Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harumi Diah Wijayanti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi SPBG CNG di wilayah DKI Jakarta dengan memperhatikan sudut pandang investor dan konsumen. Fungsi tujuan yang akan dicapai adalah meminimumkan nilai objective yang merupakan hasil perkalian jarak dengan jumlah permintaan dan biaya transportasi serta biaya investasi dan operasional yang menjadi sudut pandang investor. Selain itu, penelitian ini akan dibandingkan dengan model P-Median yang hanya memperhatikan faktor konsumen.Variabel keputusan dalam pembangunan SPBG CNG baru yang digunakan adalah binary integer linier programming. Terdapat 2 variabel keputusan pada penelitian ini, yang pertama adalah penentuan lokasi SPBG dan yang kedua penentuan suplai CNG. Penelitian ini menggunakan software LINGO 10 untuk menentukan solusi penyelesainnya. Selain model dasar, penelitian ini juga menggunakan 2 skenario; penentuan lokasi SPBG CNG dengan jumlah SPBG yang paling optimum; penentuan lokasi dan jumlah SPBG CNG yang sedikitnya harus dibangun di wilayah DKI Jakarta. Dari 46 kandidat lokasi, diperoleh hasil 11 lokasi SPBG baru untuk skenario dasar, sedikitnya 8 lokasi SPBG baru harus dibangun untuk dapat memenuhi permintaan, dan 12 SPBG baru untuk solusi skenario 2. Sedangkan untuk permasalahan p median, jumlah SPBG yang optimum dibangun berjumlah 16 SPBG. ......This study aims to determine the location of CNG fueling station in Jakarta to consider investor and consumer perspective. The objective function to be achieved is to minimize the product of distance, the number of demands, and transportation cost, also investment and operational cost from the investor perspective. This study also be compared with the P-median models that only base on consumer perspective. The decision variables in the construction of a new CNG fueling station are binary integer linear programming. There are two decision variables in this study, the first is the determination of the location and the second determination of CNG supply. This study uses the Lingo software version 10 to solve the models. This study also uses two scenarios; location of CNG fueling station with the most optimum number fueling station; the least number and location be built. From 46 candidate sites, the results are 11 new locations CNG fueling station for the basic scenario, at least 8 new CNG fueling station location should be built, and 12 new CNG fueling station for scenario 2. And for the p median problem, optimum solution are 16 new CNG fueling station must be built.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luluk Anjar Rahmawati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi dan metodologi yang berfungsi untuk menurunkan biaya listrik pada sektor industri yang sebelumnya menggunakan fosil sebagai bahan bakar listrik berganti dengan memanfaatkan energi terbarukan dengan menggunakan aplikasi Homer. Penelitian ini menggunakan fotovoltaik yang dipasang pada atap sebuah industri di Bekasi, Indonesia, sebagai manajemen waktu beban puncak industri. Supaya didapatkan harga terendah dengan sistem terbaik maka digunakan beberapa skenario yang menggunakan perbandingan guna memperoleh hasil yang paling sesuai dan berguna bagi industri ini. Skenario pertama diimplementasikan hanya dengan jaringan listrik PLN tanpa fotovoltaik, atau PV. Skenario kedua menerapkan PV yang dipasang dan bekerja pada saat WBP (waktu beban puncak) industri dengan BESS (Battery Energy Storage System), dan selebihnya dilakukan oleh jaringan listrik PLN dengan PV pada waktu beban puncak industri. Yang ketiga adalah skenario dengan PV dan koneksi jaringan listrik PLN dengan belanja modal (harga material) yang rendah, namun sesuai dengan kebutuhan. Dengan ketiga jenis skenario di atas maka digunakan perbandingan LCOE, NPV dan IRR sebagai acuan dari ketiga skenario dan diperoleh skenario ketiga yang memenuhi industri ini. Hal ini dibuktikan dengan hasil secara ekonomi yaitu, terdapat penurunan tarif harian menjadi sebesar $0,0817/kWh, IRR 7,6%, NPV $15,5M dan payback period 10 tahun ......This research aims to provide information and methodology that functions to reduce electricity costs in the industrial sector