Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dita Astrifianti
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cakung. Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil dari setiap indikator diukur pada lima poin skala ordinal: sangat baik, baik, cukup, buruk dan sangat buruk. Sampel diambil berdasarkan teknik sampling non probabilitas, secara accidental. Berdasarkan hasil analisa data pada setiap indikator didapatkan hasil bahwa indikator input dinilai cukup, indikator poses dinilai buruk dan indikator output dinilai cukup. Sehingga didapatkan hasil akhir bahwa kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cakung adalah cukup.

This research aims to analyse the quality of health services at Cakung Subdistrict health center. This research is a descriptive research with quantitative approach. The outcome of every indicators was measured on five-point ordinal scales: Very Good, Good, Fair Enough, Bad and Very Bad. The sample was taken based on non probability sampling technique, in an accidental manner. Based on the analysis result on every indicators, the research result shows that input indicator is fair enough, process indicator is bad and output indicator is fair enough. So the final result shows that the quality of health services at Cakung Subdistrict health center is fair enough.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brian Sri Prahastuti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model utilisasi layanan penanganan balita sakit di Masyarakat. Studi ini dilakukan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, Indonesia yang menerapkan program MTBS-M/REACH sejak tahun 2010. Penelitian ini dirancang sebagai studi ekologi yang menggunakan rancangan penelitian cross sectional untuk studi kuantitatif. Sejumlah 5.502 dari 7.675 anak usis 0-59 bulan terlibat dalam studi ini. Analisis kluster dilakukan untuk menghasilkan data 40 desa sebagai unit analisis statistik. Berdasarkan analisis multivariat regresi linier berganda didapatkan bahwa tingkat keberdayaan masyarakat dapat memprediksi utililisasi layanan promotif-preventif (β = 0.355; R2 = 16%). Secara bersama-sama, tingkat keberdayaan masyarakat (β = 0.196) dan availabilitas kader (β = 0.678) dapat memprediksi utilisasi layanan kuratif dengan R2 = 52.5%. Model spasial menunjukkan pola bahwa semakin tinggi aksesibilitas suatu desa, semakin tinggi utilisasi layanan di desa tersebut. Studi ini menyimpulkan bahwa upaya penanganan balita sakit di masyarakat melalui program MTBS-M relevan untuk diterapkan di banyak daerah di Indonesia yang masih menghadapi hambatan aksesibilitas geografis dan availabilitas fasilitas kesehatan.

This studi's aim is to develop a model of service utilization on community case management of childhood illnesses. It was conducetd in Central Southern Timor (CST) district, East Nusa Tenggara Province, Indonesia which implements C-IMCI/REACH program since 2010. This is a combined qualitativequantitative- qualitative study. The research was designed as an ecology study, using cross sectional method of quantitative study. 5.502 out of 7.675 children under five years old were involved in this study. Cluster analysis was done to produce analysis unit of 40 villages to be used for further statistic data processing. In multivariate of linier regression, we found that the level of community empowerment can predict the utilization of promotive-preventive services (β = 0.355; R2 = 16%). Altogether, the level of community empowerment (β = 0.196) and the cadre availability (β = 0.678) can predict curative utilization with R2 = 52.5%. Spatial model shows the patern that the higher accessibility of village the higher service utilization will be. This study concludes if delivery service of community case management of childhood illnesses through the CIMCI program is relevant to be implemented in many areas in Indonesia which have barrier in geographic accessibility and health facility availability"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
D1896
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Irianto
"ABSTRAK
Program pembangunan kesehatan ibu di desa merupakan upaya untuk mendekatkan akses ibu pada pelayanan kesehatan sehingga diharapkan memperkecil terjadinya kematian ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan keberadaan bidan berdomisili di desa dalam melakukan rujukan komplikasi maternal melalui tempat kematian ibu sebagai ukuran kinerja rujukan. Sampel sebanyak 3493 kematian ibu yang merupakan separuh dari populasi dalam Sensus Penduduk Tahun 2010 tersebar di seluruh Indonesia, selanjutnya dianalisis regresi logistik multivariat untuk mengetahui peranan masing-masing faktor terhadap tempat kematian ibu. Hasil analisis menemukan bahwa setelah dikontrol faktor lain keberadaan bidan berdomisili di desa meningkatkan kemungkinan ibu meninggal di rumah sakit atau dapat mencegah kematian terjadi di rumah. Sedangkan faktor lain yang berperan yaitu anjuran merujuk dan akses. Untuk itu disarankan agar kebijakan penempatan bidan berdomisili di desa perlu didukung oleh semua pihak.

