Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farah Alifia
Abstrak :
Preservasi arsip adalah upaya pencegahan kerusakan pada arsip dengan melakukan perlindungan pada kondisi fisik arsip dan melakukan restorasi pada bagian fisik arsip yang mengalami kerusakan. Apabila preservasi arsip tidak dilakukan secara optimal, maka arsip dapat mengalami kerusakan. Penelitian ini mengidentifikasi penanganan arsiparis dalam upaya preservasi kondisi fisik arsip dinamis konvensional Unit Kemahasiswaan FIA UI, menggunakan metode wawancara, observasi, dan kajian dokumen yang dikaitkan dengan survei preservasi arsip sesuai panduan Ritzenthaler (2010) dan upaya preservasi terhadap arsip dinamis konvensional Unit Kemahasiswaan FIA UI berdasarkan piramida preservasi yang dirancang oleh Teygeler (2001). Pengambilan data dilakukan bulan Februari hingga Juni 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kegiatan preservasi arsip Unit Kemahasiswaan FIA UI telah dilakukan sesuai dengan komponen yang terdapat dalam piramida preservasi, tetapi masih terdapat beberapa kekurangan dalam upaya penerapan preservasi arsip dinamis Unit Kemahasiswaan FIA UI yang perlu diperbaiki yaitu tidak adanya kebijakan khusus terkait preservasi arsip, tidak stabilnya suhu AC dan kelembaban ruangan, tidak adanya rak khusus untuk penyimpanan arsip di ruang Unit Kemahasiswaan, beberapa arsip belum ditata sesuai tahun penciptaan dan kode klasifikasi, dan restorasi belum dilakukan karena kurangnya sarana dan prasarana untuk melakukan restorasi. ......Archive preservation is an effort to prevent damage to archives by protecting the physical condition of the archives and restoring the physical parts of the archives that are damaged. If archive preservation is not carried out optimally, archives may be damaged. This study identified the handling of archivists in an effort to preserve the physical condition of the conventional dynamic archives of the FIA UI Student Affairs Unit, using interviews, observation, document review methods associated with archive preservation surveys according to Ritzenthaler's guidelines (2010) and preservation efforts of conventional dynamic archives of the FIA UI Student Affairs Unit based on preservation pyramid designed by Teygeler (2001). Data collection was carried out from February to June 2023. The results of the study show that most of the FIA UI Student Unit archive preservation activities have been carried out in accordance with the components contained in the preservation pyramid, but there are still some deficiencies in efforts to implement FIA UI Student Unit dynamic archive preservation that need to be corrected, namely no archive preservation policy, unstable room temperature and humidity, some archives have not been arranged according to the classification code, and restoration has not been carried out.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Afryna Veronica
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian tesis ini menganalisis tentang strategi preservasi dan diseminasi Upacara Marunjuk pada perkawinan Suku Batak Toba di Kota Depok Jawa Barat. Penelitian ini berfokus pada preservasi dan diseminasi kearifan lokal yaitu Upacara Marunjuk yang dimiliki oleh Masyarakat Batak Toba khususnya yang ada di Kota Depok Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif, dimana pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil dari penelitian ini adalah strategi preservasi dan diseminasi kearifan lokal menggunakan SECI Model melalui empat proses yaitu sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi, dan internalisasi. Ke empat proses tersebut sudah berjalan dengan baik. Dalam preservasi dan diseminasi Upacara Marunjuk ditemui beberapa kendala yakni banyaknya Masyarakat Batak Toba di perkotaan berpendapat bahwa pelaksanaan Upacara Marunjuk tidaklah penting, biaya yang mahal, serta kurangnya perhatian dari pemerintah setempat terhadap keberadaan kearifan lokal. Kendala ini yang menyebabkan banyak dari masyarakat Batak Toba di kota Depok lebih memilih untuk tidak menjaga dan mewariskan kearifan lokal ini kepada generasi berikutnya. Hal yang sangat disayangkan karena Upacara Marunjuk merupakan representasi dari kehidupanMasyarakat Batak Toba.