which previously used fossil fuel as electricity fuel by using renewable energy using the Homer application. This research uses photovoltaics installed on the roof of an industry in Bekasi, Indonesia, as time management for industrial peak loads. So that obtain the lowest price with the best system, several scenarios are used that use comparisons to obtain the most appropriate and useful results for this industry. The first scenario is implemented only with the PLN power grid without photovoltaics, or PV. The second scenario applies PV installed and working during industrial WBP (peak load times) with BESS (Battery Energy Storage System), and the rest is carried out by the PLN electricity network with PV at industrial peak load times. The third is a scenario with PV and PLN electricity grid connection with low capital expenditure (material prices) but in compliance with needs. With the three types of scenarios above, a comparison of LCOE, NPV and IRR is used as a reference for the three scenarios and a third scenario is obtained that meets this industry. This is proven by economic results, namely, there is a decrease in daily tariffs to $0,0817/kWh, IRR 7,6%, NPV $15,5M and pay back period 10 years.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Fadholi Adi Prabowo
Abstrak :
Fluktuasi dari harga minyak dan crude palm oil (CPO) pada dekade terakhir menyebabkan masyarakat beralih menggunakan energi baru. Solusi alternatif adalah energi terbarukan dan energi fosil lainnya. Opsi energi terbarukan membutuhkan waktu yang lama untuk penelitian potensi energi lokal. Sehingga, energi fosil lain yang dipilih sebagai solusi. Pembangkit yang lama masih menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar utama dan pembangkit yang baru dibangun memiliki spesifikasi dual fuel reciprocating engine. Mesin dual fuel dapat beroperasi dengan bahan bakar biodiesel atau gas untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit yang baru saat ini masih menggunakan biodiesel untuk operasi. Pada study ini, kajian ekonomi dari gas (LNG) sebagai bahan bakar utama akan dibandingkan dengan biodiesel. Total investasi dari fasilitas regasifikasi dan bahan bakar LNG akan dibandingkan dengan operasi dengan bahan bakar biodiesel selama 20 tahun. Variabel yang digunakan adalah capacity factor pembangkit, eskalasi beban listrik pelanggan, interest rate dan regasification cost. Metode analisis finansial IRR, NPV dan payback period digunakan untuk mengetahui kelayakan investasi fasilitas. Variabel tetap yang digunakan dalam perhitungan CAPEX, OPEX, kurs dollar, Kalori gas, heat rate, interest rate dan pajak. Hasil disebut layak jika tarif LNG dapat lebih rendah 20% dibanding tarif biodiesel (B20). Perhitungan analisis finansial terhadap fasilitas LNG dengan tarif regasifikasi $4,5/MMBtu menunjukan IRR 10,77%, NPV $16.611.452 dan payback period 12 tahun 9 bulan. Nilai IRR lebih besar dari Minimum Attractive Rate of Return (MARR) 10%. NPV bernilai $16.611.452 dan Payback period menunjukan investasi layak secara ekonomi. Alternatif menggunakan LNG dapat mengurangi biaya bahan bakar pembangkit. Eskalasi gas 3% pertahun memberikan tarif baru bahan bakar pembangkit sebesar Rp. 2.190/ kWh. Nilai tersebut memberikan pernghematan 22% dibandingkan tarif biodiesel sebesar Rp. 2.824/ kWh. Eskalasi gas 2% pertahun dapat memberikan pernghematan 27% /kWh. Eskalasi gas 1% pertahun dapat memberikan penghematan 31% / kWh. Hasil perhitungan biaya bahan bakar LNG dapat menghemat lebih dari 20% dibanding biodiesel. Kesimpulannya study finansial dari fasilitas regasifikasi LNG di lokasi ini adalah layak. ......The fluctuation of oil prices and crude palm oil (CPO) in the last decade challenges peoples to use new energy. Alternative solutions are renewable energy and other fossil energy. The renewable energy option needs more time studies in the local energy potential. Hence, another fossil energy is one of the solutions. The existing Power Plant used biodiesel as fuel, and the new Power Plant specification is dual fuel reciprocating engine. The dual-fuel engine can use biodiesel or gas to generate electricity. The new Power Plant still used Biodiesel (B20) for operation. In this study, the economic