Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Sarah Dita
Abstrak :
Target ambisius Pemerintah Indonesia, seperti tercermin dalam peta jalan Sistem JaminanSosial Nasional, untuk mencakup kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional JKN bagisemua penduduk Indonesia di tahun 2019. Salah satu kendala perbaikan indikatorkesehatan adalah terbatasnya akses pada pelayanan kesehatan. Kepesertaan BidanPraktek Swasta BPS pada program JKN di Kota Salatiga masih kurang, dimana hanya7 BPS 22 yang telah berjejaring dengan BPJS Kesehatan dari 32 BPS yang ada dikota tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor yang berhubungandengan keputusan BPS menjadi jejaring BPJS Kesehatan pada program JKN di KotaSalatiga. Desain penelitian kualitatif ini menggunakan informan pada BPS yang sudahmenjadi jejaring dan belum menjadi jejaring. Penelitian dilakukan pada bulan Februarisampai dengan Oktober 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan BPSmenjadi jejaring dipengaruhi oleh aspek pengalaman dimana sebagian besar adalahpensiunan bidan di Puskesmas. Sementara BPS bukan jejaring mayoritas masih aktifbekerja di Puskesmas dan tidak mempunyai sisa waktu untuk praktek swasta. Besarnyaimbalan yang didapat perlu disesuaikan serta penyederhanaan alur klaim paling tidakseperti pada era Jaminan Persalinan. BPS belum menjadi jejaring tidak merasa dirugikanbila kunjungan pasien menurun mengingat telah ada tambahan dana jasa pelayanan dariJKN di instansinya bekerja. Perlu ditinjau kembali mekanisme kerjasama antara BPS danBPJS Kesehatan serta upaya sosialisasi dengan tujuan persuasif yang mengajak BPSmenjadi jejaring dalam program JKN. ......Ambitious target of the Indonesian government, as stated in the roadmap of NationalSocial Security System, aims to provide universal coverage to all Indonesians by 2019.One of the main obstacles to improve health development is the limited access to healthservices. Private midwives participants in the JKN program in Salatiga is still insufficient,only 7 out of the 32 private midwives 22 have been included in the BPJS Healthnetwork. This study aims to understand the issues in private midwives participancy inJKN program in Salatiga. Qualitative approach is used with case study using informan ofprivate midewives networked, as well as private midwives that are not yet networked withBPJS Kesehatan. The study was conducted from February to October 2017. The researchindicated that decisions of Private Midwives successfully networked with BPJS Health isheavily influenced by years of experience, where the majority of private midwivesnetworked is are retired. Meanwhile, the non network private midwives are still activelyworking in primary health care, and not time left for private practice. Another aspect isthat the amount of rewards earned is deemed insufficient and the flow of claims is morecomplicated when compared with Jampersal. Private midwives not in the network haveyet to feel the loss with the decrease in patient visits since their offices already receiveadditional funding services from JKN. A review of the mechanism of cooperationbetween private midwives and BPJS Health is necessary, as well as socialization ofbenefits to the private midwives not yet included.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khudhori
Abstrak :
Pemanfaatan pelayanan kesehatan merupakan hasil interaksi yang komplek antara pengguna jasa pelayanan kesehatan dan penyelenggara pelayanan kesehatan. Berbagai faktor mempengaruhi penggunaan pelayanan tesebut. Rumah Sakit IMC Bintaro adalah sebuah rumah sakit umum swasta yang terletak di Kota Tangerang Selatan. Jumlah kunjungan pasien antenatal care di Poliklinik Kandungan dan Kebidanan Rumah Sakit IMC Bintaro cukup tinggi namun angka persalinan masih rendah dan belum pernah diteliti apa penyebabnya. Penelitian ini berdisain potong lintang menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melaui wawancara kepada responden menggunakan kuesioner. Populasi adalah seluruh pasien poliklinik kandungan dan kebidanan. Sampel adalah pasien poliklinik kandungan dan kebidanan dengan usia kehamilan trimester tiga. Pengumpulan data kualitatif dilakukan melalui wawancara mendalam kepada pihak internal rumah sakit. Uji statistik dilakukan secara bertahap menghasilkan analisis multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara pendidikan, penghasilan, penanggung biaya, fasilitas rumah sakit dan pelayanan dokter