Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 488 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Klavert, Endang P. Utami
Abstrak :
Tujuan penelitian adalah untuk melihat sampai sejauhmana pengembangan strategi promosi oleh Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) dalam meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. Metodologi penelitian yang digunakan ad.a.lah metode deskriptif. Alat analisa yang dipakai menitik beratkan pada penggunaan alat alat analisa lingkungan persaingan untuk melihat dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pariwisata Indonesia, serta peluang dan ancaman dan lingkungan global, yang dihubungkan dengan strategi promosi yang harus dikembangkan oleh BPPI. Analisis dilakukan atlas data primer yang berasal dari laporan interen BPPI, dan wawancara dengan berbagai pihak interen maupun pihak lainnya yang berkepentingan dengan industri kepariwisaataan. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dari studi kepustakaan, maupun informasi lainnya yang terkait dengan penelitian ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi promosi yang diterapkan adalah untuk menciptakan positioning Indonesia di pasar sasaran, dan mencapai khalayak sasarannya untuk membentuk citra pariwisata Indonesia dengan brand name : Indonesia A World All Its Own, dengan daya tarik inti seni, budaya dan adat istiadat bangsa Indoensia. Strategi yang diterjemahkan dalam berbagai program promosi luar negeri, sudah sangat tepat dan mencapai basil yang baik, walaupun dalam keterbatasan dana promosi dibandingkan dengan pesaing yang ada dikawasan Asia tenggara. Dimasa depan ancaman yang paling serius adalah citra buruk tentang keamanan di Indonesia sebagai akibat krisis politik yang terjadi, dan ini dapat mengikis peluang ada kekuatan yang ada, dilain pihak pemerintah (Menparsenibud) menerapkan kebijakan Zero Budget bagi promosi pariwisata Indonesia. Untuk menghadapi tantangan masa depan maka yang harus dilakukan adalah mennghilangkan tumpang tindihnya aktivitas promosi di luar negeri oleh berbagai pihak, dan kebijakan Zero Budget merupakan kebijakan yang harus ditinjau kembaii. Bagi BPPI sendiri, strategi promosinya hares lebih memperdalam kosentfasinya pada ketujuh pasar sasaran, dan untuk mengantisipasi keterbatasan dana promosi, harus dipertimbangkan untuk mengurangi pasar sasaran utama.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhian Yoga Oetoro
Abstrak :
Saat ini, salah satu isu penting yang secara terus menerus menjadi perhatian para pelaku bisnis adalah tingkat efisiensi dan efektifitas dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dalam perkembangan usaha suatu perusahaan, berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi yang optimal, dan salah satunya adalah dengan lebih memfokuskan diri pada core competence perusahaan sehingga tercipta suatu keunggulan kompetitif di kalangan perusahaan tersebut. Konsekuensi logis dari strategi tersebut adalah keputusan pimpinan perusahaan atau manajemen untuk mengalihdayakan atau menyerahkan proses - proses yang bukan core competence perusahaan tersebut ke pihak lain. Aktivitas yang dikenal dengan istilah outsourcing ini telah menggejala di seluruh dunia dan telah terbukti dapat meningkatkan daya saing usaha secara signifikan. Di dalam negeri sendiri fenomena ini sudah ada dan diterapkan sejak lama. Bidangbidang usaha yang telah menerapkan konsep ini pun beragam, mulai dari Teknologi Informasi, Logistik, Sumber Daya Manusia dan industri-industri besar pada umumnya. Dalam hal ini industri AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) merupakan indstri yang pemainnya sangat beragam di Indonesia. Salah satu kekuatan mereka dalam merebut "kue" konsumennya adalah efisiensi. Dengan memiliki efisiensi yang baik, mereka dapat membangun suatu konsep produk yang dapat memberikan keuntungan maksimal bagi mereka, karena mereka bermain dalam lingkup yang luas sebanding dengan target pasarnya yang tersebar merata dimana saja. Selain itu mereka juga harus didukung pola distribusi yang mumpuni. Karena keberadaan produk mereka sangatlah dituntut oleh konsumen mereka. Dan juga proses komunikasi yang mereka