assessment of gas (LNG) as the primary fuel compared to biodiesel. Total investment cost of LNG Regasification Plant and LNG fuel cost compared to biodiesel operation expenditure cost for 20 years. The variables are a capacity factor, customer load escalation, interest rate, and regasification cost. Financial analysis method IRR, NPV, and Payback period used as investment feasibility of regasification plant. Fix variables consist of CAPEX, OPEX, Dollar rate, Gas Calorific Value, heat rate, interest rate, and Tax. The result is feasible if the LNG tariff lowers 20% than the biodiesel (B20) tariff. The financial analysis of the LNG plant used regasification tariff $4,5/MMBtu result are IRR 10,77%, NPV $16.611.452, and payback period 12 years 9 months. IRR’s value is higher than the Minimum Attractive Rate of Return (MARR) 10%. The NPV is $16.611.452 and the payback period of 12 years 9 months show the investment is economically justified. The alternative using LNG reduces fuel expenditure. Escalation of gas price 3% per year show new tariff of the power plant approx. Rp. 2190 / kWh. This value provided savings approx. 22% than biodiesel tariff Rp. 2.824/ kWh. Escalation of gas price 2% per year provided savings 27%/ kWh. Escalation of gas price 1% per year provided savings 31%/ kWh. The result of the LNG fuel price calculation provided savings of more than 20% from biodiesel fuel price. The conclusion is the study of the LNG regasification plant in Southeast Maluku is feasible.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Ariwidayat
Abstrak :
Pengembangan pemanfaatan energi baru terbarukan dilakukan dalam rangka mengurangi penggunaan energi fosil yang keberadaannya semakin berkurang, harga yang semakin tinggi, dan siklus pemulihannya yang sangat lama. Penggunaan teknologi untuk mendukung pengembangan energi baru terbarukan salah satunya adalah mesin sinkron yang dapat digunakan untuk memanfaatkan energi angin dan air. Mesin sinkron yang banyak digunakan saat ini merupakan mesin fluks radial, namun terdapat titik jenuh dalam pengembangannya. Mesin fluks aksial atau juga disebut mesin tipe cakram, adalah alternatif untuk mesin fluks radial karena bentuknya yang kompak dan kepadatan daya yang tinggi. Mesin fluks aksial dapat dioperasikan sebagai pembangkit listrik skala kecil hingga menengah, disamping itu mesin ini cukup ideal untuk aplikasi dengan kecepatan rendah. Pada skripsi ini, dilakukan rancang bangun generator fluks aksial magnet permanen. Rancangan generator ini terdiri dari rotor ganda dengan dua belas magnet permanen, serta stator tunggal dengan sembilan kumparan. Bahan dasar yang digunakan untuk stator dan rotor adalah bahan Akrilik, sedangkan magnet permanen menggunakan jenis neodymium N52. Jumlah lilitan setiap kumparan yang terdapat pada stator adalah 260 lilitan. Generator fluks aksial magnet permanen dirancang untuk menghasilkan tegangan fasa ke netral sebesar 4,03 Volt pada kecepatan nominal 500 rpm. Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan bahwa nilai tegangan fasa ke netral pada kecepatan putar 500 rpm untuk fasa R = 2,934 Volt, S = 2,97 Volt, T = 2,95 Volt. ......The use of renewable energy overtook fossil fuels cause their decrease in existence, increase in price, and a very long recovery cycle. One of the technologies used to support renewable energy is a synchronous machine. This machine can be used to convert wind and water energy. The radial flux machine is the type of Synchronous machine widely used today, but there are some difficulties in improving their performance. Axial flux machine, also called disc-type machine, is an alternative to radial flux machine due to their compact shape and high power density. Axial flux machines can be operated as small to medium-scale power plants and are ideal for low-speed applications. This thesis focused on designing and building a permanent magnet axial flux generator. The generator design consists of a dual rotor with twelve permanent magnets and a single stator with nine coils. The primary material used for the stator and rotor is Acrylic, and neodymium N52 for a permanent magnet. The number of turns in each coil in the stator is 260 turns. The axial flux permanent magnet generator is designed to produce a line-to-neutral voltage of 4.03 Volts at a speed of 500 rpm. Based on the measurement results, the values of the line-to-neutral voltages at a speed of 500 rpm are R = 2.934 Volt, S = 2.97 Volt, T = 2.95 Volt.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ilman Hasya