dengan keputusan pemilihan tempat persalinan di Rumah Sakit IMC Bintaro. Faktor yang paling berpengaruh adalah penghasilan dan fasilitas rumah sakit. Diperlukan kajian lain untuk menilai pemasaran yang telah dilakukan rumah sakit. Disarankan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memperluas jangkaun kerjasama. ......A study on utilization of health service is the result of a complex interaction between patients and the provider of health service. IMC Hospital is a private public hospital located in Tangerang Selatan city. The number of antenatal care visits patients in Gynecology and Obstetrics Polyclinic IMC Hospital Bintaro quite high but delivery rate is still low and has never been studied why it happened. This research is a cross sectional research using quantitative and qualitative approach. Data collection for quantitative was using interview with respondents. The samples are patient visited Gynecology and Obstetrics Polyclinic IMC Hospital Bintaro who had third trimerster of pregnancy. Statistical tests carried out in stages and end up with multivariate analysis using logistic regression test. The results showed that a significant relationship between education, income, source of payment, hospital facilities and physician services with the decision to choose place fo delivery. The most significant factors are the income and availibility of hospital facilities. Hospital marketing need to be assessed. It is also suggested to improve quality of care and invite more companies/third party to use hospital care.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31805
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wardah
Abstrak :
Kematian ibu merupakan indikator yang penting untuk menggambarkan status kesehatan maternal. Di Indonesia, angka kematian ibu masih relatif tinggi (228/100.000 kelahiran hidup). Tingginya angka kematian ibu terkait dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan saat persalinan masih rendah. Layanan antenatal dapat dijadikan sarana untuk memotivasi ibu hamil agar bersalin di fasilitas kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan layanan antenatal dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan saat persalinan di Indonesia. Penelitian dilakukan terhadap ibu yang melahirkan anak terakhir dalam kurun waktu 5 tahun (2005-2010) dengan menggunakan data sekunder Riskesdas 2010 dan metode penelitian cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 19.803 responden. Analisis data menggunakan metode regresi logistik ganda (complex samples). Hasil penelitian ini memperlihatkan hubungan yang signifikan antara layanan antenatal dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan saat persalinan. Namun efek layanan antenatal K4 berbeda menurut ekonomi keluarga dan wilayah tempat tinggal setelah dikontrol oleh pendidikan dan paritas. Ibu hamil yang melakukan layanan antenatal K4 pada ekonomi keluarga miskin (kuartil 1) dan keluarga kaya (kuartil 4) memiliki peluang 3 kali lebih besar untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan saat persalinan. Demikian juga dengan wilayah tempat tinggal, pedesaan memiliki peluang 3 kali lebih besar memanfaatkan fasilitas kesehatan saat persalinan dibandingkan ibu hamil yang layanan antenatalnya tidak K4. Untuk meningkatkan pemanfaatan fasilitas kesehatan saat persalinan, motivasi ibu hamil terutama di masyarakat pedesaan ternyata berkaitan dengan keberhasilan pelayanan antental terpadu yang maksimal. ......Maternal death is an indicator of maternal health status in a country. In Indonesia, maternal mortality ratio is relatively high (228 per 100,000 live births). High rate of maternal mortality is often associated with low rate utilization of health facilities during birth delivery. The antenatal services should be used to motivate mothers to deliver their babies in health facilities. The objective of this study is to ekonomic the correlation between use of antenatal services and utilization of health facilities during birth delivery in Indonesia. Sample included mothers who gave birth to their last child during 2005-2010 taken from the Basic Health Research/Riskesdas 2010 data. The Riskesdas used a cross sectional study design with a total sample size of 19.803 respondents. Modelling used a multiple logistic regression method. Findings show significant correlations between use of antenatal services and use of birth delivery facilities. The effect differs according to family economic status and location of residence, after controlling for education level and parity. Pregnant women from lower economic status (quartile one) and better economy (quartile four) were 3 times more likely to use birth delivery facilities. By location of residence, women who lived in rural areas were 3 times more likely to delivery in birth facilities than women who did not reach four times antenatal care. To increase the number of birth delivery in health facilities, the findings showed a positive correlation with successful and complete antenatal care (4 times), especially in rural areas.