Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marpaung, Wasinton Haratua
Abstrak :
ABSTRAK
Studi keekonomian Marine CNG (Compressed Natural Gas) dengan membeli kapal Votrans dan menyewa kapal Coselle dilakukan pada tiga pembangkit yang direncanakan dibangun di Maluku. Metoda yang digunakan adalah Hub and Spoke dan Milk and Run. Keekonomian suplai CNG dibandingkan terhadap HSD (High Speed Diesel). Analisis keekonomian dilakukan dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period (PBP). Evaluasi keekonomian menunjukkan bahwa metoda Hub and Spoke dengan kapal Coselle tidak layak untuk digunakan. Metoda Hub and Spoke kapal Votrans, dan metoda Milk and Run baik Votrans maupun Coselle memberikan evaluasi keeokonomian yang layak. Rentang ideal untuk tariff gas adalah antara USD 2,5-6,5/MMBtu dibandingkan harga HSD USD 16,83/MMbtu. Metoda terbaik adalah dengan metoda Milk and Run Votrans 8 kapal yaitu NPV USD 493 M, dan Milk and Run 10 kapal dengan PBP 2,06 tahun dan IRR 41 %.
ABSTRACT
Economical study of Marine CNG with buying Votrans vessel and renting Coselle vessel is applied at the future three power plants in the Maluku. The methods are Hub and Spoke and Milk and Run. Economical CNG supply is compared to the HSD (High Speed Diesel). The economic analysis is done by calculating the Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and payback period (PBP). The economic evaluation shows that the Hub and Spoke method with renting Coselle ship cannot be applied. The Hub and Spoke method with buying Votrans, and Milk and Run methods with buying or renting ship gives a positive economic evaluation. The ideal gas tariff is between USD 2,5-6,5/MMbtu compared to HSD price USD 16,83/MMbtu. The best method is Milk and Run Votrans with 8 vessels with NPV USD 493 M, and Milk and Run Coselle with 10 vessel with PBP 2,06 years and IRR 59%.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlangga Falaq Ajipakerti
Abstrak :
Indonesia saat ini berupaya mengembangkan sektor energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional yang selama ini didominasi oleh energi fosil. Indonesia memiliki potensi energi gelombang laut yang tinggi khususnya di Jawa Timur yang dapat diekstraksi dan diubah menjadi energi listrik dengan teknologi wave dragon yang merupakan salah satu teknologi pembangkit listrik tenaga gelombang laut tercanggih. Lokasi yang ditentukan paling ideal untuk implementasi di Jawa Timur adalah pada koordinat 112.225 x -8.388. Analisis risiko menunjukkan bahwa untuk tingkat kepercayaan 95% interval kepercayaan untuk NPV adalah antara $4.850.212 dan $4.416.399, PBP antara 4,3 dan 4,09 tahun, dan IRR antara 22,16% dan 23,53%. Untuk strategi yang tersedia, opsi expand paling baik dilaksanakan pada tahun ke-20, opsi contract dapat dieksekusi segera setelah tahun ke-11, opsi abandon dapat dieksekusi paling awal pada tahun 11.2, dan opsi open dapat dilaksanakan pada tahun ke-1 hingga 19.9. ...... Indonesia is currently trying to develop the renewable energy sector to supply the national energy demand that has been dominated by fossil energies for years. Indonesia has a high potential of ocean wave energy especially in East Java that can be extracted and converted into electrical energy with wave dragon technology which is one of the most advance ocean waves powered power plant technology. The location that is determined to be the most ideal for the implementation in east java is at the coordinates of 112.225 x -8.388. The risk analysis shows that for the 95% confidence level the confidence interval for NPV is between of $4,850,212 and $4,416,399, the PBP is between 4.3 and 4.09 years, and IRR between 22.16% and 23.53%. For the available strategies the expand option is best to execute at year 20, the contract option can be executed as soon as year 11, the abandon option can be executed earliest at year 11.2, and the open option can be implemented at year 1 until 19.9.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Candranurani
Abstrak :
