Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angga Wirahmadi
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang: Anak dengan penyakit jantung rematik memiliki risiko untuk terjadinya morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Hal tersebut merupakan masalah besar dan menimbulkan beban ekonomi pada negara berkembang. Berbagai faktor prediktor telah diketahui memengaruhi prognosis anak dengan penyakit jantung rematik, namun belum ada penelitian yang spesifik menilai faktor-faktor prediktor tersebut pada anak di Indonesia. Tujuan: (1)Mengetahui angka morbiditas berat pada anak dengan penyakit jantung rematik. (2)Mengetahui prediktor terjadinya morbiditas berat pada anak dengan penyakit jantung rematik. Metode: Penelitian kohort retrospektif dilakukan pada 100 anak dengan penyakit jantung rematik usia 4-15 tahun yang terdiagnosis pertama kali pada Juli 2010Juni 2015. Manifestasi klinis berupa kelas gagal jantung, jumlah katup jantung yang terkena, kepatuhan menjalani profilaksis sekunder, jenis serangan demam rematik dan pemanjangan interval PR dievaluasi untuk menilai hubungan dengan terjadinya morbiditas berat dan luaran fatal. Faktor prediktor dianalisis secara multivariat dengan uji Cox regression. Hasil: Angka morbiditas berat pada anak dengan penyakit jantung rematik sebesar 54/100 (54%). Pada analisis multivariat didapatkan faktor prediktor terjadinya morbiditas berat berupa kelas gagal jantung NYHA II (p=0,009; HR 15,3; IK95% 2-119,3), kelas gagal jantung NYHA III-IV (p=0,004; HR 21,2; IK95% 2,7-167), keterlibatan 3 katup jantung (p=0,005; HR 7; IK95% 1,8-27,6) dan keterlibatan 4 katup jantung (p=0,008; HR 5,7; IK95% 1,6-20,9). Simpulan: Angka morbiditas berat pada anak dengan penyakit jantung rematik sebesar 54%. Faktor prediktor terjadinya morbiditas berat pada anak dengan penyakit jantung rematik adalah kelas gagal jantung ≥ NYHA II dan jumlah kelainan katup jantung ≥ 3. ;ABSTRACT Background: Children with rheumatic heart disease are at risk of severe morbidity and mortality. These problems become a major concern and economic burden in developing countries. Multiple predictors may affect the prognosis of children with rheumatic heart disease, however there is no specific study regarding these predictors in Indonesian children. Aim: (1)To determine the incidence of severe morbidity in children with rheumatic heart disease (2)To determine the predictor of severe morbidity in children with rheumatic heart disease. Methods: A retrospective cohort study was performed in 100 children who have been diagnosed with rheumatic heart disease from July 2010 to June 2015. Clinical symptoms in regards to the severity of NYHA, number(s) of cardiac valve(s) involvement, compliance of prophylactic treatment, type of rheumatic attack and prolonged P-R interval were evaluated in relation to severity of rheumatic heart disease and fatal outcome. Predictors were analyzed using Cox regression model. Result: Severe morbidity rate was 54/100 (54%). In multivariate analysis, predictors of severe morbidity were heart failure NYHA class II (p=0,009; HR 15,3; 95%CI 2-119,3), heart failure NYHA class III-IV (p=0,004; HR 21,2; 95%CI 2,7-167), involvement of 3 heart valve (p=0,005; HR 7; 95%CI 1,8-27,6) and involvement of 4 heart valve (p=0,008; HR 5,7; 95%CI 1,6-20,9). Conclusion: The severe morbidity rate in children with rheumatic heart disease was 54%. Predictors of severe morbidity related to rheumatic heart disease were functional class of heart failure ≥ NYHA II and number of valve involvement ≥ 3.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Dumastoro
Abstrak :
Pendahuluan: Skor TRISS menjadi salah satu alat yang paling umum digunakan mengukur keberhasilan pelayanan trauma. Saat ini belum ada data penggunaan Skor TRISS pada penanganan pasien politrauma di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Penelitian ini disusun untuk mengetahui kemampuan skor TRISS memprediksi kematian pasien politrauma di IGD RSCM. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kohor retrospektif. Data diambil dari rekam medis pasien politrauma tahun 2011- 2014 yang datang di IGD RSCM. Analisis dilakukan untuk mengetahui hubungan skor TRISS dengan prognosis pasien. Dilakukan analisa bivariat dan multivariat dengan menggunakan program SPSS 18. Temuan Penelitian dan Diskusi: Terdapat 70 data pasien yang memenuhi inklusi pada pasien ini. Mayoritas pasien adalah laki-laki (65%) dan berusia muda. Terdapat 69 pasien yang mengalami trauma tumpul dengan kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab terbanyak trauma paling banyak(94,3%). Sebanyak 26 pasien meninggal dunia dan 54 pasien survive setelah mendapat perawatan. Pada analisis bivariat dan multivariat didapatkan hubungan bermakna antara skor TRISS dengan prognosis pasien. Skor TRISS mampu memprediksi kuat mortalitas pasien politrauma (AUC = 0,899; IK95% 0,824-0,975). Skor TRISS mempunyai sensivitas 84,6% dan spesifivitas 81,8 % dengan titik potong optimal ≤90,5. Simpulan: Skor TRISS dapat memprediksi kematian pasien politrauma yang di rawat di RSCM. ...... Introduction: TRISS score is one of the most commonly used trauma score. Currently there is no data about using TRISS score in the care of polytrauma patients at emergency department of Ciptomangunkusumo Hospital. This research is to determine whether TRISS score can predict the mortality of polytrauma patients at Ciptomangunkusumo Hospital. Methods: It was a retrospective cohort study. Data was collected from medical records of polytrauma patients who was admitted to emergency department of Ciptomangunkusumo Hospital 2011-2014. From there, we analyze the relationship between TRISS score and patient?s prognosis. Furthermore, we conducted bivariate and multivariate analysis by SPSS 18 software. Result and Discussion: Seventy medical records was included in this study. Majority of our patients was male (65%) in young age. There were 69 patients who experienced blunt trauma, with the majority of them (94,3%) was caused by motor vehicle accident. After receiving trauma care, there were 26 deaths, while other 54 patients survived. From bivariate and multivariate analysis, we found a significant association between TRISS score and patient?s prognosis. TRISS score strongly predicts polytrauma patient?s mortality (AUC 0,899; IK95% 0,824-0,975). TRISS score has 84,6% sensitivity and 81.8% specificity with optimal intersection point ≤90,5. Conclusion: TRISS score can predict the mortality of polytrauma patients at Ciptomangunkusumo Hospital.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Puja Agung Antonius
Abstrak :
Latar Belakang: Kanker serviks adalah keganasan ginekologi terbanyak kedua pada perempuan di seluruh dunia dengan angka kematian yang tinggi. Stadium IIIB kanker serviks didefinisikan sebagai perluasan tumor yang mengenai dinding panggul atau adanya hidronefrosis. Jika disertai dengan gangguan ginjal, angka morbiditas dan mortalitas pasien akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan data patologi, respon terapi, masa rawat, dan angka kesintasan satu tahun pada pasien kanker serviks stadium IIIB dengan dan tanpa gangguan ginjal. Metode: Dengan menggunakan metode potong lintang dilakukan pengambilan data 941 sampel pasien kanker serviks stadium IIIB di RSCM Jakarta antara bulan Juli 2010 - Juli 2015. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan jumlah pasien ditinjau dari keterlibatan dinding panggul, keterlibatan KGB, derajat dan simetrisitas hidronefrosis, rerata kadar ureum, kreatinin, dan kalium serum pada pasien kanker serviks dengan dan tanpa gangguan ginjal (p<0.001). Juga ditemukan perbedaan bermakna jumlah pasien yang menjalani terapi diversi urin , dialisis, dan kemoterapi. Untuk analisis kesintasan, didapatkan hazard ratio 0.307 (IK95% 0,160-0,589). Kesimpulan: Dengan gambaran data tersebut, perlu diusulkan suatu entitas klasifikasi baru untuk kanker serviks stadium IIIB dengan gangguan ginjal (IIIB plus), mengingat kasus ini membutuhkan penanganan yang lebih kompleks dan holistik dengan melibatkan banyak keahlian (penyakit dalam, urologi, ginjal hipertensi, gizi klinik dan paliatif) serta prognosis yang berbeda bermakna secara statistik ...... Background: Cervical cancer is the second most common gynecological cancer in women globally. Stage IIIB cervical cancer is defined as a local extension of tumor that affects the pelvic wall or hydronephrosis or kidney disease. If accompanied by kidney disease, the complication will increase thereby increasing patient's morbidity and mortality. The aim of this study is to know whether there are differences in the clinical data, therapy, duration of hospital, and one-year survival rate in cervical cancer patient with and without kidney disease. Methods: This research uses cross-sectional method with samples of stage IIIB cervical cancer patients in Cipto Mangunkusumo between July 2010 and July 2015. Results: The results showed significant difference in the number of patients with pelvic wall involvement, lymph node involvement, degree and symmetry of hydronephrosis, the serum urea, creatinine, and potassium level between cervical cancer patients with and without kidney disease (p <0.001). There are also significant differences in the number of patients undergoing urinary diversion therapy, dialysis and chemotherapy. For survival analysis, the hazard ratio obtained is 0.307 (IK95% 0.160 - 0.589). Conclusion: With the results obtained, we suggest new entitiy for cervical cancer stage IIIB with kidney disease ( IIIB plus), according to there is an obligation of more complex involvement of specialist (internist, urologist, renal hypertension expert, clinical nutrition and palliative expert) and statistically the prognosis is different
