Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Situmorang, Luci Fransisca
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian stimulasi auditorivisual-taktil-kinestetik terhadap perkembangan perilaku neonatus prematur di ruang perinatologi RSCM Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan disain one group pre and post test. Sampel penelitian berjumlah 18 responden. Hasil penelitian terdapat perbedaan yang signifikan antara perilaku neonatus prematur sebelum dan setelah diberi stimulasi (p = 0,0005).
Hasil seleksi bivariat menunjukkan bahwa usia gestasi, berat badan lahir dan jenis kelamin bukan merupakan faktor perancu pada perilaku neonatus prematur setelah diberi stimulasi. Hipotesis berupa adanya pengaruh pemberian stimulasi auditori-visual-taktil-kinestetik terhadap perkembangan perilaku neonatus prematur dapat dibuktikan dalam penelitian ini.

This thesis aims to investigate the influence of stimulation of auditory-visualtactile-kinesthetic to the behaviour development of premature neonate. This study is a quasi-experimental research with one group pre and post test design. The samples were 18 respondents. The results there are significant differences between the behavior of preterm neonates before and after a given stimulation (p = 0.0005).
Bivariate selection results showed that gestational age, birth weight and gender is not a confounding factor in the premature neonate behavior after a given stimulation. The hypothesis of the existence of the effect of stimulation of auditory-visual-kinesthetic-tactile to the development of a premature neonate behavior could be demonstrated in this study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Neni Ampi Juwita
"Infeksi adalah invasi mikroorganisme ke dalam tubuh Istilah sepsis digunakan untuk menggambarkan respon sistemik neonatus terhadap infeksi Kelahiran prematur merupakan faktor risiko yang berhubungan signifikan dengan kejadian sepsis Tujuan karya ilmiah ini adalah memberi gambaran aplikasi Model Konservasi Levine pada bayi prematur dengan masalah risiko infeksi Asuhan keperawatan pada kasus kelolaan tersangka sepsis neonatorum awitan dini SNAD menggunakan 4 prinsip konservasi Empat dari 5 bayi mampu beradaptasi dengan lingkungan ekstrauteri penyakit dan pengobatan sehingga tercapai suatu keutuhan diri wholeness Perawat profesional perlu memahami pola klinis bayi prematur yang berisiko mengalami sepsis dan dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat dan cepat Kata Kunci Bayi prematur Sepsis Keperawatan dan Model Konservasi Levine.

Infection is the invasion of microorganisms into the body The term sepsis is often used to describe the neonatal systemic response to infection Preterm birth is a significant risk factor associated with the incidence of sepsis The purpose of this final scientific report is illustrates the application of Levine rsquo s Conservation Model in preterm infants with infection risk issues Nursing care in the management preterm infant in the diagnosis with suspected early onset neonatal sepsis EOS used four conservation principles Four of five neonates were capable to adapt to extrauterine environment disease and treatment in order to reach wholeness Professional nurse have to understand the clinical pattern of preterm infants sepsis experience and provide an accurate nursing care fastly."
2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Laviana Nita Ludyanti
"Perpisahan akibat perawatan yang dilakukan pada bayi prematur berpengaruh terhadap proses bonding attachment. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif pada tujuh partisipan ini menggunakan teknik Purpossive Sampling yang bertujuan untuk mengeksplorasi secara mendalam pengalaman orang tua menerima perilaku caring perawat dalam memfasilitasi bonding attachment bayi prematur di Ruang NICU. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan dianalisis dengan metode Colaizzi.
Hasil analisis data didapatkan tujuh tema yaitu proses peningkatan pengetahuan, mampu melakukan perawatan terhadap bayinya, respon ibu terhadap tindakan perawatan yang diberikan, termotivasi dalam melakukan perawatan bayi prematur, terpenuhinya kebutuhan bayi selama dilakukan perawatan, keterlibatan dalam asuhan keperawatan dan kepuasan terhadap perawatan. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan asuhan keperawatan dan bonding attachment pada bayi prematur.