Pertambahan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup merupakan faktor utama yang mempengaruhi peningkatan kebutuhan energi listrik setiap tahunnya. Target bauran energi yang tertuang dalam perpres No. 5 Tahun 2006 mentargetkan sebesar 2 % dari total kebutuhan energi nasional di tahun 2025 akan bersumber dari energi nuklir. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) selaku promotor untuk persiapan pembangunan PLTN telah membuat roadmap jangka panjang, dimana pada tahun 2024 di rencanakan PLTN dari pulau Bangka sudah masuk ke dalam sistem kelistrikan Sumatera. Untuk persiapan perencanaan sistem dan jaringan di Sumatera, dibuat simulasi dengan bantuan perangkat lunak Electrical Transient Analyzer Program (ETAP). Ada tiga asumsi dalam penelitian ini, yaitu pertumbuhan beban sebesar 10,2% pertahun hingga tahun 2024, penambahan PLTN dengan kapasitas 2x1000 MW di pulau Bangka, serta pembuatan sistem dan jaringan transmisi untuk penyaluran daya PLTN pada tegangan transmisi 150, 275 dan 500 kV. Hasil penelitian penyaluran daya PLTN yang optimal pada sub sistem kelistrikan terdekat dengan lokasi PLTN yaitu sub sistem sumatera selatan adalah melalui IBT Keramasan. Total susut daya sistem keseluruhan pada penyaluran ini adalah terendah yaitu 159 MW atau 1,667% . Sedangkan untuk perencanaan penyaluran daya PLTN yang optimal pada sistem interkoneksi Sumatera adalah melalui sub sistem Sumatera Utara yaitu IBT Seirotan dan Paya Geli. Nilai susut daya sistem keseluruhan adalah 157 MW atau 1,646 % , serta memberikan perbaikan kondisi tegangan kerja keseluruhan IBT sejumlah 43,4%.
The Increasing of population, economic growth and improvement of living quality are the influenced main factor of the needs of annual electricity. Energy diffusion target on the regulation No. 5, 2006, says that 2 % of total national energy need come from nuclear energy in 2025. National Nuclear Energy Agency (BATAN) as the promoter of the development Nuclear Power Plant, has made a long term roadmap, whereas in the year of 2024, Nuclear Power Plant (NPP) from Bangka Island will be injected to the Sumatera interconnection system. For the system and transmission planning preparation, the simulation has been made with Electrical Transient Analyzer Program (ETAP) Software. The are three assumption in this research, 10,2 % annual load growth until 2024, enhancement of Nuclear Power Plant with 2 x 1000 MW capacity at Bangka island, and improvement of the system and transmission line to deliver the power from nuclear power plant on 150, 275 and 500 kV transmission line. The research result gives that the optimum power distribution close to NPP is South Sumatera sub system through Interbus Transformer (IBT) Keramasan. The lowest total losses whole system of this distribution is 159 MW or 1,667 %. Meanwhile the optimization power distribution NPP for Sumatera interconnection grid is by north sumatera sub system through IBT Seirotan or Paya Geli. Total losses whole system of this distribution is 157 MW or 1,646%, and improvement total IBT condition voltage as many as 43,4 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T32695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meilia Evita
Abstrak :
[Dalam pelaksanaan proyek terdapat kemungkinan timbulnya sejumlah kejadian berbahaya yang jika tidak dilakukan pengelolaan yang baik akan berpengaruh terhadap kinerja proyek. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh strategi pengelolaan risiko kejadian berbahaya pada pelaksanaan proyek untuk meningkatkan kinerja proyek yang meliputi kinerja keselamatan kerja, biaya, dan waktu dengan objek penelitian adalah proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap dan gas di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data melalui studi literatur, survei kuesioner, dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan mengidentifikasi penyebab dan dampak bahaya pada proyek yang berpengaruh pada kinerja keselamatan kerja, biaya, dan waktu berbasis manajemen risiko. Hasil penelitian berupa kejadian berbahaya yang paling berisiko terhadap kinerja keselamatan kerja, biaya, dan waktu yang menunjukan bahwa kejadian berbahaya yang paling berdampak terhadap kinerja keselamatan kerja adalah jatuh dari ketinggian sebesar 27,41% dan kejadian berbahaya yang paling berdampak pada kinerja biaya sebesar 24,32% dan kinerja waktu sebesar 22,65% adalah ledakan boiler. Produk akhir dari penelitian ini