Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rangga Hadi Putra
Abstrak :
Perusahaan-perusahaan EPC di Indonesia saat ini dalam membenahi kondisi kesehatannya melakukan beberapa terobosan yang dapat ditempuh untuk menyehatkan usahanya. Salah satunya adalah dengan melakukan restrukturisasi atau perubahan organisasi pengadaan perusahaan, yang berdampak kepada perubahan perilaku organisasi pengadaan tersebut, dan dengan dilakukan restrukturisasi, akan mempengaruhi kinerja waktu proyek yang dikerjakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan faktor-faktor perubahan organisasi pengadaan yang dominan mempengaruhi kinerja waktu, dan mengetahui rekomendasi tindakan pencegahan dan koreksi yang dilakukan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus pada proyek Y, karena proyek ini merupakan proyek yang dikerjakan setelah perusahaan mengalami perubahan organisasi pengadaan.dan saat ini masih berlangsung. Analisa data diolah dengan pendekatan statistik non parametris dan pendekatan AHP, kemudian untuk dapat menentukan rekomendasi tindakan pencegahan dan koreksi digunakan metode delphi. Hasil dari penelitian ini adalah; ada enam faktor dari perubahan organisasi pengadaan yang dominan terhadap kinerja waktu, yaitu: Terjadi kesalahan pembelian material karena strategi & struktur organisasi yang baru belum diterapkan secara maksimal; Terjadi kesalahan monitoring fabrikasi material karena strategi & struktur organisasi yang baru belum diterapkan secara maksimal; Terjadi ketidaksesuaian pendataan material di gudang karena kurangnya kapabilitas personil; Terjadi keterlambatan pembelian material karena kurangnya kapabilitas personil; Terjadi keterlambatan fabrikasi material karena prosedur kerja yang ada kurang jelas; dan Terjadi kesalahan monitoring fabrikasi material karena kurangnya kapabilitas personil. Akan tetapi dari hasil analisa level pengaruh, faktor-faktor dominan tersebut memiliki level pengaruh yang tidak terlalu besar, sehingga masih bisa teratasi. ......To straighten up the condition of health, EPC companies in Indonesia is doing some inovation. For this time one of the inovation is doing restructured or changing the procurement of organization company which effect to behaviour of that organization and doing the recontruction will influence project performance time. This research aim to identify change factors of procurement organization which influence time of performance, and knows recommendation of preventive and correction action. Approach of research that used is case study method project of Y, because this project is doing after company has changing the procurement organization, and it is still continue until now. Data analysis processed with approach of statistic non parametris and approach of AHP, and then to be able to determine recommendation of preventive and correction action used by Delphi method. The result of this research are; there are six factor of change dominant procurement organization to time performance, that is: Happened mistake of purchasing of material because strategy & new organization chart not yet been applied maximally; Happened mistake of monitoring of fabrication material because strategy & new organization chart not yet been applied maximally; Happened missed of material data in bond because lack of personnel capability; Happened delay of purchasing of material because lack of personnel capability; Happened delay of material fabrication because less clear existing working procedure; and Happened mistake of monitoring of fabrication material because lack of personnel capability. However from result analyse influence level, the dominant factors have influence level which do not too big, so that still solve the problem.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50565
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pepy Anggela
Abstrak :
Pemilihan supplier dengan mengukur performansi supplier adalah hal penting yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memenangkan persaingan dengan perusahaan lain dalam hal kepuasan pelanggan. Perhitungan performansi supplier menggunakan DEA yang mampu mengevaluasi tingkat efisiensi relatif sebuah DMU yang bersifat non parametrik dan multi faktor baik input maupun output. Sedangkan dengan menggunakan teknik data mining yaitu dengan decision tree dan neural network, untuk mendapatkan prediksi dari nilai efisiensi supplier. Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan otomotif. Perusahaan saat ini menggunakan 104 supplier untuk material tools. Penelitian ini dilakukan untuk membantu perusahaan dalam mendapatkan framework dari suatu pemilihan supplier yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa model CRS-neural network memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan decision tree. Ini telihat dari nilai error yang lebih kecil yaitu 5.7 dibandingkan decision tree yang sebesar 6.7.
