Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fibri Kusumawardani
Abstrak :
Proyek inspeksi teknis dan sertifikasi pada Perusahaan Jasa Inspeksi Teknik memerlukan manajemen biaya proyek yang efektif. Pelaksanaan proyek, aktualnya sering terjadi cost variance. Penelitian ini berfokus pada analisis project cost variance (CV) antara biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual proyek. Metode PMBOK digunakan untuk menghitung nilai CV setiap biaya dan mengetahui pada biaya mana CV sering terjadi. Nilai CV digunakan dalam menentukan nilai cost performance index untuk mengetahui performa biaya underrun (dibawah anggaran) dan overrun (melebihi anggaran) sehingga diperoleh %CV untuk kedua kondisi tersebut. Dengan penelitian ini dianalisis proses cost estimating, cost budgeting, dan cost control yang dapat diimplementasikan oleh PJIT.
Effective project cost management needed by technical inspection and certification project in Technical Inspection and Certification Companies. In actual, cost variance occured in perform of the project. This research is focus to project cost variance (CV) analysis between budgeted cost with actual project cost. PMBOK method is used to calculate CV value of each cost to identify in which cost the CV occurred. CV value is used to calculate cost performance index value to get cost performance that underrun and overrun, and get the %CV value. This research analyzed the cost estimating, cost budgeting, and cost control processes that can be implemented in PJIT.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26143
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ayip Rosyadi Y.
Abstrak :
Pada proses konstruksi, tahap pelaksanaan mempakan salah satu tahapan yang memegang peranan penting serta menentukan tercapainya tujuan proyek. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pelaksanaan konstruksi adalah waktu, biaya, dan kualitas. Ketiga hal tersebut menjadi ukuran keberhasilan suatu proyek konstruksi. Untuk dapat mengakomodasi ketiga hal tersebut diperiukan profesionalisine dalam melakukan tugas dan tanggung jawab. Keberadaan Management konstruksi (MK) menjadi sangat penting untuk memenuhi kriteria tersebut. MK memegang peranan penting dalam tahapan pelaksanaan proyek diantaranya adalah pengelolaan waktu, biaya, dan mutu. Skripsi ini membahas peran dan tanggung jawab MK pada tahapan pelaksanaan proyek dalam rangka meningkatkan kinerja biaya akhir proyek. Dengan menggunakan pengolahan data statistik, diperoleh suatu pola hubungan antara pengaruh peran MK dalam tahap pelaksanaan sebagai variabel tetap dengan kinerja biaya akhir proyek sebagai variabel bebas. Pengolahan data menggunakan sofhvare SPSS 11.1 sehingga perhitungan dan pengolahan data statistik menjadi lebih cepat mudah dan akurat. Hasil pengolahan data adalah peran MK yang paling dominan dalam tahap pelaksanaan proyek.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Budianto
Abstrak :
Pengendalian proyek adalah suatu proses pengelolaan proyek untuk mengambil tindakan-tindakan yang spesifik berdasarkan pada analisa dari laporan status proyek dan penyimpangan yang terjadi, serta melaporkan status tindakan lanjutan yang telah dilakukan dalam mengarahkan pekerjaan agar proyek memenuhi biaya, jadwal, dan kualitas yang telah direncanakan semula. Proses perencanaan yang sebagian besar disusun berdasarkan perkiraan dan asumsi keadaan yang akan datang belum tentu dapat menjamin sebuah proyek dapat berjalan dengan lancar atau sering terjadi penyimpangan. Penyimpangan yang terjadi dapat kita tinjau dalam beberapa aspek, antara lain material, alat, tenaga kerja, biaya overhead, dan subkontraktor. Masalah pengendalian biaya material merupakan masalah yang umum terjadi dan sering sulit dikendalikan pada proyek konstruksi. Dampak penyimpangan umumnya ditandai dengan kondisi cost overrun dimana hal ini dapat terjadi dikarenakan tidak cukup tersedianya data dan informasi mengenai tingginya tingkat resiko pada manajemen material dan juga dikarenakan munculnya masalah-masalah yang dapat menurunkan kinerja dari material. Dibutuhkan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai tingkat resiko (level of risk) dari berbagai sumber resiko dan berapa besar peluang munculnya suatu resiko dalam pengendalian biaya material serta diperlukan suatu tindakan koreksi untuk dapatmengantisipasi resiko yang mungkin dapat terjadi sehingga suatu kondisi cost overrun pada suatu proyek konstruksi dapat kita hindari. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisa berbagai sumber resiko dalam suatu regresi dengan menggunakan software komputer SPSS dan dilakukan simulasi dengan bantuak program Crystal Ball, sehingga dapat diketahui level of risk dari sumber resiko yang dapat menyebabkan kinerja proyek mengalami cost overrun. Dengan menganalisa berbagai sumber resiko, kita dapat menentukan sumber-sumber resiko manakah yang memiliki dampak dan pengaruh yang tinggi terhadap kinerja biaya proyek.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35216
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Atmoko Adi Kusuma
Abstrak :
Dalam mendesain suatu struktur selain untuk dapat berfungsi dengan baik pada kondisi beban-beban yang bekeda juga harus direncanakan agar struktur tersebut mempunyai nilai daya Iayan, kekuatan, fungsi, estetika dan ekonomi yang bersaing. Supaya dapat memberikan Jaya layan dan kekuatan yang baik, struktur beton bertulang harus mempunyai defleksi dan deformasi yang tidak terlalu besar pada kondisi beban kerja. Selain itu terdapat unsur lain yang juga berkaitan dengan kekuatan struktur, yakni daktilitas. Unsur ini penting mengingat struktur harus memiliki perilaku ductile dalam menahan beban luar terutama yang direncanakan untuk menahan beban gempa. Penelitian ini akan melihat pengaruh overreinforced terhadap daktilitas balok. Overreinforced adalah balok yang memiliki persentase tuIangan di atas tulangan balok dalam kondisi balance. Dalam penelitian ini digunakan balok beton _c' = 33,2 Mpa dengan penampang 200x150mm dan bentang 2010mm. Untuk tulangan baja pada balok digunakan tulangan Baja 08mm polos dengan fy = 321,2 Mpa, dan D10mm ulir dengan fy = 535,5 Mpa. Adapun variasi persentase tulangan berdasarkan p adalah p = p..kc , p = 105%pmt, P ` 110%pmak,, p = 115%pmd,, p = 140%per. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola runtuh dari balok overreinforced, hubungan lendutan - beban, regangan, tegangan dan nilai daktilitas dari balok overreinforced Keruntuhan yang terjadi pads saat pengujian bersifat underreinforced, dikarenakan persentase tulangan yang diambil masih kurang dari p balance. Pola keruntuhan yang diperoleh dari penelitian berupa keruntuhan tekan dikarenakan kegagalan lentur (flexural failure). Hubungan lendutan - beban yang didapat dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar lendutan yang terjadi maka semakin besar beban yang diberikan pada balok uji. Kondisi ini merupakan kondisi balok sebelum mengalami keruntuhan. Kurva lendutan - beban yang terjadi berguna untuk mencari nilai daktilitas dari tiap balok uji. Namun nilai ini bukanlah kondisi struktur yang sebenarnya, karena pada kondisi lapangan kondisi balok belum mengalami keruntuhan. Nilai daktiIitas dari tiap balok uji ini kemudian dibandingkan untuk dilihat balok uji dengan persentase penwnbahan tulangan berapa yang memiliki nilai daktilitas paling tinggi. ......When designing a structure, besides it has to be functionable for working load condition, it also planed that the structure has to have power service value, function, aesthetics and competitive economic. In order to give service power ang good strength, reinforced concrete structure has to have deflection and deformation which is not to big on working load condition. Besides that there is another element which is related to stuctural strength, called by ductility. This element is important, remembering that the structure has to have ductile behaviour in restraining outside load, especially which is planed to hold up the earthquake load. This