Abstrak :
Seperti yang diketahui pemerintah Indonesia saat ini sedang menjalankan program 35000 watt, dimana dalam hal ini untuk memenuhi banyak permintaaan akan ketersediaan listrik yang ada di seluruh Indonesia. Karena sampai dengan saat ini berrdasarkan data yang ada jumlah perrmintaan akan listrik yang dibutuhkan masih melebihi jumlah pembangkit yang ada di seluruh Indonesia. Oleh karena itu pemerintah menjalankan program 35000 watt dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan listrik yang diminta. Dalam hal ini diperlukannya peran manajemen risiko dalam mengontrol pembangunan proyek EPC pembangkit tersebut. Dalam penelitian ini akan melihat risiko yang berpengaruh dalam pembangunan EPC pembangkit tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif, kuisioner, serta validasi pakar yang kemudian data dari kuisioner akan diolah dengan perangkat lunak SPSS. Variabel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 54 variabel risiko yang terjadi pada proses EPC. Dalam penelitian ini didapatkan 9 variabel dominan yang berpengaruh pada pembangunan proyek EPC pembangkit yaitu 3 variabel dari tahap rekayasa, 2 variabel dari tahap pengadaan, dan 4 variabel pada tahap konstruksi serta mitigasi dalam mengatasi setiap risiko tersebut. Risiko yang didapat ternyata yang terbanyak masih berada pada tahap rekayasa dan konstruksi sehingga dibutuhkan pengontrolan yang lebih terhadap tahap tersebut untuk mencegah keterlambatan. ......As of now Indonesia government are focusing on building on electricity program 35.000 MW, to provide and enlight across the country. Because as per current data Indonesia still have low supply to support all society with existing power plant. That is why this ongoing program which run by the goernment can fulfill needs of required electricity. In this case risk management have role to control EPC project of all power plant which currently being build. In this research, it will elaborate the risk impact to the EPC power plant construction. Research method use are descriptive, qusionaire, and expert validation which align with questionaire that being processed used SPSS software. Variabel used in this research are 54 risk variabel that happen during EPC process. Result by doing this action acquaire 9 dominant variabel impact to EPC project power plant which consist 3 on engineering process, 2 variabel in procurement level, and 4 in cosntruction level, include also mitigation action to comprehend those risk. Result showed that risk mostly occurs during engineering and contruction process which explain that needs more control on those process to avoid any delay.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Youana Henryani Jabiera
Abstrak :
Gas alam dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pada pembangkit listrik tenaga mesin bensin skala kecil karena harganya yang lebih murah, ketersediaannya relatif banyak, dan menghasilkan sedikit emisi gas buang. Namun, dibutuhkan peralatan tambahan seperti regulator, konverter kit, dan alat pencampur udara dan gas agar dapat digunakan pada generator set bensin. Dengan latar belakang dan potensi tersebut, pengujian dilakukan untuk mengetahui kinerja dari gas alam pada generator set bensin. Metode yang digunakan yaitu membandingkan kinerja mesin dengan menggunakan bahan bakar bensin pertalite dan gas alam terkompresi dan metode variasi kapasitas pembebanan sebesar 0%, 25%, 50%, 75%, dan 90% dari kapasitas maksimum generator set. Hasil dari pengujian ini adalah bahwa generator set bensin dapat bekerja dengan menggunakan gas alam terkompresi. Tegangan dan frekuensi yang dihasilkan relatif stabil yaitu sebesar 216-230 Volt untuk tegangan dan 49,1-53,5 Hz untuk frekuensi, konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) dengan nilai 0,38-0,64 kg/kWh, suhu gas buang sebesar 161,5-307,6 derajat celcius, dan tingkat kebisingan di luar ruangan sebesar 66,9-68,3 dB.