ABSTRACT
This thesis research analyzes the strategy of preservation and dissemination of Upacara Marunjuk at Batak Toba rsquo s marriage in Depok, West Java. This research focuses on the preservation and dissemination of IK that is the Upacara Marunjuk held by Batak Toba rsquo s Society especially in Depok. The method used in this research is qualitativeresearch method, where the data collection using observation, interview, and document analysis. The result of this research is the strategy of preservation and dissemination of IK using SECI Model through four processes are socialization, externalization, combination, and internalization. All four processes have run well. In preservation and dissemination Upacara Marunjuk encountered several obstacles that the number of Batak Toba rsquo s community in urban areas argue that the implementation of the ceremony is not important, need substantial costs and lack of attention from local government to the existence of IK. This constraint that causes many of the Batak Toba rsquo s Society in Depok prefer not to keep and transmit this IK to the next generation. It is very unfortunate because this ceremony is a representation of the life of the Batak Toba rsquo s Society.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T51370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norma Tridiana
Abstrak :
Penelitian mengenai kendala pelestarian koleksi film di Sinematek Indonesia, Jakarta pada bulan Oktober 2005 dan November 2005. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja yang menjadi kendala dalam praktek pelestarian koleksi film di Sinematek Indonesia dan apakah Sinematek Indonesia telah melakukan pelestarian koleksi film sesuai dengan standar internasional. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan Kepala Sinematek Indonesia dan Staf Bagian Perawatan dan Perbaikan Film. Observasi dilakukan dengan melihat langsung ruangan penyimpanan film, kondisi fisik film, laboratorium, dan proses perbaikan, serta perawatan film. Hasil penelitian menunjukan bahwa kendala utama pelestarian koleksi film di Sinematek Indonesia adalah kurangnya perhatian pemerintah, dana, sumber daya manusia, peralatan, dan fasilitas penunjang.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Ma`ruf
Abstrak :
ABSTRAK
Pembahasan dalam skripsi ini berkaitan dengan adanya gangguan terhadap pelestrarian Situs dan Bangunan Jalan Kakap 5, Jakarta. Bangunan yang didirikan pada masa kolonial ini merupakan bangunan yang dilindungi oleh Benda Cagar Budaya.Bangunan ini mengakibatkan timbulnya kerusak-kerusakan di situs dan bangunan Kakap 5. Kerusakan tersebut ditimbulkan sebagai akibat dari pembangunan situs dan bangunan Kakap 5 yang tidak mengikuti prosedur perijinan dan kaidah-kaidah baku pemugaran.
2001
S11840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Eka Safitri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis preservasi indigenous knowledge masyarakat adat Osing Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi. Preservasi indigenous knowledge ini ditinjau berdasarkan tiga tahapan knowledge preservation, yaitu selection, storage, dan actualization. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi non-partisipatoris, wawancara mendalam, serta analisis dokumen. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Hasil penelitian mengungkap bahwa indigenous knowledge masyarakat adat Osing Desa Kemiren mayoritas masih disimpan dan ditransfer secara lisan dari generasi ke generasi yang menimbulkan distorsi terhadap indigenous knowledge yang dimiliki. Akan tetapi, saat ini masyarakat adat Osing Desa Kemiren sudah mulai menerapkan tahapan knowledge preservation yang terdiri atas selection, storage, dan actualization meskipun belum secara keseluruhan. Implementasi tahap selection tampak pada upaya masyarakat Desa Kemiren untuk temu kenali dalam rangka membuat pemetaan partisipatif dan identifikasi potensi desa. Indigenous knowledge yang mereka miliki juga disimpan dalam bentuk elektronik dan tercetak. Selain itu, masyarakat adat Osing Desa Kemiren juga masih melibatkan indigenous knowledge dalam menentukan keputusan serta menjalankan berbagai ritual adat dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk aktualisasi. Kendala yang dihadapi dalam preservasi indigenous knowledge ini adalah keterbatasan sumber daya manusia, biaya, dan waktu. ......This study aims to analyze the preservation of indigenous knowledge of the Osing indigenous people of Kemiren Village, Banyuwangi Regency. Preservation of indigenous knowledge is reviewed based on three stages of knowledge preservation: selection, storage, and actualization. The method used in this study is a qualitative research method with data collection techniques in the form of non-participatory observation, in-depth interviews, and document analysis. Determination of the sample using purposive sampling and snowball sampling techniques. The results of the study revealed that the majority of the indigenous knowledge of the Osing indigenous people of Kemiren Village is still stored and transferred orally from generation to generation which causes distortion of