Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Arisyandi
Abstrak :
Permasalahan kemiskinan merupakan suatu fenomena sosial yang dihadapi oleh seluruh negara didunia, termasuk Indonesia. Data menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Paser untuk mengatasi kemiskinan belum mencapai hasil yang optimal. Peningkatan alokasi anggaran tidak berdampak signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan. Penelitian ini menggunakan berbagai metode, baik secara kualitatif maupun kuantitatif untuk menganalisis faktor penyebab kemiskinan masyarakat di Kabupaten Paser, alternatif kegiatan pemberdayaan masyarakat, dan strategi pemberdayaan masyarakat yang tepat untuk diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sembilan faktor, hanya delapan faktor yang relevan menjadi penyebab kemiskinan bagi masyarakat di Kabupaten Paser. Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang tepat untuk dilaksanakan adalah melalui kegiatan peningkatan keterampilan dan strategi yang tepat adalah dengan mengantisipasi kelemahan yang ada dan mengatasi ancaman yang muncul dari kegiatan pemberdayaan masyarakat. Hasil akhir yang diharapkan adalah melalui penerapan kegiatan dan strategi yang tepat, maka dapat meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan secara signifikan.
Poverty problem is social phenomenon that become concern for every nation in the world, included Indonesia. Data indicates that efforts from Paser government to deduct poverty rate has not reach optimal result. The raising of budget allocation not giving significant impact toward poverty rate. This research using multi method, as qualitative and quantitative to analyze the factor that cause society?s poverty, alternative of society empowerment?s activity, and strategy for empowernment. The result of research shows that from nine factors, there are 8 relevant factor that become factor for society?s poverty at Paser Regency. The appropriate empowernment activity is by increase skill of society and the appropriate strategy are anticipate weakness and to contend with threat from activity of empowernment. The expectation from appropriate implementation of activity and strategy of empowernment, it could increase economic resilience and deduct poverty rate significantly.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Oxford University Press, 2000
362.5 CAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Carolina Margaretha
Abstrak :
Studi ini membahas mengenai karakteristik rumah tangga miskin antar wilayah di Indonesia. Regresi dilakukan dalam 6 wilayah, yaitu di tingkat nasional, Jawa dan Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, serta Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara. Dengan melakukan regresi di 6 wilayah yang berbeda, studi ini berusaha mencari tahu apakah terdapat perbedaan pengaruh variabel independen terhadap kemiskinan rumah tangga di wilayah yang berbeda. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa karakteristik rumah tangga, individu, serta wilayah secara signifikan mempengaruhi probabilita rumah tangga miskin. Beberapa variabel menunjukkan arah serta nilai yang cukup berbeda antar wilayah.
This research studied interregional household poverty characteristics in Indonesia. Regression analysis was conducted in six different regions, national, Java and Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, and Maluku, Nusa Tenggara, and Papua. The aim of this study is to determine characteristics of poor household and find out whether poor household in different region has different characteristics. The result shows that individual, household and regional characteristics significantly affect probability of poor household. Several variabele shows different sign and value among regions.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kortschak, Irfan
Abstrak :
On social conditions of poor people living in rural areas in Indonesia.
Jakarta: Bank Dunia-PNPM Support Facility (PSF), 2010
362.5 IND m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Troy Sarajar
Abstrak :
Setiap waktu, manusia berusaha menjelaskan suatu kejadian, peristiwa ataupun tingkah laku. Penyimpulan penyebab dari hal-hal tersebut dipelajari dalam dunia psikologi dengan istilah atri- busi. Penyimpulan sebab dari suatu kejadian / peristiwa atau tingkah laku ini menjadi penting karena merupakan persepsi yang akan mempengaruhi tingkah laku selanjutnya. Dalam teori atribusi ditemukan beberapa hal yang menarik seperti penyebab tingkah laku manusia akan dipersepsi secara berbeda tergantung dari pelaku maupun peristiwa. Tingkah laku orang lain akan cenderung diatribusikan secara internal, yaitu mengacu pada hal-hal yang bersifat personal. Sedangkan tingkah laku diri sendiri cenderung diatribusikan secara eksternal yang mengacu pada hal-hal yang bersifat lebih situasional. Lebih jauh lagi juga diungkapkan dalam teori atribusi