ABSTRACT
Maternal health programs in rural development is an attempt to get closer access to maternal health services that are expected to reduce the occurrence of maternal deaths. This study aims to determine the contributions of midwives who the same place villages the mother stay in refferal maternal complication by place of death as measure of refferal performance. Sampels are 3493 of maternal deaths, it?s a half of populations SP-2010. Analisys by multivariate logistic regression to determine of role each factors to maternal mortality place. The results, where midwives stay in the village increases the likelihood mother died in the hospital or prevent deaths occurred at home. Another factors to contributions to maternal mortality place are access (place, distance, regional). It is recommended to suport the placement midwives to stay at village policy.
"
2014
D1944
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Pertiwi
"Penelitian ini membahas tentang perbandingan angka rujukan berdasarkan karakteristik peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Kelurahan Paseban dan Puskesmas Kelurahan Kwitang Periode Januari-Maret 2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa angka rujukan di Puskesmas Paseban lebih tinggi 8,6% dibandingkan angka rujukan di Puskesmas Kwitang yaitu 8,5%. Kondisi tersebut dapat dikarenakan masyarakat ketika memanfaatkan pelayanan Puskesmas sudah dalam kondisi yang tidak dapat ditangani oleh Puskesmas serta fasilitas dan SDM yang kurang memadai.

This research discusses the comparison of references number based on the characteristics of Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) in Paseban Primary Health Care and Kwitang Primary Health Care from January until March 2015. This is a quantitative research with cross-sectional study design. Based on this research, it is known that the number of referral in in Paseban Primary Health Care is 8.6 % that is higher than the number of referral in in Paseban Primary Health Care which is 8.5%. It is because the patient is already under conditions that is unable to be handled when she/he will utilize the services of Primary Health Care. This is also due to the shortage of facilities and human resources in Primary Health Care."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58927
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eliha Mahsuna
"Puskesmas merupakan penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Kota Tangerang Selatan memiliki 25 Puskesmas yang tersebar di 7 Kecamatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola keruangan Puskesmas di Kota Tangerang Selatan berdasarkan: 1 pola sebaran Puskesmas, 2 kualitas Puskesmas, 3 Kunjungan Puskesmas dan 4 keterjangkauan penduduk mengakses Puskesmas. Metode yang digunakan adalah analisis tetangga terdekat untuk mengetahui sebaran Puskesmas, uji one way ANOVA untuk melihat hubungan antara kualitas Puskesmas dengan jumlah kunjungan pasien dan Locations Quotient LQ untuk melihat keterjangkauan Puskesmas. Berdasarkan analisa tetangga terdekat terlihat pola sebaran 25 Puskesmas di Kota Tangerang Selatan bersifat seragam atau merata yaitu jarak antara lokasi satu dengan lokasi lainnya teratur dengan nilai NNR 1,407471. Berdasarkan kualitas Puskesmas dan kunjungan pasien menunjukkan adanya kecenderungan penduduk mengunjungi Puskesmas yang memiliki kualitas baik. Hal ini dikarenakan Puskesmas yang memiliki kualitas baik selain didukung oleh sarana prasarana pelayanan kesehatan yang memadai juga didukung oleh kondisi jaringan jalan yang baik yaitu jalan kolektor sekunder dan jalan arteri sekunder. Sehingga keterjangkauan penduduk mengakses Puskesmas lebih tinggi pada Puskesmas dengan kualitas baik yaitu 11 Puskesmas yang banyak dikunjungi oleh penduduk dan 14 Puskesmas yang sedikit dikunjungi oleh penduduk.

