Ditemukan 66 dokumen yang sesuai dengan query
Anwar Arifin
Jakarta: Yayasan Media Sejahtera , 1992
079.598 ANW k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakob Oetama, 1931-
Jakarta: LP3ES, 1987
070.598 8 JAK p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
F. Rachmadi
Jakarta: Gramedia, 1990
070.9 RAC p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
F.X. Koesworo
Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara, 1994
079.598 KOE d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hill, David T.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995
079.598 HIL p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hill, David T.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2011
070.4 HIL p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Zen Teguh Triwibowo
Abstrak :
Jaminan terhadap kemerdekaan pers sebagaimana tertuang dalam konstitusi dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers tidak serta-merta menempatkan pers dalam ruang kebebasan seutuhnya untuk menjalankan tugas jurnalistik. Pers tetap dihadapkan pada ancaman, baik dari luar maupun internal. Salah satu bentuk ancaman kemerdekaan pers itu keberatan dari pihak yang merasa dirugikan atas suatu pemberitaan dan mengajukannnya ke pengadilan. Undang-Undang Pers menyebutkan, sengketa pemberitaan dapat diselesaikan dengan mekanisme hak jawab ataupun hak koreksi. Jika hal itu tidak terpenuhi, maka pihak yang merasa dirugikan dapat mengadukan ke Dewan Pers untuk dicarikan jalan penyelesaian. Pada praktiknya, sejumlah pihak itu tidak hanya mempersoalkan Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik, tapi juga menyertakan dalil perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad). Dewan Pers sesuai Undang-Undang Pers hanya bertugas untuk menyelesaikan persolan etik. Adapun dalil perbuatan melawan hukum lazimnya tidak menjadi objek pembahasan khusus dalam penyelesaian sengketa itu. Hal ini sering menjadi masalah ketika akhirnya mengadu tetap melanjutkan kasus tersebut ke pengadilan.
......Guarantee the freedom of the press as stipulated in the Constitution and Act No.40 of 1999 on the Press (Indonesia Press Law) does not necessarily put the press in a room full freedom to carry out journalistic duties. The press remains faced with threats, both external (public) and internal (the press). One form of threats that press freedom is an objection from the parties who feel aggrieved over a reporting and take it to the court. Indonesia Press Law outlines that the dispute
can be resolved with the mechanisms news right of reply or the right of correction. If it is not met then the party who feels aggrieved can complain to the Press Council to find a way to completion. In practice, a number of parties who filed an objection against the press coverage was not only questioned the breach of the Press Law and the Code of Ethics of Journalism, but also included the argument of tort. News was considered against the law, but because it does not
adhere to the principles of journalism, also made without regard to decency, accuracy, and prudence. Press Council mandate granted by the Press Law only served to resolve the question of ethics. As for the argument of tort usually not is the object of specific discussion in the resolution of the dispute. This is often a problem when finally pitted continue the case to court.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
T46283
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rohana BT Ismail
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengungkapkan sejarah kantor berita nasional swasta yang pernah ada di Indonesia yaitu dikenal dengan nama Persbiro Indonesia. Dalam penu1isan ini yang ditekan kan adalah proses nasionalisasi terhadap kantor berita tersebut dan perkembangannya sesudah itu hingga tahun 1962. Hal ini karena pada akhir tahun tersebut pemerintah RI waktu itu memutuskan untuk menggabungkan kesemua kantor berita yang ada ke dalam kantor berita Antara dan diletakkan di bawah pengawasan Departemen Fenerangan RI. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang sangat membantu penulis dalam memilah sumber dan data, rnenganalisa dan menuliskannya kembali dalam bentuk penulisan sejarah. Sebagai salah satu bagian dari langkah metode sejarah, dalam penulisan ini digunakan metode penulisan deskriptif analitis yaitu berusaha untuk memberi gambaran dan uraian yang ditindaklanjuti dengan analisa. Berdasarkan penelitian dan penulisan, ini dapat diketahui bahwa kantor berita memainkan peranan penting dalam penyebaran informasi ke seluruh penjuru dunia lewat surat-surat kabar yang diedarkan, kepada umum. Di Indonesia
1998
S12413
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Eko Susi Rosdianasari
Abstrak :
Penelitian ini mengenai perkembangan penerbitan majalah ilmiah sejak tahun kemerdekaan Republik Indonesia (1945) hingga perkembangannya saat ini (1998 - Okt.). Penerbitan yang dimaksud adalah penerbitan majalah ilmiah, baik yang dilakukan oleh lembaga pemerintah. lembaga pendidikan, organisasi profesi, Iembaga swasta dan Iembaga lainnya, sepanjang majalah yang diterbitkannya dianggap sebagai majalah ilmiah. yaitu majalah yang memuat artikel atau makalah ilmiah mengenai ilmu pengetahuan berdasarkan hasil penelitian yang tidak jarang mengandung uraian bersifat teknis. Penelitiannya sendiri dilakukan pada bulan Juli - September 1998 di Pusat Dakumentasi llmiah [ndonesia - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII - LIPI). Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui penelusuran literatur dan pengumpulan data melalui kardeks atau kartu pencatatan majalah di PDII-LIPI. Metode yang digunakan adalah metode dokumentasi dan lembaran talli adalah sarana bantu penelitian yang digunakan. Dari penelitian ini diperoleh data bahwa adalah majalah ilmiah pertama kali terbit di Indonesia tahun 1779 yaitu majalah yang berjudul Verhandelingen van het bataviaasche Genootchap van kunsten en wetenschappen yang memiliki masa terbit kurang Iebih 171 tahun. Pada awal kemerdekaannya, Indonesia memiliki 24 judul majalah ilmiah. Sedangkan pencatatan majalah ilmiah telah dilakukan oleh OSR (Organization of Scientific Research) yang merupakan cikal bakal Pusat Dokumentasi lnformasi llmiah - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI) yang sekarang. OSR melakukan pencatatan majalah ilmiah dan menerbitkannya tahun 1948 dalam Buletin OSR no. 2, Oktober 1948 dengan judul Centrale Cataloqqus van de Centrale Natuurwetenschappeiijke Bibliotheek. Sampai saat ini PDII-LIPI masih merupakan satu-satunya lembaga yang melakukan dokumentasi majalah ilmiah segala bidang. Selanjutnya secara umum jumlah penerbitan majalah ilmiah di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak tahun 1945 hingga kurun waktu 1985-1989. Anomali terjadi pada kurun waktu 1960-1964 dimana terjadi penurunan jumlah terbitan majalah ilmiah pada semua bidang. Penurunan kembali terjadi pada kurun waktu 1990-1994 dan kemudian mulai merangkak naik pada tahun berikutnya. Sedangkan kelompok penerbit yang pertama kali menerbitkan majalah ilmiah adalah kelompok organisasi profesi. Pada perkembangannya kemudian kelompok dan lembaga pendidikan adalah kelompok penerbit yang paling banyak memberikan andil pada penerbitan majalah ilmiah di Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S15248
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2007
S21442
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library