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Andaningsih R
Abstrak :
Pendahuluan : Tingginya angka kekerapan Iskeml tak ken tara sebagal konsekuensl klinik PJK yang mempunyat prognosIs yang tidak balk telah banyak dllaporkan sejak beberapa tahun Int. 01 Indonesia, khususnya dl RS Jantung "Harapan Kita" penel1tian mengenatlskeml tak kentara Inl belum pernah dllakukan. Sklntigrafi Tallum-20 1 mempunyal sensltlfitas dan speslfisltas tinggi untuk mendeteksllskeml mlokard. Dengan tujuan untuk mengetahul angka kekerapan dan prognosis penderita Iskeml tak ken tara serta menllat faktor-faktor yang mempengaruhl terjadinya perlstlwa koroner ("coronary events"), telah dllakukan penelitlan secara retrospektlf longltudlnal dl RSJHK dengan menggunakan sarana pemeriksaan Skintlgrafi Talium-201. Metodologi : 328 orang penderlta yang terdeteksi posltif iskemi dengan pemeriksaan Sklntlgrafi Talium-201 di RSJHK antara bulan Juni 1986 sampat dengan akhir Desember 1991, dlamatl sampat dengan akhir Oesember 1992 (selama 320 minggu dengan rata-rata 35,6 ± 20,6 bulan). Penderlta dibagi menjadi penderlta lskemi tak kentara yaltu penderlta yang Iskemi tanpa angina saat Sklntlgrafi Talium- 201 dan penderita Iskemi dengan angina yattu penderita yang mengalaml angina saat Skintlgraft Talium-201.Pengamatan terhadap faktor-faktor yang akan dtnllal dan respon akhir peristiwa koroner (angina pektoris, Infark non fatal, gagal jantung dan kematlan) dllakukan dengan mencatat dart dokumen medik ,kuestoner serta wawancara. Analisa statistik dllakukan dengan cara anallsls ketahanan hldup Kaplan Melr dengan menggunakan uji multlvarlat model regresi Cox dengan kemaknaan P < 0.05. Hasil ' : Dari 328 orang penderlta tersebut. 244 orang (74.34%) adalah penderlta dengan iskeml tak kentara.dimana 34 % mengalaml perlstlwa koroner dan 84 orang (25.7 % ) adalah penderlta Iskeml dengan angina dlmana sebanyak 40.5 % mengalaml perlstlwa koroner.Tidak ada perbedaan bennakna dalam hal prognosIs pada kedua kelompok Int. Darl 224 orang pender Ita Iskeml tak ken tara tersebut penderlta yang datang aslmptomatlk dengan alasan pemerlksaan kesehatan (tlpe 1) sebanyak 86 orang (35,25 %). pasca lnfark (tlpe 2) sebanyak 108 orang (44.26 %) dan dengan angina pektorls (tlpe 3) sebanyak 50 orang (20.49 %). DIstrlbusllni bila dlbandlngkan dengan periderlta lskeml dengan angina tldak terdapat perbedaan yang bermakna. Dari hasH uji univarlat terhadap faktor-faktor yang dlanggap konslsten terhadap rlsiko terjadinya perlstlwa koroner ("coronary events"). ·ada 7 faktor yang terdapat pada penderlta lskeml tak ken tara yaltu : dlagnosa saat penderlta datang/pra Tallum. adanya kardlomegall. kelalnan EKG pra Tallum . jumlah arteri koroner yang tersumbat. fraksl ejeksl < 40 % • defek lebih dari 1 regional dan ambllan paru positif dan 2 faktor yang terdapat pada penderita iskemi dengan angina yaitu : adanya kardlomegall dan ambilan paru positif. Dengan pengujlan secara multlvarlat ternyata terdapat 3 faktor yang konslsten berpengaruh terhadap perlstlwa koroner. yaltu kardlomegall. jumlah arterl koroner yang tersumbat dan defek Tallum leblh dari regional (p < 0 ,05). Kesimpulan : Dari 328 penderita positif iskemi pada pemeriksaan Skintigrafi Tallum-20 1 di RSJHK didapatkan angka kekerapan iskemi tak. ken tara cukup tinggi ( 74,3 %), dimana prognosisnya ·sarna dengan penderita iskemi dengan angina, sehingga keadaan iskemi tak. kentara tersebut tidak. boleh diabaikan dalam menanggulangi PJK. Ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap perlsUwa koroner tersebut yaitu : kardlomegali ,Jumlah arterl koroner yang tersumbat dan defek Tallum lebih dari 1 regional.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dena Nabila Hasanah
Abstrak :
"ABSTRAK
