Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Santoso Jokowaluyo
"Penjadwalan produksi adalah merupakan salah satu aktivitas yang terkait dengan proses produksi suatu barang dan/atau jasa. Suatu jadwal pekerjaan menunjukkan rencana untuk manufaktur pekerjaan tertentu. Jadwal ini merupakan masukkan telaah kerja ke dalam pengendalian produksi atau operasi dan menunjukkan metode serta waktu yang cukup detail bagi fungsi tersebut untuk dilaksanakan dengan memadai.
Karena penjadwalan merupakan proses yang kompleks, ketepatan penyusunannya menjadi sesuatu yang sangat penting. Metode-metode yang telah digunakan saat ini lebih banyak mempergunakan perhitungan-perhitungan berdasarkan data-data yang telah ada, tampa terlebih dahulu melakukan pengtesan sebelum diterapkan pada keadaan yang sebenarnya.
Pada skripsi ini akan diuraikan tentang penyusunan jadwal produksi dengan menggunakan simulasi. Simulator yang digunakan adalah PROMODEL yang merupakan alat simulasi yang khusus dikembangkan untuk para engineer dan manajer produksi untuk membantu desain dan operasi pada sistem manufaktur.
Di dalam skripsi ini dijelaskan pula mengenai langkah-Iangkah yang harus dilakukan sebelum melakukan suatu simulasi serta cara pembuatan suatu model yang akan disimulasikan.
Pada bagian analisa basil simulasi ditampilkan susunan jadwal produksi suatu jenis produk serta implementasi hasil simulasi tersebut pada perusahaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Dodi Priyono
"Pengendalian waktu proyek, khususnya proyek konstruksi gedung bertingkat, dilakukan untuk meningkatkan kinerja waktu proyek. Metode pelaksanaan, sumber daya, alokasi waktu dan biaya harus direncanakan, dikoordinasikan dan dikendalikan dengan baik, dimana kesalahan pada pengelolaan waktu pada kegiatan pekerjaan dapat mengakibatkan terjadinya penyimpangan waktu secara keseluruhan (schedule overrun). Dengan timbulnya penyimpangan waktu ini diperlukan suatu tindakan pengendalian penyebab terjadinya penyimpangan waktu tersebut, sehingga dapat meminimalisasi dampak yang ditimbulkannya yaitu dengan melakukan identifikasi dan mengkaji faktorfaktor dominan/signifikan yang menyebabkan terjadinya penyimpangan waktu dalam pelaksanaan pekerjaan struktur di proyek bangunan bertingkat tinggi.
Tujuan peneltian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor ?apa? saja yang dapat menurunkan kinerja waktu pekerjaan struktur bangunan bertingkat tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan survey pada proyek-proyek gedung bertingkat tinggi di Jakarta, metode ini dipilih karena untuk memperoleh data dan informasi tentang sumber resiko serta dampaknya terhadap kinerja waktu pada tahap pekerjaan struktur bangunan bertingkat.
Dengan menggunakan analisa statistik, akan diperoleh informasi resiko-resiko dan bobot-bobot masing-masing resiko yang dapat dijadikan alat kendali pada saat proses pelaksanaan pekerjaan struktur bangunan bertingkat tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dalam mengelola dan mengendalikan waktu pelaksanaan pekerjaan sruktur gedung bertingkat.

Schedule controlling, especially in high rise building construction is conducted to enhance project time performance. Construction method, resources, time and cost allocation have to be well coordinated and controlled in order to avoid schedule overrun. Avoiding schedule overrun needs controlling on schedule overrun factors in order to minimize the effects of schedule overrun towards identification and investigation on significant factors that cause schedule overrun in high rise building construction.
The aim of this research is to identify factors that decrease time performance of high rise building construction. This research is conducted by surveying on high rise project in Jakarta, this method is chosen to obtain information about risk factors and its effects on time performance during structure phase in high rise building construction project.
Using statistic analysis would reveal information about risk factors and weight of each factor as a controlling tool during construction in high rise building project. The result of the research hopefully could give an explanation in managing and controlling the time of high rise building project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T40648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Mukti Rahayu
"Proporsi pemakaian BBM (Bahan Bakar Minyak) yang tinggi terkait dengan keterlambatan upaya diversifikasi ke energi non minyak akibat harga BBM yang relatif murah karena masih mendapat subsidi dari pemerintah. Penghapusan subsidi BBM pada tahun 2005 merupakan momentum yang tepat bagi pemerintah untuk mengembangkan sumber energi alternatif terbarukan berbahan baku minyak nabati sebagai pengga nti BBM.
