak :
Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii, penyakit tersebut menyebabkan kelainan kongenital seperti hidrosefalus, katarak, retinitis, retardasi mental, abortus dan pada penderita imunodefisiensi gejala menjadi lebih berat. Karena itu pelt' dilakukan diagnosis dini, supaya dapat di beri pengobatan secepatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah teknik PCR dapat mendeteksi DNA genom Toxoplasma gondii. Teknik ini dilakukan terhadap DNA genom takizoit T gondii, dengan menggunakan primer 5' GGA ACT GCA TCC GTT CAT GAG 3' dan 5' TCT TTA AAG CGT TCG TGG TC 3', dan dilakukan standarisasi terhadap konsentrasi MgCI2 (1.5 dan 2.0 mM), konsentrasi enzim taq polimerase (0.7 unit dan 1.75 unit), konsentrasi DNA cetakan 50, 5, 1, 0.5, 0.1, 0.05, 0.01, 0.005, dan 0.001 ng, dan jumlah siklus (35 siklus dan 55 siklus). Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi MgCI2 (1.5 mM), 1.75 unit taq polimerase, konsentrasi DNA cetakan 50, 5, 1, 0.5, 0.1, 0.05, 0.01, 0.005, dan 0.001 ng, dan jumlah siklus 55 memberikan hasil produk PCR berupa pita berukuran 193 pb. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa teknik PCR sangat sensitif, yaltu dapat mendeteksi 1 pg DNA Toxoplasma gondii (1 takizoit).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999
T3166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
[Transmisi infeksi protozoa usus dapat diminimalisir melalui memperhatikan pola hidup bersih dengan baik. Pola hidup bersih terdiri dari status sanitasi dasar, kebersihan pribadi, dan kebersihan konsumsi. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati hubungan antara pola hidup bersih dan temuan protozoa usus dengan menggunakan desain penelitian potong lintang. Pengambilan data dilakukan pada Juli 2014 terhadap 94 penduduk dewasa sebagai subyek penelitian di DKI Jakarta dan TPA Bantar Gebang. Subyek penelitian dibagi menjadi dua kelompok, status pola hidup bersih yang baik dan pola hidup bersih yang tidak baik. Hasil penelitian didapatkan pada 53 subyek dengan status sanitasi dasar yang baik ditemukan hanya 41,5% temuan protozoa usus positif. Pada 70 subyek dengan kebersihan pribadi yang baik, hanya 48,6% temuan protozoa usus positif. Pada 56 subyek dengan kebersihan konsumsi yang baik, hanya 39,3% temuan protozoa usus positif. Pada penelitian ini, didapatkan p:0,035; 0,409;0,006, berurutan.Rasio prevalensi pada kebersihan konsumsi yang didapatkan yakni 3 (IK 95% 1,4-7,9)., Transmission of the intestinal protozoan infection can be minimized by focusing on hygienic lifestyle. Hygienic lifestyle consists of basic hygiene, personal hygiene, and food hygiene. This research was made to observe the correlation between hygiene lifestyle and the finding of intestinal protozoan, using cross sectional design. The data collection was held in July 2014 to the 94 adult people as the research subjects in Jakarta and Bantar Gebang landfill. The research subjects were divided into two groups, good hygienic lifestyle and poor hygienic lifestyle. Result of this research was known that 53 subjects as good basic hygienic, positive finding of intestinal protozoan was only 41,5%. In 70 subjects as good personal hygiene, positive finding of intestinal protozoan was only 48,6%. In 56 subjects as good food hygiene, positive finding of intestinal protozoan was only 39,3%. In this research, p: 0,035; 0,409; 0,006, respectively. Prevalence ratio of food hygiene was 3 (CI 95% 1,4-7,9).]
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library