adalah strategi untuk pengelolaan penyebab kejadian berbahaya paling berisiko untuk meningkatkan kinerja keselamatan kerja, biaya dan waktu;Project Construction unavoidably had emergence of some hazardous events where it would affect project performance if it was not managed well and carefully. This research was aimed to obtain management strategy of hazardous events at some projects, covering Combined Cycle Power Plant in Indonesia, so that how big hazardous-event effect on project performance were able to be determined as cost, time, and work-safety performances. Collecting study of literature, questionnaire, and interview were implemented to support this research. Analysis of the data was carried out by identifying hazardous causes and impacts in project construction taking effect on performance of work safety, cost, and time according to risk management. The result showed that fall from high construction is main effect to work safety performance (27,1%) and boiler explotion is main effect to cost (24,32%) and time performances (22,65%) . The final product of this research are strategy to manage of the most risk causes hazardous event to improve the safety, cost and time performances, Project Construction unavoidably had emergence of some hazardous events where it would affect project performance if it was not managed well and carefully. This research was aimed to obtain management strategy of hazardous events at some projects, covering Combined Cycle Power Plant in Indonesia, so that how big hazardous-event effect on project performance were able to be determined as cost, time, and work-safety performances. Collecting study of literature, questionnaire, and interview were implemented to support this research. Analysis of the data was carried out by identifying hazardous causes and impacts in project construction taking effect on performance of work safety, cost, and time according to risk management. The result showed that fall from high construction is main effect to work safety performance (27,1%) and boiler explotion is main effect to cost (24,32%) and time performances (22,65%) . The final product of this research are strategy to manage of the most risk causes hazardous event to improve the safety, cost and time performances]
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43842
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elok Satiti Amitayani
Abstrak :
Dengan jumlah penduduk yang besar dan ekonomi yang sedang bertumbuh, ketersediaan dan keterjangkauan energi - khususnya listrik - menjadi sangat penting bagi Indonesia. Meningkatnya permintaan listrik membutuhkan peningkatan kapasitas terpasang. Sebagai teknologi pemikul beban dasar dengan supply masif dan stabil, serta catatan kebersaingannya di luar negeri, pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) diajukan sebagai alternatif. Tren yang berkembang dalam pembangunan PLTN adalah skala 1000 MW ke atas. Namun pilihan skala ini sering tidak didasari pada suatu kajian, kecuali prinsip skala ekonomi dimana biaya kapital pembangkit menjadi semakin murah ketika ukuran semakin besar. Di sisi lain, data waktu konstruksi memperlihatkan hubungan positif terhadap kenaikan kapasitas. Lamanya waktu konstruksi dapat mengakumulasikan interest during construction sehingga pada suatu titik dapat menetralkan keuntungan dari skala ekonomi. Keadaan yang konstradiktif ini memunculkan masalah optimasi. Penelitian ini kemudian berusaha mencari kapasitas optimal PLTN sehingga didapat biaya pembangkitan yang terkecil yang mungkin (the least possible cost). Namun, biaya pembangkit listrik minimum PLTN tetap harus bersaing dengan teknologi baseload yang ada, yakni PLTU, PLTP dan PLTD dengan biaya pembangkitan rata-rata 719, 1103 dan 3286 Rp/kWh pada tahun 2013. Menggunakan data dan asumsi pada skenario dasar, dimana biaya EPC 4260 $/kW EPC dan tingkat bunga 10%, kapasitas optimal diraih pada 809 MW dengan biaya pembangkitan levelized 15,61 sen/kWh. Dengan skenario dasar ini nuklir dengan mudah mengungguli PLTD. Namun, nuklir tidak dapat bersaing dengan PLTU dalam seluruh nilai parameter yang disimulasikan. Sementara itu nuklir dapat bersaing dengan PLTP pada tingkat interest <6% atau EPC yang dikurangi >40%.