Biodiesel merupakan salah satu harapan baru untuk menjawab sebagian kebutuhan energi di Tanah Air. Seiring dengan perkembangan teknologi energi terbarukan dan pengembangan pembangunan pabrik biodiesel pada saat ini, Kementerian Negara Riset dan Teknologi telah ikut berperan dalam melaksanakan pengembangan tersebut, yaitu dengan pengembangan pembangunan pabrik biodiesel skala perkebunan tanaman rakyat kapasitas 5 ton/hari.
Pengukuran kegagalan dari pembangunan pabrik biodiesel dapat ditandai dengan kurang effiesiensinya biaya pembangunan pabrik biodiesel tersebut, namun lebih utama lagi pada proses pengelolaan pengadaan bahan baku dan mesin/peralatan yang pada saat ini cenderung berkembang menjadi lebih kompleks. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor kinerja waktu dan tidak tersedianya spesifikasi material di dalam negeri yang menimbulkan tuntutan pengelolaan penjadwalan yang lebih profesional. Maka dari itu dilakukan identifikasi terhadap faktor -faktor berpengaruh pada kinerja waktu pada pelaksanaan pengadaan pembangunan pabrik Biodiesel dengan metode analytical hierarchy process (AHP).
Hasil penelitian yang telah dilakukan mendapatkan 8 faktor yaitu: (i) keterlambatan pengiriman peralatan dan sparepart mesin dari supplier, (ii) kerusakan atau kehilangan barang selama pembelian dan pengiriman, (iii) ketidaksesuaian sparepart mesin/peralatan pad proyek, (iv) ketidakcocokan desain dengan pelaksanaan, (v) perubahan desain dan lingkup pekerjaan, (vi) bencana alam, (vii) biaya proyek yang melebihi anggaran dan (viii) kesalahan estimasi biaya pelaksanaan proyek, dimana kedelapan variabel tersebut terbukti sangat berpengaruh terhadap kinerja waktu pada pelaksanaan pembangunan pabrik biodiesel.

The high proportion of refined fuel consumption today is connected to the slowness of diversification effort to non fuel energy, it cause of price BBM which cheap relative because still get subsidy from government. Abolition subsidize BBM in the year 2005 representing correct momentum for government to develop new source energy alternative of permanent vegetation oil in the place of BBM.
Bio diesel is a newly good invention / expectation to reply some of requirement energy in this country. Along with technological growth of new energy and the biodiesel factory development at the moment, State Research and Technological Ministry have followed the playing a part in to execute the development, that is to build bio diesel factory which scale of capacities 5 ton / days.
The failure measurement of development bio diesel factory can be marked by less efficiency of expense of development the bio diesel factory of but more especial is process of procurement management of raw material and machine / equipments which at the moment tend to round into more complex. This matter because of some factor, among other things is time performance and not available of specification of material at the country which generate demand of more professional scheduling management. Hence to be conducted identify to the influent factors of time performance at the procurement execution of development of bio diesel factory with method of analytical hierarchy process (AHP).
Result of the research which have been conducted to get 8 factor that is : (i) delay of delivery some equipments and machine's spare part from supplier, (ii) damage or loss of goods during order and delivery, (iii) inappropriate of machine's spare part / project equipments, (iv) incompatibility of design execution, (v) changes of design and scope of work, (vi) natural disaster, (vii) project expenses exceeding the budget (viii) mistake on estimation of project execution expense, where those the eight variable proven very have an effect on the time performance at execution of bio diesel factory development.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40651
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Bona Christanto
"Pada penelitian yang berhubungan dengan penjadwalan job shop manufacturing, hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah meminimumkan makespan, di mana makespan adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sekumpulan pekerjaan. Dengan makespan yang minimum diharapkan dapat diperoleh ukuran kinerja lainnya seperti throughput time dan utilization yang maksimum. Sementara itu, job sequence berpengaruh terhaclap ukuran-ukuran kinerja yang disebutkan di atas. Penelitian ini bertujuan untuk menentuan job sequence terbaik dari exisitng job sequence dan alternatif job sequence. Alternatif job sequence dibuat dengan melakukan kombinasi terhadap job dengan aturan job yang akan dikerjakan bersifat independent satu dengan lainnya sehingga diperoleh semua kombinasi yang mungkin. Penentuan job sequence terbaik dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan dua buah alat, yaitu untuk menghitung makespan digunakan software Quantitative System versi 3.0, dan untuk menghitung throughput time clan utilization digunakan metoda analitikal closed queueing networks QNET yang dikembangkan oleh JG Dai dan JM Harrison pada tahun 1992. Metocla QNET adalah metoda yang muncul dari adanya keadaan heavy traffic dan sebagai pendekatannya digunakan