bahwa suatu kegagalan pada diri sendiri akan diatribusikan secara eksternal, Sedangkan keberhasilan diatribusikan secara lebih internal. Sebaliknya, kegagalan pada orang lain akan diatribusikan secara internal, sedangkan bila berhasil akan diatribusikan secara eksternal. Kemiskinan adalah suatu masalah yang masih banyak dijumpai di Indonesia. Banyak program yang diajukan untuk mengatasi masalah ini, namun penelitian untuk melihat atribusi tentang kemiskinan belum banyak dilakukan pada masyarakat di Indonesia. Mengacu pada teori atribusi, kemiskinan dapat dianalogikan sebagai suatu kegagalan. Dengan demikian kalangan kaum miskin akan mengatribusikan kemiskinan secara eksternal, sebaliknya di kalangan kaum tidak miskin akan mengatribusikannya secara lebih internal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara atribusi penyebab kemiskinan dengan tingkat ekonomi --kaum miskin dan tidak miskin. Di samping itu juga menggali atribusi apa saja yang dominan di antara kedua kelompok tersebut. Penelitian dilakukan di DKI Jakarta dengan jumlah responden sebanyak 285 orang. Analisa data pertama-tama dilakukan dengan nenggunakan analisa faktor guna memperoleh faktor-faktor penyebab kemiskinan. Dari hasilnya diperoleh dua faktor yang bersifat internal (perilaku negatif dan inkompetensi) dan dua faktor eksternal (situasional dan nasib). Sedangkan untuk membandingkan kedua kelompok digunakan perhitungan t test. Hasilnya menunjukkan bahwa kaum miskin dibanding kaum tidak miskin, lebih menganggap berperan faktor situasional dan nasib sebagai penyebab kemiskinan. Sebaliknya kaum tidak miskin lebih menganggap berperan faktor perilaku negatif. Di kalangan kaum miskin sendiri, ternyata faktor perilaku negatif dan inkompetensi cenderung lebih diyakini sebagai penyebab kemiskinan dibanding dengan faktor nasib. Sementara itu faktor situasional kurang berperan bila dibanding dengan faktor inkompetensi. Sedangkan di kalangan kaum tidak miskin, ternyata faktor perilaku negatif dan inkompetensi dianggap lebih berperan daripada faktor situasional dan nasib. Karena itu disimpulkan bahwa pada kaum miskin bila dibanding dengan kaum tidak miskin, ternyata atribusinya lebih bersifat eksternal. Akan tetapi di kalangan kaum miskin sendiri atribusi mereka cenderung internal, sedangkan di kalangan kaum tidak miskin hal tersebut tampak semakin kuat. Saran untuk penelitian ini adalah untuk menambahkan jumlah sampel sesuai dengan batas minimal dan lehih menyeimbangkan penyebaran responden berdasarkan karakteristik demografis.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
S2683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galbraith, John Kenneth, 1908-2006
Cambridge, UK: Harvard University Press , 1985
301.441 GAL n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Galbraith, John Kenneth, 1908-2006
Cambridge, Mass.: Harvard University Press, 1979
339.46 GAL n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Citra Sari Hartanto
Abstrak :
Tesis ini membahas usaha tokoh utama Balram Halwai untuk mengakhiri posisinya dalam ruang sosial yang menekan dan berusaha untuk menjadi seseorang yang mandiri, serta bagaimana perspektif Adiga terhadap novel The White Tiger. Penelitian ini menggunakan teori unsur-unsur naratif serta menggunakan konsep Pierre Bourdieu tentang ruang sosial, arena, kapital (modal), habitus, dan distinction. Hasil analisis menunjukkan bahwa Balram yang berasal dari keluarga miskin dan kasta bawah mendapatkan tekanan dari keluarganya dan keluarga majikannya. Balram kemudian melakukan berbagai upaya dan strategi untuk keluar dari ruang sosial yang menekannya tersebut sehingga ia menjadi seorang yang sukses. Novel ini menjadi media bagi Adiga untuk menyatakan kritiknya terhadap masalah kemiskinan dan masalah ketidakadilan kasta sebagai permasalahan yang menekan kasta bawah dan merupakan permasalahan yang kompleks dan terstruktur. ......This thesis analyses the main character named Balram Halwai and his efforts to get himself out of his sophisticated social space in order to build himself as an independent man, and this thesis also discusses Aravind Adiga?s perspective toward the novel The White Tiger itself. This research uses the theory of the elements of novel and Pierre Bourdie?s concepts of field, habitus, capital, and distinction. The result shows that Balram, who comes from poor family and belongs to lower caste, get domination from his family as well as his master's family. Balram, then, do some efforts and strategies to make himself out of the stressing social space until he becomes a success man. Furthermore, this novel functions as a media for Aravind Adiga to declare his critics toward poverty and inequity of caste system as problems that dominate lower caste as well as complex and structural problems.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28919
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library