Supplier selection to measure supplier performance are important things to be performed by the company to win the competition with other companies in terms of customer satisfaction. Calculation of supplier performance using DEA is capable of evaluating the relative efficiency of a DMU that is non-parametric and multi factor inputs and outputs. While using data mining techniques, the decision tree and neural network, to get the efficiency prediction of the supplier. The research was conducted at a automotive company. The Company currently uses 104 suppliers for material tools. The study was conducted to assist companies in getting the framework of a supplier selection in accordance with criteria established by the company. The results of this study found that the CRS-neural network models give better results than the decision tree. It is seen from the error value that is 5.7 smaller than the decision tree for 6.7.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30339
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Wintania
Abstrak :
ABSTRACT
Supplier selection is one key activity in Procurement. Supplier which found by appropriate selection will deliver their product and services as requirement. It is time consuming for do the selection but it is worth to have the result. Moreover it is help to have a good reason when choose a supplier for Indirect Procurement which has complexity and various requests. Many methods can be used for Supplier Selection, as recommendation from many study, this thesis use Analytic Hierarchy Process Method. AHP is a method which help decision maker to choose the best option with considering multi-attribute criteria. Due to AHP is a subjective method, this thesis also use Weighted Points Method for comparison and minimize the subjectivity.
2012
T32211
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vincencia Nurmala Dewi
Abstrak :
Dalam proyek pembangunan, pengadaan material merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaaan proyek secara keseluruhan. Keberadaan material dalam jumlah yang besar akan sangat menyulitkan dalam pcngaturan pemakaiannya. Kondisi ini sangat riskan terhadap timbulnya penyimpangan-penyimpangan yang dalam hal ini sangat bcrpengaruh sel-:ali terhadap hiaya proyek, sehingga diperlukan suatu konsep manajemen yang baik. Peranan suatu manajemen dapat dianalisis tcrhadap suatu jalannya proses pengadaan yang dalam hal ini diambil Salah satu tahapannya yaitu pada tahap pembelian material. Dalam prosesenya tahapan pembelian dibagi menjadi beberapa tahap yaitu : Purchasing planning, solicitation planning, solicitation, source solicitation, contract administration dan contract closeout. Tahapan-tahapan pada pembelian tersebut akan diolah datanya dengan mcnggunakan suatu tools komputer yaitu menggunakan program excel. Dalam prosesnya tahapan tersebut akan dianalisis tingkat pengaruh dan frekuensinya terhadap penyimpangan -penyimpangan yang dalam hal ini ditinjau pada pembelian material. Hasil dari pengolahan data akan dibuat suatu rangking yang akan menunjukkan tingkatan dari dampak terscbut. Dari nilai tersebut akan terlihat sejauh mana peranan manajemen berpengaruh terhadap penyimpangan penyimpangan biaya pemhelian material. Dengan memahami dari awal tingkat pengaruh yang timbul, maka untuk selanjutnya hal ini dapat dijadikan acuan dalam pclaksanaan selanjutnya. ......In project of development, material represent part of inseparable from project of as a whole. existence of big Material in number will very complicating in arrangement its usage. this Condition very dengerous to incidence of deviation which in this case very having an effect on once to expense of project, so that needed by a good management concept. Role a management can be analysed to the way levying process which is in this case taken one of its step that is phase purchasing of material. In its purchasing step divided to become some phase that is : Planning Purchasing, planning solicitation, solicitation, solicitation source, administration contract and closeout contract. Step the purchasing will be processed its data by usisng a computer tools that is excel program use. In course of the step will be analysed by influence storey;level and its frequency to overcome or deviation which is in this case evaluated by at expense of project. Result of from data processing will be made level from the impact. From the value will seen how far management role have an effect on to deviation of[is expense of purchasing of material. With know from early arising out influence storey;level, henceforth this matter can be made reference in execution hereinafter.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Nizom Ali