Primary Health Care is responsible for organizing health efforts to the first level. South Tangerang City has 25 health centers spread over in 7 districts. This study aims to determine the spatial pattern of Primary Health Care in South Tangerang City based on 1 the distribution pattern of health centers, 2 the quality of health centers, 3 visit health centers and 4 the affordability of the population access to Primary Health Care. The method is the nearest neighbor analysis to determine the distribution of the health center, one way ANOVA statistic test to look at the relationship between the quality of the health center with a number of patient visits and Locations Quotient LQ to look at the affordability of the health center. Based on the analysis of nearest neighbor distribution pattern seen 25 health centers in South Tangerang City are uniform or evenly the distance between the location of the other locations regularly with NNR value 1.407471. Based on the quality of the health center and visit the patients showed a tendency residents visited the health center which has good quality. This is because the health center which has a good quality in addition be supported by means of adequate health care infrastructure is also supported by the good condition of the road network is a secondary collector roads and secondary arterial roads. So the affordability of the population access to Primary Health Care higher in health centers with good quality with 11 health centers which are visited by residents and 14 health centers were little visited by residents.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riah Trisnawati
"Pemberlakuan sistem Jaminan Kesehatan Nasional JKN menyebabkan peresepan dan penggunaan obat harus mengacu pada Formularium Nasional Fornas. Tujuan penelitian ini sebagai deteksi awal untuk menilai dampak pada rasionalitas dan efisiensi berupa kualitas dan kuantitas serta biaya penggunaan obat secara umum sebelum dan setelah diterapkan Fornasi. Penelitian ini adalah studi komparatif dengan desain penelitian cross-sectional. Data yang digunakan diperoleh dari laporan penggunaan obat tahun 2013 hingga 2015. Subjek penelitian adalah 5 Puskesmas dari total 9 Puskesmas di Kota Sungai Penuh. Metode yang digunakan adalah metode ATC/DDD. Kuantitas, kualitas, dan total biaya obat dibandingkan sebelum dan sesudah penerapan Fornas. Persentase kepatuhan penggunaan obat terhadap Fornas juga dihitung.
Hasil yang diperoleh kuantitas penggunaan obat DDD/1000 populasi perhari di 5 puskesmas di kota Sungai Penuh mengalami penurunan setelah penerapan Fornas namun hanya 2 puskesmas yang bermakna secara statistik p=0,014 dan p=0,024. Kualitas penggunaan obat DU90 di 5 Puskesmas di kota sungai penuh tidak mengalami peningkatan setelah penerapan fornas. Obat yang paling banyak digunakan adalah vitamin B komplek, amoksisilin, kloramfeniramin maleat, natrium tiroksin dan prednison. Total biaya obat di 5 puskesmas mengalami penurunan setelah penerapan fornas namun hanya 3 puskesmas yang bermakna secara statistik p=0,006, p=0,04 dan p=0,004. Persentase kesesuaian obat di semua Puskesmas dengan Fornas pada tahun 2014 adalah 68 dan meningkat menjadi 71 pada tahun 2015.

