Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A.A. Eddy Wibowo
Abstrak :
Turbin Gas GT 85-2 rnerupakan salah satu jenis turbin gas yang bisa membangkitkan daya. Daya yang dihasilkan tersebut dapat digunakan untuk menggerakkan kompresor, generator pembangkit tenaga listrik, atau peralatan- peralatan lainnya. Instalasi turbin gas GT 85-2 ini berskala kecil sehingga hanya dapat menghasilkan daya yang keciI. Adanya kerugian tekanan akibat proses pembakaran di dalam ruang bakar menyebabkau efisiensi siklus turbin gas menjadi rendah. Keuntungan turbin gas jenis ini adalah kecilnya getaran yang dihasilkan. Rendahnya efisiensi siklus turbin gas GT 85-2 menjadi permasalahan, menyebabkan para ahli mengembangkan berbagai penelitian agar daya yang dihasilkan turbin bisa meningkat. Salah satunya dengan percobaan-percobaan yang dilakukan dengan menjalankan turbin pada berbagai putaran. Dengan begitu, bisa diketahui nilai karakterisik-karakteristik dari masing-masing komponen turbin. Dalam tugas akhir ini, penulis ingin mengetahui permasalahan di atas. Caranya adalah meneliti analisis kinerja turbin gas GT 85-2 ini dari sam percobaan dimana turbin dijalankan pada putaran 55.000, 65.000, dan 75 .000 rpm. Data-datanya berasal dari percobaan yang pernah dilakukan di laboratorium mesin UT. Setelah itu dilakukan pengolahan atas data-data tersebut. Hasil perhitungannya menunjukkan bahwa efisiensi siklus turbin gas dan daya output turbin adalah reudah.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pramudito Anggraito
Abstrak :
Harmonisa merupakan salah satu gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik yang berasal dari beban non-linear sehingga membuat adanya distorsi gelombang arus dan tegangan. Tingginya besar harmonisa dapat menimbulkan berbagai kerugian yang diakibatkan oleh harmonisa tersebut, diantaranya timbulnya panas berlebih (overheating) pada transformator dll. Sehingga skripsi ini bertujuan untuk mereduksi besarnya harmonisa dengan memanfaatkan metode transformator penggeser fasa. Metode ini minimalisasi harmonisa arus dengan mensuperposisikan harmonisa arus dari dua cabang beban sistem sehingga saling meniadakan. Beberapa konfigurasi transformator penggeser fasa hubung wye dan delta akan dilakukan percobaan dan dipilih mana yang paling baik untuk mengurangi harmonisa pada titik hubung listrik (PCC). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa reduksi harmonisa pada titik hubung listrik yang mengalami reduksi paling efisien dengan menggunakan konfigurasi transformator penggeser fasa Dd0 dan Dy11. Hasil simulasi dan analisis kadar harmonisa pada Gedung di pabrik roti, pada harmonisa arus orde ke-5 mampu menurunkan harmonisa dari 15.502% menjadi 1.698%. Selain itu, Total Harmonic Distorison (THDi). pada titik hubung listrik (PCC) juga dapat berkurang dari 18.56% menjadi 4.29 % dimana sudah sesuai dengan standar harmonisa. Sehingga, metode transformator penggeser fasa dapat menjadi pilihan untuk mereduksi besar harmonisa pada sistem ......Harmonics are one of the disturbances that occur in the electric power system originating from non-linear loads, causing distortion of current and voltage waves. The high magnitude of the harmonics can cause various losses caused by these harmonics, including the occurrence of overheating in the transformer etc. So that this thesis aims to reduce the magnitude of the harmonics by utilizing the phase shift transformer method. This method minimizes the current harmonics by superposing the current harmonics of the two branches of the system load so that they cancel each other out. Several configurations of wye and delta phase shift transformers will be experimented and selected which is the best for reducing harmonics at the electrical connection point (PCC). The results of this study indicate that the reduction of the harmonics at the electrical connection point that undergoes the most efficient reduction by using a Dd0 and Dy11 phase shift transformer configuration. The results of the simulation and analysis of harmonic levels in the building in a bakery, the 5th order harmonic current is able to reduce the harmonics from 15.502% to 1.698%. In addition, Total Harmonic Distorison (THDi). at the electrical connection point (PCC) can also be reduced from 18.56% to 4.29% which is in accordance with harmonic standards. Thus, the phase shift transformer method can be an option to reduce the harmonics in the system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taylor, Carson W.