As the fourth most populous country with growing economy, energy - particularly electricity - availability and affordability have become very crucial for Indonesia. Increasing demand calls for increasing installed capacity, nevertheless, cost economy should never be at stake. A baseload technology with massive and steady supply as well as competitiveness record abroad, nuclear power plant (NPP) steps in as alternative. Current studies shows a trend in 1000 MW class or more. However its underlying reasoning has never been met, except for economies of scale where plant is cheaper as size gets bigger. In the other hand trend in construction time shows an increase with regard to size, letting more accumulation in interest during construction which at some point may offset the benefit of economies of scale. The contradictory condition reveals an optimization challenge. This research then tries to find an optimum capacity at which NPP can be built at its least possible generating cost. However, in order to be adopted, that least cost must be able to compete with the cost of existing baseload fleets namely coal, geothermal , and diesel averaging at 719, 1103, and 3268 Rp/kWh in 2013. With the data and assumptions taken for base case scenario, that is at 4260 $/kW EPC cost and 10% interest rate, optimum capacity is reached at 809 MW with 15,61 cent/kWh levelized generating cost. On base case scenario, nuclear competitiveness easyly surpasses diesel. However, nuclear cannot compete with coal in all parameter values simulated. Nuclear is competitive with geothermal, provided the interest rate is less than 6% or EPC cost is cut at more than 40%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44254
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rahman Darmawan
Abstrak :
Pada sebuah LNG complex site, terdapat dua permasalahan, yaitu rendahnya kehandalan di pembangkit listrik existing LNG plant dan adanya beban baru dari new LNG plant. Kemudian dibuatlah beberapa alternatif pemecahan masalah untuk dua permasalahan tersebut. Setelah dianalisis, alternatif pemecahan masalah yang paling mungkin dilakukan adalah pembangunan pembangkit listrik baru untuk memenuhi beban baru dan diinterkoneksi ke pembangkit listrik eksisting untuk meningkatkan kehandalannya. Kesalahan pemilihan pembangkit listrik baru akan menyebabkan inefisiensi dan tidak mampu mengatasi permasalahan rendahnya kehandalan di existing LNG plant. Akan dilakukan penelitian untuk menentukan jenis dan kapasitas serta jumlah unit pembangkit listrik baru yang tepat. Sehingga keseluruhan pembangkit listrik, eksisting maupun baru, dapat menyuplai energi listrik dengan handal dan efisien serta dengan biaya serendah mungkin sesuai dengan prinsip to provide good quality energy at the lowest possible cost. Dari beberapa alternatif pembangkit listrik baru akan dicari alternatif pembangkit listrik yang paling optimal dari sisi kehandalan dan keekonomian pembangkit. Parameter kehandalan pembangkit menggunakan metode LOLP (Loss of Load Probability) sedangkan parameter keekonomian pembangkit menggunakan perhitungan COE (Cost of Electricity) dan LCC (Lifecycle Cost). Kemudian dilakukan analisis kelayakan investasi guna mengetahui apakah investasi pembangkit listrik baru tersebut layak. Berdasar analisis, PLTMG 6x16 MW adalah yang paling optimal secara kehandalan dan keekonomian pembangkit listrik. Minimal terjadinya total black out pada kondisi eksisting adalah 50 hari per tahun, sedangkan LOLP setelah penambahan pembangkit listrik baru ini adalah 2,93 hari per tahun. Investasi pembangkit listrik tersebut dinyatakan layak.
There are two problems in an LNG complex site, lack of reliability of the power plant in the existing LNG plant and additional load of new LNG plant. Then defined some alternatives to solve these problems. After these alternatives has been analyzed, the best alternative can be done is create new power plant to cater the new load and to be interconected with the existing power plant to increase the reliability. Miscasting the new power plant will cause an innefficiency and cannot increase the reliability of electricity supply in the LNG complex site. The purposes of this research are to choose the best type of power plant for the new power plant, how much the capacity and the number of the new power plant. So that the new and existing power plant can supply the electricity to whole LNG complex site with high reliability at the lowest possible cost, suitable with motto ?to provide good quality energy at the lowest possible cost?. From some alternatives of new power plants, will be analyzed which is the most optimal power plant in terms of reliability and economical. Reliability parameter of power plant using LOLP (Loss of Load Probability) method while economic parameter of power plant using COE (Cost of Electricity) and LCC (Lifecycle Cost). Investment feasibility analysis to determine wheter the investment of new power plant is feasible. The result of the analysis, Gas Engine Power Plant 6x16 MW is the most optimal alternative in term of reliability and economical. Minimum total black out of existing system is 50 days per year, while the LOLP after interconnected with the new power plant become 2,93 days per year. The investment of that power plant is feasible.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45113
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Priana Mustafa
Abstrak :
ABSTRAK
Untuk memenuhi kebutuhan peningkatan pemakaian nikel di dunia, PT Aneka Tambang yang merupakan perusahaan BUMN yang mempunyai core business pada pertambangan serta pengolahan nikel dan emas, melakukan ekspansi atas pabrik pelebuhan dan pengolahan nikel di Pomalaa Sulawesi Tenggara.