their indigenous knowledge. However, currently the Osing indigenous people of Kemiren Village have started implementing the knowledge preservation stages which consist of selection, storage, and actualization, although not in its entirety. The implementation of the selection phase can be seen in the efforts of the Kemiren Village community to meet and get to know each other in order to make participatory mapping and identify village potential. Their traditional knowledge is also stored in electronic and printed form. In addition, the Osing indigenous people of Kemiren Village still involve traditional knowledge in making decisions and carrying out various traditional rituals in their daily lives as a form of actualization. The obstacles faced in the preservation of indigenous knowledge are limited human resources, costs and time.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Izzatul Fitriyah
Abstrak :
Manuskrip lontar merupakan salah satu arsip yang sangat penting dalam sejarah perkembangan Indonesia. Salah satu museum yang bergerak dalam pelestarian manuskrip lontar adalah Museum Gedong Kirtya yang terletak di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Preservasi manuskrip menjadi upaya penting dalam langkah pelestarian kandungan serta fisik aset bangsa, salah satunya melalui impelementasi preservasi berbasis kearifan lokal. Meskipun demikian, terdapat beberapa kendala yang muncul dalam pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya dan kendala dalam preservasi manuskrip lontar berbasis kearifan lokal di Museum Gedong Kirtya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat upaya preservasi preventif melalui pembersihan rutin, pengendalian hama dengan kapur barus, penggunaan kropak dalam menjaga kelembapan manuskrip. Selain itu, terdapat upaya preservasi kuratif melalui penghitaman kembali dengan pasta kemiri, melemaskan manuskrip dengan alat pres, dan penyalinan kembali. Namun, terdapat beberapa kendala seperti belum adanya pedoman tertulis mengenai preservasi, minimnya tenaga kerja untuk melakukan preservasi, dan sirkulasi udara yang tertutup.  ......Palm leaf manuscript is one of the most important archives in the history of Indonesia. One of the museums engaged in preserving lontar archives is Gedong Kirtya Museum, located in Buleleng Regency, Bali Province. The efforts to preserve manuscripts are essential in preserving the contents and physical assets of the nation, one of which is through the implementation of preservation based on indigenous knowledge. Even so, some obstacles arise in its implementation. This study aims to analyze the efforts and constraints in the indigenous knowledge￾based preservation of palm leaf manuscripts at the Gedong Kirtya Museum. This study used a qualitative approach with observation and interview methods. Based on the results of this study, there are preventive preservation efforts through routine cleaning, pest control with camphor, and the use of kropak to control the humidity of manuscripts. In addition, there are curative preservation efforts through re-blackening with hazelnut paste, softening the manuscript with a pres machine, and re-copying. However, there are several obstacles such as the non-existence of written guidelines regarding preservation, the lack of manpower to carry out preservation, and closed air circulation.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The study was conducted to the people living in the radius of 500–1000 meter in tidal area of conservation area of Mangrove forest. The research design of this study was descriptive quantitative in order to describe the knowledge, attitude, and behavior manifestation of society in preserving Gastropoda. Correllational descriptive design was employed to describe the relationship between knowledge and attitude and behavior manifestation of society in preserving Gastropoda. The respondents were obtained by purposive sampling technique. The data analysis was conducted in SPSS 16 for Windows. The result of study showed that: (1) mean of knowledge level was high (75,65%), attitude was moderate (69,37%), and behavior manifestation was high (82,44%) and (2) meanwhile, the result of analysis for knowledge, attitude with behavior manifestation of society in preserving Gastropoda Mangrove forest in Tarakan showed that there was significant correlation.
2009
570 JPB 1:1 (2009) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Suraya AE
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendapatkan gambaran menyeluruh tentang pelaksanaan pelestarian surat kabar Indonesia, hambatan dalam pelaksanaan, kondisi fisik surat kabar koleksi Perpustakaan Nasional RI, serta perkembangan surat kabar Indonesia tahun 1996-2005 (2) memberikan data tentang anggaran, sumberdaya manusia, metoda pelestarian, serta komitmen Perpustakaan Nasional RI dalam pelestarian surat kabar Indonesia (3) mengidentifikasi beban Perpustakaan Nasional RI dalam pelestarian surat kabar Indonesia selama 10 tahun (1996-2005) (4) mendapatkan alternatif pemikiran tentang upaya pelestarian surat kabar sesuai dengan kondisi peramalan selama 10 tahun mendatang.