New York: McGraw-Hill, 1994
621.319 TAY p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adrianto
Abstrak :
Arus dari beban harmonik pada umumnya akan menyebabkan panas tambahan, kegagalan isolasi, kegagalan operasi, dan lain-lain. Salah satu cara untuk mengatasi masalah harmonik ini ialah dengan memberikan filter pasif pada beban sumber harmonik (beban non linear) tersebut. Dengan menggunakan filter pasif ini, maka diharapkan dapat meredam distorsi harmonik sampai mencapai batas toleransi yang diizinkan sehingga sistem tenaga listrik dapat tetap bekerja dengan baik. Tujuan dari penulisan ini ialah untuk membahas penanggulangan harmonic dengan menggunakan single tuned filter untuk mereduksi harmonik dan perbaikan faktor daya dari beban non linear. Optimalisasi dari penempatan filter pasif pada sistem distribusi akan dianalisis sehingga di dapat hasil filterisasi yang maksimal dan efisien baik untuk perbaikan rugi-rugi dayanya maupun perbaikan harmoniknya. Metodologi penelitian yang digunakan dari penulisan ini dimulai dengan studi literatur mengenai perancangan filter pasif sehingga bisa diimplementasikan pada beban non linear yang akan di filterisasi. Berikutnya, hasil rancangan dari filter disimulasikan pada program ETAP Power Station 4.0.0. yang kemudian dianalisis unjuk kerjanya untuk memberikan saran terbaik pada perusahaan yang dijadikan obyek penelitian. Perusahaan yang digunakan sebagai objek penelitian ialah PT. X. Perusahaan ini merupakan industri peleburan baja terbesar di Jawa Timur dengan hasil produksi berupa billet dan wire rod sebagai produk akhir. Data diambil dengan menggunakan peralatan pengukur harmonik dan energi. ......Current from the harmonic load causes many effects including extra heat, isolation failure, and operation failure. One of the solutions to solve this problem is by using passive filter at the source of the harmonic load. Using this passive filter, harmonic distortion is expected to decrease until the limit of tolerance so that the power system can work properly. The purpose of this research is to demonstrate the optimalization of placing a passive filter in a power system to achieve the most efficient and maximum filterazation. This, in turn, results in reduced harmonic current and consequently also reducing the losses. This paper studies ways on how to reduce harmonics and improve power factor by using single tuned notch filter. The research methodology used in this work begins with a literary review of a passive filter design so it can be implemented to non linear load. The result of the filter design will then be simulated into the ETAP Power Station 4.0.0 from which the output will be analyzed and therefore enable us to give the best advice for the company whose data is being used. The company used as the research object is PT. X, the biggest steel company in East Java, which primarily produce billet and wire rod as the final products. The data were collected by using power and harmonic analyzer equipment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40424
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Azim
Abstrak :
Program Lampu Hemat Energi (LHE) yang dikampanyekan PLN ke rumah tangga kecil memberikan keuntungan dari sisi hemat energi, akan tetapi hal ini juga memiliki kerugian yaitu dari sisi harmonik yang ditimbulkannya karena dapat menimbulkan gangguan baik pada sistem kelistrikan maupun pada system telekomunikasi. Karakteristik harmonik Lampu Hemat Energi dapat dilihat dari pengukuran THD (Total Harmonic Distortion) tegangan dan THD arus. Cahaya yang dihasilkan dapat diketahui dengan mengukur Lux (lumen/m²). Sedangkan pengaruh harmonik pada keakuratan pembacaaan Kwhmeter dapat diketahui dengan mengukur energinya dengan Kwhmeter. Analisis yang dilakukan dari data hasil pengukuran adalah dengan melihat frekuensi harmonik yang memiliki amplitudo tegangan dan arus terbesar, hubungan besar THD terhadap faktor dayanya (PF), menghitung nilai faktor bentuk (form factor) dan faktor puncak (crest factor), serta besar Lux yang dihasilkan. Untuk data hasil pengukuran dengan Kwhmeter dianalisa dengan membandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran energinya. Dari hasil pengukuran diperoleh harmonik tegangan dan arus pada LHE adalah harmonik orde ganjil dengan harmonik tegangan terbesar pada orde ke-5 dan harmonik arus terbesar pada orde ke-3. Selain itu harmonik pada LHE memiliki pengaruh yang buruk yaitu menurunkan nilai PF dan harmonik pada LHE sangat kecil pengaruhnya terhadap error pada pembacaan Kwhmeter. Dari hasil pengukuran diperoleh pula bahwa beban nonlinier lain disekitar tempat pengukuran