Dalam rangka melakukan ekspansi tersebut, pabrik peleburan dan pengolahan rdkel tersebut membutuhkan penambahan daya hstrik, sehingga PT Aneka Tambang berencana untuk mendinkan sebuah pembangkit tenaga Iistnk berkapasitas 110MW dan dijalankan dengan konsep Built Operation and Transfer yang Iebih dikenal dengan nama BOT dengan masa konsesi selama l3 tahun.

Dalam konsep BOT ini, pihak PT Aneka Tambang yang merupakan principal mengundang para investor untuk mendirikan serta mengoperasikan pembangkit tenaga listrik selama masa konsesi. Sebagai principal, maka PT Aneka Tambang memberikan jaminan untuk membeli listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik ter8ebut selama masa konsesi dan berhak atas eluruh aset pada pembangkit tenaga listrik tersebut setelah masa konsesi berakhir.

Karya Akhlr ini melakukan analisis yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan pelaksanaan pembangunan serta pengoperasian pembangkit tenaga listrik tersebut bila dilihat dari sudut pandang pemegang saham pada perusahaan BOT tersebut.

Dalam penyusunan arus kas, yang mana merupakan hal yang sangat penting dalam evaluasi proyek ini, data-data dikumpulkan dan statistik PLN yang telah berpengalaman dalam menjalankan pembangkit tenaga listrik di Indonesia dan juga diambil data-data dan beberapa literatur yang sangat membantu dalam pencapaian tujuan dalam penyusunan sebuah arus kas.

Dengan melakukan penyusunan anus kas yang teqadi pada proyek ini, maka dapat dilakukan evaluasi dengan beberapa metode yang sudah umum dipergunakan yaitu metode peniode pengembalian, NPV, IRR, seria MIRR dan dianalisis dengan menggunakan analisis serisitivitas atas biaya dan pendapatan yang bersifat variabel terhadap NPV yang terjadi.

Dengan beberapa metode tersebut di atas sebagai alat untuk analisis dan melakukan keputusan, maka didapatkan hasil bahwa proyek ini layak untuk dijalankan karena memenuhi persyaratan seperti nilai NPV yang positif dan IRR seria MIRR yang Iebih besar danpada biaya modal.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wike Handini
Abstrak :
Dari hasil simulasi diperoleh bahwa jaringan distribusi PLTH di Bengkunat memiliki panjang total 32.055 m, transformator yang dibutuhkan 8 buah dengan energi maksimum yang dipasok tiap transformator adalah 45,1 kWh per hari. Dibandingkan dengan PLTD 2 x 100 kW ($ 505.493), nilai NPC PLTH lebih tinggi ($ 555.956) demikian pula COE-nya ($ 0,770 per kWh) lebih tinggi dari COE PLTD ($ 0,739 per kWh). PLTH menghemat BBM 128.061 liter per tahun. PLTH layak untuk diterapkan di daerah dengan potensi angin dan radiasi matahari yang memadai seperti di Bengkunat Lampung Barat. Perangkat lunak ViPOR hanya memasukkan data biaya transformator penurun tegangan di distribusi dengan satu kapasitas saja, sehingga jika ada konfigurasi beban yang membutuhkan kapasitas transformator berbeda, simulasi tidak dapat dilakukan. Optimasi dilakukan hanya berdasarkan biaya NPC, tidak dari segi jatuh tegangan pada jaringan, karena perangkat lunak ViPOR tidak memiliki keluaran berupa jatuh tegangan, rugi daya dan aliran daya pada jaringan.