Tidak semua tujuan penelitian dicapai melalui pembuktian hipotesis akan tetapi tetap dijawab sebagai permasalahan penelitian. Hipotesis digunakan untuk mencapai tujuan penelitian nomor tiga, yaitu: (1) Ada pengaruh yang maknawi antara perubahan tahun dengan perubahan jurnlah judul surat kabar harian; (2) Ada pengaruh yang maknawi antara perubahan tahun dengan perubahan jumlah judul surat kabar mingguan; (3) Ada pengaruh yang maknawi antara perubahan tahun dengan perubahan jumlah halaman surat kabar harian; (4) Ada pengaruh yang maknawi antara perubahan tahun dengan perubahan jumlah halaman surat kabar mingguan.

Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian terdiri dari dua kelompok, pertama adalah surat kabar Indonesia tahun 1982-1994; dan yang kedua adalah pembuat kebijakan di kalangan Perpustakaan Nasional RI. Sampel untuk pembuat kebijakan diambil secara total sampling, yaitu 26 Perpustakaan Daerah dan 1 Perpustakaan Nasional RI di Jakarta sedangkan sampel untuk surat kabar diambil secara acak sederhana. Data tentang pelaksanaan pelestarian, hambatan dalam pelaksanaan pelestarian, dan kondisi koleksi surat kabar Indonesia diperoleh melalui kuesioner serta wawancara sebagai alat pengumpul data pelengkap. Data surat kabar diperoleh dari dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif analitik serta dengan analisis kuantitatif dengan uji statistik regresi liner sederhana.. Perhitungan menggunakan perangkat lunak Microstat.

Hasil penelitian adalah:(1) pelaksanaan pelestarian surat kabar Indonesia oleh Perpustakaan Nasional RI belum memperhatikan kebutuhan kondisi fisik dan kondisi lingkungan penyimpanan, (2) terdapat hambatan dalam pelaksanaan pelestarian seperti belum adanya kebijakan tertulis tentang pelestarian surat kabar Indonesia, rendahnya pengetahuan tentang pelestarian, rendahnya anggaran, rendahnya sumberdaya manusia baik secara kualitas maupun kuantitas, dan sulitnya mendapatkan peralatan dan bahan yang sesuai standar, (3) surat kabar koleksi Perpustakaan Nasional RI mengalami penurunan kondisi fisik berupa pemudaran warna kertas maupun kerapuhan, (4) Perpustakaan Nasional RI melestarikan bentuk fisik maupun isi intelektual surat kabar terbitan Indonesia, mekanisme pelaksanaannya diatur Undang-undang No.4 tahun 1990, (5) anggaran dan sumberdaya manusia Perpustakaan Nasional RI belum sesuai dengan beban yang harus dipikul (6) pertumbuhan persuratkabaran Indonesia mengalami peningkatan relatif pesat untuk skala nasional tetapi bila dilihat per daerah ditemui beberapa daerah tidak mengalami peningkatan, bahkan ada yang mengalami penurunan, (7) berdasarkan ramalan pertumbuhan surat kabar Indonesia selama kurun waktu 10 tahun didapatkan gambaran beban Perpustakaan Nasional RI untuk pelestarian surat kabar Indonesia tahun 1996-2005 yang dideskripsikan dalam bentuk jumlah eksemplar fisik asli, jumlah media penyimpan informasi (mikrofilm), perlengkapan penyimpanan berupa rak dan kotak, beban ruangan penyimpanan; beban juga dinyatakan dalam bentuk rupiah, 8) dengan pertimbangan rendahnya sumber daya dan saran pelestarian di Perpustakaan Nasional RI, perlu dilakukan pembatasan jumlah eksemplar yang disimpan dan pembagian tugas dalam pelaksanaan penyimpanan dan alih media.
ABSTRACT
The research has four purposes, namely: (I) to draw the feature of conservation of Indonesian newspapers performed by the National Library of Indonesia, constraint under with the conservation is carried out, physical condition of the newspaper collection owned by the National Library of Indonesia, and the trend of Indonesian newspapers development during 1996-2005, (2) to get data about the budget set for, human resources available for, and method applied in the conservation performed by the National Library of Indonesia and the commitment of the institution regarding the matters, (3) to identify the load put on the shoulder of the National Library of Indonesia for a ten-year period (1996-2005) concerning the conservation of Indonesian newspapers, (4) to suggest alternative conception of conservation to meet the forecast made for the next ten years.