yang terhubung dengan sistem sangat mempengaruhi bentuk tegangan sistem. Berdasarkan hasil penelitian harmonik pada LHE ini, efek negatif harmonik pada LHE masih kecil dibandingkan keuntungan yang diperoleh dari sisi hemat energinya. Selain itu dari hasil penelitian harmonik ini dapat pula didesain filter untuk memperkecil harmonik tegangan pada orde ke-5 dan harmonik arus pada orde ke-3. ......Energy Saving Lamp program announced by PLN to small residential customers gives advantage on energy saving side, but it has disadvantage on the harmonic produced, because it can disturb electrical power system and telecommunication system. Harmonic characteristic of Energy Saving Lamp can be seen from THD (Total Harmonic Distortion) measurement of it's voltage and current. The light produced by this lamp can be measured from the Lux (lumen/m2) produced, while the influence of harmonic produced to the acuracy of Kwhmeter can be known by measurement of energy. The analysis done to measurement datas is by seeing harmonic frequency which has the biggest voltage and current amplitude, relation between it?s THD and power factor (PF), calculate form factor and crest factor of it?s voltage and current waveform, and the lux produced. The data of energy measurement is analysed by compare the results of measurement with the results of calculation. Measurement results shows the voltage and current harmonic of energy saving lamp are odd order harmonics. The voltage is predominantly fifth harmonic but the current is predominantly third harmonic. The harmonic produced has a significant negative effect on power factor. It decreases true power factor but the influence of harmonic produced to the acuracy of Kwhmeter is small. Non linier loads near measurement place which are connected to the system have a significant effect on system voltage waveform. According to the results of this harmonic research, negative effect of the harmonic produced is smaller than the advantage on energy saving side. The results of this research also can be used to design filter to decrease harmonic voltage of fifth order and harmonic current of third order.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40556
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardus Hamonangan Sijabat
Abstrak :
Sistem Tenaga Listrik (STL) Indonesia saat ini masih berkaca pada Negara Kontinental (daratan) dan tidak cocok jika terus diterapkan di Negara Kepulauan seperti Indonesia. Maka dengan membuat konsep Island Charging pada studi kasus Pulau Timor baik dari sisi teknologi storage, supply chain dan keekonomian kiranya menjadi alternatif serta solusi orisinil dalam memecahkan masalah energi seperti pemerataan elektrifikasi, terciptanya lingkungan bersih dan meningkatnya nilai tambah ekonomi serta benefit untuk daerah sekitarnya. Dimana metodologi yang digunakan mulai dari analisa teknis transportasi dan teknologi Mobile Energy Storage System (MESS), kemudian dilanjutkan dengan analisa ekonomi menggunakan Livelized Cost of Storage (LCOS) pada MESS yang dominan dipengaruhi oleh moda transportasi. Hasil dari perhitungan tersebut akan dibandingkan terhadap keekonomian Generator Setting (Genset) diesel di Pulau Wetar sehingga diperoleh kesimpulan bahwa konsep Island Charging ini dapat dikatakan feasible apabila faktor eksternalitas ikut diperhitungkan dan adanya subsidi dari Pemerintah jika menggunakan energi terbarukan ......The current Indonesian Electric Power System (STL) still reflects on the Continental Country (mainland) and is not suitable if it continues to be applied in an archipelago country like Indonesia. So by making the concept of Island Charging in the case study of Timor Island, both in terms of storage technology, supply chain, and economics, it is likely to be an alternative and original solution in solving energy problems such as equalization of electrification, creating a clean environment and increasing economic added value and benefits to the surrounding area. The methodology used starts from technical analysis of Mobile Energy Storage System (MESS) transportation and technology, then continues with economic analysis using Levelized Cost of Storage (LCOS) in MESS, which is dominantly influenced by the mode of transportation. The results of these calculations will be compared to the economy of the Diesel Generator Setting (Genset) on Wetar Island so that the conclusion is that the Island Charging concept can be said to be feasible if externalities are taken into account, and there is a subsidy from the Government when using renewable energy
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Padiyar, K.R.