sampaikan dalam memasarkan produk AMDK tersebut. Tidaklah mudah untuk merebut hati para konsumen tersebut, konsep komunikasi yang diterapkan haruslah efektif dan dapat membangun persepsi konsumtif mereka. Banyak sudah pemain di industri ini yang merasakan sulitnya "menari" dalam industri ini, walaupun dapat bersaing dalam kualitas dan harga, namun faktor komunikasi dari produk tersebut juga sangat menentukan hasil akhirnya. Karena faktor komunikasi produk ini dirasakan sangat penting dalam kelangsungan produk tersebut, maka PT.X (Sebuah pemain asli Indonesia yang sudah lama bermain dalam indusrti AMDK ini, dengan salah satu produk andalannya, Teh dalam kemasan botol) tidak main-main dalam mengkomunikasikan produk andalannya tersebut. Sadar akan sulit dan pentingnya akan konsep komunikasi itu, inaka mereka sepakat untuk bennitra dengan salah satu Biro iklan di Indonesia, PT. Matari Advertising (Matari Ads), dan hubungan kemitraan tersebut terus berjalan sampai sekarang. Dengan kerjasama ini, PT. X mempercayakan semua kegiatan komunikasi dan promosinya melalui PT Matari Adv. secara berkesinambungan. Dengan hal tersebut maka PT. X dapat lebih berkonsentrasi dalam core competence mereka, yakni pengembangan dalam memproduksi minuman kemasan tersebut.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutini
Abstrak :
Pertumbuhan pasar swalayan di Indonesia akhir-akhir ini terns meningkat. Hal ini terjadi selain karena adanya perubahan kebutuhan dan gaya belanja dalam masyarakat yang semakin praktis, juga karena semakin terbukanya pasar ritel di Indonesia yang mengakibatkan masuknya sejumlah peritel asing ke Indonesia. Apalagi masuknya peritel asing juga disertai dengan berbagai keunggulan balk modal maupun teknologi, dan langsung membuat pasar swalayan sekelas hypermarket. Meningkatnya pertumbuhan pasar swaiayan ini berdampak pada semakin tingginya tingkat persaingan antar pasar swaiayan. Semakin ketatnya tingkat persaingan memicu semakin gencarnya promosi yang dilakukan oleh berbagai pasar swalayan, khususnya promosi penjualan yang relatif semakin gencar dilakukan. Hal ini dapat dipahami mengingat promosi penjualan merupakan salah sate kunci dari bauran komunikasi pemasaran untuk meransang adanya penjualan dengan lebih besar dan lebih cepat. Maraknya promosi penjualan tentu menguntungkan (bermanfaat) bagi konsumen, meskipun konsumen tetap harus bijaksana dalam menyikapi berbagai praktek promosi. Manfaat yang diterima konsumen dapat dikelompokkan menurut manfaat utilitarian dan hedonik. Manfaat utilitarian bersifat instrumen (extrinsic), fungsional (tangible) dan kognitif, sedangkan manfaat hedonik bersifat non instrumen (intrinsic), experiential, dan afektif untuk tujuan kesenangan diri sendiri. Berbagai teknik promosi juga dapat dikelompokkan kedalam promosi moneter dan nonmoneter. Promosi moneter berorientasi pada harga, sedangkan promosi nonmoneter berorientasi bukan pada harga. Oleh karena itu penelitian ini mencoba untuk mengevaluasi promosi penjualan berdasarkan rerangka multi manfaat terhadap konsumen pasar swalayan. Penelitian ini dilakukan terhadap konsumen dari beberapa pasar swalayan (Carrefour, Hero, Matahari, TipTop, Ramayana, Naga, Goro, dan Makro) secara quota sampling dengan menggunakan kuesioner secara terstruktur. Dad 360 kuesioner yang disebar diperoleh 240 kuesioner yang terisi lengkap. Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk menentukan klasifikasi manfaat yang diterima konsumen pasar swafayan dari promosi penjualan berdasarkan dimensi dimensi utilitarian dan hedonik. 2. Untuk menentukan klasifikasi teknik promosi penjualan yang dilakukan pasar swalayan berdasarkan dimensi promosi moneter dan nonmoneter. 