From the ViPOR software simulation results, it has been found that the length of the distribution network of a hybrid power plant at Bengkunat is 32.055 m, it requires eight transformers each with an maximum energy requirement of 45.1 kWh per day. Compared to a 2 x 100 kW diesel power plant (NPC = $ 505.493), the NPC value of the hybrid power plant is higher ($ 555,956), also its COE ($ 0.770 per kWh) is higher than the diesel power plant ($ 0,739 per kWh). The hybrid power plant will save 128,061 liters of fuel per year. The hybrid power plant is feasible to be applied in areas with enough wind and sun radiation resources such as at Bengkunat West Lampung. The ViPOR software has several shortcomings such as : only step down transformers can be used for simulation, and only with one capacity. For a load configuration that requires a different transformer capacity, the simulation can not be done. The optimization based on the NPC value, not based on the voltage drop at the network, because this software doesn?t have outputs of the voltage drop, power loss and power flow.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27523
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arde Nugroho Kristianto
Abstrak :
Indonesia merupakan salah satu negara yang melaksanakan Bali Road Map tahun 2007 dan Copenhagen Protocol tahun 2009, dimana memiliki komitmen untuk mengurangi emisi gas karbon setiap tahunnya. Pemanfaatan sumber energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di dalam menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dapat mengurangi emisi gas karbon. Penerapan PLTS memiliki kendala seperti belum adanya peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tentang harga beli energi listrik oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN). Peraturan Menteri ESDM ini harus diawali oleh pengajuan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) oleh PLN. Penelitian ini bertujuan untuk membantu PLN di dalam membuat HPS, yaitu melalui studi kelayakan investasi PLTS di pulau Biaro dengan menggunakan metode real option. Metode ini memudahakan pengambilan keputusan atas fleksibilitas arus kas dimana memperhitungkan volatility didalam decision tree.
Indonesia is one of the nation use Bali Road Map in 2007 and Copenhagen Protocol in 2009, which is have commitment for reduce carbon gas emission every year. The uses of renewable energy like replacement diesel power plant with photovoltaic power plant (PLTS) can reduce carbon gas emission. The uses of PLTS have obstacle because of Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) regulation for purchasing electricity price by PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) not yet available. This regulation should be submitted first by Harga Perkiraan Sendiri (HPS) from PLN. This research have purpose for helping PLN in the making HPS, with photovoltaic power plant investment feasible study in Biaro island with real oprion method. This method facilitate investment decision making cause of volatility in decision tree.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T28100
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wike Handini
Abstrak :
Dari hasil simulasi diperoleh bahwa jaringan distribusi PLTH di Bengkunat memiliki panjang total 32.055 m, transformator yang dibutuhkan 8 buah dengan energi maksimum yang dipasok tiap transformator adalah 45,1 kWh per hari. Dibandingkan dengan PLTD 2 x 100 kW ($ 505.493), nilai NPC PLTH lebih tinggi ($ 555.956) demikian pula COE-nya ($ 0,770 per kWh) lebih tinggi dari COE PLTD ($ 0,739 per kWh). PLTH menghemat BBM 128.061 liter per tahun. PLTH layak untuk diterapkan di daerah dengan potensi angin dan radiasi matahari yang memadai seperti di Bengkunat Lampung Barat. Perangkat lunak ViPOR hanya memasukkan data biaya transformator penurun tegangan di distribusi dengan satu kapasitas saja, sehingga jika ada konfigurasi beban yang membutuhkan kapasitas transformator berbeda, simulasi tidak dapat dilakukan. Optimasi dilakukan hanya berdasarkan biaya NPC, tidak dari segi jatuh tegangan pada jaringan, karena perangkat lunak ViPOR tidak memiliki keluaran berupa jatuh tegangan, rugi daya dan aliran daya pada jaringan. ......From the ViPOR software simulation results, it has been found that the length of the distribution network of a hybrid power plant at Bengkunat is 32.055 m, it requires eight transformers each with an maximum energy requirement of 45.1 kWh per day. Compared to a 2 x 100 kW diesel power plant (NPC = $ 505.493), the NPC value of the hybrid power plant is higher ($ 555,956), also its COE ($ 0.770 per kWh) is higher than the diesel power plant ($ 0,739 per kWh). The hybrid power plant will save 128,061 liters of fuel per year. The hybrid power plant is feasible to be applied in areas with enough wind and sun radiation resources such as at Bengkunat West Lampung. The ViPOR software has several shortcomings such as : only step down transformers can be used for simulation, and only with one capacity. For a load configuration that requires a different transformer capacity, the simulation can not be done. The optimization based on the NPC value, not based on the voltage drop at the network, because this software doesn't have outputs of the voltage drop, power loss and power flow.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T40877
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>