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31824
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ismen
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T41246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana
Abstrak :
Kepuasan penerima pelayanan tercapai bila pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan. Kepuasan ibu hamil terhadap mutu layanan ANC dinilai dari 5 dimensi pelayanan tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Kinerja pelayanan KIA Puskesmas di Kota Jambi bila dilihat dari K1 sebesar 92,06% dan K4 sebesar 81,75%, angka ini telah melebihi dari target Nasional namun perspektif kepuasan ibu hamil masih ada yang menyatakan kurang puas. Penelitian ini dilakukan dalam ruang lingkup yang terbatas, yaitu mengkaji variabel kepatuhan bidan dalam standar pelayanan antenatal, karakteristik bidan dan karakteristik ibu hamil dengan tingkat kepuasan ibu hamil terhadap mutu layanan antenatal di Puskesmas se-Kota Jambi Tahun 2011. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan rancangan cross sectional study. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil dan bidan, dan dilakukan penarikan sampel secara proportionate stratified random sampling yaitu ibu hamil sebanyak 105 orang dan bidan sebanyak 41 orang. Pengukuran kepuasan menggunakan pendekatan single global rating pada 5 dimensi pelayanan. Keseluruhan analisis menggunakan program SPSS ver. 13.0 dengan tingkat kemaknaan uji p<0,05. Nilai rerata dan simpangan baku kepuasan ibu hamil (-6,10±7,998) dan 59 subjek (56,2%) menyatakan puas, dan hasil analisis menunjukkan bahwa kepatuhan bidan berhubungan dengan kepuasan ibu hamil terhadap mutu layanan antenatal (p Wald = 8,469; p=0,003; OR (95% CI) = 5,143 (1,727-15,317)), paritas bumil (p Wald = 4,855; p=0,028; OR (95% CI) = 3,059 (1,132-8,272)) dan interaksi penghasilan dengan kepatuhan (p Wald = 7,779; p=0,005; OR (95% CI) = 0,203 (0,066-0,623)). Tingkat kepuasan ibu hamil terhadap mutu layanan antenatal dikategorikan puas, ada hubungan kepatuhan dengan kepuasan ibu hamil. Kepatuhan, paritas dan interaksi penghasilan dengan kepatuhan merupakan variabel prediktor untuk penilaian kepuasan ibu hamil terhadap mutu layanan antenatal, oleh karena itu perlu dilakukan refresh program ANC dan insentif khusus pada pelayanan antenatal. ......Satisfaction of service recipients achieved if the recipient to obtain medical services in Accordance with the required and expected. Satisfaction pregnant women to ANC ser-vices assessed the quality of the 5 dimensions of service tangibles, reliability, respon-siveness, assu-rance and empathy. Performance of MCH health centers in the city of Jambi when viewed from the K1 and K4 for 92.06% of 81.75%, this figure has ex-ceeded the national target, but the perspective of pregnant women still have the satisfaction that states are less satisfied. The research was conducted within a limited scope, which is reviewing the variable standard of compliance with midwives in antenatal care, midwives characteristics and the characteristics of pregnant women with maternal levels of satisfaction for the qua-lity of antenatal care at the health center as Jambi City in 2011. This study is an observational study using cross-sectional study design. The study po-pulation was all pregnant women and midwives, and sampling performed by propor-tionate stratified random sampling of pregnant women and midwives as many as 105 people as many as 41 people. Measurement of satisfaction using a single approach to a global rating on the five dimensions of service. The entire analysis using SPSS ver. 13.0 with a significance level of test p <0.05.Mean 7.998)±value and standard deviation of maternal satisfaction (-6.10 and 59 subjects (56.2%) said they were satisfied, and the results of the analysis showed that the midwives