research will observe overreinforced influence to beam ductility. overreinforced is a beam that has reinforcement percentage beyond beam reinforcement in balance condition. In this research, concrete beam fc' = 33,2 Mpa with longitudinal section of 200x150mm and landscape of 2010mm is being used For the steel reinforcement in the beam, O8mm plain of steel reinforcement with fy = 321,2 Mpa and DIOmm thread of a screw with fy = 535,5 Mpa is being used. Moreover reinforcement percentage variation based on p is p = p,,,Q"" p = 105fpm,,b, p= l 10%p,,,,ks, p= 115%p..b, p= 1 CIO_/apmaxs Aim of this research is to know collapse pattern from overreinforced beam, deformation - load relation, strain, stress and ductility value from the overreinforced beam. The collapse that occur in the time of testing has underreinforced characteristic, because of reinforcement percentage which is taken is still less than p balance. Achievement collapse pattern from the research shaped of pressure collapse that been caused by flexural failure. Deformation - load relation which is get from the research result showing that bigger deformation occur then bigger load should be given to the testing beam. This condition is a beam condition before collapse occur. Deformation - load curve that occur used to find ductility value from each testing beam. However, this value is not the real conditon of the structure, because in the field condition, bean isn't done the collapse. Ductility value from each testing beam later being compared to see which testing beam with added reinforcement percentage will have the most highest ductility value.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Riazaldi
Abstrak :
Pada proses konstruksi, tahap pelaksanaan merupakan salah satu tahap konstruksi yang memegang peranan penting dari hasil akhir suatu konstruksi, seperti biaya, kualitas dan waktu. Sementara itu dalam penyelenggaraan konstruksi, faktor biaya merupakan bahan pertimbangan utama karena biasanya menyangkut jumlah modal besar yang harus dikeluarkan di mana rentan terhadap resiko kegagalan. Sedangkan kegiatan-kegiatan konstruksi terdiri dari beberapa bagian pekerjaan yang membentuk struktur mekanisme berlapis-lapis dengan adanya sifat saling ketergantungan, di mana diperlukan suatu mekanisme yang baik supaya mewujudkan sistem koordinasi, pengelolaan, pengawasan dan pengendalian terarah yang memperhatikan tujuan, sasaran yang telah ditetapkan. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai berbagai aspek yang terlibat dengan beberapa batasan yang ada. Berdasarkan jurnal ASCE dari Naoum, Shamil G (1994), penulis menjadikan biaya sebagai acuan kinerja proyek, sedangkan sebagai parameter yang akan ditinjau berdasarkan Keppres No. 16 Tahun 1994 dan faktor yang mempengaruhi kualitas pada pelaksanaan konstruksi hasil jurnal penelitian ASCE oleh Arditi, David dan Gunaydin, H. Murat (1998). Dengan menggunakan berbagai metode pengolahan data statistik dapat diperoleh suatu pola hubungan pengaruh antara pelaksanaan proyek sebagai variabel terikat dengan kinerja biaya akhir proyek sebagai variabel bebas. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penulis mempergunakan bantuan software SPSS 10.1 untuk membuat berbagai perhitungan pengolahan data statistik tersebut menjadi lebih cepat, mudah dan akurat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, didapatkan 3 faktor utama yang mempengaruhi terhadap kesuksesan kinerja biaya proyek, di mana pengadaan material merupakan faktor dominan. Adapun ketiga faktor tersebut adalah kualitas pengadaan material, kualitas pengadaan dana dan kualitas project manajer yang _memimpin pelaksanaan proyek tersebut.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakki Wasthon Nusantara
Abstrak :