Singapore: John Wiley & Sons, 1996
621.31 PAD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Rohman Setiawan
Abstrak :
ABSTRAK
Krisis energi fosil khususnya minyak yang dialami oleh Indonesia berpengaruh terhadap keberlangsungan penyediaan energi listrik, karena energi fosil digunakan sebagai salah satu sumber energi pembangkit listrik. Sementara itu Indonesia memiliki sumber energi dalam jumlah besar dan tidak akan ada habis-habisnya untuk membangkitkan energi listrik. Energi tersebut dihasilkan dari perbedaan temperatur air laut antara di permukaan dengan di kedalaman 1000 m, atau yang dikenal sebagai Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC). Dalam penelitian ini telah dilakukan simulasi sistem pembangkit listrik tenaga panas laut menggunakan matlab. Simulasi dibuat berdasarkan model matematika. OTEC dihubungkan dengan Single Machine Infinte Bus (SMIB). Untuk evaluasi kinerja sistem pembangkit listrik tenaga panas laut, telah dilakukan analisa kestabilan, analisa kestabilan keadaan tunak dan analisa kestabilan transien. Dari Studi kasus, telah diperlihatkan bahwa sistem pembangkit listrik tenaga panas laut tetap stabil pada temperatur permukaan air laut maksimum 33,5 °C. Dengan bertambah tinggi temperatur di permukaan air laut, maka critical clearing time semakin pendek waktunya. Pada temperatur permukaan air laut 33,5 °C diperoleh critical clearing time untuk kasus kegagalan fasa di titik pengiriman awal 0,182 detik, adapun critical clearing time untuk kasus kegagalan fasa di tengah-tengah salah satu saluran listrik adalah 0,14 detik.
ABSTRACT
Fossil energy crisis especially oil affects the sustainability of the supply of electrical energy, because fossil energy is used as a source of energy power plants. Meanwhile, Indonesia has a huge amount of energy and will not inexhaustible energy to generate electricity that has not been exploited. The energy generated from the temperature difference between the surface sea water with a depth of 1000 m, known as ocean thermal energy conversion (OTEC). In this research OTEC power system simulation has been done using matlab. The simulation is based on a mathematical model of OTEC connected to Single Machine Infinte Bus (SMIB). To evaluate the performance of OTEC power system we analyzed the stability,stability analysis has been carried out by steady-state stability analysis and transient stability. From the case study, it has shown that the OTEC power system remains stable until maximum sea surface temperature of 33,5 °C. With the high increase in sea surface temperatures, the critical clearing time is getting shorter. On the sea water surface temperature 33.5 °C obtained critical clearing time for three phase fault case in sending end is 0.182 seconds, while the critical clearing time for the case of three phase fault in the middle of one of the power lines was 0.14 seconds.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T32675
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Setiawan
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang penentuan prioritas beban dan skema pelepasan beban pada permodelan sistem distribusi listrik PT. Bukit Asam (Persero) Tbk,. Pelepasan beban dilakukan sebagai usaha memperbaiki kestabilan sistem yang terganggu karena beban lebih. Apabila beban meningkat tetapi suplai yang diberikan turun maka akan terjadi penurunan tegangan pada sistem. Salah satu komponen stabilitas sistem yang mampu menjadi referensi pelepasan beban adalah tegangan. Dalam suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai macam beban dan beban-beban tersebut memiliki nilai prioritas kebutuhan dan nilai ekonomi bagi penggunanya. Dengan tahapan pelepasan beban ini maka kontinuitas pelayanan listrik masih akan tetap terjaga dan sistem kembali pada level tegangan yang diinginkan (>95%). ......This undergraduate thesis discusses about the load priority and load shedding schemes in PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, distribution system modeling. Load shedding is carried out as an effort to restore disturbed system stability because of overload condition. If the load increases but the supply decreases there will be overloaded. One of electric system stability components, which can be a reference for load shedding, is voltage. In a power system there are a wide variety of loads and these loads have a value of priority needs and economic value for its users. With this load shedding, the continuity of the electrical service will still be maintained and the system returns to the desired voltage level (> 95%).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>