3. Untuk mengetahui apakah manfaat dari promosi penjualan yang diterima konsumen pasar swalayan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan promosi moneter dan nonmoneter yang dilakukan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan program LISREL 8,51 dan menggunakan Maximum Likelihod sebagai metode estimasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manfaat kehematan, kualitas dan kenyamanan secara signifikan dan positif termasuk dalam klasifikasi dimensi manfaat utilitarian. Manfaat ekspresi nilai, hiburan dan eksplorasi secara signifikan dan positif termasuk dalam klasifikasi dimensi manfaat hedonic. Hasil ini sedikit berbeda dengan penelitian Chandon, Wansink, dan Laurent (2000) dimana manfaat ekspresi nilai berhubungan secara signifikan dan positif baik terhadap dimensi utilitarian maupun hedonik. Potongan harga, kupon dan multiunit pack secara signifikan dan positif termasuk dalam klasifikasi dimensi promosi moneter. Sampel, undian berhadiah dan hadiah langsung secara signifikan dan positif termasuk dalam klasifikasi dimensi promosi nonmoneter. Hasil ini sejalan dengan peneltian Chandon, Wansink, dan Laurent (2000) dimana potongan harga, kupon, rabat dan multiunit pack mewakili promosi moneter, dan hadiah langsung (gift), sampel dan undian (sweepstakes) mewakili promosi nonmoneter. Selain itu manfaat kehematan, kualitas, hiburan, dan eksplorasi secara positif memiliki pengaruh terhadap keberhasilan promosi moneter. Manfaat kenyamanan dan ekspresi nilai secara negatif memiliki pengaruh terhadap keberhasilan promosi moneter. Meskipun hanya manfaat hiburan, eksplorasi, dan ekspresi nilai yang signifikan. Manfaat hiburan dan eksplorasi secara positif memiliki pengaruh terhadap keberhasilan promosi nonmoneter, sedangkan manfaat kehematan dan ekspresi nilai secara negatif memiliki pengaruh terhadap keberhasilan promosi nonmoneter, meskipun hanya manfaat hiburan dan eksplorasi yang signifikan. Hasil ini sedikit berbeda dengan penelitian Chandon, Wansink, dan Laurent (2000) dimana manfaat kehematan, kenyamanan dan ekspresi nilai berhubungan secara positif dan signifikan terhadap promosi moneter. Promosi nonmoneter berhubungan secara positif dan signifikan terhadap manfaat ekspresi nilai, hiburan, dan eksplorasi.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T20337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sri Newindraty
Abstrak :
ABSTRAK
Era Industrialisasi dan Globalisasi mendorong berkembangnya fenomena restoran fastfood di seluruh dunia. Adanya restoran-restoran fastfood ini membawa dampak pada pilihan pola makan individu tertentu di mana terdapat restoran-restoran ini. Salah satu tempat makan ini adalah Kentucky Fried Chicken (KFC). Restoran KFC telah menyebar hampir diseluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, dewasa ini KFC telah memiliki 115 cabang outlet dan dalam menjalankan usaha ini, KFC mencoba memasarkan produknya segmen pasar, khususnya unit keluarga (Bapak, Ibu, anak). KFC memasarkan produknya adalah dengan promosi iklan dan promosi penjualan. keseluruh Penelitian ini bertujuan untuk melihat kebijakan promosi yang dipilih oleh KFC dan kemudian menggali pendapat remaja tentang promosi yang dilakukan tersebut. Metode yang digunakan adalah metode survey sample dengan pendekatan kuantitatif pada populasi remaja di kelima wilayah DKI Jakarta, yakni pada murid-murid sekolah Tingkat Menengah Atas atau Perguruan Tinggi, dengan penarikkan sampel jatah (quota sampling) sebanyak 200 responden. Tipe penelitian merupakan penelitian deskriptif dimana data primer yang terkumpul melalui kuesioner, maupun data sekunder yang kemudian variabel-variabelnya dijabarkan kembali. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses promosi tersebut Remaja (anak berusia 15-25 tahun) merupakan segmen yang sangat potensial untuk penjualan KFC. Walau mayoritas remaja belum memiliki pendapatan sendiri, uang saku yang mereka miliki biasanya dihabiskan untuk makanan. Tetapi remaja DKI Jakarta, merasa bahwa promosi yang dilancarkan KFC sampai saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka sepenuhnya. Remaja-remaja ini menginginkan promosi yang menawarkan keuntungan harga, promosi yang menawarkan hadiah yang berguna untuk mereka, dan mereka ini menginginkan iklan yang lucu dan menarik. Jadi, promosi yang dijalankan KFC kurang mengena pada segmen remaja yang mana sesungguhnya merupakan konsumen yang sangat potensial. Akibatnya, Efek komunikasi dan promosi yang dilandasi Product Life Cycle tidak efektif. Alangkah baiknya bila di waktu mendatang KFC dapat menciptakan promosi yang dapat mengimbangi keinginan KFC dan keinginan remaja.