Enactment of National Health Insurance NHI caused drug prescribing and drug used must refer to the National Formulary NF. Aims of this research were as initial detection on rationality and efficiency of drug used such as quality and quantity also drug cost in general before and after the NF application. This research was comparative study by cross sectional design. This research used the data from the drug used reports from 2013 rsquo s to 2015 rsquo s at 5 PHC from 9 total of PHC in Sungai Penuh city. This research was performed by ATC DDD methodology. Quantity, quality, and a total of drug cost were compared before and after the NF implementation. Percentage of drug adherence to the NF was also counted.
The result was obtained showed that quantity of drug utilization at 5 of PHC decreased after the NF application but only 2 PHC had statistically difference p 0,014 and p 0,024. The quality of drug utilization had no improve after the NF implementation. The most used drug was vitamin B complex, amoxicillin, chlorpheniramine maleate, levothyroxine sodium and prednisone. Total of drug cost decreased after NF application but only 3 PHC were statistically difference p 0,006, p 0,04 and p 0,004. Percentage of drug adherence at 5 PHC to the NF in 2014 39 s was 68 dan increased to 71 in 2015 39 s."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
T47079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiono
"Laporan keuangan untuk mengukur kondisi keuangan perusahaan ada 2 kriteria dasar yaitu laporan neraca dan laba rugi. Pembahasan mengenai neraca dan Iaba rugi merupakan sesuatu yang penting, karena kondisi keuangan dianggap sebagai ukuran persaingan rumah sakit. Analisis laporan keuangan progam gakin waluyo diperlukan mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh gambaran mengenai kinerja keuangan rumah sakit Mardi Waluyo dengan adanya program tersebut. Analisis keuangan tersebut meliputi analisis neraca, laba rugi, analisis rasio, analisis vertlkal dan horisontat. Jenis penelitian ini adalah penelitian bersifat deskriptif analitik, dimana data laporan keuangan yang didapat dianalisa dan dideskripsikan. Penelitian ini hasil dari analisis terhadap laporan keuangan yang dilakukan dibulan januari 2009 dirumah sakit Mardi Wa!uyo Metro Lampung, khususnya pada bagian keuangan. Analisa data keuangan dilakukan pemisahan antara program gakin dan non gakin, selanjutnya ditabulasikan sehingga dihasilkan laporan penelitian yang rnembahas tentang neraca analisa rasio, analisa vertikal dan horisontal. laporan laba rugi. Hasil penelitlan dapat dtsimpulkan bahwa kinerja rumah sakit Mardi Waluyo sejak dlmulainya program gakin 2007 kurang baik karena adanya penurunan kas rumah sakit dan sisa hasil usaha operasional yang menurun, bahkan pada tahun 2008 terjadi minus. Hal ini disebabkan oleh pendapatan yang tidak sesuai dengan pengeluaran dan pendapatan tidak sesuai dengan investasinya.

There are two basic criteria of financial reports to measure a financial condition of company that are the reports of balance sheet, profit and loss" The discussion about balance sheet, profit and loss are important because financial conditions are considered as a competition hospital measurement. Analysis of financial report of required Gakin waluyo program has main purpose that is to obtain describing about financial performance at Mardi waluya Hospital because of this program. This finandal analysis includes analysis of balance sheet, profit and loss, ratio analysis, vertical and horizontal analysis. This research is an analytical descriptive research which financial data is analyzed and described. This research is an analysis result of the financial reports which have been done since January 2009 at Mardi Waluyo Hospital in Metro Lampung, especially for financial department. Analysis of financial data has been done by the separation between Gakin and non Gakin program, and then it was tabulized so it can produce research reports which discuss about balance sheets, profit and ioss reports, ratio analysis, vertical and horizontal analysis."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32373
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yossy Syarnen
"ABSTRAK
Dalam rangka perbaikan distribusi peserta di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama FKTP , Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan telah mengeluarkan peraturan nomor 1 tahun 2017 tentang rasio ideal satu dokter berbanding 5.000 peserta di FKTP. Upaya ini dilakukan untuk memperbaiki ketimpangan yang ada saat ini, dimana sasaran lebih ditujukan pada peserta non-PBI JKN yang mempunyai fleksibilitas dalam menentukan pilihan FKTP nya. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana peserta menentukan FKTP yang dipilihnya dan faktor apa saja yang mempengaruhi. Analisis kuantitatif dilakukan untuk melihat hubungan pada faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor kebutuhan sedangkan analisis kualitatif dilakukan untuk menganalisis faktor sistem dalam penentuan FKTP dan kepesertaan BPJS Kesehatan. Faktor yang mempengaruhi pemilihan FKTP dalam faktor predisposisi adalah variabel pengetahuan 0.002 dan persepsi 0.001 . Dari faktor pemungkin adalah variabel kemudahan sarana transportasi 0.022 . Faktor yang paling dominan mempengaruhi pemilihan FKTP adalah faktor persepsi responden. Mengenai sistem, penetapan FKTP berdasarkan pada kriteria mutlak dan kriteria teknis sesuai peraturan dari BPJS Kesehatan sedangkan dari segi kepesertaan, peserta memilih FKTP yang terdekat dengan domisili serta tidak ada pembatasan dalam memilih FKTP oleh sistem pendaftaran di BPJS Kesehatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi pemilihan FKTP pada peserta BPJS Kesehatan Non-PBI adalah persepsi sehingga diharapkan BPJS Kesehatan dapat meningkatkan sosialisasi tentang pemilihan FKTP kepada peserta. Diharapkan adanya pembatasan dalam memilih sehingga peserta dapat diarahkan untuk memilih alternatif FKTP yang masih dekat dengan domisili peserta.