Dalam perencanaan suatu proyek seringkali dihadapkan pada kendala sumber dana yang terbatas. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam pemilihan material dan metode pelaksanaan serta dengan menerapkan kemampuan kreatif pada setiap perencanaan, dilakukan usaha untuk mengembangkan sejumlah altematif yang dapat memenuhi fungsi yang diperlukan dengan penampilan yang sama atau lebih baik dengan biaya seminimal mungkin agar biaya yang dikeluarkan oleh pemilik proyek menjadi optima]. Usaha tersebut dikenal sebagai Value Engineering yang merupakan salah satu teknik yang memilild potensi keberhasilan cukup besar dalam menghasilkan penghematan biaya. Skripsi ini membahas optimasi biaya berdasarkan studi kasus pada proyek Asrama Mahasiswa Universitas Indonesia. Metode yang digunakan adalah Value Engineering, dengan tujuan untuk memberikan rekomendasi jenis struktur pelat lantai mana yang memberikan nilai (value) terbaik antara cast in situ (pelat beton bertulang) dengan Hollow Core Slab (HCS) untuk digunakan pada proyek tersebut. Dalam melakukan optimasi biaya struktur pelat lantai dengan metode Value Engineering ini pertama-tama dilakukan pengumpulan informasi dengan memilah-milah data yang diperlukan untuk menetapkan fungsi dasar dari pelat lantai serta taksiran biayanya (tahap informasi). Setelah fungsi dasar didefinisikan dengan jelas, dikembangkan sejumlah altematif lain yang memungkinkan tercapainya fungsi dasar tersebut (tahap spekulasi). Altematif-altematif yang ada diurutkan berdasarkan besarnya potensi penghematan dan dibandingkan keuntungan serta kerugian dari setiap alternatif (tahap analisis). Dari alternatif-alternatif yang ada dipilih yang dianggap terbaik untuk proses pengembangan selanjutnya (tahap pengembangan). Pada proses ini disiapkan saran-saran akhir untuk alternatif terpilih sebagai bahan pertimbangan kemungkinan implementasi. Kemudian alternatif terpilih diformulasikan dan diajukan sebagai rekomendasi (tahap penyajian).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Bahmid Muhamad
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Dalam suatu proyek pembangunan gedung, salah satu faktor yang penting adalah faktor biaya. Biaya suatu proyek gedung dapat dioptimalkan dengan menyusun dan menetapkan cash flow (arus uang) secara optimum, efektif dan efisien dengan memperhitungkan cash flow yang realistis. Skripsi ini didasari oleh studi kasus pada proyek gedung Perpustakaan FTUI. Data-data yang diambil antara lain berupa inventarisasi kegiatan, metode pelaksanaan, serta logika ketergantungan aktifitas proyek yang digunakan untuk menyusun jaringan kerja (net working). Data lainnya yang digunakan untuk menyusun perkiraan biaya proyek adalah daftar harga satuan, baik itu untuk pekerjaan dan material. Sedangkan data yang diperlukan untuk penyusunan cash flow didapat dari pemasukan (cash in) serta pengeluaran (cash out) biaya proyek. Dalam penyusunan cash flow pekerjaan struktur gedung Perpustakaan FTUI ini terlebih dahulu dianalisa dan disusun suatu jaringan kerja yang memperlihatkan ketergantungan antar kegiatan pada proyek sehingga didapat perkiraan durasi/waktu, berdasarkan analisa metode pelaksanaan dan perkiraan waktu tiap elemen pekerjaan. Selanjutnya disusun suatu sistematika perkiraan biaya yang dianalisa berdasarkan Rencana Anggaran Biaya dan Rencana Biaya Operasional dengan menghitung biaya tiap-tiap pekerjaan menggunakan daftar kuantitas dan harga satuan. Rencana Anggaran Biaya memperkirakan biaya maksimum dari proyek dan Rencana Biaya Operasional memperkirakan biaya minimum dari proyek. Berdasarkan penyusunan jaringan kerja dan perkiraan biaya yang didapat, maka estimasi cash flow dapat disusun dengan menganalisa pengeluaran (cash out) serta pemasukan (cash in) biaya proyek. Estimasi dan analisa cash flow disusun berdasarkan alternatif cash flow Rencana Anggaran Biaya dan altematif cash flow Rencana Biaya Operasional. Hasil yang didapat adalah bahwa dengan penyusunan cash flow berdasarkan alternatif-alternatiftersebut dapat ditentukan alternatif mana yang terbaik dan terburuk, sehingga didapat suatu perkiraan cash flow standar. Selain itu didapat pula perbandingan cash flow dengan kredit bank dan tanpa kredit bank.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library