Three of the above purposes are answered as problems of the research. Following hypothesis are proposed to obtain the third purpose: (1) changing of year has considerable influence to the number of titles of existing daily newspaper, (2) changing of year has considerable influence to the number of titles of existing weekly newspaper, (3) changing of year has considerable influence to the number of pages of existing daily newspaper, (4) changing of year has considerable influence to the number of pages of existing weekly newspaper.

The research is descriptive one. The population consists of two groups, namely: Indonesian newspaper published in 1982-1994 and the decision makers of the National Library of Indonesia. Simple random method for sampling is applied for the first group, while total sampling is applied to the second group of population. Data about the conservation, it?s performing and constrain as well as the condition of the Indonesian newspaper collection is gathered by means of questionnaire. Interviews are held to obtain additional data needed. Data about Indonesian newspaper is taken from documentation. Analysis method used here are analytical descriptive and quantitative methods with simple linear regression statistic test. Computer software is used in computation in Microstat.

The results of the research are as follow: (1) in carrying out the conservation of Indonesian newspaper, the National Library of Indonesia has not give proper attention concerning the physical and environmental aspects of storage, (2) conservation is performed under the following constraints, lacking of knowledge about conservation, lacking of budget, quantitative as well as qualitative lacking of human resources, difficulties in obtaining conservation material and equipment which meet the standard qualification, (3) there is physical degradation of the Indonesian newspaper of the National Library of Indonesia collection, concerning both color and the fragility of the paper, (4) the National Library of Indonesia is to conservate both physical form and intellectual content of the newspaper. The mechanism is arranged is the W No.4 1990, (5) budget provided and human resources available do not meet the conservation load put on to the National Library of Indonesia, (6) Indonesian newspaper undergoes rapid growth as far as national scale is concern; however, the fact for regional scale appears different since several provinces show no increase at all and even a decrease, (7) based on development forecast of Indonesian newspaper for ten-year period, the views of conservation load beared by the National Library of Indonesia during 1996-2005 can be drawn, describe in the forms of: number of exemplars of the originals, number of the information storage media (microfilm), storage equipment such as boxes and shelves, and the load of the storage areas; the load is described in the forms of rupiahs, (8) considering the lack of human resources and conservation utilities available at the National Library of Indonesia, it is of great urgency to limit the number of exemplars deposited and to allocate the depositing and the medium-transferring tasks.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Mitawati
Abstrak :
Dunia arkeologi Indonesia memiliki tantangan yang berat, selain mencapai tujuannya, yakni untuk mempertahankan datanya di dalam era pembangunan fisik (Mundardjito, 1993). Meskipun demikian, mempertahankan keberadaan data arkeologi, merupakan hakekat pelestarian, menjadi salah satu aspek penting arkeologi selain penelitian (Mundardjito, 1993). Pelestarian membutuhkan dana yang tidak sedikit dan sumber daya manusia berkualitas yang memadai kuantitasnya. Keterbatasan penyediaan hal di atas dapat diatasi dengan melakukan pemilihan bangunan-bangunan yang tingkat kepentingan pelestariannya tinggi. Pemilihan ini dapat dilaksanakan melalui penilaian. Banyak pihak, termasuk Undang-Undang Benda Cagar Budaya telah membuat suatu alat penilaian yang terdiri dari beberapa variabel penilaian. Tetapi, alat penilaian itu kurang obyektif, karena tidak jelas dan rinci, sehingga bersifat intuisi. Selain itu, alat penilaian yang pernah dibuat hanya berdasarkan sudut pandang ilmu tertentu, sehingga kepentingan arkeologi misalnya, seringkali tidak tercakup. Berdasarkan pemikiran ini, maka perlu dibuat suatu sistem penilaian Baru yang lebih obyektif, yang ditandai dengan adanya nilai kuantitatif. Sistem penilaian benda cagar budaya terdiri dari variabel penilaian, kelas