Natural gas can be used as fuel in small scale gasoline engine power plants due to its cheaper price, high availability, and less exhaust gas emissions. However, additional equipment such as regulators, converter kits and air gas mixers are needed to be used in the gasoline generator set. Because of this background, a test was carried out to determine the performance of natural gas in a gasoline generator set. The method used is to compare the performance of the engine using pertalite gasoline and compressed natural gas by variating the load about 0%, 25%, 50%, 75%, and 90% from the maximum capacity of generator set. The results of this test are generator sets that can work with compressed natural gas as the fuel. The output voltage and frequency are relatively stable with range value of 216-230 Volts for voltage and 49,1-43,5 Hz for frequency. Specific fuel consumption SF) with a range value of 0,38-0,64 kg/kWh. The exhaust gas temperatures with a range value of 161,5-321,5 celcius degree and noise level in the outside room with a value of 66,9-68,3 dB.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariz Bayu Wicaksono
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang reliabilitas sistem Turbine Cooling Air, yaitu salahsatu sistem pada pembangkit listrik tenaga gas dan uap yang berfungsi untukmeningkatkan efisiensi dan output dari pembangkit tersebut. Terdapat beberapametode yang digunakan dalam analisa reliabilitas ini, beberapa diantaranya adalahanalisa Weibul dan Reliability Block Diagram. Hasil perhitungan menunjukkanbahwa komponen yang memiliki reliabilitas paling rendah adalah fan belt, dansubsistem yang memiliki reliabilitas paling rendah adalah Tube Bundle.Sedangkan reliabilitas dari sistem memiliki nilai paling tinggi denganmenggunakan K out of N redundancy pada Reliability Block Diagram
ABSTRACT
This thesis discusses the reliability of the Turbine Cooling Air sistem, which isone of the sistems in gas and steam power plants that functions to improve theefficiency and output of the plant. There are several methods used in thisreliability analysis, some of which are Weibul analysis and Reliability BlockDiagram. The results show that the component that has the lowest reliability is thefan belt, and the subsistem that has the lowest reliability is the Tube Bundle.While the reliability of the sistem has the highest value by using K out of Nredundancy on Reliability Block Diagram.
2017
S67256
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Hamdani
Abstrak :
ABSTRAK
Menipisnya energi fosil dan menyebabkan polusi memaksa para ilmuwan untuk mencari sumber energi alternatif. Potensi minyak sawit yang besar menjadikan pengembangan sumber energi alternatif untuk biodiesel sawit menjadi pilihan yang cocok untuk dilakukan di Indonesia. Stabilitas oksidasi biodiesel masih menjadi masalah karena berdampak negatif terhadap kualitas biodiesel sebagai bahan bakar. Salah satu cara untuk meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel adalah dengan menambahkan antioksidan. Antioksidan seperti Tert-Butylhydroquinone (TBHQ) dikenal sebagai salah satu antioksidan sintetik fenolik berkinerja terbaik dan Butylated Hydroxyanisole (BHA) sebagai antioksidan yang juga efektif dalam meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel. Namun, ada antioksidan Butylated Hydroxytoluene (BHT) yang harganya lebih murah meski kinerjanya sedikit lebih buruk. Campuran dua antioksidan (antioksidan biner) dalam biodiesel dapat menghasilkan sinergisme, sehingga meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel dengan jumlah antioksidan yang sama dan sekaligus menurunkan biaya. Pada penelitian ini ditambahkan antioksidan biner BHT: TBHQ pada biodiesel minyak sawit dengan variasi komposisi dan konsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dengan aktivitas antioksidan tertinggi hingga terkecil pada biodiesel kelapa sawit adalah BHT: TBHQ (1: 3), TBHQ, BHA: TBHQ (3: 1), BHA, dan BHT. Sinergisme hanya dihasilkan oleh antioksidan biner BHT: TBHQ dengan rasio 1: 3 pada 500 ppm, sedangkan BHA: TBHQ sama sekali tidak menghasilkan sinergisme rasio.
ABSTRACT
Depletion of fossil energy and causing pollution forces scientists to look for alternative energy sources. The large potential of palm oil makes the development of alternative energy sources for palm biodiesel a suitable choice to do in Indonesia. Biodiesel oxidation stability is still a problem because it has a negative impact on the quality of biodiesel as fuel. One way to increase the oxidation stability of biodiesel is by adding antioxidants. Antioxidants such as Tert-Butylhydroquinone (TBHQ) are known as one of the best performing synthetic phenolic antioxidants and Butylated Hydroxyanisole (BHA) as antioxidants which are also effective in increasing the oxidation stability of biodiesel. However, there is the antioxidant Butylated Hydroxytoluene (BHT) which costs less even though its performance is slightly worse. The mixture of two antioxidants (binary antioxidants) in biodiesel can produce synergism, thereby increasing the oxidation stability of biodiesel with the same amount of antioxidants and simultaneously reducing costs. In this study, the binary antioxidant BHT: TBHQ was added to palm oil biodiesel with variations in composition and concentration. The results showed that the antioxidants with the highest to the smallest antioxidant activity in oil palm biodiesel were BHT: TBHQ (1: 3), TBHQ, BHA: TBHQ (3: 1), BHA, and BHT. Synergism is only produced by the binary antioxidant BHT: TBHQ with a ratio of 1: 3 at 500 ppm, whereas BHA: TBHQ does not produce a synergism ratio at all.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library