ABSTRACT
To ensure improvement in distribution of membership into the Primary Health Care Facility FKTP , Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan has released regulation number 1, 2017 on the ideal ratio of participants in the FKTP. This study aims to obtain factors influencing membership of non PBI in selecting FKTP. A quantitative analysis is performed to observe the correlation of predisposing factors, enabling factors and need factors in selecting FKTP. A qualitative approach is also added to support description on regulation and system in determining their chosen FKTP. Variables that significantly relations in predisposing factors is knowledge 0.002 and perception 0.001 . For enabling factors is accessible of transportation 0.022 . The dominant factors is perception. Primary Health Care must filled up the administrative documents as absolute criteria and technical criteria for joint with BPJS Kesehatan and for registration system, the participants can choosing the primary health care concern to their domicile. There is not limitation system for choosing the primary health care. The dominant factor that influence the selection of primary health care in non beneficiaries participants is perception. BPJS Kesehatan expected to improve socialization about how to choosing the primary health care and imposing to restrictive of choosing the primary health care by registration system so participant choose the other alternatives."
2018
T51367
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariqa Salsabila
"Indikator penderita obat hipertensi berobat teratur dalam IKS (Indeks Keluarga Sehat) wilayah Puskesmas Harjamukti kota Depok di tahun 2022 hanya mencapai 43,5% sehingga program PTM Hipertensi masih menjadi program utama. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan minum obat antihipertensi di Puskesmas Harjamukti dan juga melihat faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor pendorong pada kepatuhan minum obat antihipertensi. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain studi potong lintang yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan total sampel sebanyak 150 orang pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Harjamukti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 64% pasien hipertensi di Puskesmas Harjamukti memiliki kepatuhan yang rendah dan hanya 16,7% dari total responden yang memiliki kepatuhan tinggi. Perlu dilakukan penyuluhan lebih mendalam terkait alat bantu kepatuhan minum obat, juga membangun sistem pengingat minum obat di Puskesmas Harjamukti.

The indicator for hypertension patients taking regular medication in the IKS (Indeks Keluarga Sehat) area of the Harjamukti Primary Health Care, Depok in 2022 only reach 43.5%, the Non-communicable Disease Hypertension program is still the main program of Harjamukti Primary Health Care. This research was conducted with the aim of knowing the description of patient’s adherence in taking antihypertensive medication at the Harjamukti Primary Health Care and also to see the predisposing factors, enabling factors and reinforcing factors in the adherence to antihypertensive medication. The research method used is quantitative with a descriptive cross-sectional study design. Data collection was carried out using a questionnaire with a total sample of 150 hypertension patients in Harjamukti Primary Health Care working area. The results showed that 64% of hypertensive patients at the Harjamukti Community Health Center had low adherence, and only 16,7% of them are having high adherence. It is necessary to provide more in-depth education regarding adherence supporting tools, as well as establishing a medication reminder system in the Harjamukti Primary Health Care."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1990
362.104 2 IND c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>