1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irnawati Kisjanto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Sari Evi
Abstrak :
Skripsi ini membahas hubungan bauran promosi dengan penjualan dan laba penjualan polis asuransi studi kasus pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan data sekunder berupa biaya promosi, hasil penjualan dan laba penjualan untuk melihat hubungan biaya promosi dengan penjualan dan laba penjualan polis asuransi pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967. Setelah dilakukan uji korelasi statistik non parametrik, diketahui bahwa bauran promosi tidak berhubungan dengan penjualan, namun pada bauran promosi dimensi promosi penjualan dan hubungan masyarakat terdapat hubungan yang signifikan dengan laba penjualan. Untuk itu PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda sebaiknya membentuk ulang strategi pemasaran yang lebih efektif dalam meningkatkan penjualan serta melakukan inovasi-inovasi terhadap bauran promosi produknya. ......This script is talking about the relations of promotion mix with sales and sales profit of insurance policy, case study for PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967. The research in this script is quantitative research which is using secondary data such as promotion cost, sales product and sales profit to see the relations of promotion cost with sales and sales profit of insurance policy at PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967. After statistic correlation non parametric test is done, is known that promotion mix is not related with the sales, however, at promotion mix combination the dimention of sales promotion and public relations have a significant relations with sales profit. For that, PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 should remake the marketing strategy to be more effective in increasing the sales and do some innovation to promotion mix of its product.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45298
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karisha Kusuma Fausty
Abstrak :
Competition at radio media industry in Jakarta become more sophisticated recently. To the year 2008, there is 41 private radio in Jakarta. Radio has unique, personal and segmented characteristic makes advertiser can not leave this media to advertise. Defeat their competitor, Mugi Rekso Abadi?Broadcast Media Division should creates appropriate promotion strategy for both of audiences and business customers. Business customers is main revenue resource for radio media. Promotion strategy for this customers have special particular way distinguished from to the audiences. The differencess can be detected from how to classified of business customers, messages to communicate and promotional tools to be used. To survive, radio should develop planning, implementing and evaluating proses promotion strategy Business to Business continously. This research purposed to answer how were planning, implementation and evaluating process strategy promotion Business to Business running at MRABMD. These process starting with identification of needs and wants MRA-BMD business customers. Hopefully, this research can expanding and digging marketing theory especially about promotion strategy B2B at radio media which is rare topics appear, whereas has big contribution for radio?s live prospect. Methods used for this undergraduate thesis is qualitative research. Reason of qualitative methods used for this research is to deeper digging about promotion strategy B2B which naturally personal. Primary data collected through field observation and in depth interview with five experties informan, they are; sales, marketing communication and R&D managers of MRA BMD which is expected had qualification to give valid and accountable input data. Secondary data gain from internal company and other references. The research finding obtained by following results: (1) MRA-BMD has been understanding the characteristic, needs and wants of their business customers, altough all this comprehension do not supported to the right and appropriate promotion strategy. Business customers based on the purpose divided into barter client, semi barter client and full commercials client . (2) Promotion strategy B2B planning begin with formulating strategic plan, afterward business plan, until identificating work plan. Implementation process dominated to personal selling and direct marketing promotional tools. Evaluating done beyond CSI vi (Customers Satisfaction Index) and others internal research. For several ways, discovered that promotion strategy B2B can be excecute together with promotion strategy B2C. (3)Specific promotion strategy not really focuss on the context because more than a half amount of business customers considering content, they are so rational. The implications of this research result are: (1) To face this problem, MRA BMD business strategy more focuss on developing performance of each radio station. (2) Researcher recomendation is MRA-BMD should evaluate the integration of all promotion strategy B2B process for raising brand perception and image to be better. In addition, it is important to measures efectivity and eficiency of promotional tools used, so that MRA-BMD can counting to the pricesely promotional tools exposed to business customers.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Sutriono
Abstrak :