variabel penilaian, dan formula. Variabel penilaian bersifat tetap, artinya di manapun penilaian dilakukan, variabel yang dinilai adalah sama. Variabel penilaian dalam sistem ini terdiri dari enam, yakni: variabel usia, variabel perubahan, variabel gaya, variabel hubungan, variabel manfaat, dan variabel kelangkaan. Selain keenam variabel penilaian tersebut, terdapat satu variabel lain yang juga bersifat tetap, yakni variabel kondisi fisik bangunan. Variabel ini berperan dalam menentukan bentuk formula. Dengan demikian, apabila formula telah tercipta, maka dalam penilaian pada bangunan-bangunan selanjutnya, dalam kawasan yang sama, variabel ini tidak termasuk. Variabel kondisi fisik bangunan memiliki empat aspek, yakni: aspek arsitektural, aspek struktural, aspek keterawatan, dan aspek lingkungan. Penelitian yang berkaitan dengan keempat aspek variabel ini terdiri dari dua tahap_ Penelitian tahap pertama, studi kelayakan arkeologi, yaitu penelitian untuk menentukan skala prioritas bangunan (termasuk melakukan penilaian). Penelitian tahap kedua dilakukan terhadap bangunan yang akan memeperoleh upaya pelestarian, berarti penelitian ini bersifat lebih mendalam dan detail. Penelitian tahap pertama hanya melibatkan tiga aspek pertama. Kelas-kelas variabel penilaian merupakan penurunan dari variabel penilaian. Berdasarkan metode penurunannya, variabel penilaian terdiri dari dua macam, yakni: variabel bebas yaitu variabel yang kelas-kelasnya tidak ditentukan oleh kondisi kawasan atau bangunan-bangunan yang akan dinilai (termasuk dalam variabel ini adalah variabel manfaat) dan variabel tidak bebas yaitu variabel yang kelas-kelasnya ditentukan oleh kondisi kawasan atau bangunan-bangunan yang akan dinilai (termasuk dalam variabel ini adalah variabel perubahan, variabel gaya, variabel hubungan, variabel usia, variabel kelangkaan, dan variabel kondisi fisik bangunan). Kemudian, sejumlah bangunan yang dinilai akan disusun skala prioritasnya, maka setiap kelas variabel diberi nilai sesuai dengan tingkat kepentingannya, misalnya untuk variabel kondisi fisik bangunan, semakin buruk tingkat keterawatannya, maka semakin besar nilainya, yakni: 3. Sedangkan variabel yang kelas-kelasnya tidak dapat dibuat peringkat seperti variabel di atas, maka diberi nilai yang sama untuk setiap kelas, yakni: 1. Dengan demikian. maka diperlukan analisis hasil penilaian yang dapat memperlihatkan variasi kelas variabel, kemudian penilaian diberikan berdasarkan peringkat kepentingan variasi tersebut. Penilaian dimulai dari angka 1 dan seterusnya. Demikian seterusnya metode yang sama diperlakukan kepada variabel-variabel yang lain, tak terkecuali. Kemudian, dilakukan penjumlahan semua nilai dari setiap variabel dari suatu bangunan. Bangunan dengan jumlah nilai terbesar diurutkan dalam skala prioritas tertinggi diikuti bangunan-bangunan lain yang memiliki nilai semakin kecil. Komponen sistem penilaian yang terakhir adalah formula atau rumusan matematis yang digunakan untuk menentukan apakah suatu bangunan prioritas atau bukan prioritas dalam pelestarian. Formula ini digunakan pada bangunan selain kelompok bangunan yang telah disusun skala prioritasnya, seperti telah disebutkan terdahulu, tetapi masih dalam kawasan yang memiliki karakteristik kelas variabel yang sama. Formula diperoleh dari pengolahan , nilai-nilai yang telah ditentukan pada bangunan-bangunan yang menjadi data dalam program SPSS. Semua nilai variabel, kecuaii variabel kelangkaan, diolah dalam program SPSS pengolahan data regresi linear berganda. Variabel kondisi fisik bangunan dijadikan variabel prioritas atau variabel yang bersifat dependent (Y). Hasil pengolahan data yang diterapkan pada Kawasan Kembang Jepun, Surabaya adalah rumusan sebagai berkut: Y - 1,290 + 1,031 XI - 0,959 X2. 0,795 X3 + 0,489 X4 dengan X, : nilai variabel perubahan (1 atau 2) X2 : nilai variabel hubungan antarbangunan (0, 1 atau 2) X3 : nilai variabel usia (1 atau 2) Xi : nilai hubungan antara bangunan denngan wilayah (0, 1 atau 2) Hasil perhitungan dari formula tersebut, Y, terdiri dari 3 kemungkinan, yakni: 1, 2 atau 3. Nilai 1 berarti bukan prioritas dan nilai 3 berarti prioritas. Sedangkan nilai 2 berarti mengandung kemungkinan prioritas-bukan prioritas tergantung pada pelaksana pelestarian.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S11421
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surabaya: Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Jawa Timur, 1996
726.1 CAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>