Separation between parents and premature babies in intensive care unit affects in bonding attachment process. This study was a qualitative research design with descriptive phenomenology approach took 7 participants used Purpossive Sampling Technique. This study aims to explored mother's experience received nursing caring in facilitated bonding attachment of premature babies. Data were collected with indepht interview and analized with Colaizzi method.
The results of data analysis got seven themes: knowledge improving process; capable to cared their babies; mother's respons with nursing care; motivated to cared their premature babies, the premature babies needed was fullfiled well; participated in nursing care; and nursing care satisfaction. The result is expected to be input in improving nursing care and bonding attachment in premature babies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42411
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustaqimah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia gestasi dengan tumbuh kembang anak usia 1 tahun yang lahir prematur. Penelitian kuantitatif yang menggunakan desain cross sectional dengan metode wawancara dan pemeriksaan tumbuh kembang (z-score dan Denver II). Subyek penelitian adalah anak yang dilahirkan prematur (usia gestasi < 37 minggu) yang berusia 1 tahun pada tahun 2013 dengan jumlah responden sebanyak 44. Hasilnya tidak ada perbedaan proporsi kejadian gangguan pertumbuhan pada perbedaan usia gestasi (p value = > 0,05) dan terdapat perbedaan proporsi kejadian suspek keterlambatan perkembangan pada perbedaan usia gestasi (p value = 0,002, OR 1,7). Semakin muda usia gestasi akan berisiko mengalami suspek keterlambatan perkembangan sebesar 1,7 kali lebih tinggi dibandingkan dengan usia gestasi yang lebih tua.

This study aimed to know the correlation of gestational age with the growth of children development in 1 year old who were born prematurely. The study used quantitative cross-sectional design with interviews and examination of growth (z-score and the Denver II). The subjects of this research were children who were born prematurely (gestational age <37 weeks) 1 year old in 2013 with a number of respondents were 44 patients. The results is there was no differences of impaired growth in the proportion of gestational age (p value> 0.05) and there were differences in the proportion of events with suspected developmental delays in gestational age difference (p value = 0.002, OR 1.7). The younger of gestational age would be at risk of developmental delay at 1.7 times higher than the older gestational age.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Irianti
"Masalah kesehatan yang paling sering dialami oleh bayi prematur adalah masalah sistem pencernaan sehingga peningkatan berat badan sesuai target tidak dapat tercapai. Tujuan dari studi kasus ini adalah melakukan analisis peranan jenis nutrisi terhadap peningkatan berat badan bayi prematur dengan masalah defisit nutrisi melalui pendekatan Teori Konservasi Levine. Lima kasus terpilih menunjukkan terjadi masalah keperawatan defisit nutrisi. Pendekatan Teori Konservasi Levine dilakukan dengan menggunakan prinsip konservasi energi, konservasi integritas struktural, konservasi integritas personal, dan konservasi integritas sosial. Hasil pemberian asuhan keperawatan menunjukkan bahwa Teori Konservasi Levine mempengaruhi peningakatan berat bayi prematur. Bayi prematur yang diberikan ASI terjadi peningatan berat badan 10-15 gram per hari, sedangkan bayi prematur yang diberikan susu formula terjadi peningatan berat badan 5-10 gram per hari. Perawat anak dapat mengoptimalkan pemberian ASI kepada bayi prematur untuk meningkatkan berat badan.

The most common health problems experienced by premature infants is the problem of the digestive system so that weight gain on target cannot be achieved. The purpose of this case study is to analyze the role of nutrients to premature infant weight gain with nutritional deficits through the Levine Conservation Theory approach. Five selected cases indicate a nutritional deficit nursing problem. The Levine Conservation Theory Approach is conducted using energy conservation principles, structural integrity conservation, conservation of personal integrity, and conservation of social integrity. The results of nursing care show that Levine Conservation Theory influences the weighting of premature infants. Premature infants given breastfeeding weight 10 15 grams per day, whereas premature infants given formula milk occured weight gain 5 10 grams per day. Child nurses can optimize breastfeeding for premature babies to gain weight.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zubaidah
"Intoleransi minum merupakan masalah yang umum terjadi pada bayi prematur Tujuan penulisan Karya Ilmiah Akhir ini adalah memberikan gambaran penerapan Model Konservasi Levine pada bayi prematur dengan intoleransi minum dan gambaran pelaksanaan Praktik Residensi Keperawatan Anak Model Konservasi Levine berfokus pada peningkatan adaptasi melalui prinsip konservasi untuk mencapai integritas diri Penerapan Model Konservasi Levine tertuang dalam lima kasus terpilih Pada lima kasus terpilih tersebut ditemukan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh intoleransi minum Adapun masalah keperawatan lainnya adalah bersihan jalan napas tidak efektif gangguan pola napas gangguan termoregulasi risiko infeksi risiko gangguan perkembangan dan gangguan proses keluarga Masalah masalah tersebut dapat memperberat intoleransi minum dan menghambat proses pemulihan pada bayi prematur Asuhan keperawatan pada kasus terpilih diberikan oleh residen dengan melaksanakan perannya sebagai pemberi asuhan pendidik konsultan koordinator pengambil keputusan etik legal dan sebagai peneliti.