metoda Brownian motion. Salah satu hal yang menarik clalam penelitian ini adalah digunakannya closed queueing networks; prinsip dari closed queueing networks adalah jumlah job dalam sistem adalah tetap sepanjang waktu dan sebuah job akan masuk ke dalam sistem apabila ada job yang keluar. Closed queueing networks bisa dilakukan apabila sistem yang digunakan sudah menerapkan prinsip Just in Time {ITT) clalam pergerakan material, clan telah menggunakan sistem otomatisasi. Hasil perhitungan dari kedua alat tersebut kemudian digabung clan pada akhimya dapat diketahui job sequence mana yang merupakan job sequence yang terbaik yang didasarkan pada persentasi selisih keseluruhan terkecil dari keseluruhan altematif. Selain itu juga dilakukan perhitungan analisis sensitivitas dengan didasarkan pada perubahan jumlah job dalam sistem, perubahan koefisien variasi yang menunjukkan perubahan distribusi dari data dan perubahan proporsi input. Juga dilakukan perhitungan untuk melihat hubungan antar variabel dengan melihat hubungan antara makespan dan utilization serta throughput time, hubungan antara utilization dan throughput time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T41180
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raeywegha W. Panguri
"Penelitian ini membahas masalah penjadwalan job shop pada suatu perusahaan. Pada sistem ini akan dihasilkan sejumlah produk dalam beberapa jenis dengan rute yang dapat berbeda satu sama lain. Penjadwalan produksi merupakan suatu permasalahan yang kompleks sehingga dibutuhkan metode yang tepat untuk mendapatkan solusi yang optimal untuk permasalah ini. Metode penelitian yang digunakan yaitu algoritma Tabu Search. Fungsi tujuan dari permasalahan ini adalah meminimumkan total penalti keterlambatan.
Sebagai model job shop digunakan 7 jobs dengan total 219 komponen dan 6 mesin yang berbeda. Penjadwalan dengan metode algoritma Tabu Search memberikan solusi yang cepat. Hasil dari penjadwalan dapat menghemat 22.7% total biaya produksi, juga keterlamabatan mengalami perbaikan 31% terhadap jadwal solusi awal. Dengan demikian perusahaan bisa meningkatkan jumlah pesanan.

This study presents a job shop scheduling problem on a specific company. This research presents job shop scheduling at a company. This system yields large amount of different products with some different manufacture processes. Production scheduling is a complex problem so that appropriated method to produces the optimal solution of it is needed. Method of this research is using Tabu Search (TS) algorithm. The objective function in this problem is to minimize total penalty of tardiness.
The model used 7 jobs, 219 parts and 6 different machines. Tabu Search (TS) algorithm method is used to solve the problem, which minimizes the total penalty of tardiness. Scheduling with TS algorithm provides a quick solution. The results save 22.7% of total production costs, and improve tardiness 31% compared to old scheduling. With the proposed method the company can increase the numbers of orders.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1828
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Laksamana
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penjadwalan proyek fiber optik telekomunikasi bagi pihak manajemen proyek perusahaan dari penjadwalan yang telah ditetapkan dengan tujuan mengetahui seberapa cepat proyek dapat diselesaikan. Indikator-indikator yang digunakan untuk memperhitungkan seberapa cepat proyek dapat dilaksanakan adalah dengan hubungan keterkaitan antar pekerjaan, kendala sumber daya, waktu safety, perubahan durasi dengan 50% probabilitas, project buffer dan feeding buffer.
Metode critical chain digunakan untuk menganalisis penjadwalan yang telah dibuat sebelumnya dengan metode critical path dan dampak kendala serta ketidakpastian terhadap waktu penyelesaian.
Hasil dari pengembangan penjadwalan dengan critical chain didapat waktu penyelesaian proyek menjadi 98,25 hari kerja dari 107 hari kerja yang telah dinyatakan didalam kontrak kerja sebelumnya. Melalui hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa proyek dapat dipercepat.

This study was conducted to analyze the fiber optic telecommunication project scheduling for the company project management division from a predetermined scheduling with the aim of knowing how fast the project can be completed. The indicators used to calculate how quickly the project can be implemented are the corresponding relationships between employment, resource constraints, time safety, changes in duration with 50% probability, project buffer and feeding buffers.
The critical chain method used to analyze scheduling that have been made previously by the critical paths and the impact of constraints and uncertainties with respect to time of completion.
The results of the development of critical chain scheduling with project completion time obtained a 98.25 working days from 107 days of work that has been stated in previous employment contract. Through the results of the analysis, it can be concluded that the project can be accelerated.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1838
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
O`Brien, James J.