Abstrak :
Pada sektor pcrtambangam umumnya armada alat-alat berat beroperasi dalam jumlah yang besar dan dalam waktu yang terus menerus sepanjang tahun. Untuk mcndukung operasi peralatan tersebut dibutuhkan peramzlan permintaan sukucadang dalam sistim pengendalian pcfsodiaan. Ini mcnjadi panting arlinya, karena pengendalian persediaan yang baik alum mcmberikan kelmtungan dalam menekan biaya pcrsediaan yang mencakup biaya pemssanan, biaya penyimpanan dan biaya pe-nalti kalau ada. Pada penclitian ini dibuat model psrarnalan yang diusulkan sebagai alternatif dari peramalan model Fleet Lifc Planner (FL.P) yang ada di Trakindo Sangata. Dari model pola peramalan berdasarkan data lampau dipilih model yang membsrikan simpangan baku (standar deviasi) tcricccil, kcmudian dilakllkan pcrhitungan biaya persediaan dari model yang dipilih dan model FLP.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S36737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimbo Ratuk
Abstrak :
ABSTRAK
Tugas akhir ini penyajikan proses pengadaan material dari perusahaan PT. X yang bergerak dibidang perminyakan dari awal pemesanan material sampai dengan tibanya material tersebut ke pemesan (user), perrnasalahan yang terjadi selalu proses tersebut serta langkah-Iangkal yang ditempuh untuk memperbaiki pemiasalalian yang ada sehingga proses pengadaan material dapat lebih efisien.

Pada penulisan tugas akhir ini penulis hanya menitik beratkan pada proses pengadaan untuk barang yang sumbemya didapat dari dalam negeri sendiri. Maksud pembahasan ini adalah untuk mengetahui proses pengadaan material dari awal pemesanan material sampai dengan diterimanya material tersebut oleh pemakai (user) secara global dan juga untuk mengetahui pentingnya peranan material managemen dalam proses pengadaan material dari suatu perusahaan.

Pengadaan material di PT. X dilakukan oleh 4 departemen yang berbeda tapi didalam satu divisi yang disebut dengan Materials and Equipment Division. Ke-empat departemen itu adalah Purchasing and Material Control, Purchasing, Traffic, Warehouse. Masing-masing departemen mempunyai tugas yang spesifik namun saling berhubungan erat satu dengan lainnya, sehingga kerjasama antara tiap-tiap departemen tersebut sangat diperlukan. Dalam proses pengadaan material didapati beberapa hambatan dari tiap-tiap departemen yang menyebabkan tingginya pengeluaran (cost) dari PT. X. Untuk mengurangi biaya (cost) yang tinggi tersebut, langkah-langkah yang dilakukan adalah dengan meningkatkan managemen material di PT. X.

Hasil akhir dari peningkatan managemen material ternyata terbukti dengan berkurangnya beberapa biaya (cost). Hal tersebut dapat dilihat dari parameter yang digunakan, diantaranya adalah Inveutory Turn Over Ratio, Service Levef, Lead Time, Not In Stock dan Surplus and Write-Off.
2000
S37659
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihsan Aviangga Putra
Abstrak :
Proses produksi sebuah produk saat ini sudah mulai merambah ke aspek lingkungan. Hal ini disebabkan banyaknya isu lingkungan yang ramai dibicarakan di masyarakat sehingga aspek lingkungan ini akan menjadi parameter yang cukup penting dari sisi perspektif pelanggan. Untuk menjaga nilai aspek lingkungan tersebut dapat digunakan sistem produksi rantai tertutup (closed loop supply chain) yang dapat meminimalisasi penggunaan sumber daya alam. Selain itu, secara teori, penerapan rantai suplai loop tertutup merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi dari penggunaan bahan baku dari sebuah lini produksi yang akan dapat mengurangi jumlah bahan baku yang digunakan untuk keperluan produksi. Akan tetapi dalam penerapannya closed loop supply chain masih memiliki banyak kendala. Salah satunya adalah dalam hal perencanaan inventory.Karena pengembalian produk dari returnable product berfluktuasi, maka kapasitas inventory yang optimal dari returnable product tersebut sulit untuk ditentukan. Untuk memecahkan masalah ini dapat digunakan metode fixed time period model dan discrete event modelling. Dengan menggunakan discrete event modelling pola pergerakan returnable products akan dapat di telusuri dengan melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi dan dengan metode fixed time period model akan dapat ditentukan jumlah quantity order yang optimal pada suatu rentang waktu.