" Autotransplantasi gigi merupakan salah satu pilihan perawatan untuk menggantikan kehilangan gigi. Penelitian mengenai autotransplantasi gigi masih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prognosis jangka panjang autotransplantasi gigi dengan periode follow-up 5 tahun atau lebih. Hasil yang dievaluasi adalah survival rate, persentasi mobilitas abnormal, kondisi pulpa dan persentase resorpsi akar. Pencarian secara online menghasilkan 1209 studi dan setelah dilakukan penyaringan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, tiga studi dimasukkan untuk analisis. Survival rate berkisar antara 83.30 -96 . Obliterasi pulpa berkisar antara 69.81 -100 . Resorpsi permukaan yang ditemukan pada dua studi masing-masing 10 dan 22.2 . Resorpsi inflamasi dan resorpsi pengganti ditemukan pada satu studi masing masing 16.7 dan 20.75 . Hasil penelitian ini menunjukkan autotransplantasi gigi dengan apeks terbuka memiliki prognosis jangka panjang yang sangat baik dengan perkembangan akar gigi donor sebagai faktor yang signifikan mempengaruhi prognosis autotransplantasi gigi. "
" "ABSTRACT
" Tooth autotransplantation is one of the treatment options to replace the missing teeth. Research on tooth autotransplantation is still limited. This study aims to determine the long term prognosis of tooth autotransplantation with a follow up period of 5 years or more. The results evaluated were survival rate, percentage of abnormal mobility, pulp condition and percentage of root resorption. Online search resulted in 1209 studies and after screening based on inclusion and exclusion criteria, three studies included for analysis. Survival rates range from 83.30 96 . Pulp obliteration ranges from 69.81 100 . Surface resorption were found in two studies are 10 and 22.2 . Inflammatory resorption and replacement resorption were found in one study of 16.7 and 20.75 , respectively. The results of this study demonstrate that autotransplantation of the tooth with open apex has an excellent long term prognosis with root development as a significant factor affecting the prognosis of tooth autotransplantation.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Anastya Arifa
Abstrak :
Kanker payudara adalah kanker yang biasa terjadi pada wanita dan merupakan jenis kanker yang cukup agresif. Cukup sulit bagi dokter untuk dapat mengobati dan memprediksi harapan hidup kasus pada kanker payudara invasif karena kanker jenis tersebut cukup kompleks. Dengan menggunakan model prediksi pembelajaran mesin yang lebih akurat, dapat membantu dokter dalam mengambil keputusan penanganan dan terapi yang tepat untuk pasien. Untuk dapat memprediksi prognosis kanker payudara tersebut, pada penelitian ini diusulkan model stacked based ensemble berbasis deep learning dan menggunakan multi-modal data. Penulis melakukan pengembangan model dengan menggunakan residual connection dan voting classifier. Penggunaan residual connection dapat membantu mencegah terjadinya informasi hilang saat pergantian layer. Sedangkan voting classifier dapat membantu mengurangi error dari setiap algoritma model klasifikasi. Evaluasi performa dari prediksi akhir model yang digunakan adalah accuracy. Model yang diusulkan dengan residual connection memiliki nilai accuracy sebesar 91.7%, yaitu lebih tinggi 1,5% dari model sebelumnya. Ketika  model dengan residual connection ditambahkan dengan voting classifier, maka nilai accuracy yang dihasilkan sebesar 95.9%, yaitu lebih tinggi 5.7% dibandingkan dengan model acuan. ......Breast cancer is a cancer that usually occurs in women and is a type of cancer that is quite aggressive. It is quite difficult for doctors to be able to treat and predict case survival in invasive breast cancer because this type of cancer is quite complex. By using a more accurate machine learning prediction model, it can assist doctors in making the right treatment and therapy decisions for patients. To be able to predict the prognosis of breast cancer, this study proposes a stacked ensemble based model based on deep learning and using multi-modal data. The author develops the model by using residual connection and voting classifier. The use of residual connections can help prevent information loss when changing layers. While voting classifier can help reduce the error of each classification model algorithm. The performance evaluation of the final prediction of the model used is accuracy. The proposed model with a residual connection has an accuracy value of 91.7%, which is 1.5% higher than the previous model. When a model with a residual connection is added with a voting classifier, the resulting accuracy value is 95.9%, which is 5.7% higher than the reference model.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dannheisser, Lynn M.
Jakarta : Dian Rakyat, 2006
616.075 DAN w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia: W.B. Saunders, 1974
616.075 CUR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Jakarta: UI-Press, 2006
616.075 BOY a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>