New York : McGraw-Hill, 1969
R 658.51 OBR s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Latief Anggar Kurniawan
"Penjadwalan produksi pada sebuah perusahaan menjadi penting agar dapat mengetahui seberapa lama suatu produk dapat dibuat dan diselesaikan sehingga tidak terjadi keterlambatan. Salah satu yang sering digunakan dalam sistem penjadwalan adalah pola flow shop. Permasalahan penjadwalan menjadi kompleks ketika banyak mesin dan pekerjaan yang harus disinkronkan.
FCFS dan CDS adalah metode yang paling banyak digunakan, metode ini menjadwalkan pekerjaan tanpa memperhatikan makespan, sehingga dengan metode ini sering terjadi keterlambatan dan biaya produksi yang tidak efisien. Menurut Baker (1974) metode CDS memiliki berbagai kelemahan oleh karenanya Jin dan kawan-kawan (2007) menyatakan bahwa metode NEH menghasilkan solusi yang lebih optimal daripada metode CDS, tetapi metode NEH memberikan waktu komputasi yang lebih lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan algoritma baru dalam pemecahan masalah penjadwalan flow shop berdasarkan konsep metode CDS dan NEH yaitu algoritma LPD, LPD2, LPD3 kemudian mengujinya pada kasus acak.
Penelitian ini menghasilkan algoritma baru dalam penjadwalan flow shop dan berdasarkan hasil pengujian pada 30 kasus, ditemukan bahwa: algoritma LPD menghasilkan solusi dengan makespan 22,37 menit lebih singkat dibanding metode CDS dengan waktu komputasi 2,73 menit lebih lambat, menghasilkan solusi dengan makespan relatif sama dengan metode NEH (1,7 menit lebih singkat) dengan waktu proses program 1,77% atau 0,07 menit lebih lambat. Algoritma yang dikembangkan (LPD, LPD2, LPD3) memerlukan waktu komputasi yang lebih cepat dari metode NEHFF sekaligus menghasilkan solusi makespan yang sama (LPD2) atau lebih singkat 23,67 menit untuk algoritma LPD dan 12,90 menit untuk algoritma LPD3.

Every company engaged in the manufacturing industry must implement a productivity improvement program. In avoiding queues in the manufacturing process, an overall solution is needed. One that is often used in scheduling systems is the flow shop pattern. Scheduling problems become complex when many machines and jobs have to be synchronized.
FCFS, CDS is the most widely used method, this method schedules work without regard to makespan, so that with this method there are frequent delays and inefficient production costs. According to Baker (1974) the CDS method has various weaknesses, therefore Jin and friends (2007) stated that the NEH method produces a more optimal solution than the CDS method, but the NEH method provides a longer computation time. The purpose of this research is to develop a new algorithm for solving flow shop scheduling problems based on the concept of the CDS and NEH methods, namely the LPD, LPD2, LPD3 algorithms, then test it on random cases.
Based on the test results on 30 cases, it was found that: The LPD algorithm produces a solution with a makespan of 22.37 minutes faster than the CDS method with a computation time of 2.73 minutes slower, produces a solution with relatively the same makespan as the NEH method (1.7 minutes more fast) with a program processing time of 1.77% or 0.07 minutes slower. The developed algorithms (LPD, LPD2, LPD3) require faster computation time than the NEHFF method while at the same time producing the same makespan solution (LPD2) or 23.67 minutes faster for the LPD algorithm and 12.90 minutes for the LPD3 algorithm.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bozzone, Vincent
"Lean manufacturing is an effective way to increase sales, cut costs, improve margins and secure the future of a business. The problem is that the principles and philosophies of lean manufacturing are geared towards mass production operations and can be ineffective for smaller job shops, and make-to-order businesses. This text delivers a proven approach for smaller suppliers who want to successfully cut their lead time and increase profitable growth. This book explains how to: apply the principles of pull, flow and the elimination of waste to every area of the company, at every stage, from "quotes to cash"; implement a continuous improvement process - while sidestepping the typical implementation pitfalls; ease scheduling problems; and improve performance and profitability by using practical concepts, process analysis tools and perspective-enhancing techniques."
New York: [American Management Association, ], 2002
e20438148
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ismaniah
"Tugas akhir ini membahas tentang salah satu model program dinamik yang diterapkan pada masalah inventori dinamik yang deterministik untuk menentukan jadwal produksi. Dan penerapannya pada perusahaan perakitan kendaraan/alat-alat berat PT. SWADAYA HARAPAN NUSANTARA."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>