Production process of products today not only focused on quality and quantity, but also start to concern the environmental issues. "Environmental issues" become an important aspect from the costumer?s perspective. In order to perserve this environmental aspects, closed-loop supply chain become a popular concept in this recent decades. Through closed-loop supply chain, the usage of natural resources could be reduced. Further to production line, the implementation of closed-loop supply chain is one way to improve the efficiency level of raw materials usage of a production line. Because, in closed-loop supply chain, the used product that collected from the costumer will be used again for next production process. However, the implementation of closed loop supply chain still has many obstacle, inventory planning is one of considered obstacles. This problem happened due to uncertainity of returning rate of returnable product that resulting inaccuracy of inventory planning. In order to solve this problem, the combination of discrete event modelling and fixed time period model approach can be used. Through discrete event modelling, the movement pattern and factors of retunable product can be traced and through fixed time period model can be determined the optimum order quantity in certain time limit.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Runita Listiarini
Abstrak :
Proyek EPC memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi. Keterlambatan dan cost overrun merupakan permasalahan yang sering terjadi pada proyek. Keterlibatan subkontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi sangat tinggi sehingga pengaadaan subkontraktor mempunyai pengaruh cukup besar pada proyek EPC. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berpengaruh, penyebab dan dampak risiko tersebut, dan tindakan preventif dan korektifnya. Metode penelitian ini melalui studi literatur, survey kuesioner, dan validasi pakar. Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kinerja waktu yaitu "Subkontraktor tidak memahami konsep proyek dengan baik" dan "Tidak lengkapnya klausal kontrak antara pihak kontraktor EPC dengan subkontraktor" sedangkan untuk kinerja biaya yaitu "Kurang lengkapnya kriteria penilaian teknis dalam menilai kualifikasi peserta lelang", "Pembayaran subkontraktor yang telat dan tidak sesuai", dan "Kekurangan tenaga kerja pada pihak subkontraktor". ......EPC project has high risk level. Delay and cost overrun are problems that usually happen. Subcontractor’s high involvement in execution of construction work so that provision of services has a considerable influence on the risk that may occur in the EPC Project. The purpose of this research are to identification risk factor that influenced, cause and effect, preventive and corrective action from risk factor. Method in this research through literature review, survey by using questionnaire, and expert judgement. The result obtained in this research is the risk factor that affect time performance are "Subcontractor do not understand the concept of project well" and "Incomplete clause of the contract between EPC contractor and subcontractor" while risk that affect cost performance are "Incomplete technical assessment criteria in assessing the bidders qualifications", "Subcontractor payments are late and do not suitable", and "lack of labor on the part of subcontractor".
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Florence Gokmauli L.
Abstrak :
Pada Sistem Pengadaan Barang dan jasa di Indonesia telah mulai diterapkan sistem e-procurement. Pada Sistem e-procurement seluruh proses lelang mulai dari pengumuman, mengajukan penawaran, seleksi, sampai pengumuman pemenang akan dilakukan secara online melalui situs internet (website). Semakin luasnya akes internet oleh masyarakat khususnya di lingkungan pelaku bisnis konstruksi telah menjadikan e-procurement ini feasible diterapkan dan menjadi suatu kebutuhan bagi pemerintahan yang modern. E-Procurement dipercaya sebagai alat/ instrumen untuk peningkatan good governance dan pelayanan public karena akan meningkatkan efisiensi biaya, efektifitas, waktu siklus yang lebih cepat, meningkatkan transparansi paket pekerjaan yang dilelang, menyediakan public monitoring yang lebih baik, meningkatkan persaingan yang sehat, dan meningkatkan akuntabilitas pemerintah. Dari sisi penyedia jasa konstruksi, keberhasilan dalam mengikuti sistem lelang adalah salah satu faktor penentu kelangsungan hidup perusahaan.