During decades, man tried to sells and buy goods to fullfill their needs. Promotion, campaign, direct marketing, has been used to attract a potential buyers to persue costumer by provoking their purchase intention. But nowadays, promotion has become much and much expensive, people get bored to direct selling program. Theese days, people has become more and more careful to choose a product. Word of Mouth, is a potential power to seducing other people?s purchase intention that has not yet been realized by the producers. This study try to describe the effect of Positive Word of Mouth received on buyers purchase intention. simPATI as a product of Telkomsel is a market leader in Indonesian pre ? paid GSM UIM card, was used as the focus of the study, the effect of buyers purchase intention antecedents was investigated trough a survey, on a sample of 100 FISIP UI non - consumers which are a potential users of simPATI Telkomsel cards. The research method that researcher used is the descriptive method. It means that the research is described accurately using facts, spoken or written words, actions and visual images. The approach used in this research is quantitative approach. The goal is to try to find an understanding about the effect of positive word of mouth received on buyers purchase intention. The data collection technique used on this research is by reading the literature which focus on the research, observation, and interview if necessary. The findings of this study contribute to the previous research on the effect of word of mouth received on purchase intention and provide further insight into understanding consumer behavior. Examining the success of simPATI Telkomsel as a market leader in Indonesia points out that consumers purchase intention can be triggered out by using a Word of Mouth Marketing where at this point, the information of satisfaction, opinion leadership, and the information of incentive given by Telkomsel to its consumers are three dimensions which is needed to be considered.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Tania
Abstrak :
Secara garis besar, skripsi ini membahas mengenai efektivitas promosi (biaya iklan) dalam dua perusahaan (Indosat dan Telkomsel) pada Industri Telekomunikasi Seluler. Pengaruh promosi merupakan bukti nyata dari persaingan dan dengan mengetahui efektivitas promosi maka dengan sendirinya akan diketahui juga persaingan diantara kedua perusahaan ini. Efektivitasnya akan dilihat menggunakan profitabilitas sebagai proksi dari kinerja perusahaan karena profitabilitas merupakan ukuran dari kinerja operasional perusahaan. Selain promosi yang menggunakan proksi biaya iklan untuk mengetahui efektivitas perusahaan digunakan juga faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Oleh sebab itu penulis juga memasukkan beberapa variabel yang diduga turut mempengaruhi profitabilitas, yaitu biaya gaji (salary), aktiva tetap dan usia erusahaan. Penelitian ini memfokuskan penelitiannya pada dua perusahaan terbesar pada industri telekomunikasi yakni Indosat dan Telkomsel. Untuk melihat pengaruh promosi (biaya iklan), biaya gaji (salary), aktiva tetap dan usia perusahaan, terhadap profitabilitas perusahaanperusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2000-2005 Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan positif antara variabel biaya iklan (advert) dengan kinerja perusahaan (ROA, Rev/Aset dan NPM). Sementara hubungannya dengan variabel lain berbeda-beda, hal ini bergantung dari variabel dependen (kinerja perusahaan). Kesimpulan lainnya adalah biaya iklan mungkin bukan merupakan variabel terbaik untuk menggambarkan persaingan yang terjadi pada industri telekomunikasi seluler, tetapi cukup dapat memberi gambaran persaingan yang terjadi pada industri telekomunikasi seluler. Dari hasil penelitian maka dapat terlihat adanya persaingan antara Indosat dan Telkomsel di dalam industri walaupun tidak terlalu jelas tergambarkan pada penelitian kali ini. Pada akhirnya biaya iklan cukup efektif menggambarkan persaingan di Indosat dan Telkomsel pada industri telekomunikasi seluler. Marginally, this scripts study to regarding promotion effectiveness (advertising expense) between two company (Telkomsel and Indosat) in Telecommunication Cellular Industry. Influence Promotion represent real evidence from emulation and given the promotion effectiveness hence by itself will know also emulation both of this company. ffectiveness will be seen to use profitability as proxy from company performance because profitability represents size measure from company operational performance. Besides promotion using advertising expense proxy to know company effectiveness used also other factors able to influence company profitability. On that variable, writer include some anticipated variable partake to influence profitability, that is salary expense (salary), fixed asset and company age. This research focused its research beween two biggest company in Telecommunication Cellular Industry namely Indosat and Telkomsel. To see promotion influence (advertising expense), salary expense (salary), fixed asset and company age, is noted by company rofitability in Indonesia Stock Exchange (BEI) in the year 2000-2005. Conclusion from this research, there is a positive relation among advertising expense variable (advert) with company performance (ROA, Rev/Aset and NPM). While the relation with other variable different each other, this matter hinge from dependent variable (company performance). Other conclusion is advertising expense possible not such a best variable to depict emulation that happened at Telecommunication Cellular Industry, but enough can give emulation picture that happened at Telecommunication Cellular Industry. From result of research hence earning seen the existence of emulation between Indosat and Telkomsel in industry although do not too clear depicted in this research. In the end effective to advertising expense enough depict emulation in Indosat and Telkomsel at telecommunication Cellular Industry
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6687
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>