Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rindra Eriska Hidayat
Abstrak :
ABSTRAK
Saat ini terjadi peningkatan penduduk usia produktif (15-64 tahun) di negara berkembang khususnya Indonesia. Pada usia produktif terjadi peningkatan angka kejadian disabilitas. Disabilitas didefinisikan sebagai kesulitan atau ketidakmampuan yang dialami seseorang dalam melakukan aktifitas sehari-hari (yang diukur melalui 12 parameter sesuai dengan WHODAS 2.0). Studi empiris telah menemukan banyak faktor risiko yang terkait dengan disabilitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor risiko disabilitas terhadap kejadian disabilitas pada penduduk Indonesia usia produktif sehingga dapat menentukan prioritas intervensi pelayanan kesehatan yang sebaiknya disediakan. Penelitian ini menggunakan data Riset Kesehatan Dasar 2013 dengan besar sampel 665.546 orang berusia 15-64 tahun dengan studi cross-sectional. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa penduduk Indonesia usia produktif yang mengalami disabilitas ada sebanyak 14.2% dengan risiko mengalami disabilitas meningkat sesuai dengan peningkatan usia. Faktor risiko yang meningkatkan kejadian disabilitas pada usia produktif di Indonesia yaitu : penyakit diabetes mellitus, hipertensi, stroke, tidak melakukan aktivitas fisik, merokok, obesitas, gangguan mental emosional, usia yang semakin tua, jenis kelamin perempuan, dan tidak/belum pernah sekolah. Faktor risiko yang dominan adalah stroke (OR = 5.045, 95% CI 4.045 ? 6.292) dan gangguan mental emosional (OR = 8.822, 95% CI 8.348 ? 9.323). Penyakit stroke dan gangguan mental emosional menjadi fokus intervensi pengendalian disabilitas pada usia produktif di Indonesia melalui program intervensi berbasis masyarakat.
ABSTRACT
There is an increased population of productive ages (15-64 years old) in developing countries, especially Indonesia. At the productive age there have been an increase in the incidence of disability. Disability is defined as the difficulty or inability of people conducting daily activities (as measured by the 12 parameters in accordance with WHODAS 2.0). Empirical studies have found many risk factors associated with disability. The purpose of this study was to determine the effect of risk factors on the incidence of disability in the Indonesian population of productive ages so that it can determine the priority of health care interventions that should be provided. This study uses data from Basic Health Research 2013 with the sample 665.546 people from 15-64 years old with a cross-sectional study. In this study showed that the Indonesian population of productive ages who have disabilities have as many as 14.2% with a risk of having a disability increases with increasing age. The risk factors that increase the incidence of disability in productive ages in Indonesia, namely: diabetes mellitus, hypertension, stroke, do not do physical activity, smoking, obesity, mental emotional disorder, increasingly older age, female gender, and do not / have never attended school. The most dominant risk factor are stroke (OR = 5.045, 95% CI 4045-6292) and mental emotional disorder (OR = 8822, 95% CI 8348-9323). Stroke and mental emotional disorder have become the focus of disability control interventions in the productive ages in Indonesia through community-based intervention program.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Fatma Kader
Abstrak :
ABSTRAK
Sulawesi Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia bagian tengah yang masih endemis malaria baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Prevalensi kejadian malaria cenderung meningkat dari 2,12% pada tahun 2010 menjadi 10% di tahun 2013 dengan angka API di tahun 2013 adalah 6,4% lebih tinggi dari angka API nasional 1,38%. Prevalensi tertinggi terjadi di wilayah pedesaan dibandingkan perkotaan dan terbanyak di usia dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeterminasi faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di wilayah perkotan dan pedesaan menggunakan desain cross sectional, sumber data adalah data sekunder Riskesdas 2013 yang dianalisis menggunakan uji statistik regresi logistik terhadap sampel masyarakat usia produktif sebanyak 7381 sampel diwilayah perkotaan dan 8489 sampel di wilayah pedesaan. Penelitian menemukan bahwa prevalensi malaria di perkotan sebesar 2,4% dan di pedesaan sebesar 5,8%. Ditemukan adanya hubungan antara plafon rumah serta jenis kelamin di wilayah perkotaan dan pedesaan, sementara di wilayah pedesaan tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan penggunaan obat semprot insektisida berhubungan terhadap kejadian malaria. Faktor yang paling dominan memiliki hubungan dengan kejadian malaria adalah plafon rumah di wilayah perkotaan (nilai p=0,005; OR 2,6 95% CI 1,28-5,26) dan penggunaan insektisida di wilayah pedesaan (nilai p=0,019; OR 2,77 95% CI 1,19-6,47)
ABSTRACT