Tulisan ini merupakan hasil studi dalam mengenali karakteristik prasyarat pelaksanaan yang ada saat ini di Departemen Pekerjaan Umum (DPU) yang pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan mengenai kajian kelayakan pelaksanaan system lelang elektronik yang diadakan. Sudut pandang yang diambil adalah dari sudut pandang penyedia jasa. Proses yang dilakukan adalah pengumpulan data-data lewat penelusuran dokumen lelang, wawancara, dan penyebaran kuesioner guna mengetahui karakteristik prasyarat pelaksanaannya. Dari hasil proses tersebut dapat ditarik kesimpulan yang bersifat evaluatif. Saat ini di DPU, Sistem Lelang Elektronik belum dapat dilaksanakan optimal karena belum dipenuhinya 3 prasyarat pelaksanaan yaitu: hukum, manajemen dan teknis.
In Indonesia Procurement System, have started implementation e-procurement. In EProcurement, all processes of bidding start from announcement, bid proposal, selection, until announcement of the winner of the bidding is doing online via internet (website). Internet access have used widely specially in environment of construction bussiness player have caused e-procurement is feasible to implement and being needing for modern goverment. They believe E-Procurement can be instrument for increasing implementation good governance and public service because will increase cost efficiency, effectivity, shorten cyclus time, transparancy of Bidding Package, better public monitoring, provide more fair competition, and increasing accountability. In view side of suppliers/vendors, the successfull of participated in procurement system is one of the determining factor of company performance.

This paper is the result of study in recognized characteristic of implementating prerequisite in Public Works Department then will can get conclusion about feasibility of e-procurement implementation system that have done. The side view is suppliers/vendors. The process have done for this study is collecting data by bidding document treasury, interview, and questionary for knowing characteristic of implementating prerequisite. From the result of that process is conclusion that have evaluation nature. For Now in Public Works Department, e-procurement system can not do optimal cause not fullfill the implementing Prerequisite : law, management, and technicality.
2008
S35769
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sayyidan Fatchur Rochman
Abstrak :
Material MRO merupakan material yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pemeliharaan, perbaikan, dan operasi dalam kegiatan operasional sebuah Perusahaan Migas. Pengelolaan persediaan MRO pada Perusahaan Migas dimaksudkan untuk dapat memenuhi kebutuhan material MRO agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan lancar. Tantangan dalam Manajemen Persediaan adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan dengan maksimal dan dalam waktu yang sama berusaha untuk meminimalkan biaya yang dikeluarkan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Jumlah permintaan terhadap material MRO yang tidak menentu pada Perusahaan Migas menjadi tantangan yang harus dihadapi. Metode yang dapat digunakan untuk menentukan kebijakan persedian material MRO adalah Continuous Review System dan Periodic Review System. Metode ini digunakan untuk mendapatkan parameter-parameter kebijakan seperti jumlah pemesanan (Q), ROP, dan biaya total persediaan. Simulasi Monte Carlo digunakan untuk memperoleh range dari biaya total persediaan. Hasil yang diperoleh adalah model kebijakan Continuous Review dapat memberikan biaya total persediaan yang lebih rendah dari Periodic Review dengan selisih biaya total persediaan mencapai $ 76.000,00.
MRO is neccessary material to support maintenance, repair, and operation in Oil and Gas Company operational activity. The purpose of MRO inventory management ini Oil and Gas Company is to fulfill the MRO demand so the operational activity of the company can run smoothly. The challange in inventory management is to fulfill the need for MRO material and at the same time keep the cost associated at minimum. The fluctuation in MRO demand in Oil and Gas Company is one of the challenge the company have to face. Methods that can be used to calculate the inventory policy of MRO are Continuous Review System and Periodic Review System. These methods are used to calculate the parameters of the policy such as order quantity(Q), ROP, and total inventory cost. Monte Carlo Simulation is used to get the range of the total inventory cost for both of the model. The result from this research is that the Continuous Review System result in smaller total inventory cost than the Periodic Review System with margins as much as $76,000.00.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>