compliance associated with maternal satisfaction for the quality of antenatal care (Wald p = 8.469; p = 0.003; OR (95% CI) = 5.143 (1,727-15,317)), parity pregnant women (p Wald = 4.855, p = 0.028; OR (95% CI) = 3.059 (1,132-8,272)) and the interaction of income with compliance (p Wald = 7.779, p = 0.005; OR (95% CI) = 0.203(0,066-0,623)). Satisfaction levels of pregnant women to antenatal care quality categorized satisfied, there is a relationship of compliance with the satisfaction of pregnant women. Compliance, parity and income interactions with compliance is the predictor variable for the assessment of maternal satisfaction for the quality of antenatal care, therefore it is necessary to refresh the special incentive program and antenatal care.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31920
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Latifah A
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC selama kehamilannya dengan kejadian kematian neonatal. Kematian neonatal merupakan masalah kesehatan yang masih menjadi perhatian utama di dunia. Kematian neonatal dapat disebabkan berbagai faktor, baik dari segi faktor ibu, faktor bayi maupun faktor pelayanan kesehatan. Frekuensi kunjungan ANC merupakan bagian pelayanan kesehatan yang merupakan faktor pencegah terjadinya kematian neonatal jika ibu hamil mengikuti semua yang dianjurkan pada pelayanan antenatal, yaitu melakukan kunjungan ANC ≥ 4 kali selama 3 trimester kehamilannya. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan menggunakan analisis regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab kematian neonatal adalah frekuensi kunjungan ANC, paritas, komplikasi kehamilan, berat lahir bayi, pemeriksaan neonatal dini. Terdapat interaksi antara frekuensi kunjungan ANC dengan berat lahir bayi yaitu ibu yang tidak melakukan kunjungan ANC atau < 4 kali selama kehamilannya dan memiliki bayi dengan berat lahir ≥ 2500 gram memiliki peluang lebih besar 2,6 kali untuk terjadinya kematian neonatal dibandingkan dengan ibu yang melakukan kunjungan ANC ≥ 4 kali selama kehamilannya. Hal ini dikarenakan kematian neonatal pada bayi yang memiliki berat lahir ≥ 2500 gram sebagian besar adalah bayi dengan berat lahir > 4000 gram yang merupakan risiko tinggi untuk terjadinya kematian neonatal, sehingga diharapkan dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kematian neonatal untuk berat bayi > 4000 gram. Dan yang berkaitan dengan frekuensi kunjungan ANC, diharapkan dari pemerintah membuat kebijakan yang lebih tegas mengenai kewajiban ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali dalam 3 trimester selama kehamilannya. ......This thesis discusses the pregnant mothers who visited ANC during pregnancy with the incidence of neonatal death. Neonatal mortality is a health issue that is still a major concern in the world. Neonatal deaths can be caused by various factors, both in terms of maternal factors, infant factors and health service factors. Frequency of ANC visits are part of health care is a factor preventing the occurrence of neonatal death when pregnant women are advised to follow all the antenatal care, ie a visit ANC ≥ 4 times during the three trimesters of pregnancy. This study uses cross-sectional design using multiple logistic regression analysis. These results indicate that the cause of neonatal death is the frequency of ANC visits, parity, pregnancy complications, birth weight infants, early neonatal examination. There is interaction between the frequency of ANC visits with the mother's birth weight infants who did not make a visit ANC or <4 times during her pregnancy and having babies with birth weight ≥ 2500 g had 2.6 times greater chance for the occurrence of neonatal death compared with mothers who did visit ANC ≥ 4 times during her pregnancy. This is due to neonatal mortality in infants with birth weight ≥ 2500 grams mostly infants with birth weight > 4000 grams who are at high risk for the occurrence of neonatal death, so expect to do further research on neonatal mortality to infant weight > 4000 g. And related to the frequency of ANC visits, expected from the government to make policies more firmly on the obligations of pregnant women for pregnancy check at least 4 times in the third trimester during pregnancy.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sulanjari
Abstrak :
Allocation of economic resources for pregnancy care by pregnant women, Salatiga, Central Java, Indonesia