Feeding intolerance is a common problem in premature infants The purpose of this Final Scientific Work is to describe the application of Levine Conservation Model in preterm infants with feeding intolerance and the implementation of Pediatric Nursing Residency Practice Levine Conservation Model focuses on the adaptation improvement through conservation principles to achieve wholeness Levine Conservation Model was implemented in five selected cases In the five selected cases there was a nutritional intake problem caused by feeding intolerance The other problems were ineffective airway clearance ineffective breathing pattern ineffective thermoregulation risk for infection risk for developmental disorder and altered family process These problems can aggravate the feeding intolerance and inhibit the healing process of premature infants The nursing care to selected cases was given by the resident by implementing the roles as a caregiver an educator a consultant a coordinator an ethical and legal decision maker and a researcher"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Dwi Astuti
"Latar belakang: Keterampilan minum oral merupakan proses yang kompleks dalam perawatan bayi prematur di ruang perawatan intensif neonatus. Peningkatan keterampilan minum oral melibatkan peran serta ibu melalui pembentukan dyadic interaction untuk mengoptimalkan nutrisi bayi prematur Tujuan: Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh Model Intervensi Keperawatan Berfokus Nutrisi terhadap keterampilan minum oral, grafik pertumbuhan bayi prematur, dyadic interaction, dan pengetahuan ibu. Metode: Penelitian mixed methods dengan pendekatan sekuensial eksploratori. Tahap I merupakan studi deskriptif kualitatif eksploratif pada 12 perawat neonatus. Tahap II adalah penyusunan model melalui analisis dan sintesis hasil penelitian tahap I dengan melibatkan tiga pakar. Tahap III adalah validasi model melalui penelitian kuasi eksperimen. Hasil: Teridentifikasi tujuh tema pada penelitian tahap I, yang selanjutnya dijadikan dasar menyusun tiga konsep model pada penelitian tahap II. Tiga konsep model tersebut meliputi: (1) Menciptakan lingkungan terapeutik untuk stimulasi keterampilan minum oral; (2) Membentuk interaksi ibu dengan bayi prematur untuk mengoptimalkan pemberian nutrisi; dan (3) Melibatkan peran serta ibu dan keluarga dalam persiapan perawatan bayi prematur dengan ketidakmampuan minum oral di rumah. Perangkat model yang dihasilkan adalah modul, buku kerja, dan selebaran. Analisis GLM Repeated Measure menunjukkan perbedaan keterampilan minum oral (p value < 0,001), berat badan (p value 0,64), panjang badan (p value 0,72), lingkar kepala (p value 0,28), dyadic interaction (p value < 0,001), pengetahuan ibu (p value < 0,001). Simpulan: Model Intervensi Keperawatan Berfokus Nutrisi efektif meningkatkan keterampilan minum oral, dyadic interaction, pengetahuan ibu, namun belum bermakna terhadap grafik pertumbuhan. Saran: Model Intervensi Keperawatan Berfokus Nutrisi dapat diimplementasikan di ruang perawatan intensif neonatus.

Background: Oral feeding skills are a complex process in the care of premature infants in the neonatal intensive care unit. Improving oral feeding skills involves maternal participation through the formation of dyadic interaction to optimize optimize premature infant nutrition. Objective: The study aimed to analyse the impact of the Nutrition-Focused Nursing Intervention Model on oral feeding skills, growth charts of premature infants, dyadic interaction, and maternal knowledge. Method: This mixed-methods study used a sequential exploratory approach. Stage I was an exploratory descriptive qualitative study involving 12 neonatal nurses. Stage II involved developing a model through analysis and synthesis of the results from Stage I, with input from three experts. Stage III was a model validation through quasi-experimental research. Result: Seven themes were identified in Stage I, which became the basis for developing three model concepts in Stage II. The three model concepts included: (1) Creating a therapeutic environment for stimulating oral feeding skills; (2) Forming interactions between mothers and premature infants to optimize the nutrition; and (3) Involving mothers and families in preparing for the care of premature infants with oral feeding disabilities at home. The resulting model tools included a module, workbook, and leaflet. GLM Repeated Measures analysis showed differences in oral feeding skills (p-value < 0.001), body weight (p-value 0.64), body length (p-value 0.72), head circumference (p-value 0.28), dyadic interaction (p-value < 0.001), and maternal knowledge (p-value < 0.001). Conclusion: The Nutrition-Focused Nursing Intervention Model effectively improved oral feeding skills, dyadic interaction, and maternal knowledge, but did not significantly affect growth charts. Suggestion: The Nutrition-Focused Nursing Intervention Model can be implemented in neonatal intensive care units."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library