Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yoga Putra Prawira
"Perkembangan teknologi yang pesat melahirkan banyak ide dan kreatifitas ke dalam sebuah proses produksi musik. Lirik lagu tidak lagi dibutuhkan untuk menikmati sebuah lagu. Melainkan, harmonisasi sebuah melodilah yang menciptakan emosi yang membentuk sebuah karakter atau identitas dari sebuah lagu. Sampling adalah sebuah teknik yang sangat penting dalam sebuah produksi musik, yang merupakan sebuah proses menggabungkan beberapa suara dari sumber eksternal ke dalam sebuah lagu baru. Sumber eksternal yang dimaksud dalam hal ini beberapa diantaranya adalah: ketukan drum, petikan chorus, ataupun cuplikan-cuplikan suara yang diambil dari beberapa media seperti lagu dari seniman lain.
Akan tetapi, sampling juga memicu beberapa permasalahan ke dalam industri musik, khususnya dalam hal etis dan hukum. Beberapa orang menganggap bahwa sampling adalah sebuah bentuk pencurian, namun sebagian besar lainnya menganggap bahwa sampling adalah sebuah bentuk untuk menghormati akan karya seniman lain. Terlepas dari hal ini, sampling masih menjadi sebuah hal yang lumrah di kalangan pencipta lagu karena teknik ini membantu para seniman untuk menggabungkan genre musik yang berbeda ke dalam satu wadah untuk menciptakan suara yang unik dan berkarakter ke dalam karyanya. Masalah dalam hukum seolah-olah terlupakan, karena wadah seperti TikTok maupung WhoSampled mendorong dan memudahkan penggunanya untuk melakukan teknik sampling, sehingga membuka transparansi dan aksesibilitas. Akibatnya, sampling menjadi sebuah alat yang sangat penting dalam menciptakan sebuah inovasi, terlepas dari segala kontroversinya dalam hal memicu perdebatan dan hak cipta dalam industri musik.

The progressive improvement in technology breathes new ideas and creativity in music production. Lyrics are no longer mandatory to enjoy a song. Instead it is the harmonisation where it creates significant emotions in shaping the song’s identity. Sampling is one of the fundamental techniques in music production, which involves incorporating audio sections from external sources into a new song. These external sources might include drum beats, choruses, or snippets from a variety of media, such as songs by another artist.
However, sampling also introduces new complications to the industry, such as ethical and legal issues. Some might argue that sampling is a form of theft, while others may see this as a form of paying homage to a more incredible artist. Regardless, sampling is still thriving as it helps songmakers merge various music genres, creating unique sounds and characters for the tracks. Legal challenges seem to be ignored, as platforms such as TikTok and WhoSampled are dramatizing their users on the sampling practices, which makes it more accessible and transparent. As a result, sampling becomes a tool for music innovation, despite its controversies in creating debates and legal disputes within the industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Himawan
"Perkembangan teknologi memungkinkan musisi untuk memproduksi dan mendistribusikan karya mereka menjadi lebih mudah. Kemunculan agregator musik sebagai distributor karya rekam musik juga turut memudahkan musisi untuk mempublikasikan karya mereka. Akan tetapi, kemudahan dalam melakukan produksi dan mendistribusikan musik justru menyebabkan Perpustakaan Nasional mengalami kesulitan untuk memperoleh dan mengidentifikasi publikasi karya rekam musik Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Perpustakaan Nasional perlu untuk menghimpun karya rekam yang dipublikasikan melalui agregator musik dan strategi apa yang diperlukan untuk menghimpun karya rekam musik di tengah perubahan lanskap industri musik. Penelitian dilakukan dengan metode tinjauan literatur integratif, dimana penulis dapat mengambil perspektif dari bidang ilmu lain yang dapat membawa khazanah baru dalam bidang ilmu yang digeluti. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa banyak musisi nasional yang menggunakan layanan agregator musik, khususnya para musisi dari label independen dan musisi mandiri. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara perpustakaan dengan agregator musik dengan tujuan untuk saling berbagi metadata musik yang dihasilkan para musisi Indonesia.

Technology enables musicians to produce and distribute their works more easily. As the result of technological developments, music aggregators, have increased the number of independent musicians. However, by working independently, their work becomes difficult to be identified and obtained by the National Library of Indonesia in the context of implementing the Legal Deposit Acts. The emergence of music aggregators as distributors of recorded music also makes it easier for musicians to publish their works. However, the ease of producing and distributing music has made it difficult for the National Library to obtain and find publications of Indonesian music records. The purpose of this research is to find out whether the National Library needs to collect works collected through music aggregators and what strategies are needed to collect recorded music amid the changing landscape of the music industry. This research is carried out through integrative literature review, this method usually used to combine perspectives and insight from different fields. The results of this study indicate that many national musicians use music aggregator services, especially independent musicians. Therefore, a collaboration between libraries and music aggregators is needed to share music metadata produced by Indonesian musicians."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library