North Sulawesi is one of the provinces in the central part of which is still endemic malaria in urban and rural areas. The prevalence of malaria incidence is increase from 2,12% in 2010 to 10% in 2013 with the Annual Paracite Index (API) in 2013 were 6,4% higher than the national API about 1,38%. Prevalence was highest in rural areas rather than urban areas and highest in adulthood. This study aims to determinant associated incidence of in the region of urban and rural areas with cross-sectional design, the data source is a secondary data of Riskesdas 2013 were analyzed using statistical test of logistic regression on samples of reproductive age as many as 7381 samples in urban area and about 8489 samples in rural area. The result of study showed that prevalence of malaria in urban is about 2,4% and about 5.8% in rural areas. There were association between the ceiling of the house and sex in urban and rural areas, level of education, type of work and the behavior of insecticide sprays in rural areas were related to malaria incidence. The most dominant factor has a relationship with the incidence of malaria is the ceiling of the house in urban areas (0,05; OR 2,6 95% CI 1,26-5,26) and the use of insecticides in rural areas (p = 0,019; OR 2,77 95% CI 1,19-6,47)
2016
T46032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryuni
Abstrak :
Salah satu upaya pemerintah dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah melalui pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) bagi Pasangan Usia Subur (PUS). Diperlukan upaya strategis dalam rangka menurunkan AKI dan laju pertumbuhan penduduk serta meningkatkan angka kelangsungan berKB salah satunya seperti yang tertuang dalam RPJMN 2010-2014 yaitu melalui penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Tingkat pemakaian MKJP saat ini baru mencapai 10,6 persen sementara target nasional sebesar 12,9 persen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku penggunaan MKJP pada PUS di Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur tahun 2014.Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan pola penggunaan kontrasepsi di Kabupaten Tuban belum sesuai dengan Pola Rasional Penggunaan Kontrasepsi yang dicanangkan oleh BKKBN. Pengetahuan tentang MKJP pada kelompok wanita PUS relative lebih baik dibanding dengan PUS Pria, hal ini disebabkan rendahnya informasi tentang MKJP terutama bagi PUS pria. kontrasepsi yang paling praktis menurut informan adalah jenis MKJP. Bagi PUS yang saat ini masih menggunakan non MKJP takut untuk beralih ke MKJP karena adanya rumor yang berkembang di masyarakat serta larangan dari suami. Disarankan ke semua tenaga kesehatan lebih memotivasi PUS untuk menggunakan MKJP, meningkatkan pemberian KIE kepada PUS tentang MKJP, peningkatan partisipasi pria untuk lebih mendorong pasangannya menggunakan MKJP serta meningkatkan jumlah Petugas Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB) di tiap Kabupaten agar dapat meningkatkan cakupan MKJP. ...... One of the Government's efforts in controlling the rate of growth of the population and lower the mortality rate is through the implementation of a program for couples of fertile Age is family planning. Strategic efforts needed in an attempt tocontrolling the rate of growth of the population, lower the mortality rate and to increase the number of continuity use contraception one of them, as stated in the RPJMN 2010-2014 through the use of Long-term Contraceptive Methods. The level of discharging Long-term Contraceptive Methods currently new achieve 10 .6 percent while the national target of 12.9 percent. This Research is aimed to know the behavior of the use of Long-term Contraceptive Methods on Productive-age in pairs at district of Tuban in East Java on 2014. This research is the kind of research qualitative. The result showed using patterns of contraception in the district of Tuban not according to rational use contraception pattern that proclaimed by BKKBN. The knowledge of Long-term Contraceptive Methods woman in the reproductive-age couple relatively better than man it is caused by the lack of information about of Long-Term Contraceptive Methods especially for man in the productive-age couple, the most practical birth control according to the informants is a type of Long-Term Contraceptive Methods. For man in the productive-age couple who currently use of short-term contraceptive methods afraid to switch to Long-term Contraceptive Methods, because of the rumors that develops in social norms and prohibition of a husband. Suggested all health workers to more motivate on Productive-age couple to use of Longterm Contraceptive Methods, Increase the provision of KIE to all Productive-age couple about Long-term Contraceptive Methods, increased participation of man to further encourage her partner to use Long-term Contraceptive Methods and increase the number of family planning extension officers in each district to increase the coverage of Long-term Contraceptive Methods.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia', 2014
T42230
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library