Yogyakarta : Pusat Penelitian Kependudukan, Universitas Gadjah Mada , 1997
618.2 SRI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Terry Yuliana R.P.
Abstrak :
Komplikasi persalinan merupakan penyebab langsung kematian ibu. Berat badan lahir rendah (BBLR) terus menjadi masalah kesehatan masyarakat global. Kunjungan antenatal menjadi faktor penting terjadinya komplikasi persalinan dan BBLR. Penelitian kunjungan antenatal, komplikasi persalinan, dan BBLR banyak dilakukan dengan beragam metode statistik. Tujuan penelitian menghasilkan evidence based recommendation kepada pemegang program berdasarkan perbandingan hasil analisis tiga alternatif pilihan metode statistik tentang pengaruh kunjungan antenatal terhadap komplikasi persalinan dan BBLR. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sumber data berasal dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Sampel penelitian sebagian wanita usia subur berusia 15-49 tahun yang melahirkan anak terakhir dalam 5 tahun terakhir sebanyak 12.035 responden. Variabel dependen: komplikasi persalinan dan BBLR, variabel independen: kunjungan antenatal. Analisis data menggunakan regresi logistik, cox, dan poisson dengan varians robust. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi komplikasi persalinan (47,40%) dan BBLR (6,56%). Kunjungan antenatal terbukti secara statistik berpengaruh terhadap komplikasi persalinan dan BBLR di Indonesia. Wanita yang melakukan kunjungan antenatal <8 kali berisiko 1,2 kali lebih besar untuk mengalami komplikasi persalinan dan berisiko 5,48 kali lebih besar untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan wanita yang melakukan kunjungan ≥8 kali, persebaran dan kualitas sesuai. Berdasarkan perbandingan dari ketiga metode statistik, pada komplikasi persalinan sebagai contoh kasus dengan prevalensi tinggi, regresi cox maupun poisson dengan varians robust merupakan alternatif pilihan metode statistik yang lebih baik dibanding regresi logistik. Ukuran asosiasi PR lebih tepat digunakan daripada OR karena tidak overestimate. Sementara pada BBLR sebagai kasus dengan prevalensi rendah, ukuran asosiasi PR maupun OR dapat digunakan keduanya karena menghasilkan nilai yang hampir sama. ......Childbirth complications are a direct cause of maternal death. Low birth weight (LBW) continues to be a global public health problem. The antenatal care visits is an important factor in occurrence of birth complications and LBW. Research on the frequency of antenatal visits, birth complications, and LBW has been carried out using various statistical methods. The purpose of the study is to produce evidence-based recommendations for the program based on a comparison of the results of the analysis of three alternative statistical methods for Indonesia regarding the influence of the of antenatal visits on birth complications and LBW. This study is a quantitative study with a cross-sectional study design. The data comes from the 2017 Indonesian Demographic Health Survey (IDHS). The sample of this study included 12,035 respondents of women of childbearing aged 15-49 years who gave birth to their last child in the last 5 years. Dependent variables: birth complications and LBW, independent variables: frequency of antenatal care. Data analysis uses logistic regression, Cox, and Poisson regression with robust variance. The results showed that the prevalence of birth complications (47.40%) and LBW (6.56%). The antenatal care visits had been statistically proven to influence childbirth complications and LBW in Indonesia. Women who had <8 antenatal visits had a 1.2 times greater risk of experiencing birth complications and a 5.48 times greater risk of giving birth to an LBW baby compared to women who had ≥8 visits, appropriate of distribution and quality of antenatal care. Based on a comparison of the three statistical methods, for childbirth complications as an example of cases with high prevalence, Cox or Poisson regression with robust variance is a better alternative choice of statistical method than logistic regression. The PR measure of association is more appropriate to use than OR because it does not overestimate. Meanwhile, for LBW as a case with low prevalence, both PR and OR association measures can be used because they produce almost the same values.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library